NovelToon NovelToon
Dari Cinta Ke Obsessi

Dari Cinta Ke Obsessi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: BadBaby_grils

Mengkisahkan seorang pria dewasa yang menyukai seorang gadis muda yang masih berumur 20 tahun. Jatuh cinta pada pandangan pertama saat sang pria tidak sengaja melihat aksi peduli sang perempuan yang menolong seorang nenek dari tabrak lari di sebuah jalan yang cukup ramai.
PENASARAN KELANJUTANYA ... YUK LANJUT BACA KISAHNYA !!!!!
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BadBaby_grils, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6: Hari pertama bekerja

 Eun Hye mengelap tanganya yang berkeringat saat hampir sampai di sebuah ruangan. Seharusnya dia tak seperti ini, tapi mengingat laki-laki yang berada di dalam, membuatnya ragu untuk masuk. Baru kali iini Eun Hye merasa sangat takut.

 Setelah sesi " wawancara" singkat kemaren.dia di beritahu untuk datang lagi ke perusahaan untuk pertama bekerja. Eun Hye hanya bisa menurut , lagi pula dia tak bisa mundur lagi .

 Kini dengan ragu dia mengarahkan tanganya untuk mengetuk pintu, yang tak lama kemudian di persilahkan masuk. Di dalam ruangan, hal pertama yang di lihat adalah Jimmy yang tengah menatap jendela kca sambil membelakanginya.

"S-selamat pagi, tuan-"

 Eun hye menghentikan ucapannya saat melihat Jimmy tiba-tiba berbalik. Lkai-laki itu kemudian mendekat dan menatap Eun hye dari atas sampai bawah.

"Selamat pagi, cantik."

 Sapaan itu tentu terdengar tidak wajar. Eun Hye mencoba menengkan dirinya dn mengabaikan dengan menunduk menahan kegugupannya. Tapi alangkah tidak beruntungnya Eun Hye saat lagi-lagi di malah melihat Jimmy dengan kurang ajarnya mengendus rambut Eun Hye. Dalam keadaan ini, dia benar-benar tidak sanggup untuk bergerak.

"rambutmu wangi." Ucapnya yang mendapat respon pejaman mata Eun Hye. " Akhirnya aku bisa menciumnya."

Eun Hye masih diam.

" jika rambutmu saja wangi, apalagi tubuhmu juga?"

 Saat itu juga Eun Hye membeku dan bergetar. Apa dia baru saja di lecehkan. Di hari pertamanya bekerja?

"Bolehkah aku menciumnya juga? Atau mungkin.......... Mencicipinya?"

 Eun Hye menjauhkan tubuhnya secara reflek dari Jimmy. Rambutnya yang semula ada di genggaman Jimmy terlepas begitu saja.

"Maaf, bisakah anda segera memberi tahu tugasku dan membiarkanku mulai bekerja?" suara Eun Hye bergetar manahan tangis, tapi melihat itu, Jimmy justru tersenyum karena Eun Hye yang ke takutan.

"Apakah kau takut?" tanyanya, tapi tak ada jawaban dari mulut Eun Hye .

"Kenapa mesti buru-buru sekali? Kau sudah bekerja sekarang. Aku ini bosmu, kau hanya perlu mendengarkanku." Jimmy pun menjauhkan tubuhnya.

"Tenang saja, tugasmu tak terlalu berat. Kau hanya perlu mengerjakan tugas selayaknya sekretaris pribadi. Kau tahu apa saja, kan? Kau harus mematuhi peraturan perusahaan. Kau tak boleh melanggar kontrak kerja karena aku bisa saja memenjarakanmu."

 Mendengar hal itu tentu saja Eun Hye sangat terkejut.

"Kalau kau ingin pergi dari ku, kau harus berpikir ribuan kali, Eun hye."

Eun Hye benar-benar diam, bahkan saat Jimmy kembali mendekatkan dan berbisik di telinganya .

"Jika kau melanggar semua itu, kau harus menerima resikonya. Dan jika kau macam-macam, lihat apa yang bisa aku lakukan kepadamu."

 kalimat-kalimat itu masuk ke dalam otak Eun Hye dan beratus kali lipat lebih menyeramkan.

"KAu merasa keberatan? Kau mau melapor ke polisi? Ingat, sekali kau masuk ke sini, kau tak akan pernah bisa keluar, Eun Hye. Dan perlu kau ingat juga, bukan aku yang membawamu, tapi kau yang datang sendiri kepaadaku." lalu seringainya muncul ."siap-siap saja, lihat apa yang akan terjadi."

 KAlimat itu menjadi sebuah ancaman yang amat sangat menakutkan bagi Eun Hye .seolah firasat buruk benar-benar terjadi bahkan saat pertama kali dia menginjakkan kakinya sebagai pegawai di perusahaan Jimmy.

"Ruanganmu di sebelah. Kau bisa bekerja sekarang."

Eun Hye mulai bekerja dan mengikuti semuanya sesuai perintah, Pada hari pertamanya, dia melakukan semua hal sesuai tugas yang di berikan untuknya. Tapi, saat Eun Hye yang harusnya merasa nyaman dengan pengalaman pertamanya bekerja, dia justru merasa terganggu karena sedari tadi Jimmy terus berdiri menatapnya tanpa melakukan apa pun. Eun Hye merasa tak nyaman, Jimmy seolah mengawainya. Dan Hal yang makin menakutkan adalah, di ruangan ini tidak ada satu orang pun. Semua rekan kerja Eun Hye tengah beristirahat di kantin.

Eun Hye masih berusaha tenang dengan tak menghiraukan keberadaan Jimmy dengan menarik nafas. Dia mencoba untuk tetap bekerja secara profesional dan usahanya hampir berhasil, tetapi dia begitu terkejut saat menyadari jika Jimmy tengah mengarahkan ponselnya sepada Eun Hye. Bahkan suara kameranya terdengar dengan jelas di pendengaran Eun Hye.

"M_maaf, Tuan, Apa yang sedang anda lakukan ? Apakah Anda memotretku? Tanya Eun Hye , malah di balas oleh Jimmy dengan seringai yang menakutkan.

"OH, Aku ketahuan." Ucap Jimmy dengan sengaja melakukan itu."Kenapa? Apakah kau keberatan Eun Hye?" tanya Jimmy dengan sorot mata yang tajam dan angkuh.

"Tuan_"

"Tak apa, kan? Ini untuk koleksi pribadi ku Eun Hye jika aku sedang membutuhkannya di kamar mandi." Ujarnya dengan tatapan remehnya .

Eun Hye merasa kaget dan membelalakkan matanya. Eun Hye tak menduga jika Jimmy berani mengatakan seperti itu.

"Apa maksud_" Belum sepata Eun hye melanjutkan ucapanya, jimmy malah mendekat lalu menunduk menyejajarkan wajahnya.

"Dulu semua orang boleh memotretmu. Kenapa aku tidak boleh?" ucap Jimmy sambil mengerutkan Alisnya.

Mengapa Jimmy selalu membahas tentang apa yang dulu-dulu? Meski memang perkataan Jimmy memang benar, Dulu, saat di Kampus semua orang menyukai Eun Hye , mereka tanpa ragu selalu memotretnya.

"Maaf, apakah anda bisa menjauh sedikit? Ini membuat ku tak nyaman ."

Jimmy senyum mengejek." Kau tak nyaman Eun Hye? Bukankah dulu kau begitu suka berdekatan dengan laki-laki?"

Dua kali, dua kali Jimmy membahas dulu.

Cukup, ini tak bisa di biarkan, Eun Hye muak mendengarnya. Dia tak bisa diam saja, Dia harus melawan sekarang. Eun Hye pun berdiri berhadapan dengan Jimmy dan menatap wajah Jimmy dengan berani.

"Maaf tuan, bisakah kau berhenti?"pintanya, yang mendapat tatapan tajam dari Jimmy."Aku ingin bekerja disini dan Anda tak seharusnya mengatakan hal seperti itu. Saat ini hubungan kita hanya sebatas atasan dan pegawai. Kita memang pernah bertemu, tapi mari kita lupakan semuanya dan mulai dari awal."

Alih-alih membalas semua perkataan Eun Hye, Jimmy justru tertawa."melupakan semuanya? Melupakan kejadian itu dan mulai dari awal? Mimpi saja."

Eun Hye mulai menyadari jika Jimmy tak mungkin berhenti melakukan hal-hal aneh semacam ini lagi.

"Kau pikir Aku bisa melupakan semuanya begitu saja? Maaf, tapi aku tak bisa . Kau harus membayar semuanya Eun Hye."

Lagi-lagi Eun Hye membeku mendengar itu. Untuk sekian kalinya dia takut dengan kalimat yang di dengar mengancam dari Jimmy.

"tunggu saja Eun Hye, ini belum ada apa-apanya. Masih banyak kejutan untukmu."

Itu kalimat terakhir yang di dengar Eun Hye sebelum Jimmy pergi meninggalkan Eun Hye. Ancaman yang di layangan Jimmy terasa makin nyata dan makin dekat.

Eun Hye yang baru saja menyelesaikan pekerjaanya ketika waktu sudah menunjukan pukul empat sore. Hal pertama yang dia lakukan adalah pergi ke perusahaan secepat mungkin sebelum dia bertemu dengan Jimmy.

namun belum sempat Eun Hye bisa mengindar dari Jimmy Eun Hye malah bertemu dengan sosok yang di hindarinya itu tepat berada di depan lift yang sama. Sial! tuhan sepertinya sengaja mempertemukan mereka.

Jimmy yang tak menyangka akan bertemu dengan Eun Hye pun diam-dian menyeringai. Dia lalu masuk kedalam lift bersama kedua laki-laki bawahannya. Eun Hye pun ikut masuk kedalam lift dan merasa terhimpit pun mundur ke belakang. Sayang, Jimmy malah berdiri di sebelahnya membuat mereka berdua berhimpit-himpitan.

Suasana menjadi hening, Eun hye berusaha menyembunyikan rasa tak nyamannya, suara nafas mereka bahkan terdengar satu sama lainnya. Perasaan takut yang sudah melanda pun makin besar saat menyadari jika, Jimmy mendekat kan tubuhnya ke Eun Hye yang membuat Eun Hye makin ingin berteriak saat jimi tiba-tiba memeluk pinggang Eun Hye dengan satu tangan. Tidak hanya itu, Jimmy mencium rambut Eun Hye .

Eun Hye benar-benar rasanya ingin menangis namun dia tak bisa melakukan apa-apa saat ini karena dia takut Jimmy akan melakukan hal yang lebih gila lagi.

"Rambutmu harum sekali Eun Hye, Aku suka." Bisik Jimmy dengan lembut di telinga Eun Hye yang membuat bulu kuduk Eun Hye berdiri . Entah apa yang Jimmy inginkan dari Eun hye namun Eun Hye bersyukur saat pintu lift terbuka , membuat jimmy melepaskan pelukannya dan keluar dari sana.

Seketika tubuh Eun Hye lemas saat lift tertutup, dia jatuh terduduk karena tidak bisa menahan tubuhnya. Parahnya lagi, dia bodoh , karena tidak bisa melawan. Dn pada akhirnya, dia hanya bisa menangis meratapi semuanya sendiri.

1
Tati Prabowo
makasih ya sudah dukung karya aku
Iren Nursathi
nyesek banget kenapa harus tamat gak rela harus happy ending
Iren Nursathi
lanjut thor penasaran
Iren Nursathi
syedih banget aku kasih vote utk ceritanya bagus
Tati Prabowo: terima kasih kka...
total 1 replies
Iren Nursathi
aku kasih vote utk othor ceritanya bagus
Tati Prabowo: makasih banyak
total 1 replies
Iren Nursathi
lanjutkan thor
Iren Nursathi
makin seru lanjuuut
Iren Nursathi
lanjut thor ceritanya seruuuu
Tati Prabowo: ok .... di tunggu ych /Bye-Bye//Bye-Bye/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!