Jangan Berharap Bisa Lari Dariku

Sinta merasa lega saat melihat Damian melewati dirinya, karena dia tidak sadar bahwa dirinya setia menunggu Damian hingga selesai urusan..

Untuk Sintanya suka-suka aja namun untuk Damian merasa jijik dan muak melihat Sinta tidak tau batasannya gimana..

Kini Sinta kembali ke dapur untuk melakukan pekerjaannya kembali..

***

Disisi Damian yang baru saja tiba dikamarnya tepat didalamnya ada Elara.. Namun tiba-tiba..

Ceklek..

Tetapi pintu tersebut tidak terbuka melainkan Elara mengunci pintunya karena dia sangat kesal dengan kedua manusia tidak tau arti malu..

Tok.. Tok..

" Elara buka pintunya".. Ucap Damian setelah usai mengetuk pintunya

Tak beberapa menit..

Ceklek..

Suara pintu terbuka, saat terbuka dengan cepatnya Damian masuk kedalam.. Jangan ditanya wajah Elara dia benar-benar sangat kesal, marah dan muak kepada kedua orang tadi..

Kini Damian duduk disofa sambil menatap kearah Elara dengan wajahnya penuh cemberut..

" Mengapa wajahmu seperti itu?".. Tanya Damian yang masih menatap Elara

" Itu semua gara-gara kamu".. Jawab Elara dengan ketus

" Aku?".. Ulang Damian kembali diangguki oleh Elara".. Apa alasannya?".. Tanya Damian membuat Elara menarik nafasnya

" Pagi-pagi pelayan kecentilan mu itu selalu saja mencari masalah denganku, dan parahnya lagi dia hanya memanggilku dengan sebutan eheh saja aku kan punya nama".. Jawab Elara mengeluarkan unek-uneknya

Damian hanya tersenyum kecil mendengar perkataan Elara, Damian sangat tau bahwa Elara sangat kesal kepada Sinta..

Namun yang anehnya lagi, sewaktu dirumah Merry Elara kelihatannya sangat pendiam berbeda dengan sekarang..

" Kamu sangat berbeda ya, dirumahmu sepertinya kamu tidak kayak gini".. Ucap Damian membuat Elara menatapnya

" Siapa bilang? Aku sering bertengkar dengan anaknya nenek lampir kok".. Jawab Elara membuat Damian terkekeh

Damian hanya menggelengkan kepalanya bisa-bisanya Elara mengatakan Ibunya Nenek Lampir.. Damian benar-benar sangat terhibur oleh Elara..

Ternyata Elara gadis yang sangat lucu sehingga untuk pertama kalinya Damian bisa tertawa seperti itu..

" Baiklah-baiklah jangan marah-marah lagi okey".. Ucap Damian sambil membujuk Elara".. Nanti malam aku ada acara pertemuan dengan para Kolega aku ingin kamu menemani ku".. Sambung Damian

" Tidak, aku tidak biasa untuk pergi ke acara seperti itu".. Jawab Elara dengan cepatnya

" Aku tidak suka ditolak, dan aku ingin sekalian mengumumkan tentang pernikahan kita".. Sahut Damian membuat Elara menganga

Elara tidak menyangka ternyata Damian benar-benar akan menikahi dirinya, Elara mengira itu hanya sebatas kontrak nikah namun ternyata Elara salah pemikiran itu .

" Nanti jam 3 akan ada datang Owner Makeup sama Owner Gaun/Dress jadi kamu bisa memilihnya, nanti Sinta akan membantumu untuk"..".. Stop jika Sinta yang membantuku maka aku tidak ingin pergi".. Sahut Elara

Belum sempat Damian mengatakan semuanya Elara sudah memotong pembicaraannya Damian, Damian hanya terkekeh saat mendengar Elara protes bahwa dia tidak ingin dibantu oleh Sinta..

" Baiklah, jadi siapa yang kamu inginkan hm?".. Tanya Damian dengan lembutnya

" Era".. Jawab Elara dengan cepatnya

" Oke,oke aku akan menyuruh Era nanti akan membantumu dan pendampingmu saat pergi bersamaku nanti, setelah itu aku akan menjemputmu di jam 5 sore".. Ucap Damian membuat Elara bingung

" Emang kamu mau kemana?".. Tanya Elara karena dia tidak tau

" Aku harus bekerja sayang, jika aku tidak bekerja bagaimana aku bisa menafkahimu hm".. Jawab Dmaian dengan lembutnya

Seketika Elara menjadi salah tingkah saat Damian memanggilnya dengan sebutan sayang..

Dug.. Dug..

Suara detak jantungnya Elara berdebar samgat kencang, dia benar-benar tidak tau harus bersikap seperti apa karena dia benar-benar sangat gugup dan salah tingkah dibuat Damian..

" Baiklah jika tidak ada jawaban berarti kamu paham, sekarang aku harus berangkat bekerja dulu jangan lupa meminta sarapan kepada Era biarkan dia membawakannya kemari".. Ucap Damian diangguki oleh Elara

Tiba-tiba..

Cupp!!!...

Damian mencium bibirnya Elara secara tiba-tiba membuat Elara menjadi seperti patung..

Bagaimana orang tidak jadi patung, sudah tiba-tiba memanggil sayang lah terus tiba-tiba mencium tanpa memberikan aba-aba..

Kini Damian keluar dari kamarnya saat setelah mencium Elara, benar-benar membuat Elara menjadi gila..

Elara memegangi dadanya terasa berdebar sangat kencang sekali dadanya sekarang ini..

" Haaaa gila ya pria itu membuatku rasanya ingin meleleh saja".. Gumam Elara sambil memegangi dadanya

Dug.. Dug.. Dug..

Suara detak jantungnya Elara berdebar sangat kencang sehingga membuat dia susah bernafas.. Elara hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkahnya Damian..

***

Waktu berjalan dengan cepat dimana tepat jam 3 semua orang telah tiba, karena Era masih sibuk didapur itu perbuatannya Sinta mau tidak mau Sinta yang mengantarkan Owner2 itu kekamarnya Damian..

Tok.. Tok..

" Woy buka pintumu, ini mereka sudah datang".. Teriak Sinta dari luar

Ceklek..

Suara pintu terbuka namun wajah Elara benar-benar sangat kesal kepada Sinta..

" Minggir".. Ucap Sinta masuk kedalam kamarnya Damian

Owner-owner itu ikut juga masuk, namun mood Elara benar-benar hancur saat bertemu dengan Sinta..

" Sedang apa kamu kemari hah?".. Tanya Elara dengan nada ketusnya

" Aku disuruh oleh Tuan Damian".. Jawab Sinta dengan santainya

" Aku sudah mengatakannya kepada Damian bahwa aku ingin Era bukan dirimu".. Sahut Elara dengan ketusnya

" Eh tolong ya kamu seharunya memanggil Tuan Damian jangan hanya pake nama begitu".. Ucap Sinta karena tidak terima

" Sesuka hatiku ingin memanggilnya siapa, dan lagi apakah kau sangat gila hormat sehingga harus menerapkannya seperti itu".. Bentak Elara membuat Sinta kesal

Saat Sinta ingin menampar wajah Elara tiba-tiba...

Bruggkk!!!...

" Aahhh".. Meringisnya Sinta saat merasakan perutnya ditendang oleh Elara

Semua owner disana betapa terkejutnya melihat Elara yang begitu bar-bar, namun mereka tidak bisa menyalahkan Elara karena sejak awal Sintalah yang mulai duluan..

Karena Elara sangat kesal dan muak terhadap Sinta, dia benar-benar tidak ingin melakukan apa yang disuruh Damian..

" Katakan kepada Damian bahwa aku sudah tidak mood untuk melakukan apa yang dikatakannya tadi pagi".. Teriak Elara membuat semua orang terkejut

Begitu juga Sinta dia benar-benar terkejut dan merasa sangat kesakitan diperutnya.. Kini Sinta mencoba untuk berdiri dan mengancam Elara..

" Aku ku laporkan kamu kepada Tuan Damian".. Pekik Sinta dan pergi begitu saja

" Laporkan saja sana, aku tidak takut karena aku tidak salah".. Teriak Elara sekuat-kuatnya

Dimana Elara benar-benar sangat muak dan kesal kepada Sinta, dia sudah benar-benar tidak mood..

Kini dia merebahkan dirinya diatas tempat tidur, semua orang termasuk kedua owner itu hanya merasa bingung bagaimana bisa membujuk Nyonya Muda ini...

***

Disisi Maid lainnya sedang menghubungi Damian mereka mengatakan bahwa Elara sedang bertengkar dengan Sinta sehingga membuat Elara sedang sangat tidak mood..

Maid itu menjelaskannya karena Sinta juga dengan sengajanya memberikan pekerjaannya kepada Era agar dia dengan sengajanya bisa membuat Elara terkena masalah..

Apakah Damian akan berpihak kepada Sinta? Tentu saja tidak dia akan selalu berpihak kepada Elara karena dia tau bahwa Sinta selalu mencari masalah kepada Elara..