Rubby tokoh antagonis dalam sebuah novel,terkenal sebagai bangsawan yang tak punya kekuatan dalam bidang apapun termasuklah sihir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang.
Daripada itu ia lebih dikenal wanita tak tau malu karna menjadi tunangan putra mahkota.Setiap hari hanya menempel pada putra mahkota dan mempermalukan dirinya sendiri karna setiap saat putra mahkota hanya akan memberinya penolakan dan penghinaan.
Sebagai antagonis ia selau berupaya menyakiti pemeran utama wanita yang begitu dicintai putra mahkota dan banyak orang,termasuk Ayah dan tiga saudara laki-lakinya.Ia juga iri pada female lead yang begitu sempurna dalam bidang apapun tanpa ada celah.
Hingga Rubby sang antagonis berakhir dipenggal dihadapan semua anggota kerajaan termasuk ayah,ketiga saudaranya,putra mahkota dan juga didepan rakyat.Semua itu terjadi karna tuduhan meracuni pemeran utama yang tak pernah dilakukannya.
Hingga novel berakhir dengan Happy ending karna kematiannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berubah 100 persen
"Selama seminggu aku koma tidak ada satupun yang menjenguk ku atau peduli dengan keadaan ku,rasanya aku tidak punya keluarga bahkan jika aku matipun aku yakin tidak ada yang peduli"
Ucapan yang tenang namun terdengar begitu dingin dan penuh penekanan, membuat semua orang di meja makan itu berhenti.
"Ketika aku sembuh seperti ini saja tidak ada yang bahagia atau mengharapkannya.Bahkan tidak ada yang menanyakan bagaimana keadaanku sekarang apakah aku benar-benar jauh lebih sehat atau tidak"
Ruby tersenyum miring kemudian menatap satu-persatu keluarganya yang di meja makan itu,dimana mereka semua menatap ke arahnya saat ini.
"Kenapa kami harus khawatir dan menjenguk gadis berhati iblis sepertimu,kau sendiri yang membuat dirimu sakit bahkan berusaha mencelakai Amelia,bagaimana jika saat itu pangeran Felix tidak menolongnya aku yakin kau pasti akan membiarkannya matikan",tuding David dengan tatapan tajam pada Ruby.
"Kak!", Amelia menegur David dengan tak enak ketika Ruby sekilas menatapnya.
"David sudah hentikan,"Robert Pattinson putra tertua Duke Harley membuka suara.Suaranya yang dingin dan berat serta begitu tegas membuat David mendegus dan memalingkan tatapan sinisnya dari Ruby.
Ruby mengalihkan pandangannya pada kakak pertamanya itu,apakah dia akan membela ku? pikirannya menatap lekat pria tampan dengan tampilan sangar itu.
"Ruby,Ayah dan aku baru kembali dari tanah perbatasan ada beberapa masalah di sana, Charlie dan David juga ikut bersama kami Amelia juga ikut bersama kami untuk memberi pengobatan di sana,jadi kami tidak bisa melihat keadaan mu"
Ruby menatap kakak pertamanya itu dengan lekat,sikapnya dan bicaranya benar-benar begitu dingin dan acuh tak acuh,hal itu membuat sudut bibirnya tertarik ke atas ternyata benar cerita dalam novel itu kalau kakak-kakaknya juga tidak menyukai Ruby, tadinya ia berfikir kalau ceritanya berbeda.
"Ruby,kau tidak akan mempermasalahkannya kan?"
Tanya Robert yang bisa menangkap senyum kecil Ruby,ia juga sebenarnya merasa sikap adiknya itu berubah biasanya senyum manis selalu mengembang di bibirnya dan selalu bersikap manis dan perhatian pada mereka semua untuk mencari perhatian mereka termasuk ayahnya,tapi pagi ini ia tidak melihat sikap itu lagi bahkan ia juga merasakan aura adik perempuannya itu berubah total 100 persen.
Sebenarnya apa yang terjadi?
Ternyata bukan hanya Robert yang merasakannya, Charlie anak kedua Duke Harley itu juga merasakan hal yang sama sehingga sejak tadi ia terdiam karna merasa begitu aneh dan sangat di buat bertanya-tanya,tapi ia memilih mengabaikan dan tak mempedulikannya.
Ruby tersenyum mengembang,"Tentu,kenapa aku harus keberatan sedangkan semua orang lebih mementingkan nyawa anak angkat dibandingkan anak adopsi,jika aku kehilangan nyawa beberapa hari lalu sepengetahuan kalianpun ku rasa itu akan sesuatu keuntungan"
Suasana seketika hening, Robert akan kembali membuka suara tapi Alana sudah bangkit dari duduknya dan bersiap untuk pergi.
"Mau kemana kau?",Duke Harley langsung bertanya ketika Ruby baru saja bangkit dari duduknya.
"Aku harus melakukan pengobatan dengan dokter pagi ini,"jawabnya kemudian berbalik.
"Duduk dan makan."
Terdengar suara tegas dan tajam Duke hingga membuat suasana menjadi begitu mencekam.
Namun Ruby tidak perduli,ia akan kembali melangkah sampai David menahan tangannya kasar."Kau tidak dengar ucapan Ayah, seharusnya kau berterimakasih karna kami masih mau merayakan kesehatan mu dengan berkumpul bersama seperti ini,"tegas David,namun hal itu membuat Duke Harley dan Robert menatapnya tajam.
."Ruby duduklah,makan dulu setelah itu baru temui dokter, melakukan pengobatan dengan perut kosong akan membuat pengobatan tidak berjalan dengan baik,"Amelia berbicara dengan penuh kesabaran dan kelembutan juga nada membujuk.
Ruby menepis tangan David yang masih bertengger di tangannya kasar,"Oh terimakasih sudah meluangkan waktu kalian yang begitu sibuk,tapi aku tidak meminta kalian melakukannya,"datarnya kemudian menoleh pada Amelia."Amelia terimakasih atas perhatian mu", ucapnya kemudian berbalik dan meninggalkan meja makan yang seketika hening itu.
David mencebikkan bibirnya,"Banyak tingkah", gerutunya.
"Apa kau tidak bisa menjaga ucapanmu sedikit saja!",tegur Harley pada putra bungsunya itu yang memang sejak tadi membuatnya kesal.
"Maaf ayah tapi anak itu sangat mengesalkan,"jawab David dengan menggerutu.
"Aku tidak perduli alasan mu,jaga sikap dan ucapan mu pada siapapun itu!"
Setelah mengatakannya Duke Harley bangkit dari duduknya melupakan sarapan pagi itu.
"Aku tahu kau membenci Ruby,tapi bagaimanapun dia adikmu juga, setidaknya jangan terlalu bersikap kasar seperti itu", Robert mengingakan kemudian ia juga berlalu pergi yang kemudian di ikuti Charlie.
David yang sudah tidak mood juga meninggalkan meja makan itu,ia menyalahkan Ruby karna semua orang menyalahkannya.
Tersisalah Amelia di meja makan itu,sejak tadi ia diam semenjak kepergian Ruby.Ia hanya diam namun tangannya yang berada di atas meja makan sedikit mengepal dengan ekspresi wajah yang tak bisa di jelaskan.
"Ruby kau tidak akan bisa"
***