Kisah cinta akan membawa hati pada garis takdir nya masing - masing, seperti Dira yang selalu saja gagal dalam percintaan. Seorang gadis yang merasa dirinya sudah tak berarti, di benci mertua dan di campakan suami nya, memulai kisah cinta nya kembali meski selalu berujung pada penghianatan, namun Dira berharap akan takdir membawa nya pada cinta sejati nya, hingga pada akhir nya Tuhan benar - benar menjawab doa nya, mempertemukan Dira dengan cinta sejati nya, meski bukan yang pertama namun akan menjadi yang berarti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TWO JI ...
Sampai di rumah aku langsung di berondong pertanyaan sama mamah, bahkan mamah seakan nggak membiarkan aku untuk nafas terlebih dahulu, aku yakin pasti mamah sudah menunggu ku dari tadi, terlihat mamah nggak bergeming dari kursi kebangsaan nya.
" Assalamualaikum mah, " ucap ku memberi salam.
" Waalaikum Salam, bagaimana tadi hasil tes kerja nya Dira, lolos kan. Terus tes nya ngapain saja kok sampai sore begini baru pulang, kamu nggak mampir - mampir kan sayang. " jawab mama dengan membrondong pertanyaan. Sudah biasa pasti mama merasa penasaran kenapa aku pulang sampai selarut ini.
" Aduh mah, Dira tuh nggak mampir kemana - mana, ini aja kelas tes langsung pulang, Alhamdulillah tadi Dira dan mbak Ajeng tuh langsung di hitung kerja jadi sampai sore mah. Maaf mah, untuk sementara sampai sini dulu ya cerita nya, nanti Dira lanjut lagi, ini mau mandi dulu gerah banget mah, " elak ku,
" Ets, mandi nya bentar lagi sayang, ini lanjutin dulu cerita nya, nanggung sembari biar hilang dulu tuh keringat nya. Jangan langsung mandi, saat badan masih keringatan begitu. Udah, sini duduk dulu, ngandem sambil minum teh anget, mamah ini sengaja lho sudah dari tadi nungguin Dira di sini, pengen denger cerita kamu hari ini nak. " sahut mamah antusias banget ingin tahu seharian ini aku ngapain saja.
Mau nggak mau terpaksa deh aku menuruti keinginan mamah, duduk di teras sembari minum teh, emmmm memang nggak ada salah nya sih, hanya saja hati ku masih tak karuan untuk mencerna semua hal yang tak masuk nalar logika, namun benar - benar terjadi dalam kehidupan ku. Ya Tuhan, cobaan apa lagi ini.. Luka kemarin saja masih terasa, menyayat batin ku, ini sudah di tambah dengan ke hadiran anak haram ayah itu di hidup ku, ingin mencoba untuk tutup mata dari semua ini, namun itu juga tak akan membantu atau pun membuat semua ini tak terjadi. Sampai disini pada akhir nya aku percaya, hal yang dulu tak pernah aku percayai. Tentang takdir yang menemui jalan nya...
" Dira... Kok malah ngelamun, kata nya mau cerita tadi gimana di tempat kerja nya, aman dan nyaman kan. Bila sekira nya kamu nggak ngerasa nyaman dan yang paling penting aman, lebih baik tidak usah di lanjut kan sayang, kan bisa cari kerjaan yang lain nya. Rezki seseorang itu sudah ada takaran nya dan tak mungkin tertukar. " tambah mamah.
" Iya mah, Alhamdulillah aman dan Insya Allah aku nyaman kok di sana, kasihan mbak Ajeng kalau Dira nggak lanjut mah. Sebenar nya banyak hal yang mau aku ceritain ke mamah, bukan hanya masalah kerjaan aja mah, sudah pasti bakalan panjang banget kan mah, bisa sampai petang kalau aku ceritain semua nya, ini malah mamah nggak biarin aku mandi dulu lagi. " jawab ku dengan pasang wajah kasihan.
" Lha, habis nya mamah kan penasaran sayang, kamu ini seperti nggak semangat gitu sih cerita nya. Apa ada hal yang membuat putri kecil mamah ini lesu. " sahut mama datar.
" Iya mah, sebenar nya memang ada hal yang buat mental aku hancur mah, pasti mamah nggak bakalan percaya dengan apa yang tadi aku lihat, kalau kerjaan sih nggak ada masalah cuma masalah nya ternyata di sana tuh ada anak haram nya ayah. " ucap ku.
" Apa... Jadi si Vara kerja di tempat yang akan menjadi tempat kerjamu juga sayang. Mundur, sudah caru kerjaan yang lain saja. " pinta mama sangat khawatir mengetahui anak haram ayah bekerja di tempat yang sama dengan ku.
" Iya mah, Vara kerja di sana juga.. Aku nggak akan mundur mah, justru aku akan buktikan sama dia kalau aku juga bisa kerja di sana, aku bisa masuk di sana juga karena kemampuan ku, bukan model lewat link orang dalam seperti dia mah, makanya tadi aku lihat dia pakai seragam asisten SPV, well walaupun saat ini jabatan nya lebih tinggi dari aku, tapi Dira akan bukti kan mah, kalau nggak lama lagi aku pasti bisa berada di level yang sama seperti nya atau bahkan lebih, dengan usaha ku sendiri tanpa ada campur tangan pihak yang berkuasa. " balas ku meyakin kan mamah.
" Jadi kamu tetap mau maju sayang, mamah percaya kalau putri kecil mamah ini bisa jadi yang terbaik. Hanya saja mamah nggak yakin kalau anak haram ayah kamu itu tidak berbuat sesuatu sama kamu sayang, lebih baik coba kamu fikir kan lagi keputusan kamu nak ini bahaya. Mamah nggak mau kalau sampai nanti terjadi apa - apa sama kamu. " bujuk mama yang terlihat masih begitu menghawatir kan aku.
" Bismillah saja mah, aku sudah yakin sama keputusan ku. Mamah doa kan saja ya, semoga apa yang menjadi harapan serta keinginan Dira di kabulkan.. " tegas ku,
" Iya tapi itu berbahaya lho sayang, kamu maju bukan kerena Ajeng kan. " ucap mama masih tak mau mengalah.
" Justru semakin bahaya semakin bagus mah, Dira yakin kok sama keputusan ini, aku harap mamah juga bisa yakin ya, mbak Ajeng juga salah satu alasan nya, tapi yang paling penting adalah menunjukan pada dunia, bahwa meski mereka mempermainkan Dira, aku masih bisa bertahan dengan bahagia mah, hanya itu yang aku butuhin saat ini. Aku minta tolong banget ya sama mamah, untuk kedepan nya jangan bawa - bawa mbak Ajeng dalam masalah keputusan Dira mah. Semua ini murni keinginan ku mah. " jelas ku panjang lebar yang akhri nya mama menerima apa yang menjadi keputusan ku.
" Ya udah, jangan berdebat lagi ya, mamah juga sudah setuju kok sama keputusan kamu. Semangat sayang, mamah janji nggak akan singgung soal Ajeng lagi, kalian ini memang dari dulu sama saja, nggak bisa di pisah kan. Sekarang kamu mandi dulu, ya kita masuk saja sudah masuk waktu surup nih, kalau kata orang jawa mah ora ilok, menurut cerita nya eyang sih waktu surup itu, waktu di mana mahluk tak kasat mata beraktifitas, seperti bertukar tempat dengan kita bangsa manusia. " kata mama.
" Ih, apaan sih mah kok malah bahas kaya gitu, kalau gitu Dira mandi dulu deh mah. " eluh ku yang selalu sensitif bila membahas tentang mitos atau hal yang tak kasat mata,
" Iya sayang. " jawab mama sembari terkekeh geli.
" Eh mah, satu lagi takut nanti kelupaan, besok minggu mamah siapin porsi makan yang lebih ya. Kita akan kedatangan tamu soal nya, " sahut ku.
" Hah, tamu.. Emang siapa sih tamu istimewa nya sayang, sampai mamah harus nyiapin banyak makanan juga. Dalam rangka apa Dira, atau keluarga besar Aji yang mau ke mari, mau minta maaf mungkin, atau minta rujuk. Selama kamu di sini kan belum ada dari pihak keluarga Aji yang menanyakan keadaan kamu di sini, bagaimana pun juga kamu ini kan masih menjadi istri nya Aji yang sah dalam hukum agama dan negara. Ya ampun kok mamah baru kefikiran ya tentang hal itu, " tanya mama setengah kaget.
" Bukan mas Aji atau pun keluarga nya kok mah, fikiran mamah terlalu jauh.. Orang Kak Haris yang mau ke sini mah, kalau mas Aji mah nggak mungkin mau rujuk sama Dira mah, kemungkinan nya tipis, kemarin Dira baru tahu kalau ternyata mas Aji selama ini punya hubungan dekat dengan mbak Dita anak nya pakdhe Parto itu mah, jadi besok kak Haris ke sini tuh mah Dira introgasi terkait hubungan mas Aji dan mbak Dita. Mamah jangan punya fikiran yang aneh - aneh ya sama kak Haris. " jawab ku
" Ya Tuhan, jadi selama ini Aji yang mama kenal itu bukan lah Aji menantu baik mamah, well kok bisa ya mamah kecolongan selama ini. Sampai di sini mamah paham, bahwa laki - laki hanya mau enak nya saja, wajah yang selama ini kita anggap baik, terlihat sempurna ternyata tak lebih dari sebuah topeng yang menutupi kebrengsekan mereka. Kamu yang sabar ya sayang, hemmm eh tapi kamu nggak ada niat untuk balikan dengan Haris kan. " keluh mama.
" Ah, apaan sih mah.. Habis menguatkan kini malah menyesatkan. Dira juga masih waras mah, bahkan untuk memulai hubungan lagi rasa nya masih belum siap mah. " seru ku.
" Ya sudah mandi dulu sana, tenang saja besok mamah akan masakin yang banyak, buat anak laki - laki mama. " jawab mama.
" Iya, makasih banyak mam, love you.. " ucap ku.
" Love you sayang. " balas mama.
...****************...
Malam hari nya di sebuah caffe dekat alun - alun kota, terlihat dua orang pemuda sedang asyik berbincang sembari menikmati kopi capucino latte yang menjadi kesukaan mereka sejak dulu. Bukan cuma mirip tapi mereka berdua terlihat akrab, meski bukan saudara.
Keduanya sudah berteman baik sejak duduk di bangku sekolah, ibarat kata dari kecil lah mereka berteman bahkan sampai sekarang. Tak heran bila mereka sampai di juluki dengan Two Ji.. Karena bukan hanya paras saja yang mirip namun nama mereka juga hampir sama, Aji dan Puji...
" Ngapain sih lo, dari tadi senyum - senyum nggak jelas gitu, lagi happy atau lagi kasmaran nih.. " seru Aji yang heran melihat sahabat nya ini mendadak menjadi murah senyum.
" Lha gimana ya, gue cemberut di kira bete, gue muka sedih di kira lagi banyak beban, sekarang gue senyum malah di ledekin, bukan nya ikut seneng lo temen nya bahagia. " sahut Puji setengah merajuk.
" Ya pasti lah gue juga ikut seneng kalau lo happy, tapi alasan nya apa sampai lo kelihatan sebahagia ini, sudah beberapa tahun setelah orang tua lo nggak ada, baru ini gue lihat Puji yang pertama gue kenal. Hemmm kalau nggak salah, roman - roman nyee lagi ada yang jatuh cinta nih. Cie cie Puji, ngapa nggak dari dulu sih lo kaya gini, kan jadi semangat nih lihat nya. " ungkap Aji.
" Ya mau gimana lagi, orang gue nemu nya juga baru sekarang kok, ya lo bener Ji seperti nya emang gue lagi jatuh cinta, lebih tepat nya langsung suka pada pandangan pertama,, " jawab Puji yang membuat Aji tersenyum nggak jelas. Entah apa yang telah di fikir kan Aji mendengar cerita sahabat nya itu.
" Hah, suka pada pandangan pertama, gue fikir lo akhir nya nyerah sama si Vara itu. Nggak tahu nya, cewek baru toh.. Ketemu di mana, anak nya bagaimana, cantik nggak, pasti lebih cantikan cewek gue kan.. Ha ha ha " sahut Aji.
" Apaan sih ogah ya gue ama nenek sihir itu, amit - amit deh kalau sama Vara, selama ini aja gue ampe pusing ngelihat tingkah nya. Tadi gue ketemu di kerjaan sih, dia anak baru, tapi asli ya kalau untuk laki ini gue rasa lebih cantikan cewek ini sih kalau di banding kan Dita. Ya, semua ada kelebihan dan kekurangan nya masing - masing sih, tapi seperti nya kok susah ya nyari kekurangan dia. BUM kehadiran nya langsung mengalih kan dunia gue tahu. " balas Puji.
" Iya, iya, percaya yang lagi jatuh cinta, ngomong - ngomong sebenar nya gue juga ada berita sih, yang tentu nya nggak kalah dari lo. " ungkap Aji.
" Halah kapan sih lo mau ngalah dari gue Ji, emamg berita apaan, palingan juga curhat tentang istri sial lo itu. " ucap Puji.
" Weleh - weleh, yo bukan lah.. Memang masih seputar dia juga, tapi kali ini cerita nya beda men.. Gue, sudah berhasil mengugat cerat istri ku, proses nya juga udah berjalan tinggal nunggu sidang perdana nya saja. " sahut Aji.
" Weh, demi apa lo, sumpah ini beneran to. Wah, selamat ya Ji, akhir nya lo bisa singkirin perempuan sial itu. So, sekarang lo bisa go publik dong tentang hubungan lo sama si Dita. Nggak main kucing - kucingan lagi, gue aja lihat nya capek tahu.. " teriak Puji membuat semua pengujung cafe menatap ke arah mereka.
" Yah, jangan keras - keras dong ngomong nya, lihat tuh kita jadi pusat perhatian. Ya gue bersyukur banget bisa lepas dari tu anak, , walaupun kadang gue ngerasa nggak tega sih sama tuh anak, habis nya mau gimana lagi, kan lo tahu sendiri.. Gue cinta nya cuma sama Dita, lagian salah bocah itu ngapa mau nikah ama gue kan. " balas Aji.
" Ya, kalau itu bukan hanya salah dia lah, waktu itu kan elo juga mati - matian merayu tuh perempuan, hanya untuk menutupi hubungan terlarang lo sama Dita. Walau pun gue temen lo, tapi apa yang lo lakuin tuh dosa besar apa lagi sengaja meningkahi seseorang hanya untuk tameng. Untung lah sekarang lo udah sadar kembali ke jalan yang benar. Setelah ini jangan aneh - aneh lagi lo, nggak takut karma apa, berani ngerusak anak gadis orang. " sahut Puji menakut - nakuti Aji.
" Hey, itu hanya sebagian kisah masa lalu. Denger ya Ji, selama gue jadi suami nya, sekalipun gue belum pernah menyentuhnya. Jadi cabut kata - kata lo yang bilang gue ngerusak anak gadis orang, itu sama sekali nggak bener. Sekarang gue baru fokus untuk masalah proses perceraian gue, setelah itu baru gue fikir kan jalan untuk bisa bersama cinta sejati gue, Dita. " jawab Aji.
" Iya, deh gue tarik kata - kata itu, tapi bukan berarti lo nggak bersalah ya sama tuh perempuan. Gue aja yang belum pernah kenal sama tuh anak, belum pernah ketemu juga, tapi sudah terkagum - kagum sama kesabaran nya hadepin orang model lo, he he he semoga proses nya di berikan kelancaran dan kemudahan ya, so.. Karena malam ini kita lagi happy, gimana kalau kita begadang sampai pagi. " Ajak Puji
" Buset, ogah gue kalau begadang sampai pagi, lo aja yang begadang, gue juga mau cabut nih males ujung - ujung nya ngomongin tuh anak sial, udah gue pamit cabut dulu ya, lo aman kan pulang sendirian. " jawab Aji
" Yee, payah lo kok cepet amat balik, padahal kan gue baru mau cerita tentang cewek yang gue temuin tadi pagi. " balas Puji.
" Udah, cerita itu nya lain kali aja ya.. Gue udah ada janji sama si Dita soal nya, bisa bahaya kalau gue telat. " sahut Aji menolak untuk begadang.
" Oke deh kalau gitu, besok lagi kalau lo ada janji sama cewek lo, mending jangan ketemuan sama yang lain juga. Ribet hee hee, " ujar Puji sembari terkekeh pelan.
" Hadeuh, iya sorry banget ya lain waktu gue bakal fokus dengerin cerita lo tentang perempuan itu. " sahut Aji.
" Sip, nggak masalah masih ada banyak waktu kok untuk gue bercerita. " jawab Puji.
" Baik, lo emang sahabat gue yang paling baik Puji, oke gue cabut dulu ya. Bye.. " pamit Aji
" Bye Aji, see you.. " sahut Puji
," See youu... " balas Aji seraya pergi meninggal kan cafe.
...****************...