Baby Genius Tuan Muda Arogan

Baby Genius Tuan Muda Arogan

Bab 1. Pergilah dari Sini

Louis Fernando, pulang dari kantor dengan guratan amarah di wajahnya.

Setelah mendapatkan aduan dari ibunya, dia langsung pulang untuk menemui istrinya, padahal waktu itu jam kerja masih berlangsung.

"Agatha! Keluar kamu!"

Suara melengking memekakkan telinga. Di dalam ruangan, suara Louis menggema dan terlonjak terkejut.

Agatha yang mendengar panggilan suaminya, ia langsung buru-buru keluar dari arah dapur untuk menemui suaminya.

"Iya mas, kok mas pulangnya lebih awal? Bukannya ini masih jam kerja?"

Bukannya mendapatkan jawaban yang tepat, ia malah dilempar oleh beberapa foto yang menunjukkan kemesraan dirinya dengan seorang laki-laki yang tak lain adalah teman dari suaminya.

"Mas, apa ini?"

Agatha terkejut melihat foto dirinya yang berserakan di atas lantai. Ia langsung berjongkok dan memunguti foto itu lalu melihatnya satu persatu.

"Loh mas, ini fotoku sama siapa? Dari mana mas dapat foto seperti ini?"

Tangan Agatha gemetar dengan mengamati foto yang dipegangnya.

"Jangan berlagak bego Agatha! Hanya kamu yang bisa menjelaskannya. Sekarang jelaskan, apa yang membuatmu berpikir untuk menyelingkuhiku!"

Agatha menggeleng. Ia bahkan tidak pernah keluar rumah tanpa suaminya, bagaimana ia bisa selingkuh di belakang suaminya.

"Tidak mas, aku tidak pernah berselingkuh dengan siapapun, ini bukan aku, ini pasti foto orang lain."

Agatha berkata jujur, tak ingin terjadi kesalahpahaman dengan suaminya.

"Masih juga bisa berkilah kamu! Kurang peduli apa aku sama kamu? Bahkan semua yang kau minta telah kuturuti, dan inikah balasanmu? Dasar perempuan munafik!"

Agatha menangis dan mendekati suaminya. Dia pegang tangan suaminya dengan badannya gemetaran hebat. Tidak menyangka suaminya menuduhnya begitu buruk.

"Mas, Aku bersumpah tidak pernah berselingkuh darimu. Selama ini aku sudah setia sama kamu, mas. Kenapa kamu tega menuduhku seperti ini. Tolong percayalah padaku, mas!"

"Lepas! Menjauhlah dariku! Aku jijik dipegang oleh wanita hina sepertimu! Bisa-bisanya kau bilang ini tidak benar. Jelas-jelas bukti ini sudah cukup kuat untuk menuduhmu, Agatha! Lebih baik sekarang kau pergi dari sini!"

Agatha menggeleng menangis. Ia tidak menyangka prahara rumah tangga bakalan terjadi setelah tiga tahun pernikahannya.

Setelah tiga tahun menikah, baru mendapatkan kebahagiaan saat ia dinyatakan berbadan dua.

Sudah melakukan banyak cara untuk mendapatkan anak, karena Louis dinyatakan tidak subur, tapi setelah berhasil mendapatkan keturunan dengan sangat teganya Louis langsung mengusirnya dari rumah.

"Mas, jangan usir aku mas, Aku tengah mengandung anakmu, kalau kamu mengusirku dari sini, aku akan tinggal di mana? Bagaimana dengan nasib bayi ini?"

Louis menaikkan ujung bibirnya menyeringai. Ia tak yakin kalau anak yang dikandung oleh Agatha adalah buah cintanya. Dalam sekejap cintanya hilang, yang terasisa hanyalah kebencian.

"Anakku? Apa kau pikir aku percaya kalau anak ini adalah keturunanku? Tidak, aku tidak percaya kalau anak yang kamu kandung itu benihku, ini anak haram yang kau hasilkan dengan Gilang, kau minta tanggung jawab dia saja, karena aku tak sudi mengakuinya sebagai anakku. Lekas pergi dari rumahku! Cepat!"

Di saat suasana tegang, Desi, ibu dari Louis datang dengan berjalan berlenggak lenggok memasuki kediaman putranya.

Dia sangat menikmati kemarahan Louis yang sudah percaya dengan aduannya.

"Louis, sebaiknya selesaikan urusanmu saat ini juga! Mama nggak mau hidupmu hancur karena ulah wanita rendahan ini."

Refleks Agatha menoleh, lagi-lagi ibu mertuanya ikut campur urusan rumah tangganya.

Kini ia begitu yakin, Louis sudah termakan omongan orang tuanya agar membencinya

"Mama, apa maksud Mama bicara seperti itu? Apa yang harus diselesaikan?" tanya Agatha.

"Jangan memanggilku dengan sebutan Mama! Aku tidak sudi punya menantu seperti dirimu! Apa kau pikir aku suka anakku menikah denganmu? Dari awal kalian menikah, aku sudah tidak sudi, jadi jangan pernah memanggilku Mama, apa kau paham?!"

Agatha meneguk ludahnya susah, tenggorokannya serasa tercekat.

Cacian yang dilontarkan oleh ibu mertuanya sangatlah keterlaluan. Padahal selama menikah ia selalu bersikap baik dan perhatian pada keluarga suaminya, tapi tak satupun dari mereka peduli padanya.

"Mas, segitunya kamu tega sama aku. Kurang apa aku ini mas? Selama ini aku sudah banyak berkorban untuk keluarga ini, tapi seperti inikah caramu memperlakukanku? Aku pastikan, foto ini palsu! Foto ini hanyalah rekayasa yang dibuat seseorang untuk memisahkan kita. Tolong pikirkan kembali sebelum mengambil tindakan bodoh seperti ini. Selama ini aku sudah cukup bersabar Mas, sabar itu ada batasnya. Jika tidak bersalah tapi dituduh itu rasanya sangat menyakitkan."

Desi mendekati anak laki-lakinya dan membujuknya untuk tidak terpengaruh oleh ucapan Agatha.

"Jangan dengarkan ocehannya yang tidak bermutu itu Louis! Dia itu jelas-jelas perempuan hina, dia sudah mencoreng martabatmu sebagai seorang suami. Apa yang bisa kau pertahankan dari wanita macam itu. Kau harus menceraikannya, Mama tidak mau kamu hidup lebih menderita lagi karena selalu dibohongi olehnya. Di depan matamu dia selalu bersikap baik, seolah-olah dia adalah perisaimu, tapi di belakangmu, kelakuannya sangatlah keterlaluan."

Louis masih diam, dia sangat bingung harus mempercayai istri atau ibunya.

Sejauh ini Agatha tidak pernah membuat masalah dengannya, bahkan wanita itu sangatlah perhatian, namun ketika mendapati foto kemesraan istrinya dengan pria lain, hatinya hancur.

"Louis! Kamu harus percaya sama Mama kalau foto itu benar, ini bukan rekayasa, Louis! Jangan terpengaruh oleh omongannya, dia itu mau menikah denganmu karena harta bukan karena mencintaimu! Bukannya dia sudah terbukti telah berselingkuh dengan Gilang."

Agatha menggelengkan kepalanya terheran-heran oleh kelakuan mertuanya yang selalu ikut campur urusan rumah tangganya. Bahkan di situ ia sudah difitnah mati-matian dianggap sudah berselingkuh dengan sahabat dari suaminya sendiri.

"Ma, Mama kenapa sih, selalu ikut campur urusan rumah tangga kami. Sebelumnya rumah tangga kami baik-baik saja dan tidak pernah ada masalah, tapi kenapa tiba-tiba Mas Louis mendapatkan foto dan Mama juga ada di sini, pasti foto itu ada hubungannya sama Mama, kan?"

"Aku harus tekankan berapa kali, tolong jangan panggil aku dengan sebutan Mama, karena Aku jijik sama kamu!"

Desi kembali membentak dengan tatapannya melotot hingga membuat bola matanya nyaris keluar.

"Oh, iya maaf Tante."

"Mendingan lekas kemasi barang-barangmu dan lekas pergi dari sini. Biarkan putraku segera mengurus perceraian kalian."

Dengan nafas tertahan, Agatha memutuskan untuk berkemas dan pergi, percuma juga bertahan hidup bersama suami yang tak lagi respect padanya. Untuk apa ia harus bertahan dengan orang yang tidak bisa menerima kondisinya.

Selama ini Agatha sudah banyak hidup menderita, dan dikucilkan oleh keluarga suaminya. Dulu Louis masih membelanya, tapi entahlah ada angin apa yang sudah menghantamnya hingga begitu kasar tak beretika.

"Baiklah. Aku akan keluar dari sini. Terimakasih mas Louis, kamu sudah memberiku tempat bersandar walaupun hanya sebentar."

Agatha langsung bergegas menuju kamar untuk mengambil barang-barangnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!