NovelToon NovelToon
Rasya Putri Seorang Wanita Malam

Rasya Putri Seorang Wanita Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: kimshu

Rasya cewek yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang bekerja sebagai pekerja malam termasuk sang ibu,namun dia masih bisa mempertahankan mahkotanya. di pertemukan dengan Rangga yang cuek dan dingin terhadap perempuan karena masa lalunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bag 6

Bel istirahat sudah berbunyi dan pembelajaran pun sudah berakhir,Sisil perike kantin untuk membeli makanan,sedangkan Rasya ke taman belakang sekolah menunggu Sisil sambil membawa bekal yang dia bawa dari rumah.

"Sya,jangan makan dulu pokoknya,tungguin aku di tempat biasa ok?"pinta Sisil

"Sip,aku tungguin sampai kamu datang"merekapun berpisah di depan kelas,Rasya menuju taman belakang sekolah dan Sisil menuju kantin untuk membeli makanan untuknya.

"Heh anak miskin berhenti kamu"hadang geng yang selalu membuat masalah

Rasya bukannya berhenti malah terus berjalan menuju taman belakang.

"Lo budeg apa gimana sih hah!"bentaknya sambil memegang bahu Rasya

"Lo ngomong sama gua?maaf gua punya nama jadi gak tau kalau kalian manggil,kalian gak ada nyebutin nama gua kan tadi"sahut Rasya dengan muka datarnya

"Sudah miskin belagu lagi Lo!bagi sini duit sama makanan Lo"sambil menodongkan tangannya ketua geng tersebut memalak Rasya

"Emang kalian gak di kasih uang jajan sama bonyok kalian?kasian amat,katanya anak orang kaya,tapi masih malakin orang miskin,kalian lebih miskin dari gua berarti"ujar Rasya tanpa rasa takut

"Berani bener Lo ya!Lo gak tau siapa gue hah!gue anak kepala sekolah di sini"bentaknya

"Sungguh miris,anak kepala sekolah malak,bagaimana jika masyarakat tau hal ini,bisa di pastikan sih kalo bokap Lo pasti langsung di suruh lengser"

"Lo bener-bener mancing emosi gue ya!"ujarnya sambil mau menjambak Rasya,namun Rasya dengan sigap menghindar sehingga dia hanya bisa menggapai angin

"Mau apa Lo pada?mau keroyokan?ayok aja kalo gue mah"tantang Rasya yang melihat gelagat mereka akan menyerang bersamaan

Benar saja dugaannya,mereka menyerang Rasya secara bersama-sama,tapi Rasya tidak takut dia langsung menaruh paperbag yang dia bawa dan melawan mereka bertiga.

Dari arah kanan dan kiri mereka hendak mengambil tangan Rasya,namun Rasya dapat menghindar dan menarik mereka berdua sehingga mereka saling berbenturan.

"ADUH/Anj*Ng"teriak mereka barengan

"Maju Lo,jangan cuma bisanya nyuruh aja"tantang Rasya"

"Belagu Lo jadi cewek miskin,hyaaaa"teriaknya sambil maju hendak menghajar Rasya

Namun sayangnya Rasya bisa menghindar dan menendang punggungnya.

"Aaarrrggghh"teriaknya kesakitan

"Segitu aja kemampuan Lo?gak punya kemampuan aja sok soan mau ngelawan gue,jangan dikira gue takut sama lu cuma karena lu anak kepala sekolah,gue gak takut sama bokap lu"Rasya berlalu dari sana dengan mengambil paperbagnya dan juga ponselnya.

Ya,Rasya tadi sempat memvidiokan sebagai bukti jika nanti dia di adukan kepada kepala sekolah.

Di taman belakang,Rasya melamun,emang kenapa kalau dia miskin?masalah gitu buat mereka,toh dia juga makan gak mintak mereka,dia jajan juga gak minta mereka. Dasar orang kaya,kayak mati di bawa aja tuh harta, sombongnya sama kayak qorun.

"Hayo,,,ngelamunin apaan kamu?"tanya Sisil mengagetkan Rasya

"Astaghfirullah,,,,salam kek kalau dateng,jangan kek jin aja tau-tau nongol"kesal Rasya

"Sorry,,sorry,,,habisnya kamu ngelamun aja sih,"jawab Sisil dengan muka bersalahnya

"Ya udah gak papa,mending sekarng kita makan aja,keburu bel masuk entar"Rasya membuka kotak bekalnya dan memberikan satu untuk Sisil

"Aaaa thankyou besti tau aja kalau aku suka sama masakan kamu"Sisil memang orang kaya,namun orang tuanya tidak terlalu memperhatikan dirinya karena sibuk dengan bisnis mereka.

"Nih,tadi aku beliin kamu jus alpuket jangan lupa diminum ya"Sisil menyodorkan minuman itu kepad rasya

"Thanks say,,,padahal gak perlu,aku udah bawa air minum dari rumah"

"Sans aja say,,"

Akhirnya mereka makan dengan tenang,memang taman belakang ini jarang ada yang mau ke sana karena ada cerita horor yang katanya di sana ada penunggunya. Tapi Rasya sama Sisil gak peduli,toh mereka emang hidup bersisian kan?

Bel tanda masuk sudah berbunyi,Rasya dan Sisil yang sudah selesai makan langsung menuju kelas dengan Rasya membawa kembali paperbag miliknya.

Tadinya "aku aja yang cuci ya say"ujar Sisil

"Gak usah,entar biar aku cuci di cafe aja,kalo kamu yang bawa,pasti besok aku bingung lagi mau bawa bekel di tempati apa"akhirnya sisilpun mengalah

Sesampainya di depan kelas,ada adek kelas yang nyamperin Rasya.

"Kak Rasya..."teriaknya

Rasya langsung berhenti dan menunggu adek kelas itu untuk menghampiri dirinya dan Sisil.

"Ambil napas dulu,tarik nafas,,,,tahan"ujar Sisil

"Ini kapan sibkeluarinnya kak sil? tanyanya yang masih tahan napas

"Ntar kalo udah jam istirahat"jawab Sisil santai

"Mati dong kak"ujarnya sambil membuang nafas

"Sapa suruh ngikutin arahan gue"cuek Sisil

"Udah-udah malah debat Li berdua kenapa nyariin kakak?"tanya Rasya

"Kak Rasya si panggil sama kepala sekolah,hampir aja aku lupa gara-gara kak Sisil"ujarnya

"Lah,malah nyalahin gue dia"ujar Sisil tidak terima

"Ya udah,kakak akan ke sana sekarang,balik gih,takut telat masuk kelas ntar"usir Rasya tanpa menghiraukan gerutuan Sisil

"Ya udah,aku balik dulu ya kak"pamitnya lalu langsung lari menuju kelasnya

"Kenapa kamu si panggil kepala sekolah say?"tanya Sisil penasaran

"Paling juga buntutnya ngadu yang tadi"Rasya memasuki kelas untuk menaruh paperbag miliknya terlebih dulu

"Kamu hutang penjelasan sama aku say"Sisil menyipitkan matanya yang emang udah sipit

"Iya nanti istirahat kedua ya, sekarang aku mau keruangan pak buncit dulu"begitulah Rasya memanggil sang kepala sekolah yang memang buncit kebanyakan makan uang siswa kalik ya?

Rasya berjalan dengan santai menuju ruang kepala sekolah dengan membawa hapenya. Biar dia bisa menunjukkan bukti yang sebenarnya.

Tok

Tok

Tok

"Masuk "teriak orang yang ada di dalam

"Duduk dulu sya,"suruh pak kepala

"Ada yang bisa saya bantu pak?"Rasya sangat santai menghadapi kepala sekolah karena memang dia tidak bersalah

"Kamu tau kan kalau kamu hanya murid beasiswa?"tanya pak kepala dengan pandangan mengintimidasi

"Ya saya tau,lalu masalahnya di mana?"dengan tenang Rasya menjawab pertanyaan pak kepala

"Lalu kenapa kamu membuat keributan dengan menghajar anak saya dan teman-temannya?"

Lisa dan kawan-kawan sudah merasa besar kepala karena merasa mereka akan di bela oleh kepala sekolah,karena menurut mereka tidak ada bukti yang membuktikan kalau mereka duluan yang mencari masalah.

"Kapan saya membuat keributan pak?"Rasya mengernyitkan dahi tanda tidak tau,alias pura-pura tidak tahu

"Tidak usah mengelak,Lusi dan teman-temannya yang mengaduka kamu, kata mereka kamu membully mereka"

"Bapak yakin saya yang membully mereka?punya kuasa apa saya membully mereka?apa yang bisa saya banggakan untuk membully mereka?apa bapak percaya begitu saja kepada mereka?"tanya Rasya beruntun

"Saya yakin kalau mereka tidak akan pernah berbohong"sahut kepala sekolah

"Baiklah,berarti bapak harus melihat rekaman video ini "Rasya mengwluarkan ponselnya dan mengirim video saat dirinya mau si palak oleh Lusi dan kawan-kawan.

Muka pak kepala sekolah syok melihat video tetsebut,ternyata Rasya hanya membela diri,anaknyalah yang bersalah di sini.

"Bagaimana pak?masih mau menyalahkan saya?"tanya Rasya

"Tapikan kamu sudah membuat mereka babak belur"sangkal pak kepala

"Saya kan hanya membela diri pak,kalau tidak pasti saya yang sudah bonyok dan gak bisa kerja nanti"ujar Rasya

"Tapi kamu tetap salah di sini"kekeh pak kepala

"Baiklah,saya minta maaf karena sudah membela diri dan membuat anak bapak dan teman-temannya bonyok,tapi mereka juga harus dapat hukuman dong,,,masak pembully tidak dapat hukuman,,bapak mau nepotisme?"Rasya merasa senang karena kepala sekolah tidak bisa berkutik

"Kalau bapak pilih kasih,saya akan sebarkan video itu agar masyarakat tau seperti apa kepala sekolah di sini,dan yang pastinya kalau kepala yayasan tau,bapak sudah bisa tembakkan apa yang terjadi"Rasya mengancam dengan halus pak kepala sekolahnya

"Baiklah,mereka akan mendapatkan hukuman dengan membersihkan semua toilet sampai bersih"lebih baik dia menghukum anaknya daripada dapat sangsi dari masyarakat dan di pecat sebagai kepala sekolah di sana.

"Nggak bisa gitu dong pa,,,kan kita yang babak belur,masak kita yang di hukum sih?"Lisa tidak terima dengan semua ini masak dia yang harus di hukum ini tidak sesuai prediksinya

"Tapikan kamu yang mulai duluan,kamu mau dapat sanksi masyarakat kalau video kamu tersebar?kalau papa sih ogah"jawab pak kepala

Akhirnya mereka bertiga pasrah mendapat hukuman untuk membersihkan toilet.

"Kalu sudah tidak ada hal yang lain lagi,saya permisi dulu pak,karena jam pelajaran sudah mulai"pamit Rasya

"Kami juga pamit dulu pak"ujar teman-teman Lisa

"Awas Lo sya,gue bakal balas ini semua"ancam Lisa saat sudah berada di luar

"Gue tunggu gebrakan Lo bertiga untuk ngebales gue"Rasya meninggalkan mereka bertiga dengan santai

_________________

Mohon dukungannya dengan like dan komentarnya 🙏🙏🙏

1
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
semangat 🙏
kimshu: semangat juga kakak/Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!