"Manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya kepada dirinya sendiri"
Arya masih benar-benar tak percaya jika ia harus terseret ke dalam dunia berandal. Ia hanya ingin menjalankan kehidupannya dengan tenang dan damai di kota barunya.
Suatu hari ia mendapat masalah dengan salah satu pentolan Geng "Mandala" yang terkenal di sekolahnya. Namun karena bantuan dari seseorang, ia berhasil mengatasi pentolan Mandala yang mengakibatkan ia malah menjadi buronan kelompok-kelompok yang lebih besar. Lagi-lagi orang tersebut membantunya mengatasi gangster tersebut, merasa berhutang budi, ia akhirnya mengemban misi balas budi pada pemuda yang menolongnya membereskan permasalahan berandal di kota dan mengasah ilmu bela dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryuu Ajaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6 : Mandala II
..."Aku akan mengawasi Mandala!!"...
..."Kau yakin?? " Sahut Ian....
..."Ya, aku akan mengerahkan Shinigami.." Leon berdiri dari posisi duduknya....
..."Shinigami ya... Kalau mereka sudah bergerak sih, itu artinya Leon sudah serius" Tukas Ariz....
..."Kalau begitu aku pamit dulu, secepatnya kita harus mencegah Mandala berbuat banyak" Leon berpamitan lalu pergi keluar dari ruang tamu tersebut....
..."Leon sudah bergerak, kita juga tak boleh kalah" Seru Ian....
..."Yaa!!" Sahut Ariz dan Ryan serempak....
...****************...
...Jam dinding sudah menunjukan pukul 01:49 malam, suasana tampak hening dan sunyi. Terlihat Seorang gadis dengan piyama merah mudanya, berbalutkan selimut bergambar Hello Kitty....
...Walau hawa dingin dan rasa kantuk menghujamnya, ia tetap kesusahan untuk memejamkan matanya. Ia berkali-kali merubah posisi tidurnya namun matanya menolak untuk terpejam....
..."Huftt... Padahal sudah jam dua kurang" Ia menghela nafas dalam-dalam, lalu meraih Handphone miliknya....
...Ia kembali terbayang-bayang permintaan Arya senja tadi. Pikirannya bertempur, di satu sisi ia tak ingin adiknya jatuh dalam permasalahan. Namun di satu sisi ia juga yakin pasti ada alasan kuat yang membuat adiknya yakin bergabung....
..."Jangan sampai Arya menjadi seperti Leon. Aku tak ingin melihat orang-orang tercintaku jatuh dalam permasalahan ini" Gumam Kirana dengan air mata berlinang....
..."Kenapa kau mencintainya?? Padahal dia yang membuatmu semakin lemah belakangan ini" Ucap seseorang....
...Kirana terperanjat, ia menghapus air mata yang mengucur melintasi pipinya. Ia edarkan pandangannya, menelisik dimana pemilik suara tersebut berasal....
..."Kau... kenapa kau datang kemari lagi!!" Hardik Kirana dengan diselimuti rasa takut....
..."Hahahaha!!...." Pemilik suara tersebut menampakkan dirinya yang ternyata bersemayam di sudut ruangan....
...Ia berjalan meninggalkan sudut ruangan yang gelap tertutupi bayangan, menuju area yang lebih terang walau remang-remang....
...Tampak seorang gadis berusia 17 tahun dengan rambut terikat, sementara wajahnya masih tertutupi helaian rambut miliknya....
..."Pergi!! menjauh dariku!!" Kirana memekik, namun anehnya tak menghasilkan suara sedikitpun....
...Makhluk tersebut semakin mendekat, seluruh tubuhnya semakin terlihat jelas. Hingga ia dan Kirana mungkin hanya berjarak beberapa meter saja....
...Kini wajah antara mereka berdua beradu, mungkin jaraknya hanya dua jengkal saja, bahkan Kirana dapat merasakan dengan jelas nafas makhluk tersebut....
..."Kenapa kau gemetaran!!" Makhluk tersebut menyibak poninya yang masih terurai....
...Degg!!!.......
...Bak sedang memandangi kaca, keduanya memiliki tampang yang mirip seperti saudara kembar. Bedanya yang satu menampilkan sorot wajah penuh kebencian....
..."Jangan takut Kirana..." Makhluk tersebut mundur beberapa langkah....
..."Aku adalah kau, kau adalah aku.. Kita adalah satu, Kirana" Jelas makhluk tersebut kemudian menghilang dari pandangan Kirana....
...Wushhh!!.......
...Sebuah pelukan hangat mendekap tubuh Kirana yang seakan membeku. Tampak dibawah remang-remang cahaya rembulan, kedua insan tersebut seperti sedang berpelukan....
...Makhluk tersebut menghapus air mata Kirana yang masih berlinang, sementara kirana tak merasakan apa-apa. Hanya ada gelap yang memenuhi pandangannya....
..."Tidurlah... Istirahatlah dengan lelap, diriku"...
...****************...
...Suara tapak kaki menggaung disebalik gelapnya malam. Di depan sebuah supermarket yang sudah tutup tersebut, seorang pemuda tampak menunggu dengan jaket bergambar angka 22....
...Seorang pria berhoodie Hooligans menapaki trotoar, dari balik gelapnya bayangan gedung. Ia segera memberi salam hormat pada pria berjaket tadi kemudian menjabat tangannya....
...Pria berjaket tadi menyibak penutup kepalanya, sehingga raut wajahnya terlihat dengan jelas. Pria berjaket tersebut tak lain adalah Leon, yang kini tengah mengemban misi mengawasi Mandala....
..."Salam hormat Ketua. Ada perlu apa hingga anda harus memanggil saya kesini" tanya Pemuda berhoodie....
..."Aku memberimu sebuah tugas penting, kau harus menjalankannya secara senyap" Bisik Leon....
..."Misi apa yang harus saya laksanakan?? untuk saya pribadi atau mengerahkan seluruh divisi??" Cecar pemuda bertubuh tegap tersebut....
..."Kau mengenali Haryudha bukan??" Leon berputar-putar mengelilingi pemuda tersebut....
..."Ya, dia orang nomor satu di Mandala. Lagipula dia bersekolah di SMA Shouten, sama sepertiku" Jawabnya....
..."Aku ingin kau mengawasi gerak-geriknya, aku khawatir dia akan melancarkan sesuatu. Oleh karenanya kau dan seluruh Shinigami, kuberi mandat untuk memata-matai mereka" Cetus Leon....
..."Segala ucapan, rencana atau perintah darinya selama seminggu ini, tolong kau beritahukan padaku" Imbuh Leon....
..."Baik Ketua!! Kalau begitu, saya pamit terlebih dahulu" Pemuda tersebut memberi sebuah hormat, lalu pergi meninggalkan Leon....
..."Semoga berhasil"...
...Leon berbalik badan, kemudian pergi dari tempat tersebut. Menghilang tanpa jejak, lenyap terbawa gelapnya malam....
...****************...
...Kirana kali ini berangkat bersama Maudy. Karena Arya hari ini izin tidak mengikuti pelajaran karena luka lebam yang dideritanya....
...Di Lobby sekolah, Kirana, Maudy, Wulan dan Naura berjalan beriringan. Semua pelajar terpana melihat penampilan mereka berempat yang memang terkenal sebagai bunga sekolah....
..."Kir, ku dengar kemarin kamu diganggu sama gerombolannya Michael ya??" Naura tampak kepo dengan apa yang menimpa Kirana kemarin....
..."Iya, katanya anak-anak SMP juga ada yang digangguin sama mereka" Tambah Wulan....
..."Hehe iya, untung aku, maudy, dan anak-anak smp itu masih bisa diselamatkan" Jawab Kirana dengan senyum terpaksa....
..."Diselamatkan?? Siapa yang menyelamatkanmu??..."...
..."Pagi Kira" Potong seseorang yang berjalan dibelakang mereka....
...Kirana membalikkan pandangannya, terlihat seorang pelajar dengan rambut berantakan dan baju seragam batik, melambaikan tangannya pada Kirana....
..."Ahh Leon, pagi juga" Kirana melemparkan senyum manisnya pada Leon....
...Ketiga temannya berpura pura batuk, tak tahan melihat kelakuan dua sejoli yang pagi-pagi langsung bucin ini....
..."Kok yang disapa Kirana doang sih... Kami bertiga apa ga keliatan??" Ketus Wulan....
..."Ekhmm... Kan yang pertama kali dilihat tuh pujaan hati, NPC kayak kita mah mengheningkan cipta aja" Sindir Naura....
...Maudy hanya tertawa geli melihat tingkah kedua temannya itu. Sementara kedua pipi Leon memerah menahan rasa malu....
..."Kalian apasih, masih pagi udah nyindir-nyindir gitu. Lagian wajar kan seorang temen menyapa temennya" Jelas Kirana yang juga tampak salah tingkah....
..."Alah, temen apa temen nichh~" Goda Naura....
..."Astaga kalian bisa aja, ya sudah aku mau lanjut ke kelas dulu ya. Ada urusan" Pamit Leon....
..."Oh iya Leon, nanti pulang sekolah temui aku di taman. Aku ingin membicarakan sesuatu" Pinta Kirana....
..."Ekhemm.... Uhuyyy.... Ciee Ciee" Sahut Naura dan Wulan kompak....
...Leon dan Kirana kembali tersipu dengan ulah mereka berdua, sementara Maudy hanya tertawa geli....
..."Baik, nanti ya... kalau begitu aku harus pergi ke kelasku dulu" Pamit Leon pada mereka berempat....
..."Iya hati-hati" Sahut Kirana....
...Leon kemudian berpisah dengan mereka berempat, sementara keempat gadis tersebut bergegas pergi ke kelasnya....
...****************...
...Sorak sorai para pelajar dengan seragam berantakannya, membentuk suatu kelompok yang tengah melakukan sesuatu....
... Di tengah kelompok nampak dua orang tengah melakukan pemanasan. Sementara puluhan orang yang mengelilinginya menyoraki mereka habis-habisan....
..."Hancurkan... Bantai.... Pukul... Hantam"...
...Kata kata diatas berulang kali diteriakkan. beberapa dari mereka duduk di sebuah kursi, berbeda dengan orang-orang yang tak mendapat tempat untuk duduk. Yang mendapat jatah kursi adalah perwira tinggi Mandala....
...Terlihat di kursi tertinggi, seorang pria berbadan gempal, seragamnya amburadul dan penuh coretan. Di keningnya terdapat bekas luka yang memanjang di pipi kiri hingga dagu....
...Dialah Haryudha, ketua Gank Mandala yang berkuasa di wilayah utara Sektor Timur. Sementara orang-orang yang mengerumuni adalah anggota Mandala....
...Ia memang sering melakukan acara sabung manusia seperti ini. Tentu saja, untuk mencari anggota baru yang mumpuni atau sekedar memuaskan hasrat bertarungnya....
...Terlihat kedua orang ditengah lapangan bergerak secara memutar seperti mengelilingi lapangan. Kemudian wasit menyuruh mereka berhenti, dan memberi aba-aba bersedia....
..."Mulai... "...
...Riuh suasana para penonton menyoraki mereka berdua. Terlihat petarung yang lebih besar tubuhnya, menghantam tubuh lawannya hingga roboh ke tanah. Dalam sekejap saja ia sudah berhasil menumbangkan lawannya....
..."Pemenangnya, Afrizal dari kelas XI-G" Diikuti sorakan dan tepuk tangan para penonton yang terpukau....
..."Belum..." Teriak sang pemimpin dengan suara seraknya....
..."Itu terlalu mudah... kemenangan yang mudah, aku belum yakin...." Ia mengedarkan pandangan ke sekelilingnya....
...Pandangannya tertuju ke seorang pemuda berbadan tegap dan tinggi. Dilihat dari seluruh penonton, hanya bajunya saja yang tampak bersih dari coretan....
..."Kau... Maju" Tunjuk Yudha....
...Sontak para penonton langsung terfokus pada pemuda atletis tersebut....
..."Ha... aku??" Ia mematung di tempat karena keheranan....
..."Oii, ketua sudah memerintahkanmu maju. Jangan bengong kayak orang bego!!" Hardik Kaki tangan Yudha....
...Ia segera maju ke tengah kumpulan. Sementara Afrizal yang berhasil menumbangkan musuhnya kini sudah menanti dirinya....
..."Hehe, aku tak akan segan padamu... maaf jika kau akan cedera sedikit" Ancam Afrizal....
...Saat ia maju, beberapa pasang wajah terus menyoroti langkahnya, terus mengawasi setiap gerak-geriknya....
...Wasit memerintahkan berdoa, ia mengatupkan kedua telapak tangannya kemudian berdoa. Pemuda tersebut melakukan suatu gerakan, yang dapat diartikan sebagai gerakan pembuka dalam pertarungan....
...Note : Ilustrasi gerakan, jari telunjuk dan tengah menyentuh tanah....
..."Sial?? Gerakan itu??" Umpat Afrizal yang gemetaran....
...Para penonton dibuat terkejut akan aksinya. Menampilkan sebuah gerakan pembuka, artinya ia siap menghabisi lawan dengan kemampuannya....
...Usai berdoa, wasit memberi aba-aba untuk berputar. Seperti sebelumnya, peserta dipersilahkan lari 3 putaran....
...Wasit kemudian memberi aba-aba untuk bersiap. Pemuda tersebut menampilkan sebuah pasang beladiri yang tentu saja memukau para penonton....
...Note : Ilustrasi pasang beladiri....
..."Wahh, gayanya sih udah dapet. Bisa nggak ngalahin Afrizal" Cemooh salah satu penonton....
..."Alah, Afrizal gede gombong. Sekali tendang jatuh itu" Pendukung sang pemuda tampak tak mau kalah....
...Usai bersiap, wasit memberi aba-aba mulai. Kedua peserta dipersilahkan untuk menyerang....
...Pemuda tersebut melakukan sebuah gerakan seperti orang yang sedang menari. Dengan luwes dan cekatan ia terus melakukan gerakan tersebut yang malah membuat Afrizal semakin geram....
..."Sombong sekali kau anak pencak, rasakan tendanganku sialan" Ia melepaskan sebuah tendangan keras menuju sang pemuda....
...Dengan sigap ia menghindar bahkan menangkap kaki lawannya, dan dengan satu tarikan, ayun lalu hentakan, lawannya kali ini roboh....
..."Woaaaaaa kerenn... hebatt..."...
...Para penonton bersorak untuk yang kesekian kalinya, wasit meminta kedua peserta kembali ke posisi awal persiapan....
..."Kembali.. mulai!!"...
...Afrizal secara membabi buta menukik kearah pemuda tersebut, namun ia berhasil mengelak. Afrizal berkali-kali mencoba melepas serangan gagalnya....
...Hingga sang pemuda berhasil mendapat celah, dan melakukan gerakan T putar tepat di Leher nya. Afrizal rebah ke tanah dalam kondisi pingsan, disusul tepuk tangan yang meriah dari para penonton....
..."Luar biasa... dia salah satu bidak yang cocok dalam permainanku" Gumam Yudha yang turut memberikan tepuk tangannya....
..."Pemenangnya, Reinhard dari kelas XI-B. Ia mendapatkan hak khususnya, terpilih menjadi calon anggota mandala dan akan dilantik dalam waktu dekat, bersama para pemenang lainnya"...
...Para penonton kian bersemangat, mereka juga ingin menjadi seperti Reinhard yang berhasil masuk menjadi anggota Mandala....
...Reinhard dipersilahkan kembali ke tempatnya semula, diikuti sorak sorai pujian dari para penonton....
..."Bagus... dengan ini, pekerjaanku menyusup ke Mandala akan semakin gampang"...
...----------------...