Lisa terpaksa ikut kekampung suami nya setelah usaha mereka bangkrut total, namun setelah sampai kampung ia malah di buat tercengang melihat keadaan rumah yang di pandangan dia amat mengerikan sekali.
Di tambah setiap malam ia selalu bermimpi seram, kuburan yang ada di tengah rumah terasa sangat menyeramkan. kata Harun itu adalah kuburan Nenek moyang nya, jadi tidak bisa mau di pindah.
Mampu kah Lisa bertahan dari gangguan?
Atau Lisa akan menyerah akibat takut dan juga ngeri melihat penampakan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Menemukan uang lagi
Hari ini Lisa memang sudah yakin mau cari rumah Laras untuk kenalan dan main, dari pada di rumah saja dan rasa nya sangat bosan sekali. padahal rumah masih sebagian yang belum di bersihkan, tapi Lisa merasa butuh hiburan dulu dan kata Harun mau cari orang agar bisa bantu bersih bersih.
Bisa mengupah karena saat sendirian membersihkan terasa sangat banyak dan tak kunjung selesai, lelah juga Harun karena selama ini dia tidak pernah kerja begini. tapi karena ekonomi nya anjlok maka ya terima saja begini, kalau tetap mau mementingkan gaya maka mereka bisa tidak makan akibat uang yang di punya akan habis.
Mana sampai sekarang Harun juga masih belum tau mau kerja apa, anak orang kaya dan selama ini usaha nya juga maju sehingga membuat hidup Harun oke saja. malah tiba tiba terbanting akibat di tipu oleh Brian, jadi ya untuk sekarang masih bingung harus bagai mana dan juga mau kerja apa.
Malah Harun berencana mau kekota untuk mencari Brian, kalau sudah ketemu dengan pria itu maka dia akan meminta semua uang nya. padahal uang yang datang tiba tiba itu sudah bisa mau di pakai usaha, namun Harun takut para keluarga nya akan banyak tanya dapat uang dari mana sehingga bisa usaha lagi.
"Elia bener enggak mau ikut Mama?" tanya Lisa sekali lagi.
"Enggak mu, Elia mau main sama ayam saja." tolak anak nya Lisa.
"Udah kamu pergi saja kalau memang mau main, biar Elia sama aku saja." suruh Harun.
"Tapi kan kamu mau kerja, nanti malah Elia enggak ada yang jaga." cemas Lisa.
"Aku kan kerja cuma sekitar sini, pergi lah saja enggak apa apa kok." Harun berkata santai.
Lisa tersenyum melihat suami nya yang selalu pengertian, sebab Harun merasa Lisa sedang kalut sehingga butuh mencari udara segar dan biar fresh lagi, kasihan juga di rumah cuma melongo dan pasti nya Lisa juga masih kepikiran dengan harta mereka yang hilang.
"Pergi lah, tidak usah cemaskan hal itu." suruh Harun lagi.
"Ya sudah kalau begitu, paling ya cuma dua jam aku pergi." pamit Lisa menghidupkan motor.
"Di isi bahan bakar nya itu, Dik." suruh Harun baru ingat.
"Oh ya, nanti aku isi full biar bisa agak awet ya." angguk Lisa.
"Hati hati di jalan, jangan ketempat aneh aneh nanti malah kesasar." pesan Harun lagi.
"Enggak ada jalan yang kemana mana kan? ponsel kamu jangan di taruh, jadi pas aku menghubungi bisa langsung di angkat." pinta Lisa karena dia takut malah nyasar nanti nya.
Harun mengacungkan jempol nya tanda paham apa yang istri nya minta, Lisa segera berangkat mencari rumah Laras karena memang ingin main. saat ini dia masih belum tau bahwa Laras bisa melihat hal ghaib, tujuan nya datang ya sebenar nya mau berbagi cerita dan siapa tau Laras punya kenalan.
Lisa juga masih belum tau kalau Laras kenal dengan keluarga nya Harun, begitu pula dengan Harun saat ini. dia tidak tau kalau istri nya mau kerumah Laras, andai dia tau maka akan di dukung penuh karena dia juga sebenar nya curiga dengan rumah Eyang nya ini, seolah menyimpan banyak misteri.
"Papa mau keluar dekat pagar itu ya, Elia diam di sini dulu." ucap Harun.
"Iya." Elia menjawab tanpa menoleh karena asik dengan ayam warna warni.
"Semoga saja ada orang lewat dan aku bisa tanya, siapa yang mau di upah terbas." harap Harun karena dia butuh orang sekarang untuk membantu nya.
Lama Harun menunggu di depan pagar dan sama sekali tidak ada orang lewat di depan rumah nya, sambil menunggu maka Harun sambil menarik beberapa rumput yang masih saja menjalar di tembok. begitu banyak sekali jumlah nya, karena sangking lama nya rumah ini tidak pernah di jamah manusia yang mau tinggal.
"Kok tidak ada orang lewat ya? apa ada jalan lain di sana, aku juga tampak nya harus keluar jalan jalan untuk melihat daerah sini." ucap Harun melangkah masuk kembali.
"Tidak ada orang ya, Pa?" tanya Elia dengan wajah polos.
"Tampak nya tidak ada, Papa mau masuk gudang dulu ya." pamit Harun.
Elia cuma mengangguk saja dan kembali fokus membelai kepala anak ayam warna hijau, ping, kuning dan juga ungu. menurut nya itu sangat lah lucu sekali, bahkan begitu gemas dan ingin memeluk nya terus terusan. oleh sebab itu dia menolak ketika di ajak pergi, sebab ayam lebih menarik di pandang mata.
Harun memasuki gudang yang sebelum nya juga pernah ia masuki karena hari ini mau mengambil motor satu lagi, di dalam gudang ada dua motor yang bisa di pakai. di lihat dengan seksama dan yang ini lebih jelek dari yang di bawa oleh Lisa, butuh beberapa yang haru di otak atik juga.
Glodaaak.
"Allah!" Harun kaget karena ada suara seperti barang jatuh.
Sebuah lukisan jatuh kelantai sehingga bingkai nya pecah berhamburan, Harun pun mendekati karena penasaran pula dengan gambar itu, pasti salah satu koleksi nya Eyang. Harun ingat kalau Eyang nya suka menyimpan gambar gambar, bahkan ada gambar nya yang seram juga.
"Gambar apa yang di simpan Eyang ini, aneh aneh saja!" Harun bergidik saat melihat gambar tersebut.
"Ular? apa memang dia punya pesugihan, sebenar nya apa yang sudah keluarga ku anut!" Harun sungguh tidak mengerti.
Bahkan di tengah rasa heran nya dia kembali di kejutkan dan sampai melemparkan gambar itu, sebab barusan seolah melihat mata wanita yang ada di foto berubah menjadi merah darah dan ingin menyorot pada dia. jantung Harun tidak karuan karena rasa takut yang sedang melanda, tapi ada rasa penasaran juga di hati Harun dengan semua yang sudah Eyang nya simpan di dalam gudang tua ini.
"Eh pintu nya ada!" kaget Harun setelah melihat dari balik lukisan tadi.
Dinding bergerak dan sebuah pintu terbuka lebar, Harun agak ragu mau masuk tapi kaki nya tetap melangkah kedalam ruangan yang sangat gelap itu. Harun merogoh ponsel nya dan menyorot kedalam ruangan, tampak seluruh ruangan penuh dengan uang dan juga emas permata serta tak ketinggalan foto wanita ular.
"Ini semua uang, apa aku sedang tidak bermimpi?" Harun heran sekaligus senang.
Tanpa meminta kembali uang nya pada Brian maka sudah pasti dia akan hidup enak dengan uang uang ini, cuma ya harus tahan dengan beberapa keanehan rumah yang kadang di luar nalar. terlebih sampai saat ini Harun masih bertanya tanya soal wanita yang dia setubuhi malam itu, jadi semua lengkap dalam otak nya, malah sekarang juga menemukan ruangan yang penuh uang dan juga emas permata.
In sya allah up lima ya guys, tapi ya santai ya karena othor demam tak kunjung sembuh. terima kasih dan jangan lupa like dan comen nya, selamat hari rabu.
Soal sakit othor memang berlanjut karena ini malaria, jadi bisa kambuh sewaktu waktu dan bisa menggigil di siang bolong yang sangat panas luar biasa itu.
tapi emng tergantung lakinya juga siii 😏
Aduh mata siapa lagi itu yg ngintip2? Bukannya Ki Lawu dah kalah sama Purnama?
semangat trus Thor,jngn bnyk pkiran Thor,biar cpt smbuh