NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Mafia Depresi

Belenggu Cinta Mafia Depresi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta Paksa / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: AdlanAdam

Arsen pria tampan berusia 33 tahun, akibat kekejaman ayahnya, membuat dia memiliki kepribadian kejam.


Dan ya jika dia mendengar nama sang ayah disebut, maka dia akan mengeluarkan sisi gelapnya, dengan menghukum diri sendiri dan juga orang sekitarnya.


Adelia putri, wanita sederhana, harus mengurus ibunya yang sakit-sakitan akibat perbuatan ayahnya.

Dimana sang ayah lebih memilih pergi bersama dengan wanita lain, hanya karena wanita itu memiliki segalanya.

Bagaimana kehidupan Arsen dan juga Adelia, mari kita ikuti kisah selengkapnya di bab-bab berikutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AdlanAdam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BCMS: Bab 6

Adel merasa ada aneh, saat melihat Erik dan juga Arsen yang saling melihat. Di tambah lagi saat dia ingat kenapa tiba-tiba Arsen bertanya di mana tempatnya tinggal, menurutnya hal itu sedikit aneh, dan membuat dia bertanya-tanya. Ada apa dan untuk apa.

"Lalu, kalau namamu siapa?" tanya Arsen lagi.

"Kenapa Bapak banyak bertanya tentang saya? Memang ada apa?" balas Adel, bukanya menjawab pertanyaan dari Arsen, dia pun kembali bertanya pada pria itu. Karena Adel semakin merasa heran, Saat pria itu kembali harus tahu ditail tentang dia, termasuk namanya.

" Aku hanya ingin tau nama dan juga tempat tinggal mu, masa itu pun tidak boleh," balas Arsen. Benar-benar bukan Arsen yang Erik kenal, karena dia mau bicara dengan orang yang baru dia kenal, terlebih lagi itu seorang wanita.

"Oh, hanya itu 'kan, Pak? Tidak ada yang?" tanya Adel, yang takut kalau Pria itu memiliki rencana lain padanya.

"Ya, hanya itu, agar kalau nanti aku butuh sesuatu, atau aku makan disini, aku lebih mudah menyarimu," jawab Arsen lagi.

Dia pun memberi penjelasan pada Adel, agar tidak membuat wanita itu, berpikir yang bukan-bukan padanya.

"Baiklah, Pak. Nama saya Adelia, tapi saya lebih sering dfi panggilan Adel." Adel pun ahirnya memberi tahu namanya.

Setelah tahu nama Adel, Arsen malah ingin terus bertanya banyak hal pada wanita itu, tapi dia tidak berani, takut membuat gadis itu jengah dan kurang suka dengan sikapnya.

Begitu juga dengan Erik, ini kali pertama dia melihat Arsen yang banyak bicara, dia juga baru tahu, kalau ternyata sifat pemaksa tuanya itu pun berlaku untuk semua orang. Dan pria itu suka mengutamakan kehendak nya, padahal dia baru kenal dengan Adel.

Dia sudah banyak mengatur dan memaksa gadis itu untuk melakukan keinginannya. Cukup lama mereka menghabiskan waktu di rumah makan itu. Hingga mereka selesai dangan acara makan, dan juga sudah bingung apa yang harus dia tanya dan katakan pada Adel.

Barulah dia menyudahi obrolannya, dengan memberi kan bonus seperti apa yang dia janjikan pada Adel. Karena hal itu lagi-lagi Adek harus berdebat dengannya. Dimana dari awal dia sudah tidak mau menerima, dan tidak masalah walaupun dia sudah menemani Arsen.

Tapi pria itu tetap memaksa, karena dia sudah berjanji pada Manager dan juga Adel, sekali lagi, gadis itu yang kalah, dia terpaksa menerima uang itu. Jika tidak ancaman akan kehilangan pekerjaan, sudah kembali Arsen lontarkan padanya.

Setelah menerima uang pemberian dari Arsen, barulah Adel bisa bebas dan kembali ke pekerjaannya. Kembali bekerja seperti biasa, tapi ada beberapa temannya mengatakan yang tidak enak padanya.

Karena dia di katakan telah menggoda Arsen, dan akan di jadikan sebagai simpanan pria itu. Karena mereka mengira kalau Arsen pasti sudah memiliki istri dan anak.

Tapi untuk itu, Adel diamkan saja, selama dia tidak di sakiti, dan hanya mendengar omongan yang tidak penting baginya, maka dia tidak akan ambil pusing, dan menganggap semua itu, angin yang berlalu.

Meninggalkan Adel yang sudah kembali ke pekerjaannya. Arsen dan Erik kini sudah sampai di kantor. Dari tadi pria itu tidak ada habisnya, masih saja terus membahas tentang Adel dan Adel, juga membayangkan lembutnya gadis itu saat bicara.

"Rik, kamu tolong cari tahu tentang, Adel ya," ucap Kenzo, dia pun memerintahkan Erik, dia ingin tau lebih banyak tentang gadis itu.

"Untuk apa ya, Tuan?" tanya Erik, sebenarnya dia tahu, kalau tuanya itu, sepertinya suka pada gadis itu, tapi dia memilih untuk pura-pura tidak tau dan malah bertanya.

"Sudah, kamu cari tahu saja semuanya! Setelah itu beri tahu aku, jika ada celah untuk membawa dia agar terikat dengan ku. Sekalipun itu karena uang atau pekerjaan," perintah Arsen, lalu dia pun juga mengatakan keinginannya.

"Baik, Tuan." patuh Erik, dia tidak lagi berani bertanya, karena wajah bosnya itu sudah kembali seperti semua, datar dan tanpa ekspresi.

Malam harinya,

Saat waktu menunjukkan pukul 12 malam, kini Kenzo baru kembali dari kantor dan juga pekerjaan sampingnya.

Masuk kedalam rumah lagi-lagi dia sudah mendapati ibunya yang tertidur di atas sofa, "Ibuk. Harus berapa kali lagi sih, aku mengatakan pada ibu. Jangan pernah tunggu aku, aku tidak pernah bisa pulang cepat. Kasihan ibu, jadi tidur di luar gini," gerutu Arsen.

Dia bintara, tapi tidak di benar oleh Dita. Mendekati sang ibu, lalu dia pun menggendongnya, membawanya masuk kedalam kamar sang ibu, "Besok aku akan cari teman untuk ibuk, supaya ibu ada temen dan nggak nungguin aku lagi," lanjut nya lagi, masih bicara sendiri.

Karena kali ini ibunya benar-benar tertidur dengan nyenyak, sampai saat dia letakkan pun sang ibu langsung mencari tempat ternyamannya.

Keluar dari dalam kamar ibunya, Arsen pun masuk kedalam kamarnya. Entah kenapa, tiba-tiba dia memiliki pemikiran, untuk menjadikan Adel sebagai teman ibunya, dia mempekerjakan gadis itu. Agar dia bisa lebih sering bertemu dengan Adel.

Jadi dia bisa menyelam sambil meminum air, ada yang akan menjadi teman ibunya, juga dia yang akan lebih sering bertemu dengan Adel, gadis yang mampu membuat dia berubah drastis, di pertemuan pertama mereka.

"Besok aku akan meminta Erik untuk mengurus semuanya, dia harus bekerja di rumah ini. Kalau bisa dia harus menjadi istriku." Arsen terus saja bergumam, dia memikirkan bagaimana caranya agar Adel bisa dekat dengannya.

Di tempat lain, tepatnya di rumah sederhana Adel, gadis itu pulang dengan sangat bersemangat. Sore tadi dia sudah pulang dari rumah makan, lalu saat waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Dia kembali pergi ke pekerjaannya yang satunya lagi.

Di mana dia harus bekerja dari jam 7 hingga jam 12 malam. Bisa di bilang, waktu yang di habiskan Adel itu hanya bekerja dan bekerja. Dia sama sekali tidak miliki waktu bersama dengan ibunya. Selain itu di pagi hari sebelum dia berangkat bekerja.

"Ibuk, ibuk sudah tidur ya?" tanya Adel dengan lembut, saat dia mengetuk pintu kamar ibunya.

Tidak ada jawaban apa-apa. Benar-benar hening tanpa suara, "Buk, Adel masuk ya," ujar nya lagi, tapi tetap tidak ada balasan.

Adel merasa ada yang tidak beres, jadi dia memilih untuk masuk, meskipun ibunya tidak memberi izin. Adel memang harus mendapat izin jika ingin masuk kedalam kamar ibunya, kalau tidak sang ibu akan marah besar, dan juga mau memukuli Adel, dengan apa yang ada di dekatnya.

"Ibuuuk!"

Adel pun menjerit, saat melihat keadaan ibunya yang sudah tergeletak di lantai. Dia merasa khawatir, takut terjadi sesuatu pada sang ibu. Mencoba mengangkat sang ibu kembali naik ke atas ranjang.

Adel memang sudah terbiasa di kejukan dengan ke adaan ibunya yang seperti ini, karena hanya siang hari lah buk Yati bisa aktif memperhatikan Hanum, sedangkan malam hari, dia pun sudah tertidur, dan tidak tau apa-apa.

*

*

*

*

*Bersambung.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!