NovelToon NovelToon
Ambisi Mantan Istri Yang Depresi

Ambisi Mantan Istri Yang Depresi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Romansa / Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: SooYuu

“Anak? Aku tak pernah berharap memiliki seorang anak denganmu!”

Dunia seolah berhenti kala kalimat tajam itu keluar dari mulut suaminya.
.
.
Demi melunasi hutang ayahnya, Kayuna terpaksa menikah dengan Niko — CEO kejam nan tempramental. Ia kerap menerima hinaan dan siksaan fisik dari suaminya.

Setelah kehilangan bayinya dan mengetahui Niko bermain belakang dengan wanita lain. Tak hanya depresi, hidup Kayuna pun hancur sepenuhnya.

Namun, di titik terendahnya, muncul Shadow Cure — geng misterius yang membantunya bangkit. Dari gadis lemah, Kayuna berubah menjadi sosok yang siap membalas dendam terhadap orang-orang yang menghancurkannya.

Akankah Kayuna mampu menuntaskan dendamnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SooYuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6

“Pak Niko, silakan minum teh du—”

Brak!

Airin sengaja menjatuhkan diri ke pangkuan Niko. Ia juga sengaja mengarahkan gelas ke dirinya, hingga seluruh teh tumpah — menyiram bajunya.

Alih-alih langsung berdiri. Airin justru menahan diri, ia menatap lekat wajah pria yang kini sangat dekat dengan wajahnya, nyaris tak berjarak. Niko pun sama, tak langsung menghindar, ia malah tampak menikmati momen tersebut.

Keheningan itu berlangsung beberapa saat, saling pandang, sama-sama berdebar. Niko menelan ludah, jari-jarinya menekan erat bahu Airin, enggan melepaskan.

Mata Niko menelusuri wajah gadis di pangkuannya, bulu mata lentik, mata yang membulat, pipi yang merona — hingga akhirnya pandangan Niko jatuh pada bibir Airin yang merah menggoda.

Pria itu semakin tertegun, napasnya tertahan. Ia berusaha kuat menahan gejolak yang mendorong naluri kelakiannya.

Tok, tok.

Suara ketukan pintu membuat keduanya tersentak. Airin segera menarik diri, sementara Niko langsung mengalihkan wajahnya, kembali menatap ke arah monitor.

Jantungnya masih berdebar. Namun, ia berusaha mengembalikan sikap profesionalnya. “Masuk,” ucapnya dengan wajah kaku.

Kevin masuk dengan membawa amplop berwarna coklat di tangannya. Mata elangnya langsung menyadari kecanggungan di ruangan itu. Niko yang duduk dengan wajah kaku, sementara Airin berdiri di sudut ruangan dengan pakaian yang basah.

“Maaf, Pak. Saya akan melapor sepuluh menit lagi,” ujar Kevin sambil menunduk.

“Baiklah, keluarlah dulu,” sahut Niko.

Akhirnya Kevin keluar lalu menutup kembali pintu ruangan.

“M-maaf, Pak. Saya nggak sengaja.” Suara Airin terbata, ia menunduk, tak berani mengangkat wajah.

“Baiklah, cepat bersihkan, setelah itu kau boleh keluar,” tegas Niko tanpa menoleh, suaranya datar, namun matanya terus mengerjap cepat — gelisah tak menentu.

Airin segera meraih tisu, lalu berjongkok membersihkan lantai. Gerakan cepatnya membuat rok pendeknya sedikit tersingkap, menampakan bagian tubuh seksinya. Satu kancing bajunya terbuka memperlihatkan belahan dadanya.

Niko kembali tertegun, napasnya semakin tercekat. Bagaimana tidak, godaan surga dunia terpampang jelas di depannya, laki-laki itu berulang kali menelan ludah. Niko akhirnya beranjak dari duduknya — meraih jasnya yang tersampir di kursi, lalu menutupi tubuh Airin.

“Pakai ini, sudah tinggalkan saja gelas itu. Biar diurus petugas kebersihan, sekarang kau urus dirimu sendiri, cepat ganti baju,” perintahnya pada Airin.

Airin mengangkat pelan wajahnya, ia sengaja menatap Niko lebih lama, lalu berkata lirih. “Pak Niko … sudah tampan, baik lagi.”

Gadis itu sengaja berkata demikian untuk memancing Niko, melihat sikap narsisnya. Pujian Airin akan memuaskan egonya yang sangat haus validasi.

Niko mengangkat alisnya. “Apa? Kau bilang apa?”

Airin membelalak, ia sontak berdiri. “M-maaf pak, saya nggak bermaksud … anu, Pak. Maaf,” ujarnya sambil menunduk.

Niko memalingkan wajah, sudut bibirnya terangkat tipis. Seolah menikmati pujian dari sekretarisnya itu, lalu kembali menatap ke depan. “Baiklah, sana cepat ganti baju, jangan sampai terserang flu.”

“B-baik, Pak. Saya ijin pamit,” sahut Airin, kemudian melangkah keluar meninggalkan Niko.

Di balik pintu. Airin masih berdiri, bibirnya melengkung nyaris membentuk senyuman. “Apakah berhasil? Lihat wajahnya tadi … sepertinya satu tembakan sudah tepat sasaran. Niko, kau akan segera berada dalam genggamanku,” gumamnya sambil tersenyum licik.

Sementara itu. Kevin orang kepercayaan Niko, mengamati gerak-gerik Airin dari jauh. Netranya menajam. “Wanita itu … ada yang nggak beres ini.”

***

Tiga bulan yang lalu.

Kayuna menemani Niko menghadiri acara keluarga. Seusainya, mereka mampir ke sebuah kafe karena Niko harus bertemu klien. Secara tak sengaja, Airin tiba-tiba menghubunginya, dan Niko pun memberi izin istrinya untuk bertemu dengan Airin sebentar. Maka, Kayuna pun meminta sahabatnya itu datang ke kafe.

Sementara Niko pergi menemui klien, Kayuna duduk sendiri di bangku sudut ruangan. Setelah beberapa saat, seorang gadis dengan pakaian feminin dan raut wajah ceria masuk ke kafe tersebut.

“Kayuna!” seru Airin, saat ia melihat sahabatnya duduk sendirian.

Kayuna sontak menoleh, wajahnya berbinar kala ia melihat Airin.

“Airin,” sapanya.

Kedua perempuan itu segera berpelukan erat, melepas rindu yang sudah lama tertahan.

“Kamu apa kabar, Rin?” tanya Kayuna, pelupuk matanya mulai memerah, ia menangis haru.

“Baik, Yuna. Kamu sehat?” sahut Airin, ia pun nyaris menitikan air mata. Namun tak benar-benar menangis.

“Iya, aku sehat.” Kayuna melepas rangkulannya, ia mengusap lembut wajah sahabatnya, yang sudah lama tak dilihatnya. “Kamu semakin cantik, Rin.”

Airin tersenyum tipis. “Kamu juga, gadis polos yang dulu … sudah tidak ada lagi. Kamu semakin dewasa, bahkan sudah menikah lebih dulu daripada aku,” balas Airin, ia kemudian menoleh sekeliling. “Di mana suamimu? Kamu sendiri? Harusnya ajak dia, kenalin ke aku.”

“Dia … lagi meeting sama klien, sebentar lagi pasti kesini,” sahut Kayuna.

Kedua sahabat itu pun duduk di sebuah kafe bernuansa klasik. Musik tenang di putar, aroma teh dan americano mulai menyeruak ke seluruh ruangan.

Mereka bercengkrama senang, menceritakan masa kecil dan pertumbuhan mereka, yang akhirnya terpisah, karena Airin harus ikut pindah ke luar kota bersama keluarga besarnya.

Tak lama, Kayuna menggeser pandangan. “Itu suamiku,” ucapnya sambil menunjuk ke belakang Airin.

Airin pun menoleh, ia langsung terpaku saat melihat sosok pria bertubuh kekar, tinggi, nan rupawan. Muncul dari balik dinding pembatas ruangan.

Niko memakai jas hitam khasnya, arloji mahal melekat di pergelangan tangannya. Tak lupa, rambut on pointnya menambah kesan maskulin yang memikat.

Airin menelan ludah. ‘Wah, tampan sekali, tipeku banget ini,’ celetuknya dalam hati.

Niko melangkah dengan tenang, hingga langkahnya terhenti di depan kedua wanita yang masih menatap dirinya. “Sudah pesan minum?” tanyanya pada Kayuna.

Kayuna mengangguk pelan. “Oh iya, Mas, ini Airin. Sahabatku,” ujarnya pada Niko, memperkenalkan sahabatnya.

Niko menatap datar. Namun bola mata tegasnya menelisik sekujur tubuh Airin. “Hai, saya Niko. Suami Kayuna.”

“A-aa … Hai —” Airin terbata, mendadak gugup di hadapan suami sahabatnya. Meski begitu, ia segera mengulurkan tangan berharap pria itu mau menjabat tangannya.

Dengan sedikit keraguan, Niko akhirnya menyambut uluran itu.

Niko memang sosok suami yang kasar. Namun di depan umum, ia sangat pandai menjaga marwahnya. Ia selalu memperlakukan Kayuna layaknya istri terhormat. Tak sekalipun ia menampakkan sisi kasar dan bejatnya, meski identitas Kayuna sebagai istri belum resmi dipublikasikan.

Itulah karisma yang membuat banyak wanita mengaguminya — hingga Airin pun ikut terjerat dalam pesonanya.

Airin terus melirik Niko yang duduk di seberangnya, meski tak banyak bicara pria itu sangat menarik perhatiannya. ‘Dari mana wanita kampungan ini mengenal Niko? Seorang CEO? Sial! Aku kalah lagi,’ dengusnya dalam hati.

Setelah cukup lama menemani istrinya bercengkerama, Niko akhirnya beranjak dari duduknya. “Maaf, kami harus segera pergi,” ujarnya pada Airin.

Airin ikut bangkit dari duduknya. “Cepat sekali, padahal kita belum ngobrol banyak.”

Niko mengangkat alisnya. “Kita?”

Airin membulatkan matanya, lalu mengerjap cepat. “Maksud saya, kita … saya dan Kayuna.”

“Lain kali, kita bisa ngobrol lagi, Rin. Aku harus ikut pulang suamiku, ada urusan lain,” ucap Kayuna sambil meraih tasnya.

“Beneran udahan?” sahut Airin dengan nada kecewa.

“Aku janji, lain kali kita bisa ketemu lagi,” jawab Kayuna berusaha merayu sahabatnya.

“Bener, ya. Janji,” kata Airin.

Kayuna mengangguk pelan, sementara Niko segera menggandeng tangan istrinya. Keduanya lekas berjalan keluar dari kafe.

Airin menyilangkan kedua tangannya di dada — menatap pasangan itu dengan raut wajah kesal. “Kayuna … enak sekali hidupmu, tiba-tiba jadi nyonya, aku nggak akan membiarkanmu hidup tenang.”

Airin bukanlah sahabat yang tulus. Ia pandai berperan manis — penuh tipuan, berteman dengan Kayuna hanyalah bagian dari permainannya. Di mata orang, Kayuna selalu tampak lembut dan sempurna.

Tak mau kalah saing. Airin pun selalu berdiri di samping Kayuna, berharap bisa mencuri sisi terang perempuan itu. Ia menikmati tatapan orang yang memuji persahabatan mereka, padahal di balik senyumnya, Airin sibuk menyembunyikan niat busuknya — menjatuhkan Kayuna dengan cara halus.

***

Di rumah sakit. Kayuna tengah menjalani pemeriksaan, dokter Ridho akhirnya selesai memeriksa tangannya dan mengganti perban.

“Sudah cukup membaik, perhatikan lagi kalau masih keluar darah dari bekas jahitan, bisa segera hubungi saya, Bu,” ucapnya dengan lembut pada Kayuna.

Kayuna mengangguk pelan. “Maaf, Dokter, saya —”

“Kayuna!” panggil Airin yang tiba-tiba muncul dari balik pintu ruangan dan disusul Niko melangkah pelan di belakangnya.

Kayuna mengangkat alisnya seolah tak percaya. “Airin?”

“Kamu baik-baik saja?” tanyanya dengan raut wajah seolah cemas.

“I-iya … aku baik,” sahut Kayuna, suaranya merendah kala ia melihat Niko berdiri dengan tatapan dingin.

“Dokter Ridho, saya butuh —” Adrian mendadak masuk ke ruangan, membuat semua mata sontak tertuju ke arahnya.

Airin yang berdiri di samping Kayuna seketika melebarkan mata saat melihat seorang pria yang dikenalnya. “Adrian?”

Adrian tertegun, tubuhnya mendadak membeku.

“Kau mengenalnya?” tanya Niko dengan tatapan bengisnya — masih menyimpan dendam pada Adrian.

Airin menjawab dengan penuh keyakinan. “Tentu saja, kami satu sekolah saat SMA. Dia Adrian mantan pacar Kayuna.”

*

*

Bersambung.

1
N Wage
yg rajin up ya Thor,aku suka ceritamu❤️
SooYuu: aaaa terima kasih banyak ya, Kak. atas dukungannya 😍😍
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
tetap ga tau diri kan...org kyk gini ga perlu empati dari kamu kayuna
💕Bunda Iin💕
ngapai sih ngebantuin org keras kepala...hati dia udah beku
💕Bunda Iin💕
oalah kalian punya hubungan toh...kau ga bersalah kevin karna kita ga akan tau apa yg akan terjdi esok hari
💕Bunda Iin💕
ternyata kevin yg membawa aleya ketempat itu klo iya kau ga bersalah vin...karna kau tdk akan tau apa yg akan terjdi saat itu..klo kau tau kau ga akan membawa aleya...semoga adrian bisa berfikir jernih
SooYuu: kevin masih polos saat itu, gampang dibodohi niko😭 kasian kevin
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
apakah pd saat kejadian ada kevin disana atau kevin ikut andil dlm memperkosa adik nya adrian🤔
💕Bunda Iin💕
kevin kau dendam dgn siapa niko atau adrian🤔
💕Bunda Iin💕
insiden apa ya yg pernah mereka alami🤔
Sunaryati
Kasihan sepertinya keadaan Kayunya yang miskin karena korban keserakahan Orang tua Adrian dan Niko.
💕Bunda Iin💕
danar siapa nya kevin🤔🤔
💕Bunda Iin💕
ga ada empati nya kau😡😡😡itu drah daging kau...tega sekali sebagai bpk😡😡😡aaa rasa nya pengen gue cekek nih aki²😡😡😡
💕Bunda Iin💕: ayo thor😂😂kesel model bpk kyk begini😡
total 2 replies
💕Bunda Iin💕
kelak erick dan niko akan jatuh sejatuh nya oleh adrian
💕Bunda Iin💕
bodoh😡😡😡
💕Bunda Iin💕
irwan² kau telah hancur karna di kibulin oleh erick...anak gadis kau di perkaos ramai²...saksi nya ayah kayuna
💕Bunda Iin💕
oalah ternyata kau berkerja sama dgn erick agar kematian ayah kayuna di anggap bundir😡hanya demi uang dan kejayaan toh ckckckck
💕Bunda Iin💕
ak rasa kayuna keluarga kaya...karna di tipu sama ke dua laki² tua ini jdi bangkrut...dipekerjakan oleh erick di villa nya sebagai ob...ini dugaan akoh ya thor🤭
💕Bunda Iin💕: hooh salah ak...ga dpt nilai 100 dri author deh😁
total 2 replies
💕Bunda Iin💕
pd saat pembahasan 5thn untung adrian sudah sampai👏ayo jelasin bpk irwan terhormat
💕Bunda Iin💕
asal lo tau ya...yg memperkosa putri kau itu sih niko...lo klo tau bisa gila...dan ada apa rahasia kalian para bpk²🤔misteri sekali🤔🤔
SooYuu: semuanya penuh misteri ya bun 👻😭
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
ada hbngan apa ya irwan dan rusman🤔🤔🤔
Sunaryati
Nah orang tua Adrian pernah melakukan kejahatan pada keluarga Kayuna, semakin seru
SooYuu: mak, makasih selalu hadir ya 😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!