NovelToon NovelToon
Baby Genius Tuan Muda Arogan

Baby Genius Tuan Muda Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:46.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Usir dia dari rumahku! Aku tidak ingin melihatnya ada di sini!"

"Tidak, jangan usir aku, aku mohon!"

Agatha menangis saat tangannya ditarik keras oleh dua orang bodyguard yang bekerja pada Louis Fernando, seorang pengusaha kaya yang berpengaruh di kotanya.

Agatha difitnah oleh mertuanya telah berselingkuh dengan pria lain yang tak lain teman dari Louis sendiri.

Setelah keluar dari kediaman suaminya, Agatha hidup terlunta-lunta di luar dengan keadaannya yang tengah berbadan dua. Hidupnya sangat miris tanpa ada keluarga yang mempedulikannya, pada dasarnya Agatha memang dibesarkan di panti asuhan, dia tidak pernah mengetahui siapa orang tua kandungnya.

Lima tahun kemudian, Agatha kembali dengan keadaan yang berbeda, dia memiliki dua anak kembar yang sangat pintar dan sangat menyayanginya.

Mungkinkah Agatha akan menyembunyikan identitas si kembar dari suaminya?

Atau mungkin dia akan kembali setelah si kembar mengetahui bahwa Louis adalah Ayah kandungnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6. Kembali Bertemu Si Kembar

"Aduh, kakiku sakit sekali, aku tidak bisa jalan."

Kenzo meringis kesakitan saat lututnya terluka akibat didorong oleh teman di sekolahnya.

Untuk sampai ke rumah saja rasanya tak kuat, tapi dia tetap berjalan, karena Kenzie sendiri juga tidak bisa menggendongnya.

"Jangan seperti anak cewek kamu Zo! Nggak boleh nangis. Kalau kamu cengeng, siapa yang akan jagain mommy? Ayo bertahanlah, sebentar lagi kita akan sampai."

Jarak antara sekolahan dengan rumahnya tidaklah jauh dan mereka berdua sudah terbiasa pulang tanpa dijemput.

Ibunya sibuk dengan pekerjaannya, dan kini ibunya juga mendapatkan pekerjaan baru yang tidak mungkin disia-siakan.

"Kenapa mataku jadi berkunang-kunang gini ya? Apakah aku menginginkan ice?"

Mulai berdrama, Kenzo berharap mendapatkan minuman dingin untuk menyegarkan tenggorokannya.

Habis berantem dengan teman disekolahnya membuatnya dehidrasi, ingin minum yang segar-segar.

"Ck, kau ini ada-ada saja! Bukannya mommy tadi sudah bilang sama kita, uangnya nggak boleh dihabisin. Nanti buat bekal kita berangkat TPQ," tegur Kenzie.

Obrolan mereka terganggu saat ada sebuah mobil yang tiba-tiba mengklakson dari arah belakang mereka, tentunya mereka terkejut dan meloncat.

Kedua bocah kembar itu bersamaan menoleh ke arah belakang dengan mengamati mobil Alphard warna hitam.

"Kayak nggak asing? Bukannya mobil ini yang pernah parkir di depan rumah kita?"

"Hmm, iya. Tidak salah lagi. Ini pasti mobil yang isinya orang sombong itu. Ngapain lagi mereka datang ke sini? Mau bikin ulah lagi sama kita? Kalau aku lagi nggak terluka, udah kurasengan mulutnya."

Kenzo berkacak pinggang dengan menyengir menahan sakit.

Lututnya cedera dan sangat kaku untuk berjalan, tapi ia tetap bertahan, karena sebagai anak laki-laki tidak boleh terlihat lemah.

"Halo kembar, kita bertemu lagi."

Dia orang pria Dewasa keluar dari dalam mobil dan menyapanya.

Si kembar nampak cuek, bahkan tidak membalas sapaan mereka.

"Ini kenapa lututmu, kok terluka?"

Louis berjongkok ketika tatapannya tertuju pada lutut salah satu bocah kembar itu yang tengah terluka dan mengeluarkan darah segar.

"Biasa, seorang laki-laki kalau nggak terluka itu cemen. Aku habis bertengkar Om, dan aku dijorokin sama temanku. Jadinya ya kayak gini, tapi tak apalah, laki-laki harus kuat, nggak boleh nangis. Kalau nangis, siapa yang akan melindungi mommyku," bantah si Kenzo.

Louis terpesona dengan kepintaran yang dimiliki oleh bocah kembar itu. Begitu pintar dan ingin menjadi pelindung buat Ibunya.

Andai saja dia punya anak, pasti hidupnya akan bermakna, tapi sayang sekali, kehidupannya hancur dan ia tidak mempercayai kehamilan istrinya adalah hasil buah cintanya.

"Kalian ingin menjadi pahlawan? Memangnya mommy kalian nggak ada yang jagain?" tanya Louis dengan mengacak rambut si kembar.

Si kembar langsung menggeleng. Selama ini mereka sedih karena tidak cepat tumbuh dewasa dan bisa berguna untuk membantu ibunya.

Harapannya ia bisa menemukan sosok pria yang bisa menerimanya dan juga ibunya, mereka sedih melihat ibunya bekerja keras sendirian tanpa uluran tangan siapapun.

"Oh ya? Om punya sesuatu untuk kalian. Tunggu sebentar ya?"

Louis memang sengaja ingin bertemu dengan si kembar.

Pertama kalinya bertemu dengan si kembar, dia tertarik dan ingin mengenalinya lebih jauh lagi.

"Lihatlah Abang, ada orang jualan ice, tapi sayangnya kita nggak boleh menghabiskan uangnya."

Uang mereka tersisa dua ribu rupiah dan itu akan mereka gunakan untuk jajan sewaktu pergi mengaji.

Ibunya tidak memiliki banyak uang yang bisa menuruti semua keinginannya, jadi mereka juga harus bisa hidup hemat.

"Emm, kalian mau beli ice? Tunggu sebentar ya, Om akan belikan."

Louis menghadang pedagang ice keliling untuk membelikan si kembar.

Asistennya diminta untuk mengambilkan oleh-oleh yang ditaruhnya di bagasi mobil.

"Kenzo! Apa kita harus minta-minta? Mommy bilang kita tidak boleh minta sama siapapun. Kita nggak boleh percaya begitu saja sama orang lain yang tidak kita kenali."

Kenzie memberikan teguran pada kembarannya agar tidak terlalu mempercayai orang lain karena tidak semua orang baik dan peduli padanya.

Banyak sekali modus kejahatan yang diawali dengan baik dan memberikan banyak makanan, tapi ujung-ujungnya diculik dan dijadikan sandraan buat mendapatkan uang.

"Tapi kan Abang, kita sendiri nggak minta, dia sendiri yang kasih. Masa iya dikasih rezeki mau ditolak? Mubazir Abang! Lagian aku juga lagi pengen ice. Mommy nggak bisa beliin kita ice. Lagian mommy juga nggak tahu kok, kalau kita dibelikan ice sama orang itu. Apa salahnya kalau kita terima, toh kita nggak minta," balas si Kenzo.

Tidak lama dari itu, seorang pria yang pernah menegur si kembar tengah membawakan dua kresek besar berisi makanan dan juga snack lalu diberikan pada si kembar.

Pria itu sangat berubah, tidak seperti awal bertemu yang marah-marah karena mobilnya dilempar oleh bola. Kini pria itu mendadak baik dan lemah lembut pada mereka.

"Ini Om punya makanan banyak buat kalian. Kalian bawa pulang ya? Nanti bisa dimakan di rumah."

Si kembar hanya tercengang melihat banyaknya makanan di dalam kresek yang diberikan padanya.

Mereka berdua saling bertatapan dan merasa aneh saja orang asing memberikan banyak makanan untuknya.

"Ini seriusan dikasih buat kita? Apa alasanmu memberikan banyak makanan pada kita? Jangan bilang Om ingin minta maaf karena kemarin menuduh kami telah melempar bola ke mobilmu itu. Kami tidak mau menerima maaf dengan modus memberikan makanan seperti ini. Lagian ya, kami nggak tahu kalau Om ternyata orang jahat yang ingin menculik kami."

Pria yang menjabat sebagai asisten pribadi Louis hanya terbengong dicaci maki oleh balita kembar yang memiliki wajah hampir menyerupai majikannya.

Ya, kedua bocah kembar itu memiliki kemiripan dengan majikannya dalam versi kecil.

"Kembar, ini ice buat kalian."

Louis membawakan satu kresek ice cream buat si kembar. Sungguh senang kini ia bisa berbagi dengan si kecil.

"Ngomong-ngomong, ibu kalian di mana? Kok kalian hanya berdua saja. Kalian nggak dijemput?" tanya Louis.

Melihat anak kecil yang tidak diperhatikan oleh orang tuanya, membuat Louis geram.

Andai saja dia bertemu dengan orang tua si kembar, dia akan memaki-makinya sampai mereka sadar sudah mentelantarkan anak di bawah umur.

"Mommy lagi kerja Om. Kami pulang sendirian. Rumah kami dekat kok," jawab Kenzo dengan membuka bungkus ice cream karena dia sudah kehausan.

Walaupun dalam keadaan terluka, Kenzo tak menunjukkan wajah sedihnya di depan orang, dia tidak ingin terlihat lemah sebagai anak laki-laki.

"Kerja? Ibu kalian bekerja dan meninggalkan kalian berdua saja? Apakah setiap hari kalian terbiasa sendirian? Kalau ada orang jahat yang ingin menculik kalian bagaimana? Keterlaluan sekali orang tuamu. Bisa-bisanya anak sekecil ini ditinggalkan sendirian tanpa pengawasan. Memangnya Ayah kalian di mana? Apa dia tidak tanggung jawab terhadap ibu kalian?"

Louis benar-benar emosi mendapati anak kecil tanpa pengawasan dari orang tuanya.

Semua orang butuh uang, tapi menelantarkan anak sekecil mereka itu sudah terbilang kejahatan.

"Nggak usah nanyain Daddy kami. Kami nggak punya Daddy. Buat apa punya Daddy kalau nggak sayang sama kami."

1
Yurniati
tetap update terus thorr
Yurniati
boleh juga kepercayaan diri nada tuan Lois, semangat terus
ardiana dili
lanjut
Nur Adam
lnju
Sunarti Narti
terlalu lama up
Erna Risky
bagus alur ceritanya
Erna Risky
wajahnya saja mereka mirip kok gak ngerasa sich lois , JD CEO kok bodoh banget ,punya duit punya asisten kok gak minta nyelidiki dulu klau penasaran. trs itu rahasia ibukny kok gak terbongkar2
nadira ST
noh dadimu masih hidup goblok lagi
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
di hujat anak sendiri apa rasanya lois,sebagai bapak masih menyangkal itu anak sendir seorang pria dewasa,tak merasakan jiwa kebapak,an
Jengendah Aja Dech
❤️
ardiana dili
lanjut
Melia Gusnetty
cerita nya sm dgn yg d sebelah..cuma beda nama saja..dn anak nya kembar cewek cowok...
Al^Grizzly🐨: yang di fitnah ibu tirinya..dan kedapatan photo itu hasil editan.
total 1 replies
Hendro 212
louis tolol
Allisa Khorunnanda
Kecewa
Nadyne
jahat sekali si Louis.....
ih ih ih...... bakalan nyesel sampai ke ubun2 kalau tau si kembar anaknya dan Agatha ngak bersalah .
ardiana dili
lanjut
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
apa yang akan terjadi selanjutnya dengan si kembar,,,,,🤭👍💪
Sunarti Narti
kpn sambungnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!