NovelToon NovelToon
Suami Miskinku, Ternyata CEO Terkaya!!!

Suami Miskinku, Ternyata CEO Terkaya!!!

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Pernikahan Kilat
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

karna dalam pengaruh obat, membuat Ameena terpaksa menghabiskan malam dengan pria asing yang tidak dikenalnya.

Pria itu adalah Satria Wijaya, seorang kurir paket yang kebetulan akan mengantarkan barang ke hotel tempat Ameena menginap.

Kehidupan Ameena setelah malam itu berubah 180 derajat. Ameena terpaksa menikah dengan Satria karna telah tumbuh kehidupan baru dalam rahimnya.

Bagaimana kisah selanjutnya? ikuti terus kisah Ameena dan Satria ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Harus Pergi

"Maaf Daniel, tapi aku tidak bisa menggugurkan kandunganku." tepis Ameena.

"Jadi kau lebih memilih anak haram itu, daripada aku calon suamimu sendiri Ameena?!" hardik Daniel dengan rahangnya yang mengeras.

"Anak ini bukan anak haram Daniel! Anak ini adalah anakku! Darah dagingku!" Ameena mengelus perutnya yang masih rata dengan penuh kasih.

"Ameena benar Daniel." papa Arjuna ikut bicara.

"Walaupun papa tidak menghendaki kehamilan Ameena, tapi aborsi bukanlah jalan keluar yang terbaik. Masih ada cara lain." lanjut pria paruh baya itu lagi.

"Cara apa pah?" tanya Daniel. Hubungan Daniel dengan kedua orang tua Ameena memang sudah sedekat itu, jadi Daniel tidak sungkan memanggil calon ayah mertuanya dengan sebutan papa.

"Bagaimana kalau kita tunda dulu pernikahan kalian sampai bayi Ameena lahir. Setelah bayi itu lahir, kita bisa memberikan bayi itu pada kakak sepupu Ameena yang sudah lama menikah tapi belum juga dikaruniai keturunan. Setelah itu kalian bisa menikah." papa Arjuna menyarankan.

"Itu ide yang bagus pah, aku setuju." balas Daniel.

"Walaupun Ameena sudah tidak suci lagi. Tapi aku masih membutuhkan wanita itu untuk menjadi batu loncatan dalam karirku. Jadi pernikahan ini harus tetap tejadi. Kalau tidak perusahaan keluargaku tidak akan bisa bertahan." batin Daniel.

"Tidak pah! Aku akan membesarkan anakku sendiri. Aku tidak akan memberikan anakku pada siapapun." ujar Ameena lugas.

"Diam! Tidak ada yang meminta pendapat darimu!" hardik papa Arjuna dengan mata membelalak tajam.

"Cepat masuk ke dalam kamar dan renungkan semua kesalahanmu!" titah papa Arjuna. Ameena tidak punya pilihan lain selain menuruti perintah sang papa.

"Tunggu Ameena!" Ameena menghentikan langkahnya saat mendengar sang papa kembali berbicara.

"Mulai besok, kau tidak boleh keluar rumah seenaknya lagi!" titah papa Arjuna.

"Kau juga harus bersiap, karna besok papa akan mengirimmu untuk tinggal di Villa kita yang ada di Batam. Kau bisa kembali ke rumah ini setelah kau melahirkan nanti." lanjut pria berahang tegas itu.

"Mah..." Ameena mencoba meminta pertolongan pada sang mama. Ameena merasa keputusan sang papa sangat tidak adil untuknya.

"Turuti saja perintah papamu sayang. Ini yang terbaik untukmu." lirih mama Rinjani.

Ameena menghela nafas berat. Ia tidak bisa berharap pada siapapun lagi sekarang, selain pada Tuhan dan juga dirinya sendiri saja.

***

***

"Aku tidak bisa membiarkan papa mengirimku ke luar kota. Kalau aku pergi, lalu bagaimana dengan nasib anak-anak di sekolah Sentosa?" Ameena menatap ke arah luar jendela kamarnya dengan perasaan gusar. Walaupun Ameena sendiri sedang dalam masalah, tapi Ameena masih tetap peduli pada orang lain.

"Aku tidak punya pilihan lain. Aku harus pergi dari rumah ini!" gumam Ameena.

Bergegas, Ameena memasukan pakaian serta benda berharga yang akan dibawanya pergi ke dalam sebuah tas. Kemudian melempar tas tersebut lewat jendela.

Setelah itu Ameena keluar dari kamarnya yang ada di lantai 2 dengan cara merayap dari arah jendela seperti seorang spiderman.

"Aduh! Kenapa susah sekali? Sepertinya berat badanku semakin bertambah." cicit Ameena saat merasa kesulitan melakukan aksi yang biasa ia lakukan saat remaja dulu.

Terakhir kali Ameena kabur lewat jendela tersebut adalah ketika ia masih duduk di bangku kuliah. Saat itu papa Arjuna tidak mengizinkan Ameena untuk menonton konser artis k-pop kesayangannya. Karna itu Ameena nekat kabur.

***

***

Bruk!

"Akhirnya aku bisa keluar rumah juga." Ameena tersenyum lega setelah dirinya berhasil keluar dari kediaman keluarga Bagaskara yang pengamanannya lumayan ketat tanpa diketahui oleh siapapun.

Ameena bisa melakukan semua ini karna meniru aksi kedua kakaknya saat mereka remaja dulu.

"Tapi aku harus pergi kemana sekarang? Apa aku menginap di rumah Dera saja?" cicit Ameena.

Sebenarnya bisa saja Ameena menginap di hotel, tapi ia butuh seseorang untuk bisa mendengarkan ceritanya sekarang. Dan satu-satunya sahabat dekat Ameena yang masih lajang hanyalah Dera saja, sedangkan yang lainnya sudah menikah dan tinggal dengan suami mereka.

Ameena meraih ponselnya, kemudian mencoba menghubungi sang sahabat.

"Hallo Ameena? Ada apa? Kok tumben menghubungi aku malam-malam begini? Apa terjadi sesuatu?" tanya Dera di ujung telepon setelah panggilan itu terhubung.

"Dera, orang tuaku sudah tahu kabar tentang kehamilanku. Papaku sangat marah, papa ingin mengirim aku ke luar kota besok. Aku tidak mau di kirim ke luar kota, jadi aku kabur dari rumah. Apa boleh aku menginap di tempatmu malam ini saja." pinta Ameena penuh harap.

"Maaf Ameena, bukannya aku tidak mau membantumu. Tapi saat ini adik dan ibuku sedang menginap di apartemenku, mereka berdua baru saja tiba dari luar kota tadi sore. Di tambah Yenny masih tinggal bersamaku, jadi tidak ada tempat lagi yang tersisa. Kau menginap di hotel seperti biasa saja ya, besok pagi aku akan menemuimu." ucap Dera di seberang sana.

"Oh begitu ya, ya sudah tidak apa. Aku akan menginap di hotel seperti biasa saja. Tapi jangan beritahu siapapun ya kalau aku menginap di hotel, terutama papa dan Daniel." balas Ameena dengan nada kecewa.

"Maaf ya Ameena aku tidak tahu kalau kau akan menginap di tempatku, kalau aku tahu pasti aku meminta adik dan ibuku menginap di tempat lain." sesal Dera dengan wajah sendunya.

"Tapi kau tenang saja, aku tidak akan memberitahu keberadaanmu pada siapapun kok." lanjut wanita dengan rambut sebahu itu lagi.

"Ok, santai saja. Tidak usah terlalu dipikirkan." balas Ameena. Setelah berbasa-basi sedikit dengan Dera, kemudian Ameena menutup panggilan teleponnya.

Di saat bersamaan hujan mulai turun dengan begitu derasnya. Membuat tubuh Ameena jadi basah kuyup karna air hujan.

Ameena menatap ke arah langit seraya memejamkan kedua matanya. Merasakan rintik-rintik air hujan menerpa wajah cantiknya.

"Loh, kenapa airnya hujan tiba-tiba berhenti?" Ameena membuka matanya lebar-lebar saat air hujan tidak menerpa wajahnya lagi, sedangkan suara derasnya air hujan masih terdengar jelas.

"Satria?" mata Ameena membelalak saat melihat satria melindungi dirinya dengan telapak tangan.

Bersambung.

1
Cantika
Dera wanita ular
Cantika
next
Cantika
jangan terlalu sombomg kalian ya. kalian tidakg tahu siapa satria sebenarnya
Isnanun
aduh Andrea
Cantika
feeling seorang istri memang kuat
Cantika
next
Cantika
aku juga bakal senang kalau ternyata suamiku orang kaya
Cantika
kenapa tidak jujur aja satria
Valen Angelina
aduh kasian andrea... padahal dia baik
Cantika
kocak/Facepalm/
Cantika
ameena cemburu tuh
Cantika
pasangan somplak/Facepalm/
Cantika
pasti dera
Cantika
pasti papa arjuna dan satria sudah saling kenal
Isnanun
aha ada rahasia apa lg ini
Cantika
next
Cantika
Dera musuh dalam selimut
Cantika
terima saja ameena
Diana Dwiari
pantesan ngeyel sekali mama Widya....ternyata tukang ssss....sama sprti calonnya
Cantika
kayaknya dera bukn sahabat yang baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!