Theodore Sulivan menganggap semua wanita di dunia ini adalah sumber masalah. Masalalu yang memaksanya karena dirinya di khianati oleh sang istri di depan matanya membuat dirinya berubah menjadi sosok pria dingin dan seakan tidak tersentuh.
Namun tiba-tiba dunianya kembali berwarna kala dirinya di pertemukan dengan guru sang putra bernama Hana Pertiwi.
Hana Pertiwi justru takut kepada Theo karena menganggap Theo adalah pria yang menyeramkan sekaligus menyebalkan.
"Call me daddy, baby atau kau akan terus berada dalam cengkraman ku sekaligus penghangat ranjangku" ucap Theo dengan nada dingin namun penuh intimidasi!!!!
Apakah Hana bisa bersama Theo, ataukan Hana malah semakin takut pada pria itu....??????????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jebakan Nikmat
Kini Riko sudah berhenti di depan rumah Rahmi. Rumah itu terlihat sepi
"Rahmi aku pamit pulang" ucap Riko. ingin ia buru-buru pulang karena ia tidak mau terlalu lama bersama dengan Rahmi.
"Abang harus mampir dulu!" balas Rahmi sembari menarik tangan Riko.
"Maaf Rahmi aku capek, aku ingin pulang. Lagi pula janjinya kan hanya mengantar saja" tolak Riko namun Rahmi tidak pantang menyerah.
"Nggak mau pokoknya Abang harus mampir ke rumah aku. Aku udah bikin makanan untuk Abang" Rahmi memaksa dan terlihat seperti ia akan menangis.
Karena merasa tak enak hati melihat Rahmi yang hampir menangis akhirnya Riko pun setuju untuk ikut ke dalam rumah mampir sebentar.
"Mi, kok rumahnya sepi ke mana bapak sama ibumu?" tanya Riko.
"Emak sama Bapak pulang dulu ke Bogor katanya Uwak sakit" jawab Rahmi
"Kalau sepi begini Abang mending pulang aja. Abang nggak enak takut terjadi fitnah" Riko hendak berdiri namun segera Rahmi berlari menuju pintu lalu menguncinya.
"Loh kok dikunci? "tanya Riko.
"Pokoknya Abang nggak boleh pulang!! Abang tahu kan kalau Rahmi cinta berat sama Abang dari dulu tapi kenapa Abang nggak peka dan malah memilih Hana?? Bang lihatlah Rahmi selalu ada buat Abang tapi kenapa Abang nggak bisa lihat itu Bang? Rahmi cinta sama Abang" akhirnya Rahmi pun berkata dengan jujur tentang perasaannya dan Riko sebenarnya tahu bahwa gadis di hadapannya memang menyukai dirinya sejak dulu.
"Maaf Rahmi, Abang hanya menganggap Rahmi itu adik sendiri tidak lebih. Rahmi juga tahu Abang mencintai Hana dan sudah menjalin hubungan lama dengan dia, Abang begitu mencintai Hana jadi maaf kamu mending cari saja cowok yang betul-betul mencintai kamu" tolak Riko.
Rahmi menangis sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Rahmi cintanya sama Abang!! Rahmi nggak peduli sama Hana yang penting Abang jadi milik Rahmi. Rahmi nggak papa kok Bang dijadikan yang kedua, Rahmi ikhlas yang penting Rahmi sama Abang" Rahmi pun terkesan memaksakan kehendaknya.
"Jangan Gila kamu Rahmi, Abang tidak cinta sama kamu, Abang cintanya sama Hana. Cuma Hana yang ada di hati Abang. Kalau akan begini Abang nyesel mampir kerumah kamu" kesal Riko.
Rahmi menyeringai, ia sudah nekat ia ingin memiliki Riko seutuhnya persetan dengan perasaan Hana walaupun Hana adalah sahabat dekatnya sendiri. Rahmi rela persahabatan dengan Hana hancur demi Riko, demi cintanya yang harus ia perjuangkan.
"Abang bisa mengelak dari Rahmi tapi Abang tidak akan bisa mengelak dari ini" ucapnya.
Pelan-pelan Rahmi membuka kerudungnya membuat Riko heran.
"Mau apa kamu Rahmi?" tanya Riko sudah merasa tidak enak hati dengan apa yang Rahmi akan lakukan.
Rahmi lalu dengan nekat membuka bajunya dan melepaskan hingga dua gunung kembar menyembul dan terlihat ranum di mata Riko.
"Rahmi jangan nekat kamu, mau apa pakai lagi bajunya??" teriak Riko kesal.
Rahmi pun menggeleng lalu dengan nekat ia melorotkan celananya tinggal tersisa segitiga berenda berwarna merah marun dan kini ia pun mulai menurunkan hingga tanggal.
Tidak munafik Riko sebagai pria normal tidak bisa melewatkan hal itu tetapi sebisa mungkin Riko menahannya.
Rahmi sudah telanjang bulat di hadapan Riko, Riko bisa melihat daging yang menyembul di antara kedua paha Rahmi yang sedikit ditumbuhi bulu.
"Stop Rahmi, jangan mendekat" cegah Riko.
Namun Rahmi tidak menuruti malahan gadis itu berjalan semakin mendekati Riko.
"Hanya dengan cara ini Abang bisa Rahmi kuasai! Abang, Rahmi begitu mencintaimu Bang, Rahmi ingin Abang tidak cowok manapun. Bang jamahlah tubuh Rahmi, sentuh Rahmi, Bang" ucapnya dengan suara mendayu.
"Tidak Rahmi, jangan begini" tolak Riko namun Rahmi semakin mendekati Riko hingga gadis itu berdiri di hadapan Riko.
Rahmi dengan nakal memeluk Riko dan menekan-nekankan dadanya ke dada Riko.
"Hana tidak bisa memberikan ini pada Abang kan? Rahmi bisa Bang, Rahmi tahu apa yang Abang inginkan" ucap Rahmi dengan suara yang terdengar penuh nafsu.
Riko masih diam, namun tidak di pungkiri bahwa tubuhnya merasa sangatlah bergairah. Sebenarnya sudah sejak lama Riko ingin tubuh Hana namun sebisa mungkin ia tahan karena Riko begitu mencintai Hana namun apa yang Rahmi suguhkan sungguh menggugah selera.
Selama ini Hana selalu menolak jika di ajak melakukan hubungan badan, Riko cukup lelah menahannya namun rasa cintanya yang begitu besar membuat ia menyetujui permintaan Hana untuk melakukan hubungan badan setelah menikah.
Rahmi dengan berani meletakan tangan Riko ke dadanya yang membusung.
Lembut?? Itulah yang di rasakan Riko hingga ia memberanikan diri meremas melon segar itu.
Tangan Rahmi langsung terulur dan membuka celana training yang Riko kenakan.
"Rahmi" Riko menggeleng namun Rahmi semakin liar.
Keduanya kini telanj@ng tanpa sehelai benang pun di tubuh nya. Pertahanan yang Riko berikan nyatanya hancur juga, ia tak kuasai menahan birahi yang menggebu.
Riko mendorong tubuh Rahmi hingga gadis itu terlentang di atas sofa dengan kaki yang sengaja di buka dengan lebar.
"Rahmi kamu yang memulai maka aku tidak akan berhenti" ucap Riko dengan suara parau kemudian ia menindih tubuh Rahmi. .......
...
"Aghhhhhhhhhhhhhhhh" keduanya memekik kala badai kenikmatan datang secara bersamaan. Riko juga memuncratkan kental manisnya di dalam rahim Rahmi.
Slop!!!
Milik Riko di cabut, memoerlihatkan lubang imut itu menganga dengan lebar di sertai semburan kental manis Riko ikut keluar.
"Maafkan Abang Hana... Ya Tuhan apa yang sudah aku lakukan" ucap Riko kini merasa menyesal.
"Hana terus, Hana terus! Bahkan sesudah kita melakukan hal ini Abang masih mengingat Hana.. hikhikhik" Rahmi merasa terluka karena ucapan Riko.
"Maafkan Abang, Rahmi. Maafkan" Riko berkata sembari memandang nanar Rahmi yang masih terlihat lemas dengan kedua kaki mengangkang.
Riko segera memunguti pakaiannya yang tercecer di lantai lalu memakainya.
"Maaf Rahmi, Abang harus pulang. Mana no rekening kamu" pinta Riko.
"Buat apa no rekening, Bang? " tanya Rahmi heran.
"Abang akan kasih semua uang Abang yang ada di rekening buat kamu jumlahnya ada 10 juta" jawab Riko.
Deg!!!
Jantung Rahmi tiba-tiba berpacu dengan sakit! Jadi Riko hanya menganggap dirinya mengharapkan uang? Itu sama saja Riko menganggap Rahmi pelacur.
"Brengsek kamu Bang! Kamu menganggapku pelacur, hah?? Setelah kau memperawani ku? Bahkan rasa sakitnya masih sangat terasa.. hikhikhik" Rahmi malah menangis.
"Maaf Rahmi, Abang harus pulang" ucap Riko tak ingin lama-lama bersama gadis itu.
Riko pun pulang dari rumah Rahmi membawa penyesalan yang besar. Rasa bersalahnya terhadap Hana terasa sangat besar.
"Bunda maafin Ayah.. huhuhuhu" Riko menangis sembari mengendarai motor beat karbunya.
Entah bagaimana jika Hana mengetahui perselingkuhan Riko dengan sahabatnya sendiri Rahmi, bahkan Riko tak mau membayangkannya.