Aurelia Aureta Jonson pemimpin sebuah organisasi mafia milik keluarga nya, Aurel gadis yang selalu tenang dalam kondisi apapun, seolah dirinya diciptakan tak memiliki emosi.
Dulu Aurel adalah gadis yang ceria, ramah dan baik hati, namun hingga akhirnya kejadian tragis menimpa keluarganya, kedua orang tuanya di bunuh tepat di depan matanya sendiri.
Setelah kejadian itu, Aurel berubah, tidak ada lagi wajah ceria dan senyum manis yang selalu ia tebar pada setiap orang, hidup nya seolah kosong dan hampa.
Aurel mati bunuh diri dengan meledakan bom di markasnya sendiri demi melindungi seluruh anggota nya, namun bukan nya pergi ke akhirat untuk bertemu kedua orang tuanya, Aurel malah terbangun di tubuh perempuan bernama Qiana Evelyn seorang gadis yang menyandang sebagai istri dari Duke tiran.
"Kalau dunia ini kejam, maka kita harus lebih kejam dari dunia"~ Qiana Evelyn (Aurel)
"Kau sangat menarik Dhuces, dan selama nya kau akan selalu menjadi milik ku" ~ Duke Arsenio De Atanius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KISAH HIDUP QIANA
"Apa Anda tidak suka dengan gaun nya? Saya akan mengganti nya kalau begitu," ucap si pelayan berpikir majikan nya tidak menyukai pakaian nya.
"Ck bukan itu maksud aku, ah sudahlah lupakan saja, ada hal penting yang ingin aku tanyakan sama kamu," ucap Qiana menatap tajam si pelayan itu.
"A-anda mau bertanya apa Dhuces?" tanya si pelayan itu gugup melihat tatapan tajam dari majikan nya.
"Aku siapa? Dan kamu siapa?" tanya Qiana dingin.
"Maksud Anda?" jawab pelayan itu balik bertanya.
Pelayan itu terlihat bingung dengan pertanyaan yang baru saja di ajukan oleh majikannya itu.
"Ck nama saya siapa? Tidak mungkin kamu tidak tahu nama saya bukan?" tanya Qiana memicingkan mata nya.
"Nama Anda Dhuces Qiana Evelyn De Atanius," jawab pelayan itu meski bingung dengan pertanyaan majikan nya.
"Dhuces?" tanya Aurel mengerutkan keningnya.
"Iya, Anda adalah Dhuces di wilayah Barat, istri dari Duke Arsenio pemimpin wilayah Barat," jawab si pelayan jujur.
Aurel mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.
"Lalu kamu?" tanya Qiana lagi.
"Saya Rere pelayan pribadi Anda. Apa Anda lupa dengan saya?" jawab Rere semakin bingung.
"Hem"
Gumam Qiana mengangguk kan kepala nya kecil.
Jadi nama diri nya sekarang adalah Qiana Evelyn De Atanius dan perempuan di depan nya ini adalah pelayan pribadi nya, pikir Aurel mengerti.
Dan Apa kata nya tadi? Istri dari Duke Arsenio? Jadi sekarang Aurel sudah memiliki seorang suami, sebelum meninggal diri nya memang meminta tuhan untuk memberikan nya kekasih, tapi tidak seperti ini juga caranya, pikir Aurel menghela nafas nya kasar.
"Rere dengar kan saya, sekarang tolong kamu ceritakan semua kehidupan saya selama ini, sampai hari ini tanpa terkecuali! Dan apa saja yang sudah terjadi dengan hidup saya!" ucap Qiana tegas.
Aurel merasa diri nya perlu tahu seperti apa kehidupan tubuh yang dirinya ini tempati, agar diri nya bisa tahu langkah apa yang akan diri lakukan kedepannya, Aurel butuh semua informasi itu hidup pemilik tubuh.
"Kamu cukup jawab tidak perlu banyak tanya!" lanjut Qiana tegas.
Rere yang mendengar itu mengangguk kan kepala nya kaku.
"Baik Dhuces," jawab Rere patuh.
Hah....
Rere menghela nafas nya panjang sebelum menjawab semua pernyataan majikan nya tadi.
"Anda adalah Nona muda dari keluarga Miller, nama Anda sebenarnya adalah Qiana Evelyn Miller, hanya saja Nyonya Hera bibi Anda, tidak memperbolehkan Anda menggunakan nama belakang keluarga Miller, selama ini Nyonya Heran dan keluarga nya selalu menyiksa Anda atas sesuatu yang tidak pernah Anda lakukan, Anda di perlakukan seperti budak di kediaman mendiang orang tua Anda sendiri, bahkan Anda pernah di kunci di dalam gudang selama tiga hari dan tidak di beri makan sama sekali," ucap Rere dengan mata berkaca-kaca.
Rere terus menceritakan semua kisah hidup Qiana dengan sesekali mengusap air mata nya, dan Aurel mendengar kan semua cerita Rere dengan perasaan sesak seperti merasakan kesakitan yang selama ini sang pemilik tubuh rasakan.
"Kedua orang tua Anda sudah meningal hiks...hiks...dan hak asuh Anda jatuh ke tangan bibi Anda, adik dari mendiang Ayah Anda, dan dari situlah penderitaan Anda di mulai hiks...hiks...hiks...." lanjut cerita Rere tidak kuasa menahan tangisnya.
"Jadi Qiana sama seperti ku, tumbuh tanpa kasih sayang orang tua," batin Aurel dengan perasaan sesak.
Aurel sangat tahu bagaimana rasanya hidup tanpa kasih sayang dari kedua orang tua itu sangat menyakitkan, apalagi ini Qiana juga mendapatkan perlakuan buruk dari orang-orang sekitar nya.
"Ternyata kehidupan Qiana jauh lebih menyedihkan dari pada kehidupan ku, setidak nya walaupun aku tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua ku, aku masih memiliki bibi pengasuh yang merawat dan menyayangi ku dari kecil, sementara Qiana? Gadis ini benar-benar hidup sendiri," batin Aurel menggeleng-gelengkan kepalanya merasa sangat prihatin dengan hidup Qiana selama ini.
"jujur aya senang saat ada surat lamaran dari kerajaan untuk Anda, karena itu artinya Anda akan terbebas dari orang-orang jahat itu hiks...hiks...hiks... mereka tidak akan bisa lagi menyiksa dan mengurung Anda di dalam gudang sampai berhari-hari hiks...hiks...hiks..." ucap Rere yang sudah menangis sesenggukan.
"Brengsek! mereka berdua benar-benar keterlaluan!" batin Aurel mengepalkan tangannya kuat.
Rere adalah saksi betapa menderitanya seorang Qiana Evelyn selama ini, Rere hanya bisa menangis dan menemani Qiana selama ini, tanpa bisa menolong nya saat tubuh kecil majikan nya itu di pukul dan di perlakukan seperti hewan oleh bibi dan paman nya sendiri.
"Maaf kan saya hiks... hiks... saya tidak bisa melindungi Anda selama ini, maafkan saya hiks...hiks..." ucap Rere menangis sesenggukan.
"Malang sekali hidup kamu Qiana," batin Aurel dengan mata memerah menahan tangisnya.
"Mulai saat ini aku akan menjaga tubuh kecil mu ini, aku tidak akan membiarkan para binatang itu kembali menyakiti mu," batin Aurel mengepal kan tangan nya kuat.
Pantas saja saat dirinya mandi tadi ada bekas luka di perutnya bagian kiri, mungkin kan itu bekas luka yang di dapat Qiana dari perlakuan orang yang Rere cerita kan tadi, kalau benar memang begitu, Aurel bersumpah akan membuat mereka semua membayar mahal atas perbuatan jahat mereka pada Qiana.
"Sudah-sudah jangan menangis, aku sekarang sudah tidak apa-apa," ucap Qiana mengusap bahu Rere.
"Mereka benar-benar jahat Dhuces," ucap Rere sesenggukan.
"Iya mereka memang sangat jahat, dan akan aku pastikan mereka juga merasakan apa yang pernah Qiana rasakan dulu," jawab Qiana dingin.
"Iya"
Ucap Rere tidak terlalu fokus dengan kalimat yang baru saja Qiana ucapakan.
"Jadi sekarang saya adalah seorang Dhuces ya?" tanya Qiana setelan Rere mengehentikan tangisan nya.
"Benar! Anda baru menikah dengan Duke Arsenio," jawab Rere mengangguk kan kepala nya.
"Walaupun Duke Arsenio terkenal sangat kejam, tapi beliau memiliki wajah yang sangat tampan," lanjut Rere terlihat sangat bersemangat.
"Lalu dimana dia? Kenapa aku sedari tadi tidak melihat keberadaan nya? Bukan kah kamu bilang aku dengan nya baru saja menikah?" tanya Qiana tanpa menghiraukan kata tampan yang keluar dari mulut Rere.
Bukan karena apa Qiana menanyakan keberadaan Duke Arsenio yang katanya adalah suaminya, hanya saja Qiana harus tahu jelas situasi seperti apa yang sedang terjadi pada tubuh baru nya ini, baru mendengar kisah hidup si pemilik tubuh ini, sudah membuat darah Aurel mendidih, dan hasrat membunuh nya naik, dan jangan bilang laki-laki yang menjadi suaminya itu tidak beda jauh dengan sekumpulan binatang yang pernah menyiksa Qiana, kalau iya, lihat saja nanti apa yang akan Aurel lakukan.
ya iyalah panik.....masa ga....
istri tercinta gitu lho.......
( walau entah sadar ataupun tidak....😁)