NovelToon NovelToon
Hasrat Rindu Terlarang

Hasrat Rindu Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: mawar jingga

"Kamu tidak perlu tahu bagaimana luka ku, rasa ku tetap milik mu, dan mencintai tanpa pernah bisa memiliki, itu benar adanya🥀"_Raina Alexandra.

Raina yatim piatu, mencintai seorang dengan teramat hebat. Namun, takdir selalu membawanya dalam kemalangan. Sehingga, nyaris tak pernah merasa bisa menikmati hidupnya.
Impian sederhananya memiliki keluarga kecil yang bahagia, juga dengan mudah patah, saat dirinya harus terpaksa menikah dengan orang yang tak pernah di kenal olehnya.
Dan kenyataan yang lebih menyakitkan, ternyata dia menikahi kakak dari kekasihnya, sehingga membuatnya di benci dengan hebat. padahal, dia tidak pernah bisa berhenti untuk mencintai kekasihnya, Brian Dominick.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mawar jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

boleh peluk sekali saja?

"memiliki mu bagai khayalan belaka, meski pun kamu terlihat secara nyata. Karena menggapai mu bagai fatamorgana. Meski kamu adalah objek yang tepat di depan mata🥀"

Raina merasa cukup tidak nyaman, karena belum berganti seragam sama sekali. Apa lagi, saat ini dia berkeringat karena meminum obat penurun demam. Namun, saat sudah berada di kamar mandi, dia justru hanya duduk berdiam diri, sembari menatap wajahnya yang terlihat menyedihkan, dengan rambutnya yang berantakan.

'pantas saja, tidak ada yang benar-benar mencintai mu Ra. Kamu tidak spesial sama sekali.' batinnya dengan pilu. Di raba dengan pelan, wajahnya yang bersih, tidak ada noda apa pun di sana. Wajahnya masih sangat natural, karena dia sendiri tidak pernah sempat untuk mempercantik diri.

Lagi pula, dunianya bukan tentang kekayaan dan kecantikan, apa lagi kepopuleran. Dirinya hanya terbiasa sibuk dengan waktu bekerja, dan bersekolah, itu saja sudah cukup untuknya.

Sementara bagian bahagianya apa? Ya, dia hampir tidak memiliki waktu untuk bahagia, karena seseorang yang begitu sangat di cintai olehnya, tidak juga berlaku seperti itu kepadanya.

"Ra, kamu lama banget." panggil Brian dengan pelan, dari balik pintu kamar mandi. Sementara Raina yang masih dengan dunianya sendiri tidak mendengar sama sekali.

Meski, pikirannya kacau. Kedua tangan Raina tetap bergerak, mencoba membersihkan tubuhnya, dia tidak mandi, karena air sangat dingin terasa sekali menusuk hingga ke tulangnya.

"Ra, kamu gak papa?" tanya Brian khawatir, karena Raina tidak menjawab sama sekali saat dirinya mencoba memanggil. Raina terkejut, karena Brian tiba-tiba masuk ke kamar mandi. Untung saja, Raina sudah memakai handuk kimononya yang panjang.

"ada apa?" tanya Raina pelan.

"kamu dari tadi di panggil gak ada jawaban, bikin khawatir." ujar Brian dengan lega, ketika melihat Raina baik-baik saja.

"maaf, aku tidak dengar." jawab Raina dengan pelan.

"udah jam empat pagi, kamu gak pulang?" tanya Raina pelan, ketika sudah sampai di ranjang miliknya dan memakai selimutnya dengan pelan.

"besok saja, aku ingin pastikan dulu kamu baik-baik saja." jawab Brian dengan tersenyum.

"aku baik kok, aku yang menjamin diriku sendiri." jawab Raina lagi, dengan datar.

"kamu kenapa sih, dari semalam pengen banget aku pergi, secara gak langsung kamu ngusir aku dari sini." ujar Brian dengan sedih.

Mendengar itu, Raina segera memalingkan wajahnya menghadap jendela kamarnya. Hatinya berdesir sakit, karena pada kenyataanya Raina ingin di peluk dengan erat. Dan Raina ingin menumpahkan segala perasaanya selama ini. Akan tetapi, egonya memintanya untuk tidak lagi perduli, karena pada akhirnya mereka akan tetapi berpisah, dan tak bisa bersama.

Terlalu banyak cacat yang di miliki oleh Raina, jika memang dirinya memaksa untuk bersanding dengan Brian kekasihnya.

Brian bukan dari keluarga sembarangan, yang pasti keluarganya juga akan memilih menaruh terbaik untuk Brian. Bukan dirinya, yang asal usulnya saja tidak jelas, boro-boro keluarga, dia hanya selalu berteman kesepian sepanjang hari hingga malam.

"masih sakit?" tanya Brian pelan, ketika dia hanya melihat Raina yang semakin menghindar, tetapi tidak bisa di pungkiri. Ada begitu banyak kesedihan yang sedang di pendam. Brian tahu, dia bukan kekasih yang baik. Karena dia memang tidak pernah ada saat Raina membutuhkan, Brian memeluk Raina pelan, mencoba membuatnya merasa nyaman.

"boleh aku memeluk mu sebentar?" kata Raina pelan, wajahnya mencoba memohon pada Brian dengan tatapan sendu miliknya. Selama ini, Raina tidak pernah meminta apa pun kepada Brian.

"aku janji, ini untuk pertama dan terakhir kalinya." sambung Raina lagi dengan memelas, beberapa detik kemudian tangis pecah. Tubuhnya bergetar, Brian yang masih terdiam merasa tidak berdaya.

Tiba-tiba, terasa perih pada denyut jantungnya. Apa lagi saat Raina memohon hal sepele seperti itu kepadanya. Brian sadar, Raina memang tidak pernah macam-macam selama menjadi kekasihnya. Apa lagi, membuatnya merasa sulit, yang terjadi justru sebaliknya.

Padahal, Raina seorang pelajar yang cukup cerdas, dan pintar. Dia tentu memiliki penggemar di mana-mana, apa lagi wajahnya juga cukup sempurna untuk remaja sepertinya.

Namun, tentu mereka semua tidak berani mendekat, karena Brian sudah lebih dulu menjadikannya sebagai kekasihnya. Beberapa dari mereka mengira, Raina di paksa untuk jadi kekasih Brian, karena Brian memang cukup di takuti di sekolah mereka.

Pada kenyataanya, Raina lah yang tidak bisa berhenti untuk mencintai Brian secara brutal. Hingga akhirnya, perasaanya pada Brian melukai dirinya sendiri.

"mana yang sakit?" tanya Brian pelan, ketika melihat Raina semakin terisak dalam tangisnya.

"di sini," jawab Raina pelan, dengan pelan Raina membawa tangan Brian kepadanya, memberitahu rasa sakit miliknya, yang selama ini selalu dia coba untuk sembunyikan.

"maaf, sayang." kata Brian dengan pelan, saat dirinya menyadari bahwa dia telah melukai hati kekasihnya. Brian mengecup sebanyak yang dia ingin jemari Raina yang begitu pucat.

"boleh aku tahu, apakah kamu pernah mencintai ku dengan tulus?" tanya Raina dengan masih sesenggukan.

"tentu, tentu saja aku mencintai mu dengan tulus Raina Alexandra." jawab Brian dengan sungguh-sungguh.

"sejak kapan?" tanya Raina lagi dengan lirih.

"sejak aku tahu, bahwa kamu juga mencintai ku dengan tulus." jawab Brian pelan, kedua tangannya mencoba membenarkan rambut Raina yang berantakan.

"Lalu, kenapa kamu terus berbohong kepada ku? Hanya karena ingin bersama Alicia?" tanya Raina dengan sedikit bergetar. Dadanya terasa sangat sakit lagi, ketika mengingat siapa wanita yang selama ini selalu di nomor satukan oleh kekasihnya.

Brian hanya terdiam, seperti tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan Raina, melihat itu Raina semakin menyadari. Perbedaan keduanya sangat tinggi, jadi akan percuma jika dia berjuang habis-habis an.

"baik lah, aku mengerti." jawab Raina dengan mengusap kedua sudut matanya yang terus berair sejak tadi.

"aku sudah mendapat jawabannya, kamu boleh pulang. Dan terimakasih, sudah menemani." ujar Raina dengan menggigit bibirnya dengan kuat. Karena saat itu juga tangisnya akan kembali pecah, tak lama kemudian, bibirnya berdarah. Karena Raina menggigitnya dengan kuat.

"stop, Ra!"

"aku akan jelaskan," ujar Brian dengan segera meraih Raina yang mulai beranjak dari peluknya. Dengan segera kedua tangannya mengusap pelan bibir Raina yang sudah berdarah.

"aku dan Alicia tidak ada apa-apa." ujar Brian mencoba mengawali ceritanya.

"aku dulu memang pernah mencintainya, tapi saat dia tidak mengkhianati ku." kata Brian dengan menarik nafasnya pelan.

"sementara itu, kedua orang tua kami sepakat untuk menjodohkan kami. Tapi, aku tidak Sudi, soalnya aku pernah berhutang nyawa dengannya. Karena saat kami bertengkar hebat waktu itu, aku nyaris tertabrak mobil. Dan dia menyelamatkan ku, sebagai gantinya dia yang mengalami kecelakaan itu."

"singkat cerita, kepala bagian dalamnya terbentur keras. Membuatnya kesulitan dalam hal apapun, dia juga kesulitan mengingat. Dia juga mudah pingsan, makanya aku selalu bersamanya."

"bukan karena mencintainya, tapi karena aku berhutang nyawa. Itu saja, tidak lebih." ujar Brian dengan menatap Raina dengan dalam.

"aku, hanya mencintai mu Raina, sungguh!"

1
Iren Nursathi
lanjuuuuut
Iren Nursathi
lanjuuuut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Mawar_Jingga: siap☺️
total 1 replies
Muliana
5 iklan untukmu, biar semakin semangat
Mawar_Jingga: terimakasih kakak, sehat selalu♥️
total 1 replies
Muliana
Memang sesakit itu, saat cinta diperjuangkan hanya dari sebelah pihak
Mawar_Jingga: iya kak🥀
total 1 replies
Muliana
mungkin maksudnya, saat dia telah mengkhianati ku kak?
Iren Nursathi
lanjut thor makin menarik
Mawar_Jingga: siap🥳
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
Mawar_Jingga: siap 🥳
total 1 replies
Iren Nursathi
lanjut thor penasaran nih
Mawar_Jingga: siap 🥳🥳🥳
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel. up thor
Mawar_Jingga: siap🥳🥳🥳
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
Mawar_Jingga: waiting yaa😘
total 1 replies
Muliana
Jangan percaya Raina, itu semua bullshit
Muliana
iklan dan mawar untuk mu
Mawar_Jingga: terimakasih kak❤️😍
total 1 replies
Muliana
Plis Raina, kamu harus bisa. Kamu harus bisa untuk melindungi hatimu sendiri.
Muliana
Suka, karena di setiap pembukaan kalimat, ada kata-kata mutiara /Heart/
Muliana
Hai kak, biar tambah semangat ku berikan 2 iklan dan mawar ya /Heart/
Mawar_Jingga: terimakasih kak😘
total 1 replies
Muliana
Ini yang ku tunggu-tunggu, karena cinta dan berjuang seorang diri, sungguh menyesakkan Raina
Mawar_Jingga: iya kak, sama dengan percumah😌
total 1 replies
Muliana
langsung di subscribe dong /Kiss/
Mawar_Jingga: terimakasih kak❤️😘
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
Mawar_Jingga: siap kak😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!