"Lepaskan aku??Kenapa kalian mengurung ku disini??Apa mau kalian??" teriak seorang gadis yang baru menyadari jika dirinya tengah dikurung di suatu tempat yang asing.
Gadis malang itu tidak menyadari jika dirinya telah diculik dan akan segera dijual oleh seorang wanita yang tidak ia kenal sama sekali.
Namun,siapa sangka disaat dirinya hampir dieksekusi oleh pria tua hidung belang itu.Secara tidak sengaja gadis itu bertemu dengan pria asing yang tiba-tiba datang menolongnya.Dan justru memaksa Velyn untuk menjadi wanitanya
Bagaimanakah kisahnya??Siapakah sosok pria itu sebenarnya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ovelia.shin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Rumah sakit..
Terlihat Velyn tengah menunggu dengan keadaan yang panik dan khawatir.
Velyn tak mengira jika sebuah mobil yang hampir menabrak dirinya ternyata dihadang oleh Samuel yang mengetahuinya lebih dulu.
Back :
"Velyn,ku minta kau berhenti.!!Sampai kapan pun kau tidak akan bisa menghindar dariku." teriak Samuel yang masih tidak menyerah mengejar Velyn berlari untuk kabur.
Velyn pun menghiraukan teriakan Samuel.Karena ia benar-benar ketakutan dan tidak mau sampai ditangkap oleh Samuel.
Sedangkan mobil Tamara langsung melaju kencang ke arah Velyn.Yang akan berniat menabrakkan mobilnya ke arah Velyn.
Samuel yang menyadari datangnya sebuah mobil asing yang adalah mobil Tamara.Sedang melaju kencang ke arah Velyn,dengan cepat ia mengejar Velyn dan mendorongnya sebelum mobil tersebut menabrak Velyn.
"Awas !!" teriak Samuel saat ia berhasil mendorong Velyn sebelum mobil Tamara menabrak Velyn.
Bruakk...
Tamara pun langsung menghentikan laju mobilnya dan melirik ke arah kaca spionnya.Untuk memastikan apakah dia berhasil menabrak Velyn atau tidak.
Ia pun langsung memukul stir kemudi mobilnya dengan perasaan kesal.
"Brengsek.!!" umpat Tamara kembali melajukan mobilnya dan pergi.
Velyn menyadari suara benturan keras langsung menoleh ke belakang dan berteriak sekencangnya.
"Kak Samuel.!!!"
...****************...
Arsen yang mendengar kabar Velyn tengah berada dirumah sakit,langsung bergegas untuk menemuinya.
Diperjalanan Arsen tampak tidak tenang karena ingin segera menemui Velyn di rumah sakit.Dan sesaat ia melirik ke arah kaca spion yang mengarah ke arah Jeremy.
"Apa kau yakin dia baik-baik saja?" tanya Arsen yang ingin tahu lebih dulu.
"Iya tuan,saya sudah menemui nona Velyn sebelumnya." jawab Jeremy tetap fokus mengemudi.
"Kenapa hal ini kau tidak beritahu aku dulu?Kenapa justru kau yang lebih dulu bertemu dengannya?" protes Arsen sedikit kesal.
"Maaf tuan,Saya hanya ingin memastikan keadaan nona Velyn.Karena insiden itu tepat saya akan menemui nona Velyn sesuai perintah tuan." jawab Jeremy menjelaskan.
Arsen pun langsung menarik nafas panjangnya setelah mendengar penjelasan Jeremy.
Disela percakapannya dengan Jeremy,tiba-tiba suara ponsel Arsen berbunyi.
Arsen pun langsung menerima panggilan tersebut yang sudah ia sangat kenal.
"Halo." sahut Arsen.
Beberapa menit kemudian..
"Percepat laju mobil mu." ujar Arsen memerintahkan Jeremy untuk mempercepat laju mobilnya.
"Baik tuan." jawab Jeremy langsung mengangguk dan menuruti perintah Arsen.
*
*
Ketika Velyn masih menunggu dengan perasaan cemas.Tak berapa lama sang dokter yang menangani Samuel pun keluar dari ruang perawatan.
Yang secara bersamaan Arsen juga telah tiba dan menemui Velyn.
"Dokter,bagaimana keadaan kakak saya?" tanya Velyn yang terlihat tidak sabar.Arsen hanya memilih berdiri tepat dibelakang Velyn.
"Kondisi pasien cukup parah,terlebih dibagian kepala karena akibat benturan keras dikepalanya.Kami harus mengambil tindakan operasi jika keluarga menyetujuinya."jelas sang dokter.
"Operasi??Lalu bagaimana jika tidak operasi dok?" tanya Velyn ingin lebih tahu lagi.
"Diperkiraankan kondisinya akan semakin memburuk dan nyawanya tidak akan bisa diselamatkan.Kamu harus segera mengambil keputusan,jika disetujui operasi bisal kami lakukan besok." jelas sang dokter lagi.
Sesaat Velyn pun terdiam dan menunduk.Kini ia bingung haruskah ia menyelamatkan nyawa Samuel atau justru membiarkannya yang tidak akan selamat.Karena mengingat tindakan Samuel sebelumnya membuat Velyn sejujurnya tidak bisa terima.
Dibenaknya ia pun tidak tega jika melihat nyawa Samuel tidak bisa diselamatkan.Terlebih Samuel juga pernah mengorbankan segalanya untuk hidupnya.Termasuk melindungi dan menjaganya selama ini,walaupun ia tidak tahu jika ternyata Samuel memiliki maksud lain.
"Lalu apakah kondisi dia saat ini bisa diajak komunikasi?" tanya Arsen yang sesaat menyela.
"Tentu,tapi saya sarankan untuk tidak terlalu memaksakan.Karena biar bagaimana pun kondisi pasien masih belum stabil." jelas sang dokter lagi.
"Kalau begitu biarkan kami berunding dulu.Nanti kami mengabari anda." ujar Arsen memberitahu sang dokter.
"Baik,saya permisi." jawab sang dokter langsung meninggalkan Velyn dan Arsen.
Kini Arsen pun memandang Velyn yang terlihat lelah tapi begitu khawatir.
"Kau pulang lah.Jeremy akan mengantar mu." ujar Arsen menyuruh Velyn pulang.
"Tapi bagaimana dengan kakak ku?"tanya Velyn.
"Serahkan ini semua pada ku.Jeremy antarkan dia pulang." jawab Arsen sembari memerintahkan Arsen untuk mengantar Velyn.
Jeremy pun mengangguk dan mengarahkan Velyn untuk diantar pulang.Velyn hanya bisa menuruti perintah Arsen.Yang akhirnya ia pun diantarkan pulang oleh Jeremy.
Sementara tatapan Arsen kini berubah menjadi tajam saat ia memasuki ruang perawatan Samuel yang kini dirawat dan dalam kondisi intensif.
ke laut aja sono...nyemplung ..smpi gk nongol lg...🤭😄😄..gregetan liat nya..😄
dn utk si lumpuh mdh2 cpt tobat...
sombong siihh..jijai gw nengok lo...😝
dh ikut mario aja aletha...
arsen atiit yaaa...😄
dn k veli bilang aja sm arsen siapa pelaku nya...
arsen pun cek cctv dong...gmn sikap zora yg sebenar nya..biar tau km