Seorang laki-laki berumur 15 tahun yang Ingin membalas kan dendam nya kepada para iblis yang telah membunuh kedua orang tua nya, namun ia tidak memiliki kekuatan atau pun sihir yang dapat membinasakan para iblis, namun semua itu berubah karna kehadiran kakek kakek misterius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irvan Al-Lana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 : Peliharaan Baru
"kruukkkk"
Suara perut Radit kembali berbunyi, padahal tadi malam ia sudah makan sangat banyak, makan dengan porsi badak, mungkin juga karna dia belum sarapan, makanya perutnya menjadi keroncongan kembali.
"aduh lapar nih, belum sarapan juga, gada yang jual nasi uduk kah? atau lontong gitu?" Ujar Radit.
"sepertinya disini tidak ada yang jual lontong dan nasi uduk tuan, mengapa tidak membeli roti saja?, Roti juga enak di santap sebagai sarapan di pagi hari, sekalian untuk bekal di perjalanan besok hari" Ujar Axell.
"Ngapain bawa bekal, kan kita bisa berburu hewan di hutan" Ucap Radit.
"hmm ada benarnya juga, tapi kan tidak kenyang kalau ga makan karbohidrat, kalau cuma makan daging doang tanpa karbohidrat kan bentar doang udah lapar lagi" Ujar Axell.
"yasudah lah kalau begitu, aku beli roti dulu untuk sarapan sekalian untuk di bawa di perjalanan" Ujar Radit yang kemudian masuk ke dalam sebuah toko Roti.
Radit membeli beberapa roti untuk di makan sebagai sarapan, dan untuk di bawa sebagai bekal di perjalanan, dan ia juga membeli sebuah apel di toko buah sebagai pencuci mulut. ketika berjalan mengelilingi pasar sambil memakan apelnya Radit di hadang oleh seorang pedagang.
"hallo Tuan muda, sepertinya ada petualang ya?, dan menurut pandangan saya, anda sepertinya sangat kuat, maka dari itu mari lah mampir ke kiosku, aku menjual beberapa barang yang bagus, yang bisa anda manfaatkan ketika berpetualang atau bertarung melawan monster buas ataupun iblis yang kuat"
Ucap pedagang itu merayu Radit untuk mampir ke kiosnya, tak lupa pula pedagang itu menambahkan kata-kata pemanis seperti petualang yang kuat agar bisa memancing petualang membeli barang dagangannya. karna penasaran dengan apa yang ia jual, Radit pun berhenti untuk melihat-lihat.
"aku menjual berbagai macam peralatan, seperti Pisau, pedang, kapak dan macam-macam senjata lainnya, aku juga menjual batu Ki" Ujarnya lagi menjelaskan barang-barang dagangannya.
"batu Ki?, apa itu batu Ki Axell?" tanya Radit kepada Axell.
"itu adalah batu Ki, batu yang di gunakan untuk memulihkan Ki seseorang, benda itu tidak berguna untukmu, karna kau pengguna Mana" Ujar Axell.
"hmm iyaa juga ya, apakah semua benda yang di jual orang itu berhubungannya sama Ki semua?, tanya Radit.
"tidak juga, kebanyakan dari mereka para pengguna Ki, jadi suatu benda yang memancarkan energi Ki saja yang bisa mereka rasakan, sedangkan benda yang mengeluarkan pancaran energi mana bagi mereka hanyalah benda biasa yang tidak berguna dan akhirnya meninggalkannya, atau malah di buang oleh mereka" ucap sang Dewi pengetahuan itu.
Radit termenung diam, berbicara kepada Axell, sedangkan pedagang itu terus memperhatikannya dan menunggunya yang tidak kunjung membuka matanya, karna bingung pedagang itu akhirnya memanggil Radit.
"Tuan?, hallo..., Tuan, apakah kau jadi ingin membeli barang-barangku?" Ucapnya memanggil Radit yang masih terdiam.
"hmm...., maaf Pak sepertinya aku tidak begitu tertarik dengan barang dagangmu soalnya, omaigat apa ituu.... "
Pandangan Radit tiba-tiba berubah karna melihat suatu makhluk yang terkurung di dalam sebuah sangkar yang berada di belakang sang pedagang itu, setelah di perhatikan dengan teliti ternyata itu adalah seekor bayi naga berwarna putih dengan mata berwarna Kuning keemasan.
"Ohh ini adalah dagangan kami yang super langka, ini adalah seekor bayi naga putih, kami mendapatkannya di tempat seorang pahlawan membunuh induknya dengan alasan keamanan penduduk, kami awalnya menemukan sebuah telur yang akhirnya menetas, kami juga sudah memberinya makan tapi dia tidak ingin makan, anehnya sudah sebulan dia makan namun dia tidak mati, ketika di dekati pun dia sangat agresif" Ujar pedagang itu.
Ketika pedagang itu mendekatinya, naga itu langsung menggerang, menunjukkan bentuk amarahnya, dengan sesekali menggigit kandang besi itu dengan giginya yang tajam, namun ketika Radit mendekat naga kecil itu yang awalnya, menunjukkan sikap agresif mendadak menjadi tenang, Pedagang itu pun menjadi heran mengapa naga itu mendadak menjadi tenang hanya karna di dekati oleh Radit.
"wahh luar biasa, siapa sangka naga putih itu menyukaimu Tuan Muda" Ucap pedagang itu.
"Naga putih apanya, udah gatau apa apa sok-sokan ngasih informasi palsu lagi" Ujar Axell dengan nada kesal.
"informasi palsu? apa maksudmu Axell?" Tanya Radit heran
"Ini adalah Bayi Naga kilat, Naga ini bukan seperti naga pada umumnya, ia tidak memakan sesuatu yang berwujud, namun ia hanya memakan energi Alam, itu sebabnya naga ini tidak mau memakan apa yang di berikan oleh pedagang itu, Naga ini juga bukan tipikal naga yang mau menyerang manusia, yang lebih membuatku kesal lagi adalah dia berkata bahwa ada seorang pahlawan yang membunuh induknya karna takut membahayakan Penduduk, aku yakin pahlawan itu hanya ingin mendapatkan sanjungan dari orang-orang, beli saja naga kecil ini tuan, sepertinya akan sangat berguna untukmu berpergian" Ucap Axell.
"bagaimana Tuan?, apakah kau tertarik?, ini naga langka loh tuan, lagi pula dia sangat menyukaimu" Ucap Sang pedagang itu.
"hmm baiklah aku ambil Naga kecil ini, berapa harganya?" Tanya Radit.
"Hohoho, kalau untuk Tuan murah saja ma, harganya cuma 50 koin emas saja lo" Ucapnya, nadanya mendadak menjadi orang Tionghoa.
"Haiyya, banyak mahal lo, kasih kurang la, cincai cincai 10 koin emas saja la, cam mana?" Ucap Radit yang mendadak jadi orang Tionghoa juga.
"kenapa Tuan jadi ikut ikutan pake logat orang Tionghoa?" Ucap Axell keheranan.
"Buset nawar ga ngotak udah kek emak-emak" Ucap pedagang itu.
"mau gak? gamau yaudah, gw cabut nih" Ucap Radit yang kemudian pergi meninggalkan pedagang itu, karna takut kehilangan pembeli akhirnya pedagang itu memanggil Radit.
"yaudah Deal 10 Koin emas, daripada gada yang mau beli, udah sebulan ni naga sama saya, tawarin kesana kemari gada yang mau beli" Ucapnya dengan nada sedih.
"Oke Deal"
Setelah menggunakan skill emak-emak nawar di pasar yang ga ngotak, akhirnya Radit berhasil membeli seekor naga Kilat dengan harga yang lumayan murah, setelah berhasil mendapatkan naga kecil itu, Radit membawanya ke lapangan terbuka dan mengeluarkannya dari kandang, naga itu terbang mengelilingi Radit dengan bahagia.
"jadi apa yang harus ku lakukan selanjutnya?" Tanya Radit.
"seperti biasa kau harus membuat kontrak dulu dengannya" Ujar Axell.
"dengan darah lagi?" Tanya Radit lagi.
"yaps benar"
Radit lalu mengigit ujung jadi jempolnya dengan gigit taringnya, kemudian mengoleskannya ke kening naga kecil itu, seketika keningnya memancarkan cahaya yang terang sama halnya seperti dia membuat kontrak dengan golden meteor sword, ketika cahaya itu menghilang muncul sebuah tanda berupa lingkaran sihir di atas kening naga kecil itu, dan kemudian menghilang dengan perlahan.
"apa yang muncul di keningnya tadi Axell?" Tanya Radit kebingungan dengan apa yang dia lihat barusan.
"itu adalah lingkaran kontrak, itu akan tercipta dengan sendirinya jika kau membuat kontrak dengan hewan ghaib" Ucap Axell.
"jadi harus nunggu berapa tahun lagi baru bisa menggunakan naga kecil ini sebagai tunggangan?" Tanya Radit lagi.
"coba kau pegang kepala naga kecil itu dan alirkan energi mana mu padanya, semakin besar energi yang kau berikan maka semakin cepat pula naga kecil ini menjadi besar" Ucap Axell.
Lalu Radit meletakkan tangannya di atas kepala naga kecil itu sesuai dengan arahan dari Axell, kemudian ia mengalirkan Mana nya ke Naga kecil itu, bukan main besar energi yang Radit alirkan kepadanya, setelah selesai mengalirkannya naga itu pun kembali bersinar, namun berbeda dari sebelumnya yang hanya kepalanya saja yang bersinar, sekarang seluruh tubuh naga kecil itupun ikut bersinar dengan sangat terang. makin lama cahayanya semakin membesar dan membesar. di balik cahaya yang terang itu muncul lah sepasang sayap yang sangat besar terbentang ke arah atas dan menghempaskan cahaya itu. seketika cahaya itu menghilang, sehingga terlihat jelas lah Naga kecil itu berubah menjadi naga dewasa yang kelihatannya sangat kuat.
To Be Continued.