Setelah setahun menjalani pernikahan Palsu, Rendi tidak tahu jika Devi mengandung putranya. Lalu bagaimana kelanjutan hubungan Dev dengan Rendy setelah kelahiran putranya itu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Darius
Teman-teman yang sudah baca chapter sebelumnya silakan baca ulang ya soalnya sudah aku revisi. Terimakasih banyak.
Saking enaknya masakan Darius aku bahkan sampai nambah.
"Pelan-pelan saja makannya Dev," ucap Darius kemudian menyeka sisa makanan di bibirku membuat ku kaget
Aku segera mengambil tisu untuk menyeka mulutku. Ku lihat mas Rendi melirik kearah ku dengan tatapan tidak suka.
Sepertinya aku sudah membuatnya kesal. Aku buru-buru menghabiskan makananku agar bisa segera meninggalkan tempat itu. Entah kenapa aku merasa mas Rendi tidak suka aku berada di tempat itu.
Namun lagi-lagi Darius menarik lenganku dan menghentikan ku.
"Kamu mau kemana Dev,"
"Aku mau mandi," jawabku
"Ish, gak sopan banget ya kamu abis makan langsung pergi,"
"Oh maaf mas, terimakasih untuk makan malamnya, sumpah enak banget. Seumur hidup aku baru makan makanan seenak ini. Oh iya nanti biar aku yang membereskan meja makannya, jadi Mas gak usah beresin ya," ucap Aku
"Terimakasih Dev, baru kali ini ada yang memuji masakanku, anyway kalau kamu suka dengan masakanku aku bisa kok masakin kamu tiap hari," jawab Darius
"Gak usah mas, nanti ngerepotin lagi?" tolak ku
"Gak dong, buat istrinya mas Rendi apa sih yang gak," jawabnya dengan nada gemulai
"Ya sudah mandi sana, nanti jangan lupa balik lagi ke sini!" serunya
Tiba-tiba saja aku menjadi ilfil saat melihat ia tiba-tiba berubah menjadi seorang yang gemulai. Kembali pikiran negatif ku mulai memenuhi otak ku. Namun aku berusaha untuk menepisnya. Aku berusaha berpikir positif bahwa dia hanya berpura-pura saja.
Aku buru-buru masuk kamar dan mandi dan berganti pakaian. Selesai mandi aku langsung keluar untuk membereskan meja makan dan membersihkan piring-piring kotor.
Namun langkahku tiba-tiba berhenti saat melihat Darius sedang menyuapi Mas Rendy. Keduanya terlihat begitu romantis dan mesra, hingga membuat aku mengurungkan niatku untuk menghampiri mereka. Aku takut akan mengganggu mereka, jadi aku putuskan untuk masuk lagi ke kamar. Akan tetapi saat aku hendak membalikkan badanku Mas Darius memanggilku.
Ia melambaikan tangannya dan menyuruhku menghampirinya.
Aku tersenyum simpul menatapnya, berusaha untuk bersikap normal dan tidak curiga kepadanya.
Aku berjalan menghampirinya, tanpa basa-basi aku langsung membereskan meja makan dan membawanya ke dapur. Darius membantuku membereskan meja makan meskipun aku sudah melarangnya. Ia bahkan membantu ku membersihkan semua piring-piring kotor di dapur.
Selama mencuci piring ia banyak bercerita tentang Mas Rendi. Ia memberikan banyak informasi yang belum pernah aku dengar tentang mas Rendi. Ia memberitahu ku makanan kesukaannya, hobby nya dan kebiasaan yang harus aku hindari agar mas Rendi tidak ill feel padaku.
"Jadi Mas Rendi suka makan puding ya?" ucapku berusaha mengimbangi pembicaraan Mas Darius
"Yups, nanti setelah ini aku ajari kamu cara bikinnya ya," jawab Darius
"Ok,"
Benar saja, selesai mencuci piring Darius mengajarkanku bagaimana cara membuat puding kesukaan Mas Rendy.
Ia dengan telaten dan pelan-pelan mulai mengajariku mulai dari bahan-bahan sampai cara pembuatannya.
"Mas Darius jago banget masak, apa kamu itu seorang chef?" tanyaku penasaran
Darius tersenyum tipis kemudian mencolek hidung ku.
"Kok kamu tahu?" tanyanya
"Abis masakan kamu enak banget kaya masakan hotel bintang lima," jawabku
"Betul, aku dulu bercita-cita ingin menjadi seorang Chef, tapi sayangnya orang tuaku tak menyetujuinya. mereka justru menginginkan aku untuk menjadi seorang CEO menggantikan mereka, sama seperti Rendy aku juga harus mengurus perusahaan keluargaku dan meninggalkan cita-citaku yaitu menjadi seorang chef," ku lihat gurat kesedihan di wajah Mas Darius.
"Maaf mas,"
"It's ok Dev,"
Darius tersenyum tipis menatap ku.
"Sekarang sudah selesai," ucapnya kemudian memasukkan puding itu kedalam cetakan.
"Sekarang sudah selesai, tinggal kita masukkan kedalam lemari pendingin,"
"Ok, terimakasih banyak sudah berbagi ilmu denganku,"
Aku kemudian berpamitan. Ku lihat Darius masuk ke kamar Mas Rendi. Tidak lama ku dengar tawa dari keduanya. Sepertinya mereka begitu bahagia hingga keduanya terus tertawa terbahak-bahak hingga terdengar sampai ke luar.
pantas saja mereka mendukung kesaksian Devi
giliran perselingkuhannya dengan Nayla terbongkar eeeh dia langsung pura-pura sok alim dan merasa jika semua aset yang ia terima itu adalah murni miliknya
soookooor
rasain noooh
kok jadi curiga neeeh