Zara Nabila gadis cantik yang berasal dari desa yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasip di sana untuk bisa membiayai kedua orangtuanya yang sedang sakit.
Tiba-tiba terjadi sesuatu yang membuatnya terpaksa harus menikahi CEO muda dan tampan namun begitu angkuh di perusahaannya saat ia sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan bapaknya di kampung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
"Al mau pulang, Bunda mau ikut atau engga itu terserah Bunda," Ucap Alfa tegas tanpa pamit ia berlalu dari ruang tamu dan keluar dari rumah Jessica.
"Jeng, saya pamit dulu ya, kayaknya Alfa ada urusan penting yang harus ditangani," Pamit Sarah pada sahabatnya
"Iya jeng, gak papa. Nanti lain waktu bisa ketemu lagi," Ujar Sinta.
"Iya jeng. Permisi ya." Kata Sarah.
"Hati-hati dijalan Sar." Sinta mengingatkan
Sarah berjalan menuju mobil anaknya kemudian mobil itu melaju meninggalkan rumah tersebut.
"Kamu kenapa sih Al tiba-tiba ngajak pulang. Ga pamitan lagi sama tante Sinta, Bunda kan jadi ga enak," Ucap Sarah.
"Al ada urusan dikantor," Jawab Alfa singkat
"Setidaknya kamu pamitan sama tante Sinta dulu dong Al, walau bagaimanapun kita tamu disana, sopan dikit lah sama orang. Ayah kamu aja walaupun dingin gitu tapi masih sopan sama yang lebih tua. Kamu malah kaya gini. Siapa yang ngajarin sih?" Sarah erus saja mengomeli Alfa dengan ucapan-ucapannya. Membuat Alfa mengebut agar cepat sampai rumah.
"Al, jangan ngebut-nebut dong. Kamu mau bikin Bunda jantungan? Kamu mau kita celaka?" Protes Sarah.
Alfa bukannya menjawab ucapan sang Bunda, pria itu malah mempercepat laju mobilnya membuat sang Bunda bungkam karna ketakutan.
Jalanan yang memang sedang tidak macet karna masih jam kerja membuat Alfa dengan gampangnya mempercepat kecepatatan mobilnya itu. Sarah yang ketakutan hanya bisa diam memejamkan matanya. Dia yakin ada sesuatu yang mengganggu anaknya sehingga menjadi seperti ini.
Dirumah Sinta, Jessica masuk dalam kerumah ketika Alfa dan Sarah sudah pulang. Sinta yang bingung dengan sikap Alfa yang berbeda membuatnya curiga kepada sang anak.
"Kamu ngomong apa sama Alfa? Kok dia langsung ngajak pulang gitu?" Tanya Sinta pada putrinya.
"Gak tau tuh," Jawab Jessica cuek.
"Kamu jangan gegabah kalau mau sama Alfa, Jessica. Kamu harus main cantik, kayaknya dia susah buat suka sama orang," Ujar Sinta.
"Mama tenang aja, Alfa pasti bakal bertekuk lutut sama aku," Ujar Jessica dengan percaya diri.
"Bagus kalo gitu. Lakukan pelan-pelan aja, tapi ingat jangan bikin mama malu ya." Sinta mengingatkan.
"Iya tenang aja," Jawab Jessica.
Kemudian Jessica masuk kedalam kamar dan menutup pintu dengan kesal. Dia meluapkan kekesalannya didalam kamar agar Sinta tidak mengetahuinya.
"Awas aja kamu Al, gue akan bikin lo bertekuk lutut hanya sama gua." Jessica duduk dimeja rias mengepalkan tangannya diatas meja dengan geram
"Kurang cantik apa gue dimata lo? Laki-laki diluar sana banyak yang menginginkan gue apalagi kalo gue pake baju kaya gini, tapi kenapa lo ga tertarik sama sekali si?" Jessica masih dengan geramnya menatap cermin yang ada di depannya.
Handphone Jessica berdering, terlihat nomer tanpa nama menghubunginya. Jessica pun mengambil handphone yang berada diatas kasur dan mengangkat panggilan itu.
"Ya halo," Ucap Jessica menyapa.
"Apa kabar cantik? Masih ingat aku?" Tanya seorang pria disebrang sana.
"Siapa sih. Ga usah somisterius deh, bikin mood gue tambah ancur aja deh," Ucap Jessica.
"Astaga Jes, kamu ya ga bisa diajak bercanda dikit. Ini gue Rangga. Lo katanya udah balik dari LA tapi kok ga ngabarin gue? Ga kangen sama gue lo?" Cerocoh orang disebrang sana yang ternyata bernama Rangga.
"Oh ngomong dong kalau Lo. Gue udah lama balik Indo, lo apa kabar?" Jessica bernafas lega karna yang menghubunginya ternyata Rangga sepupunya.
"Gue baik, dirumah ga lo? Jalan yuk bosen gue gak ada gandengan," Ajak Rangga.
"Boleh deh, gue juga lagi badmood banget ini." Jessica mengiyakan ajakan Rangga.
"Ya udah gue jemput lo," Ucap Rangga.
"Oke, gue siap-siap dulu." Jessica lalu mematikan sambungan telfonnya dan membuangnya diatas kasur. Dia berganti pakaian dan bergegas mengambil ponselnya kembali dan memasukannya kedalam tas. Setelahnya, keluar menuju ruang tamu untuk menunggu Rangga datang.
Dibawah Sinta sedang duduk membaca majalah, melihat anaknya sudah rapi seperti akan keluar.
"Mau kemana Jes?" Tanya Sinta.
"Mau keluar sama Rangga Mah bentar, bosen di rumah," balas Jessica.
"Inget pesen Mamah, kamu jangan pergi sama banyak cowo seperti di LA dulu. Apalagi sampai menjalin hubungan. Kamu harus siapin diri kamu jadi istri Alfa. Kamu tau kan gimana susahnya Mamah minta tante Sarah buat jodohin kamu sama anaknya? Kamu harus tetap berpura-pura lembut dihadapan mereka biar mereka suka sama kamu." Sinta mengingatkan kembali anaknya dengan tegas
"Iya Mah, Mamah percayakan aja semuanya sama aku. Ga usah khawatir," Ujar Jessica.
Beberapa saat kemudian, Rangga datang menjemput Jessica, lalu mereka pergi bersama menuju sebuah mall dikota itu.
"Kamu makin cantik aja deh Jes, makin keren Lo," Ucap Rangga memuji Jessica.
"Iya dong, gue kan cewe paling cantik disini. Lo aja yang baru nyadar," Jessica dengan bangga memuji dirinya sendiri.
"Masih saja percaya dirinya tinggi," Ucap Rangga.
"Harus lah, hidup tanpa percaya diri itu ga sempurna bos," Ucap Jessica disertai dengan gelak tawa mereka.
Mobil melaju menuju sebuah mall, setelah sampai di lobi, mereka memarkirkan mobilnya dan berjalan masuk kedalam mall.
"Kita makan dulu ya, gua laper nih belum makin dari tadi dirumah," Ujar Rangga.
"Oke, gua juga kangen makan direstoran. Sejak pulang dari LA gua belum kemana-mana selain ke kantor dan rumah Alfa," Ucap Jessica.
"Alfa? Alfa siapa? Cowok lo?" Tanya Rangga penasaran. Jessica tidak menjawab pertanyaan Rangga, wanita itu malah meninggalkan Rangga dan masuk kedalam restoran.
"Jessica tunggu,, lo belum jawab pertanyaan gue Jes." Rangga pun mengejar Jessica yang sudah menarik kursinya. Dia pun ikut duduk disebelah Jessica menunggu jawaban itu.
"Alfa Wijaya masa Lo gak tau?" Jawab Jessica kesal. Tidak mungkin seorang Rangga tidak tau siapa Alfa Wijaya. Karna siapapun para pebisnis pasti akan tau siapa dia.
"Lo pacaran sama dia? Woww amazing, hebat juga Lo bisa dapatin dia." Rangga bertepuk tangan memuji sepupunya yang bisa menarik perhatian seorang Alfa.
"Belum. Gue minta Mamah jodohin gue sama dia. Mamanah gua kan temen baiknya Bundanya dia." Jelas Jessica.
"Kirain udah jadian. Kenapa ga lo jebak aja dia." Rangga mengangkat satu alisnya memberikan ide kepada Jessica.
"Gue juga udah berfikir kaya gitu si, tapi Mamah gya bilang harus pake cara halus dan hati-hati." jawab Jessica.
"Hmm gue punya ide," Ujar Rangga.
"Apaan?" Tanya siska penasaran.
Rangga pun membisik sesuatu ke telinga Jessica."
"Bagus juga ide Lo," ucap Jessica setelah mendengar ide dari Rangga.
"Iya dong," balas Rangga. Mereka berdua tersenyum miring.
***
Zahra mengetok ruang Alfa tetapi tidak ada jawaban sama sekali, dia membuka pintu ruangan itu lalu memunculkan setelah kepalanya melihat Alfa tidak ada dikursi kebesarannya, Zahra pun akhirnya memberanikan diri membuka pintu dengan lebar. Dia masuk dan mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan yang ada disini.
"Tuan Alfa.. Tuan.. " Zahra terus saja memanggil Alfa takut jika tuannya berada di salah satu sudut. Namun nihil, tak ada jawaban dari Alfa sama sekali.
"Apa manusia kutub itu sedang meeting ya." pikirnya.
Zahra pergi ke bawah dan mengambil peralatan untuk membersihkan ruangan bosnya.
semoga cepet sadar de alfa kalo dia suka sama zahra...