NovelToon NovelToon
Dia Lelakiku

Dia Lelakiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Redwhite

Menikah dengan seseorang yang di cintai adalah impian semua orang, sama seperti Meta yang akhirnya bisa bersanding dengan lelaki yang ia cintai sejak kecil— Dipta.

Namun setelah menikah sikap Dipta yang dulu hangat, berubah semakin dingin dan tak terjangkau.

Meta tak tahu kenapa!

Namun akhirnya sebuah rahasia besar terungkap, membuat Meta bimbang, haruskah dia melepaskan orang yang ia cintai agar bahagia.

Atau membuktikan pada Dipta bahwa kebahagiaan lelaki itu ada padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ale

Paginya, Meta memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar vila milik ibunya.

Suasana yang sejuk tak ingin dia abaikan begitu saja, meski perasaannya masih gundah gulana.

Cinta memang menyesakkan hati, terlebih dia mencintai seorang diri.

Saat tengah menikmati suasana perkebunan, tak sengaja dia melihat sosok yang tak asing baginya meski dia tak pernah berkenalan secara langsung.

"Bukankah itu mantan kekasih Jelita? Sedang apa dia di sini? Apa—"

Seseorang yang merasa dirinya di perhatikan lalu mendekati Meta, membuat gadis itu tersentak kaget.

"Ada yang bisa saya bantu Nona?" sapanya.

Meta yang bingung hanya menggaruk belakang kepalanya.

"Mau berkeliling? Siapa tahu nanti ada buah yang kamu inginkan?" tawarnya.

"Eh, bolehkah?"

Lelaki itu tersenyum ramah dan mempersilakan Meta untuk masuk ke dalam kebun buahnya.

"Saya Ale, siapa Nona yang cantik ini?"

"Astaga, biasa aja Mas Ale. Saya Meta, maaf jadi ngerepotin."

"Ngga papa, aku lihat dari tadi kamu memperhatikan kebunku, siapa tahu kamu penasaran. Ngomong-ngomong berlibur, apa memang tinggal di sini Nona Meta?"

"Meta aja mas Ale, saya lagi liburan di sini. Mas Ale sendiri?"

Meta merasa jika Ale adalah lelaki yang cukup menyenangkan. Dia tampan, senyumnya sangat menawan.

Meta terkekeh, lalu menggeleng, Oh ayolah Met, kamu mengagumi laki-laki lain? Jangan jadi pecundang.

"Kamu baik-baik aja? Mampirlah, aku akan buatkan makanan enak untuk tamuku," ajak Ale.

Mereka berhenti di sebuah vila yang cukup besar, hampir sama seperti vila milik ibunda Meta.

"Semua kebun buah tadi milik mas Ale?"

"Milik kakeku," jelasnya sembari terkekeh.

"Kamu lama liburan di sini Met?"

"Ah, ngga tahu mas," lirih Meta yang kembali teringat dengan masalahnya.

Ale yang melihat lalu tersenyum. "Harusnya kamu selesaikan masalahmu terlebih dahulu, menghindar bukan solusi," ujarnya.

Meta memicing, apa Ale bisa membaca pikiran. Dia juga merasa aneh, sebab Ale seperti langsung menerima dirinya tanpa terlihat curiga atau bagaimana.

Dia mengusap lengannya, khawatir Ale berpikir jika dirinya adalah wanita gampangan karena bisa langsung akrab dengannya.

Namun dia menyadari jika Ale memiliki pesona yang mudah sekali untuk orang mendekatinya.

"Mas Ale, kamu ngga merasa aneh? Tiba-tiba ada wanita mendekati kamu dan langsung akrab?" pancingnya.

Ale yang tengah sibuk di depan kompor lalu berbalik.

"Aku menebak, mungkin kamu mengenal aku, atau mungkin kamu merasa aku mirip dengan seseorang?" tebaknya asal.

Ya, kamu mirip dengan seseorang. Kekasih kakakku.

"Benarkah tebakkan-ku?"

"Ya mas mirip dengan seseorang—"

"Siapa?"

"Pacar kakaku," jawab Meta langsung.

Dia tak ingin menebak-nebak. Jika nanti dirinya di usir oleh Ale, Meta merasa tak masalah.

"Kakakmu? Siapa?"

"Jelita."

Ale yang tengah mengiris wortel menghentikan kegiatannya dan menatap Meta sangat dalam.

"Mas, kamu baik-baik aja?"

"Kamu adik Jelita?" tanya Ale seperti tak percaya.

"Ya, apa dia enggak pernah cerita tentang keluarganya?"

Ale lalu kembali melanjutkan aktifitas memasaknya. Meta yang sadar jika Ale seperti menghindari pertanyaannya lalu memilih diam.

Hingga masakan itu selesai dan mereka menikmatinya bersama tanpa ada obrolan apa pun.

Meta juga tak ingin memaksa, sebab dia juga tak begitu peduli dengan masa lalu hubungan keduanya.

"Masakan yang enak Mas Ale, terima kasih ya. Sebaiknya aku pamit," ucap Metau undur diri.

"Tunggu, aku antar."

Mereka kembali berjalan beriringan. Meta melihat beberapa kali Ale menarik napas panjang, seperti tengah menyiapkan sebuah pertanyaan sulit untuknya.

"Rumah tanggamu baik-baik saja?" tiba-tiba Ale berkata yang membuat langkah kaki Meta terhenti.

Meta lalu menatap Ale. Meminta penjelasan dari ucapan lelaki itu.

"Suamimu Dipta?"

"Mas Ale kenal suamiku?"

Ale terkekeh. "Maaf karena tak bisa membantumu. Aku udah berusaha jadi yang terbaik buat Jelita, tapi hanya Dipta yang dia inginkan," jelasnya.

"Bagaimana Mas Ale bisa tahu? Apa penyebab kalian putus?" cecarnya.

"Hei sabar, aku akan jawab satu persatu pertanyaanmu," jawab Ale santai.

"Pertama, saat kamu bilang kenapa aku ngga merasa aneh dengan kedatanganmu, karena aku seperti mengenalmu meski aku berharap itu bukan."

"Ya dulu aku sempat penasaran dengan Dipta, lalu aku selidiki semua tentang dia dan menemukan kamu, meski aku ngga yakin kalau dia itu kamu, tapi ternyata benar."

"Kedua, Jelita ngga pernah bilang tentang adiknya, makanya aku kaget pas kamu bilang kamu adiknya jelita. Dia selalu bilang kalau dia anak tunggal."

Dia dan aku memang anak tunggal dari ibu kami

"Kenapa kami putus, Jelita bilang dia menyerah. Dia tak bisa melupakan Dipta. Padahal yang aku lihat sepertinya Dipta mulai membuka hatinya padamu."

"Mas Ale nyerah gitu aja?"

Ale lalu menarik napas panjang, "Kamu pasti paham bagaimana rasanya mencintai sendirian kan? Aku tulus sayang sama dia, terlebih lagi ... Aku merasa psikis Jelita enggak baik-baik aja."

"Maksud mas Ale?"

"Aku ini seorang Psikiater, awal pertama kami dekat karena dia pasienku."

Ale lalu menjelaskan, pertama kali Jelita datang, keadaannya memang sangat normal, tapi wanita itu menyimpan luka yang amat dalam di batinnya.

"Dia selalu merasa rendah diri, oleh sebab itu dia selalu haus akan pengakuan. Apa mungkin dia selalu di asingkan oleh keluargamu?"

"Banyak sekali beban mental yang Jelita alami. Satu yang baru muncul, saat dia menginginkan Dipta, dia tak peduli jika lelaki itu sudah milik wanita lain."

"Maksud mas Ale, Jelita mengalami ganguan jiwa?"

"Ganguan kejiwaan, bukan karena gila juga, tapi bisa lebih bahaya karena dia bisa nekat. Seperti sekarang, dia nekat mendekati suamimu bukan? Apalagi dia tidak peduli kalau kamu adiknya."

"Sekarang aku tanya bagaimana sikap dia selama ini menutupinya dari kamu?"

"Pasti dia selalu bersikap baik hingga kamu enggak menyangka kalau kakak dan suamimu berkhianat bukan?" tebak Ale.

Meta menghela napas dan mengangguk. Dia memang tak mengerti dengan sikap Jelita. Kenapa kakaknya seakan bersikap baik padanya tapi menusuknya dari belakang.

"Pengobatan dia belum selesai, tapi dia memilih berhenti karena merasa telah mendapatkan obat dari segala luka batinnya yaitu Dipta."

"Mas Ale ngga marah? Saat Jelita bilang seperti itu?"

Ale tersenyum lalu menggeleng, "dia berusaha jujur padaku. Lagi pula aku juga belum terlalu mencintainya. Hanya sangat di sayangkan saja dia memilih berhenti berobat."

"Berarti Jelita benar-benar merasa yakin kalau Dipta obatnya."

"Aku khawatir dia tak mencintai Dipta. Mungkin hanya sekedar obsesi semata. Mungkin, karena aku ngga bisa memeriksa keadaan dia lagi."

Tak terasa mereka telah sampai di vila milik Meta. Ale menatap sekeliling kediaman Meta.

"Jadi kamu anak ibu Liliana?"

"Kamu kenal ibuku?"

Tiba-tiba raut wajah Ale berubah sendu, membuat Meta bingung dengan sikap lelaki itu.

.

.

.

Lanjut

1
Kasma Aisya
aku suka cara mama Liana..
Devi ana Safara Aldiva
lebih baik berpisah saja dipta dengan meta kasihan meta bakal di selingkuhi sama dipta juga jelita
Soraya
meta nya terlalu cinta sama Dipta
Teh Euis Tea
ga akan ada jelita di antara kita tp msh memikirkan jelita egois bgt si dipta
udahlah meta mending jg pergi ga usah sm si dipta lg laki2 plin plan gitu jgn di arepin
Lovita BM
terus semangat ceria 👍🏼💪🏼
Teh Euis Tea
akhirnya dipta tahu jg kebusukan bpknya dipta dan ibunya jelita
Lovita BM
diamnya wanita ,akan jd malapetaka yg menyakitinya berkali² ,
aqil siroj
tet tottttttttt.... 😄😄😄
ini belum senjata pamungkas ya 😀
Soraya
nex
Devi ana Safara Aldiva
jadi nggak respect untuk melanjutkan baca novel ini low si meta trus dengan dipta
Teh Euis Tea
meta biarkan aj terbongkar semua buar ibunya dipta tau sekalian
Lovita BM
ternyata org terdekat penjahat dan iblis sebenarnya
Viela
rasakan kau jelita.....
aqil siroj
meta meta udah disakitin begitu masih aja dipertahankan.... lama lama be go juga si meta...
Teh Euis Tea
nah kan bener si jelita di kerjain si james, si james ternyata biadab jg beruntng bkn vera yg di rusak
Soraya
dipta mg plin plan
Lovita BM
nah ,gtu kyk Dave teges gk plin plan ,
kasihan meta makan janjimu .
aqil siroj
dufudu.... mampussss
Viela
itulah konsikuensinya tukang selingkuh lho....
Soraya
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!