NovelToon NovelToon
School Of Magic In Shadow Assassins

School Of Magic In Shadow Assassins

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Anime
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Muchlis sahaja

Bercerita tentang seorang anak yang bernama mugi yang terlahir sebagai rakyat jelata dan menjadi seseorang penyihir hebat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muchlis sahaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keter palsu.

Udara malam itu berbau lembap dan mencekik. Rus melangkah di sepanjang jalan gelap, jubah hitamnya menyerap sinar remang-remang lampu jalan. Topeng hitam yang menutupi wajahnya menambahkan aura menyeramkan, seolah menyiratkan kekejaman yang tersembunyi di balik kegelapan.

Mata Rus mencari korban berikutnya. Di sebuah taman gelap, segerombolan anak muda berkumpul, tertawa dan bercanda. Rus mendekati mereka dengan langkah yang senyap dan mengancam.

"Sepertinya ini akan menarik," desis Rus, suaranya bergema dalam keheningan.

Anak-anak muda itu tersentak ketika mendengar suara Rus. Salah satu dari mereka berbisik kepad teman-temannya. "Hei, lihat itu. Ada yang mendekati kita."

Rus berhenti di depan mereka, wajahnya tersembunyi dalam bayangan. "Sepertinya apa yang kalian lakukan ini cukup menarik. Bagaimana kalau aku juga ikut? Aku akan membuatnya semakin menarik."

Anak-anak muda itu merasa takut dan bingung. "Siapa kau?" tanya salah satu dari mereka, suaranya gemetar.

Rus tersenyum sinis. "Seperti yang kalian lihat, aku adalah Keter. Ayo kita bermain, anak muda."

Seketika itu, Rus mencabut sebuah pisau yang tajam dari dalam jubahnya. Dengan gerakan cepat dan tegas, dia menusuk salah satu anak muda itu. Anak-anak muda lainnya berteriak ketakutan dan berlarian ke berbagai arah.

Rus menikmati kepanikan yang terjadi. Dia memburu anak-anak muda itu satu persatu, menusuk mereka dengan kejam dan tanpa kasihan. Udara menjadi dingin dan berbau darah.

Setelah membunuh sepuluh orang dalam satu malam, Rus tertawa keras. "Ini sangat menyenangkan," desisnya sambil menulis kata "Keter" dengan darah korban-korbannya.

Pagi hari pun tiba, Mugi berjalan menuju kelasnya. Melly menghentikan langkah Mugi dan berkata, "Mugi, apa kamu bisa ikut ke lab ku sebentar?"

Mugi sedikit gugup, tapi dia menyetujui permintaan Melly. "Ba-baiklah."

Mereka pun berjalan bersama menuju lab sihir Melly. Saat memasuki lab, Mugi sedikit terkejut melihat ruangan itu berantakan. "Ruangan ini cukup berantakan," kata Mugi.

Melly tersenyum sedikit. "Iya, karena aku lagi mencoba mencari sebuah penemuan. Karena sekolah kita sebentar lagi akan mengadakan acara ulang tahun untuk sekolah ini. Jadi semua guru akan berkumpul dan memamerkan beberapa penemuan."

Mugi menatap Melly dengan ekspresi polosnya. "Jadi guru Melly akan berdiri dengan semua guru dan memamerkan penemuan guru nanti?"

Melly menjawab dengan senyuman yang penuh bangga. "Iya tentu saja."

Mugi sedikit meledek Melly. "Guru Melly sangat kecil, jadi secara posisi guru Melly sangat tidak cocok untuk di tempeli."

Melly tertawa kecil dan menjawab dengan ekspresi lucu. "Jangan bilang kecil!! Aku masih dalam masa pertumbuhan!!"

Mugi tertawa melihat tingkah Melly. "Guru Melly terlihat tampak muda dan imut. Jadi aku rasa semua akan baik-baik saja. Dan bahkan akan terlihat guru yang paling muda dan imut."

Wajah Melly merah sedangkan Mugi mendekati Melly dan mengelus rambutnya. Seketika itu, inti sihir Mugi dan Melly saling bersinkronisasi. Mugi melihat masa lalu dari Melly.

Dalam kilasan itu, Melly sedang berbicara dengan seseorang berjubah hitam. "Meskipun kau seorang elf dan aku manusia, dimana umur mu jauh lebih panjang dariku, aku akan tetap bersama mu. Aku akan bereinkarnasi dan menemani mu dan akan selalu bersama mu," kata sosok itu.

Melly menangis dan memeluk sosok berjubah hitam itu. "Berjanjilah, Haruto."

Mugi terkejut dan cepat-cepat menarik tangannya. Melly yang juga terkejut dan khawatir bertanya kepada Mugi, "Ada apa Mugi?"

Mugi masih bingung dengan apa yang terjadi. "Tidak, tidak ada apa-apa."

Mugi mencoba menghilangkan kebingungannya. "Ada apa guru Melly memanggil ku kesini?"

Melly menjawab, "Aku sebenarnya mau kamu membantu ku untuk menciptakan sebuah penemuan."

Mugi menyetujui permintaan Melly. Mereka pun bersama-sama menciptakan penemuan tersebut. Setelah cukup lama, mereka pun berhasil menciptakan penemuan tersebut.

"Ini sepertinya cukup bagus," kata Mugi.

Melly tersenyum. "Iya, kau benar. Dengan ini aku akan membuat semua orang menganguminya. Terima kasih Mugi. Sekarang kamu balik lah ke kelas duluan."

Mugi menangguk dan pergi menuju kelas.

Saat Mugi memasuki kelas, dia mendengar teman-teman kelasnya berbisik dengan heboh tentang pembunuhan yang dilakukan Keter.

"Hai, apa kamu mendengarnya? Keter membunuh sepuluh orang dalam satu malam."

"Iya, aku mengetahuinya. Kejadian itu begitu menyeramkan. Aku kira Keter itu pahlawan."

Mugi berhenti di depan pintu kelas, hatinya berdebar keras. "Heh? Keter? Bagaimana bisa? Perasaan aku tidak ada kemana-mana malam itu. Apakah Keter palsu?"

Mata Mugi mengarah kepada Leon yang sedang duduk di bangku kelasnya. Leon hanya tersenyum saja. Mugi menduga bahwa ini adalah ulah Leon.

"Jadi ini ulah mu ya? Kau ingin bermain dengan ku? Kau akan merasakan sebuah penyesalan," gumam Mugi dalam hati.

Mugi melihat ke arah Rida yang sedang duduk di tengah kerumunan teman-temannya. Mereka sedang berbicara tentang Keter.

"Rida, katamu Keter itu baik? Tapi dia membunuh banyak orang."

"Iya, bayangkan saja dia membunuh orang dalam satu malam. Itu begitu mengerikan."

Rida menjawab dengan sedikit bingung, "Tapi benar aku di selamatkan nya. Kalau dia membunuh orang, itu aku tidak tau. Apa benar dia jahat?"

Ekspresi Mugi seketika berubah menjadi datar dengan tatapan tajam. "Itu bukan Keter. Lihat saja nanti."

Mata Mugi kembali mengarah kepada Leon. "Tidak, aku rasa bukan Leon. Itu pasti orang suruhan Leon. Leon masih terlalu lemah jika harus menghadapi sepuluh orang sekaligus. Tidak ada pilihan lain, aku akan menggunakan dia."

Di sisi lain, chaerin dan jack mendapatkan misi dari sekolah untuk mencari Keter.

"Hai, Chaerin, apa kau sudah mendengar kabar dan perintah dari pihak sekolah?"

Chaerin menarik napas panjang. "Iya, aku sudah tau Jack. Aku tidak menyangka penyerangan itu terjadi kembali."

Jack langsung membalas perkataan dari Chaerin. "Apa kau masih berfikir kalau Keter itu pembunuh bayangan di masa lalu?"

Chaerin hanya diam saja dan tidak membalas perkataan dari Jack.

Sore hari pun telah tiba. Stalia, seorang wanita elf yang bertugas sebagai pemimpin devisi lima dari organisasi black number, berjalan menuju sebuah gedung. Saat dia membuka pintu gedung, dia terkejut melihat Mugi sedang berdiri menghadap jendela gedung,

menggenggam sebuah koran dengan begitu keras.

Stalia memberi hormat kepada Mugi. "Tuan? Sulit di percaya tuan akan datang ke pediaman saya."

Mugi membalas perkataan dari Stalia. "Nomor lima, Stalia, pemimpin devisi lima. Aku memiliki tugas untuk mu."

Stalia terharu pada saat itu. "Dengan senang hati saya akan menerima tugas dari tuan."

Mugi menghadap Stalia sembari menggunakan sihirnya. Seketika itu, Mugi berubah menjadi sosok Keter dengan menggunakan jubah hitam dan topeng. Stalia pun menggunakan sihir nya untuk menggunakan jubah hitam. Mugi melemparkan koran yang berisi tentang pembunuhan atas nama Keter.

"Cari siapa pelakunya. Dia berani menodai nama ku dengan apa yang dia lakukan. Bunuh siapa saja saksi mata pada saat penyelidikan. Dan kerahkan semua anggota black number yang ada di devisi lima."

Stalia tersenyum sinis. "Baik tuan, saya akan melakukan nya dengan kejam, karena saya tidak selembut tuan Keter."

Keter begitu senang dan tersenyum.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!