NovelToon NovelToon
Menantu Bar-bar Itu Aku

Menantu Bar-bar Itu Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Selingkuh / Mengubah Takdir / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / Chicklit
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Ainun

menikah dengan laki-laki yang masih mengutamakan keluarganya dibandingkan istri membuat Karina menjadi menantu yang sering tertindas.
Namun Karina tak mau hanya diam saja ketika dirinya ditindas oleh keluarga dari suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 17. bukan mama Karina yang datang

Belum sempat Lusi membukakan pintu, pintu sudah dibuka dari luar.

"Assalamu'alaikum..."

"Wa'alaikumsalam..." jawab Lusi dan Andrew secara bersamaan.

Sementara itu, Aldo kini merasa kecewa karena yang datang ternyata bukan Karina, melainkan Vania.

"Tante... Andrew..." sapa Vania dengan ramah

"Nak Vania, ayo silahkan masuk. Mau menjenguk Aldo, ya?"

"Iya, Tante. Maaf saya baru bisa menjenguk hari ini," jawab Vania dengan sopan.

Lusi tersenyum dan mengangguk. "Tidak apa-apa, Nak Vania. Aldo juga sudah mendingan kok."

Vania mendekat ke brankar dan tersenyum. "Hai, Aldo. Tante Vania bawakan buah untukmu, loh. Aldo mau makan buah?" Aldo hanya menggelengkan kepalanya.

"Yasudah, buahnya Tante taruh di sini, ya. Nanti kamu bisa memakannya..."

Lusi yang melihat Aldo cuek dan tidak menggubris Vania pun mendekat. "Nak Vania, maafkan atas sikap Aldo, ya," ucap Lusi dengan nada penyesalan.

Vania mencoba untuk tetap tersenyum. "Tidak apa-apa, Tante. Mungkin Aldo masih merasa tidak enak badan," jawab Vania dengan nada lembut.

"Aldo, yang sopan sama Tante Vania!" sahut Andrew, memberi peringatan kepada anaknya.

"Oma..."

Lusi mengalihkan pandangannya ke arah Aldo. "Iya, Aldo mau sesuatu?"

Aldo menjawab dengan nada yang sedikit keras. "Aku ingin bertemu dengan mama Karina! Tapi kenapa yang datang malah Tante Vania?"

Mendengar ucapan anaknya, Andrew langsung bangun dari duduknya dan berkata dengan nada yang tegas. "Aldo, cukup! Lupakan wanita yang bernama Karina, itu! jangan pernah memanggilnya dengan sebutan mama lagi, karena dia bukan ibumu!"

"Andrew... Jangan terlalu keras dengan Aldo! Dia masih kecil dan sedang merasa sedih," ucap Lusi.

"Andrew, tenangkan dirimu! Lebih baik, sekarang kamu keluar dulu agar bisa berpikir jernih, ayo," ucap Vania, kemudian mengajak Andrew keluar.

Sementara Lusi, mencoba menenangkan Aldo yang sedang menangis tersedu-sedu.

****

Vania mengajak Andrew ke restoran yang ada didekat rumah sakit.

"Andrew, sebenarnya siapa sih wanita yang disebut Aldo 'mama Karina' itu?" tanya Vania dengan rasa penasaran.

Andrew menghembuskan napas panjang. "Sebenarnya, aku juga tidak tau siapa Karina itu, apakah wanita baik-baik atau tidak. Aldo tidak sengaja bertemu dengan Karina di taman kota, saat Aldo pergi bersama mama. Dan kebetulan wajah Karina itu mirip dengan mamanya Aldo, bahkan bisa di katakan kemiripan mereka hampir 90 persen. Sejak pertemuan pertama hingga saat ini, Aldo selalu memanggil Karina dengan sebutan 'mama'."

"Melihat ada kemiripan antara Karina dengan mendiang istrimu, apa kamu tidak merasakan sesuatu yang spesial kepada Karina?" tanya Vania, sambil menyendok makanannya dengan santai.

Andrew menggelengkan kepala. "Aku tidak pernah berpikir tentang itu, Stevia dan Karina ibarat langit dan bumi. Meskipun secara fisik mereka mirip, tapi mereka tidak bisa disamakan. Karina itu wanita yang sudah bersuami, akuu malah curiga kalau Karina itu memanfaatkan kemiripannya dengan mendiang istriku untuk tujuan tertentu."

"Apa maksudnya?" tanya Vania dengan nada penasaran, karena belum mengerti apa yang Andrew maksudkan.

"Bisa saja setelah tahu kalau wajahnya mirip dengan mendiang istriku, Karina sengaja mendekati Aldo dan membuatnya bergantung pada dirinya, sehingga Aldo menganggapnya sebagai 'mama'. Lalu akhirnya yang dia mau hanya tentang uang."

"Lalu, jika misalnya Aldo tetap tidak mau menerimaku sebagai calon mamanya, apa yang akan kamu lakukan?"

"Aku sadar, kalau Aldo memang masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu. Makanya, ketika dia meminta ibu lagi, aku memilih kamu sebagai calon ibu untuk Aldo bukan Karina. Aku harap kamu bisa mengambil hati anakku."

"Aku akan berusaha untuk mengambil hati Aldo. Tapi, kenapa Kamu akhirnya memilihku? Padahal sudah dari lama aku mengatakan cinta sama kamu. Apa sekarang sudah ada cinta juga untukku? Atau kamu memilihku hanya karena terpaksa?"

****

Semua orang kini sedang berada di meja makan, untuk menikmati makan malam. Menu yang tersaji hanya sayur sisa Makan siang.

"Rudi, ajari istrimu itu untuk tidak asal menuduh."

Rudi mengernyitkan keningnya. "Memangnya, Karina menuduh apa, Bu?"

"Istrimu, tadi siang menuduh dan memfitnah Rani tanpa bukti. Dia bilang kalau Rani itu bolos sekolah dan pergi boncengan dengan seorang laki-laki."

Karina yang mendengarkan aduan dari mertuanya pun memutar bola matanya dengan malas.

"Benar begitu, Karina?" Rudi bertanya.

"Itu bukan fitnah, mas. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri! Hanya saja, aku tidak berpikiran untuk mengambil foto Rani, jadi aku tidak punya bukti sama sekali. Ya, itu sih terserah kalian semua mau percaya atau tidak. Kalau memang yang aku ucapkan itu benar, yang rugi juga bukan aku, kok. Intinya yang tau kebenarannya hanya Rani dan Tuhan."

Rudi beralih bertanya kepada Rani. "Rani, apa benar yang Mbak Karina lihat?"

Dengan cepat Rani menggeleng. "Tidak, Mas. Itu semua tidak benar, aku nggak bolos sekolah, kok. Kalau tidak percaya, tanya saja sama Rina. Iya kan ,Rin, aku tidak bolos sekolah kan?"

"Hah?" namun dengan cepat, Rina segera mengangguk.

"Tuh kan, Mas, Rina aja bilang kalau aku tidak bolos sekolah. Ini pasti Mbak Karin salah lihat atau bisa jadi memang niat fitnah aku," ucap Rani, kemudian tersenyum penuh kemenangan.

"Ya ya ya... Terserah kalian sajalah. Kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan juga bukan aku yang rugi," ucap Karina, kemudian menyendok makanannya.

Setelah selesai makan malam, Karina membereskan meja makan. Sementara itu Rina dan Rani mencuci piring kotor.

Awalnya Rina dan Rani menolak mencuci piring kotor, namun setelah perdebatan sengit dengan ibu mertuanya akhirnya si kembar mau juga mencuci piring.

"Nah, gitu dong. Cuci piring yang bersih! Anak gadis itu harus bisa beres-beres rumah. Jangan hanya mau dilayani seperti tuan putri saja. Sekali-kali, belajarlah menjadi pembantu. siapa tahu, nasib kalian nanti seperti nasibku, maka kalian tidak akan kaget melakukan pekerjaan rumah," ledek Karina sebelum masuk ke dalam kamarnya.

Rina dan Rani saling pandang, kemudian Rani berbicara dengan nada tidak sabar. "Nyebelin banget sih Mbak Karina," katanya.

Rina menganggukkan kepala setuju. "Iya, Mbak Karin sekarang makin nyebelin. Eh, ngomong-ngomong, kamu tadi kenapa bolos sekolah? Sampai kepergok Mbak Karin."

"Hussttt... Jangan keras-keras, Rin. Nanti Ibu, Mbak Karin dan juga Mas Rudi mendengar," kata Rani dengan suara pelan. "Tadi, aku pergi dengan Niko. Eh, sialnya, malah ketemu Mbak Karin di lampu merah."

"Kamu pergi kemana memangnya?" tanya Rina penasaran.

"Ke suatu tempat."

"Ya, kemana?"

"Pokoknya ke suatu tempat yang indah. Kamu, tidak perlu tahu dimana tempat."

Rina menghela napas panjang. "Yasudah lah, terserah kamu saja. Tapi satu pesanku sama kamu, Ran. Jangan melakukan hal-hal yang membuat dirimu rugi dan membuat malu keluarga!"

Mendadak, Rani susah untuk menelan salivanya sendiri.

"Heh, Ran, kok malah bengong, sih?"

"Ah... I-iya, aku bisa jaga diriku sendiri kok," Rani menjawab dengan suara yang sedikit terbata.

Tanpa mereka sadari, dibalik tembok ada Karina yang mendengarkan pembicaraan mereka dan merekamnya.

"Nah, kena kan kalian. Karina kok dilawan."

Bersambung...

1
Sulfia Nuriawati
cm istri bodoh yg d selikuhi msh trma, apa pun alasannya kalo berbahi hati jg body g bakalan nyaman, so mending ngalah demi kewarasan mental
mama Ainun: nanti ada waktunya kak🙏🏻
total 1 replies
aries
ceritanya menarik
mama Ainun: terimakasih banyak kak
total 1 replies
aries
🤣🤣🤣 makan tuh ikan cue
mama Ainun: 🤣🤣🤣 ikan cue juga enak kak
total 1 replies
aries
ati2 Karina, pelakor jaman sekarang ngeriw
mama Ainun: betul kak
total 1 replies
aries
aduh, mertua begini enaknya diapain ya.
aries
jadi Karina selalu salah 😌
mama Ainun: tidak pernah benar kak
total 1 replies
wong jowo
Terima saja Karina. kan lumayan 10 JT, aku juga mau.
mama Ainun: 10 juta, kapan lagi ya, kak.
total 1 replies
wong jowo
harusnya Andrew bisa lebih dewasa. kasihan Aldo.
wong jowo
ceritanya bagus.. menantu tidak bisa ditindas begitu saja 👍👍👍
mama Ainun: terimakasih banyak sudah mampir kak🙏🏻
total 1 replies
wong jowo
Double up thor
mama Ainun: ditunggu ya kak
total 1 replies
Sena Kobayakawa
Semangat terus penulisnya!
mama Ainun: terimakasih banyak kk semangatnya 🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!