Pejuang Garis Dua

Setelah siti dan sisi menjenguk farel mereka tidak langsung bergegas pulang mereka langsung pergi menuju ke sebuah restoran sesampai di sana mereka memesan makanan dan membahas apa yang sudah terjadi dengan farel.

"Sisi seperti nya saya rasa ada yang berbeda dengan sikap nya farel,ada apa dengan dia seperti nya sikap dia berubah sama saya"ujar siti.

"Sudah saya bilang sama kamu beb,dia itu suka sama kamu tetapi farel tidak bisa mengungkap kan nya ke kamu"ujar sisi.

"Karena apa dia tidak bisa mengungkap kan nya sisi"ujar siti dengan penuh penasaran nya.

"Itu lah yang saya bilang dari awal sama kamu siti,farel tidak bisa mengungkap kan karena kamu sudah ada pasangan,farel takut saja mengganggu hubungan kamu dengan difta.

"Tetapi sisi,saya tidak mencintai farel lagi,Kamu tau kan farel itu mantan saya, sudah lama saya buang jauh jauh perasaan itu saya hanya mencintai mas difta saja"ujar siti.

"Terus kamu harus bagaimana beb kamu harus melakukan apa"ujar sisi.

"Itu jadi urusan kamu,kamu harus bisa membuat farel jatuh cinta dengan kamu sisi biar farel bisa melupakan saya secepat nya"ujar siti memberi tau sisi agar mengikuti cara nya tersebut.

"Apa...saya harus buat farel jatuh cinta dengan saya, tidak semudah itu beb"ujar sisi.

"Pasti bisa,kamu harus memberi perhatian lebih ke farel,kamu harus sering menjenguk farel"ujar siti.

"Maaf beb saya tidak bisa membantu kamu dalam masalah ini"ujar sisi

"Tolong saya sisi,ini penting bagi hidup saya ke depan nya"ujar siti.

"Hem,,,iya sudah akan saya coba"ujar sisi.

"Terima kasih teman terbaik"ujar siti sambil memeluk sisi.

"Sisi Tersenyum saat menanggapi nya".

Pada saat itu difta pun sudah berada di rumah siti tetapi siti belum sampai di rumah.

Suara bel rumah berbunyi nissa bergegas membuka kan pintu.

"pak dokter cari mbak siti ya oh iya mbak siti nya belum pulang"ujar nissa.

"Mbak siti nya kemana nissa sudah jam segini belum pulang juga"ujar difta.

"Nissa tidak tau pak dokter"ujar nissa dengan nada suara manja nya.

Difta pun menghubungi siti tetapi tidak ada jawaban,nissa menyuruh difta untuk masuk ke dalam rumah dan menyuruh difta duduk.

"Duduk saja dlu pak dok,tidak perlu cemas"ujar nissa sambil mendekati difta.

"Oh iya kamar mandi sebelah mana ya nissa"ujar difta dengan rasa ketakutan.

"Oh pak dok menanyakan kamar mandi,ada di sebelah sana"ujar nissa dengan nada manja nya tersebut.

Tidak lama kemudian missa menghampiri difta ke kamar mandi dan mencoba menggoda nya.

"Nissa mengapa kamu disini"ujar difta dengan rasa takut.

"Tenang saja pak dok di sini tidak ada siapa siapa cuma ada kita berdua"ujar nissa sambil memeluk difta.

"Jika ibu kamu tau bagaimana"ujar difta.

"Tenang saja pak dok,ibu saya sudah tidur di kamar"ujar nissa sambil merayu difta.

Nissa pun memeluk dan mencium bibir difta,awal nya difta ragu untuk melakukan itu,Difta langsung memeluk erat badan nya nissa dan dengan sekejap terpancing.

Tak berapa lama siti pun pulang setelah mengantar kan sisi pulang,sesampai nya siti di rumah nya,siti melihat mobil nya difta terparkir di depan rumah nya dan siti mengecek handphone nya.

Siti baru sadar difta sudah menghubunginya tetapi siti tidak mengetahui nya,siti bergegas masuk ke dalam rumah nya tersebut.

Sesampai nya siti di dalam rumah,siti tidak melihat difta dan siti pun memanggil difta.

"Mas difta,mas..."ujar siti sambil berjalan memanggil difta.

"Pak dok itu seperti nya suara mbak siti"ujar nissa dengan rasa ketakutan.

"Iya nissa itu memang mbak kamu sudah nissa bereskan rambut kamu yang berantakan jangan sampai mbak kamu curiga saya duluan"ujar difta sambil merapikan rambut nya yang berantakan.

"Iya pak dokter..."ujar nissa dengan suara manja nya.

"Sudah pulang sayang..."ujar difta.

"Mas dari mana"ujar siti dengan rasa penasaran.

"Oh ini mas baru saja dari kamar mandi"ujar difta dengan berusaha menutupi apa yang sudah terjadi.

"Mas sudah lama datang nya"ujar siti.

"Mas baru saja datang sayang"ujar difta.

"Mbak sudah pulang maaf ya pak dok lama menunggu minuman nya"ujar nissa.

"Iya tidak apa apa nissa santai saja"ujar difta.

"Ada nak difta..."ujar ibu.

"Maaf bu sudah mengganggu tidur nya ibu"ujar ibu.

"Iya tidak apa apa silahkan di minum nak difta"ujar ibu.

"Baik bu"ujar difta.

"Mas maaf ya tadi saya tidak tau jika mas menghubungi saya"ujar siti dengan kepanikan.

"Iya sudah memang sayang dari mana jam segini mengapa baru pulang"ujar difta.

"Tadi saya di rumah sisi mas selesaikan data untuk besok baru siap jam segini"ujar siti.

"Iya sudah kamu istirahat saja ya ini sudah malam mas pamit pulang dulu"ujar difta.

"Iya hati hati di jalan ya mas"ujar siti.

"Siap...ibu saya pamit pulang dulu ya assalamualaikum..."ujar difta.

"Iya nak difta Wa'alaikum salam..."ujar ibu.

Ke esokan hari nya siti menelfon sisi.

"Hallo sisi,jadi hari ini kamu menjenguk farel di rumah nya",ujar siti.

"Lain waktu saja beb saya lagi banyak sekali pekerjaan"ujar sisi.

"Iya ampun...kamu lupa sisi kemarin kamu sudah janji kata nya ikhlas ingin membantu saya"ujar siti.

"Hem,,,Iya sudah saya ikhlas membantu kamu beb saya berangkat sekarang"ujar sisi sambil mematikan handphone nya.