Ellios atau Kai??
bagaimana jika dua jiwa itu ada dalam satu nyawa?
penyamaran yang awal nya dibuat untuk sekedar candaan, tiba-tiba berubah menjadi sebuah pilihan penting dalam hidup nya.
semua karena "CINTA"!
ya, itulah alasan kenapa tubuh itu harus memilih jiwa mana yang akan dia pertahankan.
akankah sebuah cinta menemui jalan nya?,
atau justru takdir yang akan menyeretnya pulang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clayra sarka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pesona baru
"kalian tadi menertawakan apa?"
ternyata mata Dea sangat jeli, disaat mereka sudah keluar dari toko tersebut, Dea masih saja membahas tentang kejadian di kasiran tadi.
"tidak ada De. Ell tadi hanya sedikit berulah. benar kan Ell?"
senyuman Lily sengaja dia tunjukan sebagai kode untuk Ellios. Ell yang memang sudah tidak ada energi untuk membela dirinya, kini akhirnya pasrah saja dengan keadaan.
"hm"
"hei... hei... lama kah menunggunya?"
dari arah samping terlihat Celine dengan centil nya berjalan layaknya model kelas atas seraya menenteng sebuah paper bag coklat dan sebuah kaca mata yang entah sejak kapan sudah bertengger di kedua telinga nya.
"kau nyolong dimana Cel?"
celetuk Ellios tersenyum menggoda.
"mau kupukul lagi tangan kau!!"
ancam Celine dengan menunjuk tangan kiri Ellios.
"singa betina!"
"bodo!"
Celine menjulurkan lidahnya menantang Ellios.
"hish!! tengkar lagi tengkar lagi! haduuhhh... bisa meledak ini kepala!"
"dia lo De yang mulai"
Celine langsung menunjuk Ell yang berada di samping Dea
"aku hanya bertanya"
"bertanya atau menuduh?!"
"dua dua nya"
"shit!!"
"memang kalian ini sulit disatukan. De, awasi saja Ellios. aku akan handle Celine"
"itu lebih bagus Ly. Ell ayo ikut aku ke toilet"
"ngapain?"
"bawel sekali. udah ikut aja"
Dea tanpa ba bi bu langsung menggandeng lengan Ellios untuk mengikuti langkah kaki nya.
dan kebetulan pada saat itu toilet memang terlihat lumayan sepi. jadi gerombolan geng ini langsung saja masuk secara bersamaan.
"kenapa disini?"
di depan wastafel yang memiliki kaca besar, disanalah Ell dikerubungi oleh Dea dan 3 teman lainnya.
satu persatu barang barang tadi mulai Dea keluarkan. dan senyuman gadis itu langsung menajam penuh maksud kearah Ellios.
"mengerikan De!"
"sekarang kau diam dan biarkan aku mendandani mu"
"apalagi yang kau rencanakan De?"
"Kris, mana kaca matanya?"
"nih"
"Cel, tolong bukakan tas ku"
"okey"
tanpa peduli pertanyaan Ellios, Dea tetap sibuk dengan aktifitasnya. sedangkan tubuh Ell dipaksa menghadap kaca wastafel dan Dea pun mulai melancarkan aksinya.
"masih lama?"
"ah elah Ell. baru juga mulai!"
kali ini Celine lagi yang menyahut.
"yasudah aku main game saja"
"itu lebih baik"
Dea yang masih sibuk menata rambut Ell kini tidak peduli lagi dengan apa yang ingin Ell lakukan. meski biasanya gadis ini sangat lah benci jika Ell bermain game, kali ini dibiarkan lah saja gadis itu berlaku sesukanya.
beberapa menit berlalu, akhirnya Dea kembali meraih dagu Ellios. kali ini Dea mengarahkan wajah sahabatnya itu agar menatap kearah nya.
"wow... good!!"
"astaga!! Ell berubah wujud. haha"
"lumayan juga anak ini"
"lo kek laki bener sumpah!"
Dea, Lily, Kristal dan Celine langsung tersenyum puas melihat Ellios dari pantulan cermin. sedangkan Ell hanya diam dengan wajah pasrah nya
"tinggal sentuhan terakhir"
Dea lagi lagi meletakan benda asing di tubuh Ellios. kali ini sebuah kacamata kotak semi bulat Dea pakaikan di kedua sisi telinga Ellios. dan alhasil... Ell pun dengan sekejap berubah menjadi sosok lain.
postur tubuh Ell yang memang sangat memadai, tegap dan gagah layaknya seorang laki laki. dada yang sangat bidang dan wajah yang begitu maskulin, ditambah dengan dandanan rambut baru dan kacamata yang tadi Dea kenakan, saat ini Ellios sudah berubah menjadi sosok laki laki tampan yang sangat jauh berbeda dari kodrat nya sebagai seorang perempuan.
"sumpah ya Ell.. omaygatt!!! kau sungguh diluar ekspetasiku"
wajah Dea sangat berbinar binar seraya menangkup kedua pipi Ellios.
"De ini sungguh berlebihan. urungkan saja perjanjian kita"
Ell yang hendak melepas kaca mata yang dia pakai langsung mendapat pelototan mata dari Dea.
"berani kau mundur dari perjanjian kita, maka hubungan kita the end Ell. lo gue no friend!!"
dengan lantang nya Dea mengeja kata per kata yang dia lontarkan.
"tapi ya ga gini juga De. mana bisa aku menjelma sebagai laki laki?"
"kau tidak lihat kaca? lihatlah dengan benar!"
seolah kedua gadis ini sudah tidak peduli keberadaan 3 teman mereka yang lain, perdebatan mereka tetap lah berlangsung dengan sangat sengit.
"apa yang tidak bisa? kau sudah seperti laki laki Ellios! wajah mu, tubuhmu, suara mu, bahkan lihatlah lehermu, itu sama menonjol seperti jakun. bahkan melihatmu seperti ini aku jadi ragu dengan gender aslimu. kau benar perempuan kan Ell? tidak sedang membohongi kami kan?"
"ini tulang bodoh! bukan jakun! pikiran mu kenapa jadi absurd begini?"
"kau yakin?"
tingkah Dea semakin membuat Ell bergidik takut. pasalnya makin lama gadis ini semakin mendekatkan wajahnya kearah wajah Ellios.
"De... ka.. kau mau apa!!!"
"kau yakin perempuan Ell?"
lagi lagi pertanyaan dan tatapan Dea tetap tertuju tajam kearah Ellios. seolah gadis ini semakin menyudutkan lagi posisi si Ell.
"shit! konyol!! kau itu apa apaan De! minggir dih"
"aaaaa....... poniku berantakan Ellios Oscar!!!!"
"sukur. siapa yang yang menyuruhmu berpikir konyol!"
dengan cepat Ellios berpindah posisi di dekat Kristal dan Celine.
"habisnya kau itu mencurigakan. masa iya sekarang kau malah cocok sebagai laki laki sih!"
"ini ide gila siapa?"
"hehe aku"
"ck!"
"tapi bener deh kata Dea. lo malah cocok begini"
tanpa dosanya Celine ikut menatap Ellios dengan penuh maksud. namun ekspresi Celine lebih dominan menggoda gadis itu.
"kalo gue ga inget gender mah, gue udah pacarin elo Ell"
"cihh.. najis Cel. amit amit dah"
"halo bang Ell. goda kakak dong bangg....."
makin lama Celine makin berniat lagi menggoda Ellios. gadis ini malah dengan centilnya menyolek dagu Ellios seraya mulai mendekatkan tubuhnya kearah si Ell.
"2 manusia ga berguna. sudahlah, aku akan keluar lebih dulu"
Ellios yang sudah tidak nyaman dengan tingkah Celine dan Dea akhirnya memutuskan keluar lebih dulu dari tempat ini.
"hahaha.... lucu juga mengerjai bocah itu"
tawa lepas Celine langsung terdengar nyaring menatap Ellios yang kali ini kalah dengan serangan jail nya.
"kalian ini suka sekali menggoda Ellios"
"biarkan saja Ly. siapa suruh malah jadi cewe ganteng"
"ayo guys susul dia. kabur lagi nanti itu anak"
"hm ayo"
akhirnya tak lama dari itu mereka ikut menyusul kepergian Ellios. namun diantara ke 4 gadis ini, sejak tadi Kristal tidak berniat membuka percakapan sedikitpun. Kristal memilih banyak diam dan hanya mengamati ke 3 teman nya itu. hal ini ternyata juga disadari oleh Lily. saat mereka sudah keluar dari toilet, Lily terlihat menoleh kearah Kristal yang kebetulan sedang berjalan disamping nya.
"Kris? kamu tidak papa?"
"ada apa Ly? aku tidak papa kok"
"perasaan dari tadi diam saja"
Celine yang mendengar percakapan itu akhirnya ikut juga menoleh ke belakang.
"laper Kris?"
"enggak lah. gue bukan elo"
"lah diem diem bae"
"mood swing"
"lagi dapet Kris?"
"iya De"
"hm pantes. yasudah langsung ke bioskop aja ya. kita beli cemilan disana. gimana?"
sengaja Dea dan Celine ikut bergabung berjalan dengan Kristal dan Lily hal ini agar mereka lebih leluasa untuk mengobrol.
"aku setuju"
Lily langsung setuju dengan usulan Dea ini.
"yaudah cuss. eh tapi kita cari Ell dulu"
"itu dia disana"
"tunggu...."
Dea, Celine, Kristal dan Lily langsung menghentikan langkahnya saat melihat penampakan lain tak seberapa jauh dari arah depan mereka.
"itu si Ell kan?"
Celine kembali memastikan sosok yang sedang mereka lihat itu.
"benar. dia Ellios. lalu siapa wanita itu?"
"itu bukan seragam sekolah kita"
Kristal ikut menimpali ucapan Lily. fokus empat pasang mata ini langsung menjurus pada sosok Ellios yang sedang berbincang dengan 3 wanita yang tengah memakai seragam putih abu abu dengan rok span panjang. dari kejauhan Ell terlihat diam saja, namun sebaliknya pada 3 wanita tadi. mereka justru terlihat asik mengobrol di depan Ellios.
"samperin yuk. ga beres ini mah"
Celine langsung dengan cepat berjalan lebih dulu kearah posisi Ellios berada.
"apa aku boleh meminta ig name mu?"
gadis berwajah oriental berambut hitam pekat berdiri tepat di depan Ellios terlihat tersenyum dan menatap kearah Ellios. meski sedikit mendongak karena tinggi mereka jauh berbeda, namun usaha gadis ini tetap dia tunjukan.
"untuk?"
"menambah teman. aku tidak tau ini lancang atau sangat murahan, tapi aku sejak tadi memperhatikan mu dan aku beranikan diri menyapamu seperti sekarang"
dengan suara lembut gadis tadi masih berkata sopan di depan Ellios. namun sebaliknya, wujud asli Ellios akhirnya muncul detik ini juga. sorot mata yang dingin dengan ekspresi acuhnya langsung Ell tunjukan di depan 3 gadis ini. bahkan Ell masih tidak berniat merespon uluran tangan gadis itu yang dengan sengaja menyodorkan ponsel nya kearah Ellios.
"aku tidak berminat"
"tunggu"
saat Ell berniat mengabaikan hal ini dan berjalan pergi, tanpa di duga tiba tiga gadis tadi dengan berani menahan tangan Ellios.
"jika kau tidak ingin memberikan nya, tidak papa. tapi apa boleh aku tau siapa nama mu?"
"ada apa ini? siapa mereka Ellios?"
disaat bersamaan, Celine dan yang lain nya akhirnya datang juga menghampiri mereka.
sontak saja keadaan semakin canggung lagi. Ell hanya diam saja dan ketiga gadis tadi juga berlaku sama. mereka tidak berniat menjawab pertanyaan Celine dan hanya memilih memperhatikan mereka saja.
"jadi itu namamu?"
bukanya menjawab pertanyaan Celine, gadis tadi malah memilih kembali fokus pada sosok Ellios.
"terimakasih sudah meluangkan waktunya. semoga kita bisa bertemu lagi dilain waktu. Ellios"
gadis itu menyuguhkan senyum manisnya dihadapan Ellios, sebelum akhirnya pergi dari hadapan mereka.
namun saat gadis itu masih melangkahkan kaki beberapa jangkah, dia kembali menoleh kearah Ellios.
"Billa. sementara hanya itu yang bisa aku perkenalkan Ellios. tapi dipertemuan selanjutnya aku akan pastikan kita akan mengobrol lebih lama lagi. see you next time Ellios"
kalimat ini langsung menjadi penutup pertemuan antara Ellios dan wanita bernama Billa tadi.
setelah 3 gadis tadi mulai menjauh dari tempat itu, sontak saja Celine dan kawanan nya langsung mengultimatum kearah Ellios.
"siapa wanita tadi!"
"kenapa kau kenal dia Ell?"
"aku tidak salah liat Ell? kau berinteraksi dengan orang asing?"
"Ell dia siapa???"