NovelToon NovelToon
9 Pintu Perunggu

9 Pintu Perunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Time Travel / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:771
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

Anila mencoba meraba disekitarnya hingga dia merasakan ada dinding di sebelah kirinya. Dia berjalan melangkah ke depan.

Tapi dia tersandung oleh sesuatu membuat dia jatuh ke tanah.”Ini dimana sih kenapa semua gelap. Seharusnya ini masih siang. Kenapa gelap sekali,”ucap Anila dengan wajah binggung. Tapi dimana saat itu Anila berada akan dia bisa keluar dari kegelapan itu dan kembali ke tempat asalnya. Anila akan bisa menemukan teka-teki yang dia dapatkan?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Di perjalanan menuju kota Anila juga sempat bertanya tentang identitas dari Baki dan yang lain.”Apa kamu masih ingin menjelajah makam kuno Anila. Kamu tahu kalau tempat itu sangat berbahaya. Kenapa kamu tidak tinggal disini saja?,’ucap Baki.

“Aku tinggal di dunia ini. Dimana aku tidak memiliki siapa-siapa. Bagaimana menurut kalian sendiri,”ucap Anila balik bertanya. Bani dan Baki saling bertatapan berpikir,”Pasti akan merasakan kesepian dia.”

“Maaf sudah membuat kamu sedih Anila,”ucap Baki dengan perasaan bersalah.

“Tidak apa-apa. Aku tahu kenapa kalian bertanya seperi itu. Hanya saja aku akan tetap kembali walaupun nanti pada akhirnya aku tidak tahu sampai kapan aku bisa menemukan semua teka-teki itu,”kata Anila yang percaya kalau dia akan bisa kembali ke rumahnya.

“Semoga saja kamu bisa kembali,”jawab singkat Harits. Anila hanya tersenyum saja hingga mereka sudah sampai di rumah Baki.

“Selamat dari di rumahku Anila. Maaf ya kalau kecil rumahnya,”ucap Baki. Anila melihat kalau halaman yang cukup luas ada kolam ikan dan taman hias disekitarnya. Rumah bertingkat dua. Tapi dia melihat ada yang aneh.

“Ini adalah toko antik yang aku kelola,”ucap Baki.

“Jadi anda ini penjual barang antik juga ya Baki. Tapi barang antik ini, apa anda ambil dari makam kuno juga,”tanya Anila melihat beberapa barang antik dipajang.

“Sebagian saja,”jawab Baki berkata jujur.

“Kalau begitu aku akan tunjukan kamar kamu,”kata Baki berjalan menaiki anak tangga. Anila mengikuti dari belakang. Bani dan Harits yang sama sekali tidak ikut dengan keduanya naik ke atas.

“Ini adalah kamar kamu dekat teras. Kamu bisa melihat keluar rumah. Di depan kamu ini adalah kamar Harits. Aku dan Baki ada di lantai bawa kamarnya,”ucap Baki memberitahukan. Anila hanya mengangguk.

“Ohhh iya untuk pakaian kamu. Aku hanya memiliki baju olah raga, aku tidak tahu ini sesuai atau tidak kamu bisa mencobanya. Besok kita bisa berbelanja untuk keperluan kamu,”ucap Baki.

“Baiklah,”jawab Anila segera masuk ke dalam kamar. Dia melihat kasur yang cukup luas, Meja dan kursi didekat jendela. Satu lemari dikamar itu juga ada kamar mandi dalamnya membuat Anila puas.

“Akhirnya aku bisa berbaring di kasur yang empuk. Tapi aku harus mandi dulu,”guman Anila segera masuk ke dalam kamar mandi. Tapi dari luar terdengar suara ketukan pintu. Anila segera berjalan ke arah pintu masuk dan dia melihat Harits.

“Ada apa kak Harits,”tanya Anila dengan sopan.

“Aku meminjamkan baju untuk kamu pakai,”jawab Harits. Anila melihat pakaian yang dibawa oleh Harits.

“Terima kasih kak,”ucap Anila segera mengambil pakaian itu. Anila yang sudah mengambil pakaian itu melihat Harits masih berdiri.

“Apa ada lagi kak?,”tanya Anila bertanya dengan wajah bingung.

“Apa ada makanan yang kamu tidak suka. Kebetulan Bani ini memesan makanan hari ini untuk kita semua,”jawab Harits dengan wajah datar tapi ada perasaan malu.

“Makanan yang tidak bisa aku makan adalah akohol, daging babi, hewan yang memiliki racun. Selain itu aku bisa hanya saja jangan terlaku pedas saja. Aku tidak suka pedas,”jawab Anila dengan wajah tersenyum

“Baiklah kamu bisa beristirahat, kalau sudah datang makanannya kami akan panggil kamu,”ucap Harits segera pergi meninggalkan kamar Anila.

Anila yang melihat dari pintu segera masuk dan berajak pergi ke kamar mandi. Anila segera melepaskan semua pakaian dia yang sudah kotor. Di bawah air shower Anila membasahi semua tubuhnya dari atas sampai bawah. Anila merasakan suhu dingin di tubuhnya tapi menyegarkan dirinya.

Setelah lama di kamar mandi Anila segera berpakaian. Setelah dia kenakan pakaian itu terasa pas di tubuh Anila. Anila langsung segera berbaring di kasur. Karena dia merasa lelah baik itu fisik maupun pikiran dia, karena dengan berbagai pengalaman yang dia sendiri baru pertama kali dia rasakan.

“Kapan aku bisa kembali ke rumah. Kenapa aku ada disini Raja bodoh itu kenapa dia membawa aku ke tempat ini, pasti karena dia aku jatuh ke tempat ini,”guman Anila menatap langit dinding kamar. Tapi lama kelamaan dia tertidur  di atas kasur yang empuk dan nyaman.

Sementara Baki, Bani dan Harits di bawa sedang melihat dua barang yang dibeli oleh Anila.”Aku tidak sangka akan melihat barang ini langsung,”kata Bani.

“Kamu benar, tapi yang lebih bagus adalah gulungan yang di beli oleh pamanku itu,”ucap Baki.

“Ohhh iya dimana Anila kenapa dia belum turun,”tanya Bani melihat ke atas lantai dua.

“Mungkin dia beristirahat bukan ini pertama kali dia ada dimakam kuno,”jawab Harits dengan wajah datarnya.

“Itu benar. Kamu sudah tanyakan belum soal makanan yang dia tidak suka. Aku ingin memasan sekarang ini,”ucap Bani.

“Aku sudah bertanya kepada dia. Dia tidak suka daging babi, minuman berakohol dan makanan yang memiliki racun katanya. Ohhh iya kalau bisa jangan yang pedas, dia tidak terlaku suka,”ucap Harits dengan tenang. Bani yang paham segera memesankan berbagai sayuran dan daging ayam dan minuman berjus.

Baki menuju kamarnya untuk mandi. Disusul oleh Bani yang juga ingin mandi. Sementara itu Harits naik ke atas menuju kamarnya. Di sempat melihat pintu kamar Anila. Dia tidak mendengar suara aneh didalamnya.

“Pasti dia tertidur,”ucap Harist segera masuk ke dalam.

Saat hari hampir sore Anila terbangun karena suara ketukan dari luar. Anila membuka matanya melihat kalau dia ada dikamar yang tampak asing. Setelah dia berpikir dia menarik nafas dan berkata,”Ternyata ini bukan mimpi.”

Anila berjalan ke arah pintu,”Kak Harits ada apa?.”

“Makan sudah datang ayo turun. Bagaimana kondisi tubuh kamu apa kamu baik saja,”jawab Harits  berjalan lebih dulu.

“Aku baik saja hanya saja belum terbiasa saja,”ucap Anila.

“Harits, Anila ayo kesini makanan sudah datang,”ucap Bani yang bersemangat. Segera keduanya duduk di ruang makan. Anila melihat ada beberapa hidangan sayuran dan daging sapi serta minuman.

“Kamu tenang saja makanan yang kamu tidak suka, Tidak aku pesan,”ucap Bani yang tersenyum.

“Terima kasih,”kata Anila dengan sopan. Segera mereka makan bersama hingga makanan di meja sudah habis dimakan oleh mereka. Anila yang merasa kenyang merasa senang.

“Makanannya sangat enak,”ucap Anila yang sangat puas.

“Tentu saja ini adalah restoran yang aku pilih pasti sangat enak. Bagus jika kamu senang,”ucap Bani.

“Anila setelah ini apa yang ingin kamu lakukan?,”tanya Baki.

“Aku akan membeli beberapa keperluankulah. Jadi kak Baki bukan anda sekarang adalah bank uang saya,”jawab Anila dengan kepala dia miringkan dengan wajah polos tersenyum tanpa ada rasa malu.

“Kamu tenang saja aku ingat kok. Kita besok berbelanja,”ucap Baki. Setelah berbincang Anila pergi ke kamar untuk istirahat lagi. Tapi saat di kamar Anila tidak langsung berbaring dia mengingat semua kejadian yang dia alami termasuk teka-teki yang dia temulan.

“Apa itu Perjalanan melintas 9 dunia Raja Armaan Ash. Kenapa aku bisa ada disini. Kalau tidak salah wanita hantu pernah bilang kepadaku. Kalau ingin kembali harus menemuka ke sembilan pintu perunggu,”batin Anila yang sedang berpikir masalah yang dia hadapi.

“Apa semua ini karena raja bodoh Armaan itu yang membawa aku ke sini,”guman Anila. Tapi akan Anila bisa kembali, bagaimana kehidupan Anila setelah ini?.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!