Lanjutan Miss Gesrek dan Mr Elsa
- Sora, sulung dari kembar tiga Chen, tidak bisa bekerjasama dengan arsiteknya, Kim Yoon a yang super kaku dan keras kepala. Keduanya menjadi dekat ketika ada kompetitor dari Chen Ltd berusaha mencuri blueprint desain Yoon a. Sora baru tahu, arsitek nya ini menyimpan banyak rahasia.
- Amura, tengah dari kembar tiga Chen, sudah naksir Yudho sahabat sepupunya sejak SMP. Amura belajar giat demi bisa diterima di UI karena Yudho kuliah disana. Amura yang plek ketiplek sang ibu sifatnya, harus jatuh bangun membuat Yudho mau dengannya.
- Yura, bungsu dari kembar tiga Chen, tidak suka cowok sebaya atau brondong. Dia suka pria yang matang dan jatuh cinta dengan rekan bisnis ayahnya yang lebih tua sepuluh tahun dari usia Yura. Daniel Hensley, pria blasteran Amerika dan Korea itu, menganggap Yura sebagai putri rekan bisnisnya tapi jangan remehkan Yura soal niat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yura dan Daniel - Ngadu Ke FBI dan MI6
Kamar Yura
"Mas Shakiraaaaaaaa ...." isak Yura ke kakaknya yang ada di London.
Shaqeer McCloud Peterson menatap malas ke adiknya yang penuh drama. Ditambah ada Kenneth Moretti Ferguson yang sedang makan siang bersama. Dua agen intelijen itu tampak memasang wajah datar ke Yura.
"Apa yang kamu lakukan Yura?" tanya Shaqeer.
"Nothing," jawab Yura ngambang.
"Yuraaaaa ...." Kenneth menatap tajam ke adiknya.
"Aku ... Mengacaukan proses bisnis Appa ... Huwaaaaa !" Yura langsung menangis lebay.
"Oke. Uang perusahaan buat beli Hermès sepuluh?" tanya Shaqeer.
"Bukan ...."
"Uang perusahaan buat beli jam mewah?" tanya Kenneth.
"Bukan mas Kentongan ...."
"Oke. Kamu bawa tukang seblak dari Jakarta beserta gerobaknya ke Hongkong naik pesawat milik keluarga Giandra?" tanya Shaqeer membuat Kenneth melongo sementara Yura menyipitkan matanya.
"Apa tidak ada ide lain?" protes agen MI6 itu.
"Lha memang trio Chen-Chen pernah waras?" balas Shaqeer cuek.
Kenneth menggelengkan kepalanya. "Yura ... Bilang sama kita. Apa yang sudah kamu lakukan? Apakah akan bisa merugikan Oom Jon sekian puluh juta dollar?"
Yura mengangguk sambil menyusut ingusnya dengan punggung tangannya.
"Jorok ih! Pakai tissue Cumiii!" seru Shaqeer gemas.
"Pakai tangan aja!" eyel Yura tapi tak ayal dia mengambil tissue di sebelahnya.
"Yura, apa yang kamu lakukan yang bisa membuat Oom Jon rugi bandar?" tanya Kenneth pelan-pelan.
Dia tahu Yura paling random otaknya dibanding Sora dan Amura karena perpaduan dari kedua orangtuanya. Sora sangat Jonathan Chen sementara Amura sangat Raihanun Park. Celakanya, Yura perpaduan Appa dan Eomma nya. Otak Yura sama jeniusnya dengan orang tuanya, kalau sedang serius itu Jonathan, sedang random, itu Raihanun.
"Mas ... Tahu kan aku kalau sudah suka sama cowok ya udah tho."
Shaqeer dan Kenneth menatap Yura dari layar iPad nya. "Memang siapa? Kan kita nggak tahu."
"Anaknya rekan bisnis Appa."
"Oke, tunggu. Cerita yang jelas dari awal!" perintah Shaqeer dengan wajah judes.
Yura pun bercerita apa yang terjadi saat dia berusia dua belas tahun. Shaqeer dan Kenneth mendengarkan cerita adik mereka dengan perasaan campur aduk. Yura sangat khas keluarga Pratomo, seperti Raihanun yang cuma mau dengan Jonathan.
"Terus kamu disuruh Oom Jon menemani Daniel untuk melihat lokasi?" tanya Kenneth.
"Iya. Aku kan pas tahu, hampir koprol, guling-guling, salto, bungee jump, naik bianglala ...."
"Hop! Kebablasan!" potong Shaqeer gemas.
"Terus aku temani Daniel Oppa ke lokasi ... Pas kita cuma berdua, aku bilang kalau kita pacaran saja ...." Yura menggigit bibir bawahnya menunggu reaksi kedua kakak lelakinya.
"Lalu? Apa kata Daniel?" tanya Shaqeer tanpa ekspresi.
"Dibilang aku masih terlalu muda BLA BLA BLA ...."
"Terus kamu gimana?" tanya Kenneth yang tahu pasti Yura melakukan hal diluar Nurul.
Yura menggaruk kepalanya. "Aku ...."
"Kamu apain Yura?" Shaqeer dan Kenneth menatap tajam ke Yura.
"Aku ... Aku cium pipinya Daniel Oppa!" seru Yura sambil menutup wajahnya.
Dua agen intelijen itu melongo.
"Kamu cium Daniel?"
***
Kamar Hotel Daniel Hensey
Daniel masih termangu saat mengingat tadi pipinya dicium Yura. Gadis berusia dua puluh tahun itu dengan berani menyatakan perasaannya dan mencium dirinya.
"Ya ampun paman Jonathan ... Putri anda sangat blak-blakan sekali," senyum Daniel.
Daniel Hensey lalu memeriksa semua berkas yang dikirimkan oleh Noah lewat iPad nya. Pria itu tampak senang dengan penawaran tanah yang kedua.
Daniel lalu menghubungi ayahnya, Darius Hensey.
"Hello Boy. Bagaimana?" tanya Darius saat Daniel menghubungi dirinya.
"Tanah yang kedua lebih bagus dari tanah yang pertama Pa. Aku sudah memeriksa kondisinya dan Paman Noah sudah memberikan hasil topografi nya. Aku suka dengan kejujuran keluarga Chen kalau tanah yang pertama itu ternyata termasuk tanah gerak. Yura sudah memberikan gambaran bahwa setiap tahun ada pergeseran ...."
"Tunggu Boy. Yura? Yura anaknya Jonathan?" potong Darius.
"Iya. Dia kan sudah lulus dari teknik sipil Todai dan sekarang bekerja di perusahaan paman Jonathan."
Darius tersenyum. "Dia cantik Boy?"
"Tentu saja cantik, kan cewek."
Darius terbahak. "Kamu ... tidak tertarik dengan Yura?"
"Appa, dia sepuluh tahun lebih muda dari aku ...."
Darius menatap usil ke Daniel. "Appa tidak masalah ... Lagipula kita tahu kan keluarga mereka gimana? Yura pasti cantik dan pintar."
"Appa ... Sekarang kita mau bicarakan bisnis atau Yura?" ucap Daniel cemberut.
Darius tertawa. "Sejujurnya, kalau Appa lebih setuju kalau kamu dengan Yura. Bukan karena dia anaknya Jonathan Chen saja tapi sudah pasti dia karakternya baik tidak seperti mantan-mantan kamu."
Daniel menghela nafas panjang. "Appa ...."
***
Kamar Yura
Shaqeer dan Kenneth hanya bisa mengusap wajah masing-masing karena tahu ini bakalan berabe!
"Appa kamu tahu? Eomma?" tanya Kenneth berusaha tenang tapi ini adiknya yang membuat ulah.
Yura menggelengkan kepalanya.
"Siapa yang tahu kamu suka Daniel sejak usia dua belas tahun?" tanya Shaqeer.
"Sora dan Mura. Appa dan Eomma tidak ada yang tahu." Yura menatap dua kakaknya yang ganteng-ganteng. "Daniel Oppa marah nggak ya?"
Shaqeer memajukan bibirnya. "Marah nggak, cuma ... kaget pasti. Karena tidak menduga kalau kamu bisa seberani itu."
"Duh! Mas Shakira ... Mas Kentongan ... Aku baru sadar ...." Yura menutup mulutnya.
"Sadar apa?"
"Bibir Yura sudah tidak perawan lagiiii! Huwaaaahhhhhh!" Yura pun menangis drama lagi.
"Kalau gini Tante Nyun deh!" gerutu Kenneth kesal.
***
Yura bersimpuh diatas sajadah dan berdoa setelah menunaikan ibadah sholat Isya.
"Ya Allah ... Maapkeun Yura yang tanpa sadar memberikan keperawanan bibir Yura ke Daniel Oppa tapi ... Itu kan macam stempel Ya Allah. Jadi ... Karena Yura sudah memberikan keperawanan bibir Yura, tolong ya hatinya Daniel Oppa untuk Yura doang seorang sebiji se ... Apalagi ya? Sesuatu?" Yura tampak berpikir. "Pokokmen itu deh! Tulung ya Allah. Matur nuwun. Eh, doa gue maksa nggak sih?"
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
Daniel oppa udah tau bakalan sering pusing ngadepin anaknya pak Jo, udah lgs mikir persiapan stok aspirin ya 😅😅
Smnggtt.....
sekalian bisa modus juga, kan Mura juga keturunan nyunyun 😂😂😂