Lahir dalam keluarga yang miskin, Artian Morph harus menelan pahitnya hidup ketika orang tuanya meninggalkan dirinya sendiri.
Pada saat dia berpikir bahwa dirinya sangat bahagia karena pacarnya berada di sisinya, semuanya hancur setelah dia mengerahkan sisa tabungan yang orang tuanya tinggalkan untuknya.
Ketika kehidupannya terjerumus dalam neraka kesedihan, orang orang mulai mencemoohnya, diperlakukan dengan kasar tanpa ada satupun yang menolongnya.
"Ahaha, apakah kematian benar benar sangat merindukanku?"
Ketika dia menyerah pada hidupnya, berniat untuk melompat dan bunuh diri dari sebuah jembatan yang sepi.
Suara yang tak manusiawi layaknya suara dari kecerdasan buatan terdengar di udara yang kosong.
«Sistem Di Aktifkan»
Roda takdir kini kembali berputar, mereka yang diatas harus segera terjatuh dan yang dibawah akan mulai merangkak untuk mendapatkan posisi yang diatas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6: Kenangan Lama
Bagaimana mengatakannya?
Artian saat ini berada di hadapan mobilnya.
Warna merah pucat yang begitu memikat dengan design sport yang benar benar luar biasa. Pantulan dari dirinya sendiri bahkan terlihat di mobil itu.
Artian meneguk salivanya, dia menekan sekali lagi tombol yang berada di kuncinya dan menemukan bahwa mobil di depannya ini benar benar mobilnya yang sistem berikan kepadanya.
“Aku akan gila..“
Tidak menunggu waktu lama, Artian membuka pintu mobil itu, memperlihatkan sebuah ruangan yang elegan dan modern.
Kursinya begitu empuk dan nyaman, pegangan setir mobil yang lembut.
Apapun yang ada di mobil itu benar benar begitu istimewa. Namun mobil merek apa ini?
Artian bertanya-tanya.
“Diliat dari designnya, sepertinya ini adalah produk Ferrari benar..?“
Meski Artian tidak tau banyak tentang mobil, bukan berarti dia tidak tau sama sekali. Dia tau satu atau dua hal seperti apa yang ada disituasinya saat ini.
Lalu tentang mengemudi, beruntung Artian selama hidupnya sudah pernah bekerja dalam banyak profesi yang berbeda-beda.
Dia juga pernah bekerja sebagai seorang supir di sebuah keluarga yang kaya raya. Karena itu, Artian tidak memiliki masalah apapun dalam mengemudi sebuah mobil.
Mobil tersebut bergetar, suara mesinnya terdengar dengan suara yang menyenangkan. Beberapa saat kemudian, mobil tersebut mengaum di jalan yang sempit itu, keluar menuju ke jalanan ibu kota.
Artian tersenyum dengan begitu lebar, perasaan tersebut begitu luar biasa ketika mobil tersebut memiliki kecepatan yang luar biasa.
“Ini luar biasa!“
Tidak dapat menahan perasaan bahagianya, dia keluar menuju ke jalan utama kota, memamerkan mobilnya yang luar biasa di jalan yang sibuk.
Berbagai pengendara, pejalan kaki dan berbagai orang orang menatap ke arah mobil yang dia miliki.
Meski ada banyak orang kaya, bukan berarti mereka akan selalu keluar dengan mobil yang begitu mencolok seperti yang Artian miliki.
Apalagi mengetahui bahwa mobil yang Artian miliki nyatanya adalah sebuah mahakarya sempurna yang diinginkan oleh banyak kolektor diluar sana.
Mobilnya mengaum dengan suara yang luar biasa dan Artian sangat menikmati momen tersebut. Moment ketika begitu banyak orang yang kagum padanya dan meliriknya dengan tatapan iri yang tidak bisa melakukan apapun.
Dikala dia sedang bersenang-senang dengan mobilnya yang mewah dan luar biasa, dering sistem tiba tiba terdengar di dalam benaknya.
«Misi Kedua Dimulai»
«Tuan Pergilah Di Lokasi Yang Sistem Kirimkan»
«Dengan Kekayaan Tuan: Tolong Habiskan Kekayaan Anda Sebanyak Mungkin Di Lokasi Yang Di Tentukan»
«Batas Waktunya Adalah Tiga Jam»
Seperti sebelumnya, Artian bisa dengan jelas merasakan bahwa di otaknya, sebuah kordinat diberikan oleh sistem untuknya.
Lalu adapun misi yang dia terima.
Artian tidak mengerti untuk apa itu, tapi jika itu adalah apa yang sistem katakan. Maka dia akan melakukannya.
Senyuman muncul di wajahnya, ketika dia mulai memutar balik mobilnya dan menuju ke lokasi yang di tentukan.
“Aku benar benar bersenang-senang dengan ini.“
Diikuti dengan ucapan itu, mobilnya melaju di tengah jalan raya ketika matahari secara perlahan-lahan mulai bergerak menuju ke tengah tengah langit.
Tujuannya kali ini adalah sebuah pusat perbelanjaan mewah yang hanya selalu dikunjungi oleh mereka yang memiliki kekayaan yang mencukupi.
Setelah berkendara dalam waktu yang lama, akhirnya Artian sampai di lokasi yang ingin dia tujui.
Dia memarkirkan mobilnya di parkiran yang sangat luas, diparkiran itu ada sangat banyak mobil mobil yang begitu mewah dengan harga yang sangat jauh dari apa yang Artian bisa dapatkan dengan kekayaannya saat ini.
Wajar saja, mengingat pusat perbelanjaan yang dia kunjungi adalah sesuatu yang benar benar berbeda.
Terletak di jantung kota metropolitan yang terkenal dengan kekayaan dan kemewahan, Empyrean Plaza berdiri megah di atas lahan seluas 50 hektar, dikelilingi oleh taman-taman indah dan patung-patung artistik.
Bangunan tersebut luar biasa sangat besar. Bangunannya menjulang sangat tinggi dengan kubah kaca kristal yang memantulkan cahaya matahari, menampilkan efek berkilau yang jernih seperti berlian.
Dinding luar dilapisi oleh marmer putih dan emas, memberikan kesan yang begitu mewah dan elegan bagi bangunan tersebut.
Empyrean Plaza adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terbatas dan khusus bagi orang orang yang berasal dari kalangan elit.
Untuk masuk dan menuju ke dalam Empyrean Plaza, dia perlu memiliki kartu anggota atau datang sebagai tamu dan di dampingi oleh seorang anggota.
“Aku tidak mengerti bagaimana, tapi mungkin saja sistem punya jalurnya sendiri.“
Artian tidak memiliki kartu anggota dan dia juga tidak memiliki kenalan yang bisa membawanya masuk sebagai anggota.
Namun sistem adalah sistem yang membawanya kepada jalur yang tepat untuk kekayaan, jadi dia mungkin akan dikejutkan dengan sesuatu yang luar biasa jika pergi ke tempat ini.
Tidak ragu sedikitpun, Artian melangkah maju dan mendekati pintu masuk Empyrean Plaza yang penuh dengan keamanan yang luar biasa ketat.
“Tunjukkan kartu anggota mu.“
Suara terdengar dari seorang penjaga yang berdiri dengan tegak tanpa menunjukkan emosi yang perlu. Tubuhnya besar dan sikapnya yang sangat profesional membuat Artian sedikit merasa kewalahan.
“Uh.. bagaimana cara mendapatkan kartu anggota? Kupikir aku akan bisa mendapatkan nya..“
Artian hanya bertaruh, dia perlu mengulur waktu sebanyak mungkin dan mendapatkan informasi yang diperlukan.
Mungkin saja dia akan menemukan sebuah informasi yang bisa membantunya.
Penjaga itu menatapnya dengan diam dan profesional, mendengus kesal sambil berkata.
“Hanya individu yang undangan langsung dari manajemen Empyrean Plaza yang dapat memulai proses aplikasi untuk mendapatkan kartu anggota.“
Dia diam sejenak kemudian lanjut berkata.
“Karena itu, jika kamu tidak di undang, maka kamu tidak bisa masuk. Sekarang pergilah.“
Wajah Artian dipenuhi dengan banyak pemikiran seketika. Syarat syarat yang diperlukan terlalu sulit dan dia sama sekali tidak mengenal siapa yang mengelola pusat perbelanjaan ini.
Sekarang apa yang harus dia lakukan agar bisa masuk?
Penjaga itu telah mendesaknya untuk segera pergi, namun Artian tetap diam dengan kepalanya yang dipenuhi dengan berbagai pemikiran.
Disaat itu juga seorang pria yang terlihat masih muda datang menghampirinya dengan wajah arogan.
“Kamu… apa yang kamu lakukan disini?“
Artian tanpa sadar melirik ke arah sumber suara itu.
Seorang pria dengan rambut pirang yang dipangkas dengan rapi dan begitu stylish, wajah yang lumayan tampan namun arogan.
Wajah Artian tiba tiba terdistorsi dengan kegelapan yang aneh ketika dia menatap pria itu.
Emosi lama yang telah dia kubur tiba-tiba muncul begitu membuat amarahnya memuncak.
“Kau… Adam Gavis!“
Salah satu orang yang telah membuat hidup Artian menjadi hancur.
Seseorang yang telah merebut pacarnya dan memperlakukan dirinya layaknya seekor hewan yang menyedihkan.
Kenangan lama itu membuat Artian membeku dengan berbagai emosi rumit di wajahnya.
***
Nanti bakal tambah satu bab lagi kayaknya…
