Samudra Pandu Wirayuda, seorang suami yang merasa tidak bahagia dengan kehidupan pernikahannya dengan Cassandra Morgan. Istrinya yang cantik dan muda tidak mau melayani kebutuhannya dengan baik sebagai seorang istri, baik di ranjang maupun di kehidupan sehari-hari. Alasannya, Cassandra tidak mau bentuk tubuhnya berubah.
Kehidupan pernikahan yang retak ini memancing Samudra untuk mencari kepuasan di luar. Ia kemudian terjebak dalam perselingkuhan dengan Davina Grizelle Ayudia, anak pembantunya yang cantik dan perhatian. Davina selalu ada di kala Samudra membutuhkannya, dan ia merasa sangat bahagia dan puas dengan kehadiran Davina.
Namun, perselingkuhan ini tidaklah mudah. Samudra harus berhadapan dengan konsekuensi dari tindakannya, dan Davina juga harus menghadapi risiko kehilangan pekerjaannya dan reputasinya.
Apakah Samudra akan mampu mempertahankan perselingkuhannya dengan Davina?Ataukah ia akan memilih untuk kembali kepada Cassandra dan memperbaiki kehidupan pernikahannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Cassandra yang memang tidak memiliki perasaan kepada Samudra, akhirnya memberitahu kepada Stefani kalau Samudra tidak akan berani berselingkuh darinya karena ia sudah tergila-gila padanya.
"Samudra tidak akan berani mengkhianati ku, Stefani.Ia sudah terlalu tergila-gila padaku." kata Cassandra dengan nada yang percaya diri.
Tak hanya itu,Cassandra juga mengatakan kepada Stefani kalau jika bukan karena bantuan papanya,Samudra tidak akan bisa sesukses sekarang dan menikah dengan wanita kaya seperti dirinya.
"Lagipula Samudra juga tidak akan bisa sesukses sekarang jika bukan karena bantuan papaku.Ia hanya seorang pria yang beruntung karena menikah dengan aku." kata Cassandra dengan nada yang sombong.
Kata-kata Cassandra tersebut semakin membuat rasa kecewa yang dirasakan oleh Samudra semakin dalam.Ia merasa bahwa Cassandra tidak pernah menghargai apapun yang telah ia lakukan untuknya dan hanya memandangnya sebagai seorang pria yang beruntung karena bisa menikah dengan dirinya.
Samudra merasa bahwa ia tidak bisa lagi hidup dengan Cassandra yang tidak pernah menghargai dan mencintainya.Ia merasa bahwa ia harus membuat keputusan yang tepat untuk kebahagiaan dan keselamatannya sendiri.
Akhirnya Samudra memilih untuk mengurungkan niatnya yang ingin meminta maaf kepada Cassandra,setelah ia mendengar semua percakapan diantara Cassandra dan juga Stefani yang begitu sangat membuatnya terluka.Ia merasa bahwa ia tidak lagi memiliki alasan untuk meminta maaf kepada Cassandra karena ia telah menyadari bahwa Cassandra tidak pernah mencintainya dengan tulus.
Samudra bergegas menuju ke mobilnya yang terparkir di halaman depan dengan langkah kakinya yang tidak bersemangat dan juga tatapan matanya yang kosong.Pikirannya terus memikirkan kata-kata Cassandra yang mengatakan kalau ia tidak akan pernah berani selingkuh darinya karena ia berhutang budi pada bantuan ayahnya.
Samudra merasa bahwa ia telah dipandang sebagai orang yang lemah dan tidak berani oleh Cassandra.Ia merasa bahwa ia telah diperlakukan seperti sebuah benda yang tidak memiliki harga diri.Ia merasa bahwa ia harus melakukan sesuatu untuk memulihkan harga dirinya dan membuktikan kepada Cassandra bahwa ia tidak lagi bisa diperlakukan seperti itu.
Samudra kemudian memutuskan untuk mengambil tindakan yang lebih tegas untuk memulihkan harga dirinya.Ia memutuskan untuk tidak lagi membiarkan Cassandra memperlakukannya seperti itu.
Samudra kemudian memulai langkahnya untuk memulihkan harga dirinya.Ia memulai dengan mengubah cara ia berpikir dan berperilaku.
Tak berselang lama kemudian terlihat Davina tengah menghampiri Samudra yang akan masuk ke dalam mobilnya karena majikannya itu telah melupakan bekal makan siangnya.
"Pak Samudra,jangan lupa bekal makan siangnya," kata Davina dengan nada yang lembut.
Melihat kepedulian Davina terhadapnya membuat Samudra merasa bahwa akan lebih baik jika Davina yang menjadi istrinya daripada Cassandra. Ia merasa bahwa Davina lebih peduli dan perhatian terhadapnya dibandingkan dengan Cassandra.
Samudra kemudian memandang Davina dengan cara yang berbeda.Ia tidak lagi memandang Davina sebagai pembantu rumah tangga,tetapi sebagai wanita yang memiliki potensi untuk menjadi istrinya.
"Terima kasih Davina,untung saja kau langsung mengingatkanku dan memberikan bekal makan siang ini.Kalau tidak,aku pasti akan kelaparan di kantor." ucap samudra dengan ramah dan membuat Davina tersenyum.
"Sama sama pak" ucap Davina.
Oleh sebab itu,Samudra berniat ingin membalas kata-kata Cassandra dengan berselingkuh dan memilih Davina sebagai selingkuhannya.Ia merasa bahwa dengan berbuat seperti itu,ia dapat membalas dendam terhadap Cassandra yang telah menyakitinya.
Samudra tidak memikirkan tentang konsekuensi dari tindakannya.Ia tidak memikirkan tentang bagaimana Davina akan merasa kecewa jika ia mengetahui bahwa Samudra hanya menggunakan dirinya sebagai alat untuk membalas dendam terhadap Cassandra.
Lagipula perasaannya kepada Davina sudah lebih dari hubungan pembantu dan majikan.Samudra menyukai Davina,dan itu memang benar ia rasakan.