NovelToon NovelToon
Antara Cinta Dan Hukuman

Antara Cinta Dan Hukuman

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Diam-Diam Cinta / TKP / Romansa
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Leon Harrington seorang hakim yang tegas dan adil, Namun, ia berselingkuh sehingga membuat tunangannya, Jade Valencia merasa kecewa dan pergi meninggalkan kota kelahirannya.

Setelah berpisah selama lima tahun, Mereka dipertemukan kembali. Namun, situasi mereka berbeda. Leon sebagai Hakim dan Jade sebagai pembunuh yang akan dijatuhkan hukuman mati oleh Leon sendiri.

Akankah hubungan mereka mengalami perubahan setelah pertemuan kembali? Keputusan apa yang akan dilakukan oleh Leon? Apakah ia akan membantu mantan tunangannya atau memilih lepas tangan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Jade menghentikan langkahnya di ambang pintu. Tangannya terangkat, mengusap air mata yang sudah jatuh sejak tadi. Dadanya terasa semakin sesak. Ia berpikir untuk pergi, tapi langkahnya justru terpaku di tempat saat mendengar suara ayahnya yang terdengar lebih tenang dibanding sebelumnya.

"Sammy, Jade dan Jane adalah kembar, dan mereka berdua tetap anak kita. Bukankah ucapanmu tadi terlalu berlebihan? Selama ini kita memang sengaja ingin Jade pergi dan tidak kembali. Tapi siapa sangka situasi berubah seperti ini?" kata Marcus dengan nada berat.

Jade mengernyit, matanya melebar mendengar pernyataan itu. Mereka ingin aku pergi?

Sammy menghela napas panjang, suaranya penuh tekanan. "Kita punya alasan untuk menginginkan dia pergi. Kalau dia tinggal di sini lebih lama bersama Jane, maka Jane yang akan menderita."

Jade menahan napas, hatinya semakin bergejolak. Apa maksudnya? Mengapa kehadiranku dianggap sebagai penderitaan bagi Jane?

Marcus terdiam sesaat sebelum menjawab. "Tapi walaupun Jade pergi, Jane tetap tidak bahagia dan tidak mendapatkan apa yang dia inginkan. Dan kalau Jade tahu apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Jane..." Ia berhenti sejenak, seakan ragu untuk melanjutkan.

Sammy menundukkan kepala, suaranya melemah. "Jade akan membenci Jane seumur hidup. Aku tidak ingin Jane dibenci, Marcus. Oleh sebab itu, aku lebih memilih Jade yang pergi."

Jade yang masih berdiri di luar membeku di tempat. Ia mendengar semuanya.

Tangannya yang gemetar mencengkeram celana yang ia kenakan, tubuhnya terasa seperti tertusuk ribuan duri. Udara di sekitarnya mendadak terasa menekan, membuatnya sulit bernapas.

"Jadi, selama ini aku memang diusir? Bukan karena aku yang memilih pergi, tapi karena mereka ingin aku menghilang dari kehidupan Jane?"

Dan lebih dari itu... apa yang sebenarnya dipikirkan Jane sampai-sampai ibunya lebih memilih Jade yang pergi daripada Jane dibenci?

Jade menggigit bibirnya, menahan tangis yang ingin pecah lagi.

Apa yang mereka sembunyikan dariku?

Perasaan penasaran dan sakit hati bercampur menjadi satu di dadanya. Ada sesuatu yang tidak ia ketahui, sesuatu yang selama ini ditutup-tutupi oleh keluarganya.

Dan kini, ia bertekad untuk mencari tahu.

Marcus menghela napas panjang, menatap istrinya yang masih diliputi duka dan penolakan. "Kini Jane telah meninggal, hanya tersisa Jade sebagai putri kita," ucapnya lirih, seolah berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

Sammy menggeleng dengan tatapan kosong. Air mata masih menggenang di sudut matanya. "Aku tidak bisa berhadapan dengannya, Marcus. Melihatnya hanya membuatku semakin ingat pada Jane. Wajah mereka terlalu mirip… aku tidak sanggup."

Suasana di ruangan itu semakin suram. Duka yang menggantung di antara mereka bukan hanya karena kehilangan, tetapi juga karena perasaan bersalah yang entah tertuju pada siapa.

Sementara itu, di sudut kota yang berbeda, seorang pria duduk sendirian di sebuah kafe yang hampir sepi. Leon menatap kosong ke dalam cangkir kopi di tangannya. Uap hangatnya sudah menghilang, tapi ia bahkan tidak menyadari berapa lama ia hanya duduk diam di sana, terjebak dalam pikirannya sendiri.

Kenangan akan hubungannya dengan Jade kembali menyerangnya tanpa ampun. Jade yang begitu mencintainya, Jade yang mempercayainya sepenuh hati, hingga semuanya hancur dalam sekejap saat ia mengetahui pengkhianatan yang dilakukannya.

Ia masih ingat dengan jelas bagaimana Jade mengamuk, menumpahkan semua amarah dan kekecewaannya. Mata wanita itu penuh luka, dan saat cincin pertunangan mereka jatuh ke lantai, bunyinya seolah menjadi lonceng kematian bagi hubungan mereka.

"Saat ini... kamu pasti sedang berduka," gumam Leon pelan, suaranya menghilang di antara suara hujan yang mulai turun di luar kafe.

Di tempat lain, Jade kembali ke apartemennya dengan langkah lunglai. Begitu masuk, ia langsung menjatuhkan diri di sofa. Rasa lelah bukan hanya menyerang tubuhnya, tapi juga pikirannya.

"Begitu sial hidupku… dikhianati oleh pria yang aku cintai, dan kini aku kehilangan kakak kembarku. Kedua orang tuaku juga menyembunyikan sesuatu dariku…" pikirnya, matanya menatap kosong ke arah langit-langit.

Ada terlalu banyak pertanyaan yang belum terjawab. Apa yang sebenarnya diinginkan Jane? Apa hubungan semua ini dengannya? Kenapa ia harus pergi menjauh dari keluarga sendiri? Apa yang selama ini tidak ia ketahui?

Perasaan marah dan kecewa menguasai dirinya. Ia bangkit dan melangkah ke dapur, tangannya meraih pisau yang tergeletak di rak. Ia memperhatikannya dengan saksama, melihat betapa tajamnya benda itu di bawah cahaya lampu.

Jari-jarinya menggenggam gagangnya dengan erat. Dadanya naik turun dengan napas yang semakin berat.

"Mempermalukan kakakku, dan menyebabkan kematiannya… kalian semua akan menerima akibatnya," bisiknya penuh tekad.

Tatapan dinginnya terpaku ke depan, dan dengan langkah tegas, ia meninggalkan apartemennya.

Jade melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, tatapannya tajam menatap jalan di depan. Tangannya mencengkeram setir erat, pikirannya dipenuhi amarah dan dendam.

Begitu sampai di depan klub, Jade mematikan mesin mobil dan menarik napas panjang. Tangannya menyentuh bagian dalam jaketnya, memastikan benda tajam itu masih ada di sana. Pisau yang ia bawa tersimpan dengan aman di balik kain tebal jaketnya, tersembunyi dari mata siapa pun.

Dengan langkah mantap, ia turun dari mobil dan melangkah masuk. Begitu melewati pintu, suasana gaduh langsung menyambutnya. Musik keras menggetarkan dinding, pengunjung berpesta dengan minuman di tangan, sementara wanita-wanita berpakaian minim berdansa dengan menggoda.

Jade tahu ke mana harus pergi. Ia sudah mencari tahu keberadaan mereka sebelumnya. Dengan langkah pasti, ia menuju lorong yang lebih ramai, di mana banyak orang berlalu lalang. Wajahnya tetap datar, meskipun dalam hatinya, amarahnya sudah membuncah.

Ia tiba di depan salah satu ruang karaoke VIP yang terletak di ujung lorong. Dari balik pintu yang sedikit terbuka, terdengar suara tawa keras bercampur dengan nyanyian.

Jade mengintip sekilas ke dalam. Lima pria yang ia cari ada di sana, bersandar dengan santai di sofa empuk. Mereka tertawa, berbincang dengan penuh kesombongan, sementara lima wanita malam sibuk menghibur mereka, berdiri di tengah ruangan sambil bernyanyi dengan suara menggoda.

Lampu remang-remang membuat suasana di dalam semakin samar. Mereka terlalu sibuk berpesta, tidak menyadari kehadiran Jade yang melangkah masuk perlahan.

Tanpa ada yang melihat, tangannya bergerak ke dalam jaket. Pisau itu kini tergenggam erat di jemarinya, dingin dan tajam.

Matanya menatap tajam ke arah mereka.

"Sudah waktunya kalian membayar harga dari apa yang kalian lakukan," batinnya, sebelum akhirnya ia melangkah lebih dalam ke ruangan, bersiap untuk melakukan apa yang sudah ia rencanakan.

1
Aisyah Christine
siapa sebenar yang memberi arahan
Isnanun
Jade di incar
Ecca K.D
lanjut
Rossida Sity
up yg byk thor
Oktalien Paroke
ceritanya seru dan.menegangkan
Myra Myra
semangat thor
Naufal Affiq
lanjut thor
Naufal Affiq
bagus leon,kau sudah mengambil tindakan paling adil untuk jeda
wiemay
akhirnya
Isnanun
ahirnya ya Jade
Naufal Affiq
lanjut thor
wiemay
pesona Leon no kaleng2
Myra Myra
jgn2 Jane tak meninggal maybe orang lain...makin seru
wiemay
bagus
ayo katakan yg sebenarnya
Isnanun
bagus jade semangat demi dirimu sendiri
Myra Myra
bagus jade...nape rasa Ae Jane tak mati...
wiemay
kemungkinan kakak nya jade iri ama dia
Myra Myra
masih penasaran ape yg terjadi dgn kak Ae si jade Ae...
Isnanun
lanjut masih penasaran
Hanizar Nana
bagus sekali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!