SUAMI IDAMAN BOCAH SMA

Setelah kepergian ketiga temannya, kini giliran adit yang keluar dari kelas, Aditpun langsung menuju ke arah ruang osis untuk menemui mira, sebenarnya adit bisa saja untuk pulang lebih dahulu karena begitu bel berbunyi, mira mengirimkan pesan kepada adit supaya dirinya pulang terlebih dahulu tanpa harus menunggunya.

Namun adit tidak tega kalau melihat istrinya itu pulang sendirian alhasil dirinya menunggu mira menyelesaikan tugasnya, supaya dirinya bisa pulang bareng denganya, dan hatinya tentu tidak merasa khawatir kalau sang wanita pulang bersamanya dengan aman.

Didalam ruang osis kini mira terlihat sangat sibuk dengan buku besar yang ada didepanya, wanita itu kini sedang menghitung pemasukan dan pengeluaran uang kas sekolahnya.

Sebenarnya ini bukanlah tugas dan tanggung jawabnya, namun karena orang yang bersangkutan sedang sakit jadi mau tidak mau miralah yang harus mengerjakan semuanya.

" masih lama?." tanya adit yang kini sudah masuk kedalam ruang osis yang tampak sepi dan hanya mira seorang saja yang ada diruangan tersebut.

Aditpun kini berjalan dan menghampiri mira yang tampak terkejut dengan kehadirannya.

" lah?, kok lu belum pulang?." tanya mira yang tampak heran dan juga terkejut dengan kedatangan adit keruanganya, padahal ia sudah meminta lelaki tersebut untuk pulang terlebih dahulu tanpa harus menunggunya.

" malah nanya, jawab dulu kek pertanyaanya gua." ujar adit yang langsung duduk disamping mira.

" gak tau, kayaknya sih masih lama, udah lu mending pulang duluan aja." sahut mira, sambil meminta sang suami untuk pulang terlebih dahulu.

" kalo gua pulang, terus lo pulang sama siapa?." tanya adit dengan tatapan seriusnya.

" gampang itumah, gua bisa pesan ojek online kan bisa." jawab mira yang masih sibuk mengurusi buku besarnya itu.

" hahh...udahlah lu kelarin aja dulu tugaslu, gua tunggu disini."

Mendengar perkataan adit yang rela menunggu dirinya, iapun merasa tersentuh rupanya adit sangat peduli terhadapnya ia pikir adit akan acuh dan akan pulang tanpa harus mempedulikan dirinya, namun semua pikiran dirinya itu ternyata salah semua.

Yang membuat dirinya kini merasa bersalah kepada adit karena dirinya, masih belum menerima seutuhnya adit sebagai suami sahnya.

Sambil menunggu mira kelas dari urusanya, Aditpun kini menunggu mira sembari bermain geme, untuk bisa menghilangkan rasa bosanya di kala menunggu sang istri selesai.

Satu setengah jampun telah berlalu mirapun kini sudah selesai dengan tugasnya, dan dirinyapun kini melirik ke arah adit.

Dan melihat sang empu tenyata sedang tertidur di sofa panjang berwarna hitam, mungkin dia terlalu kecapaian menunggu mira selesai membuat dirinya tertidur.

Melihat adit yang tengah tertidur begitu pulasnya membuat mira merada kasihan kepada adit, ia masih terus merasa bersalah dan kasihan karena belum bisa menerima adit sebagai suaminya, sebenarnya dia juga tidak tau dengan perasaanya terhadap adit entah dirinya sudah jatuh cinta kepadanya atau hanya merasakan iba dan kasihan saja kepadanya, entahlah.

" maafin gue, dit, kalau gue masih belum bisa nerima lo sebagai suami gua dan masih belum bisa menjadi istri yang lu harapin, tapi gue janji gua akan berusaha untuk bisa nerima lo kok, semoga lu sabar yah ngadepin gue." ucap mira dengan suara pelanya supaya adit tidak terganggu dan tidak terbangun.

Dan mira mengucapakan semua itu kepada adit dengan mata yang berkaca-kaca entah kenapa ia ingin sekali menangis di dalam dekapan sang lelaki tersebut namun itu tidak bisa atau masih belum bisa, dan tidak lama kemudian dengan perlahan kini Aditpun membuka matanya.

" ehmm...udah beres?." tanya adit dengan suara serak khas bangun tidur.

" iyah udah, lo pasti bosen dan lelah yah nungguin gua?."

" enggak kok, gua cuman sedikit lelah dan karena tadi dapat tempat yang bagus buat rebahan jadi aja gua ketiduran." ucap adit berbohong, ia tidak mungkin mengatakan jika dia memang bosan menunggu mira selesai karena takut menyakiti hatinya.

" yaudah kalo gitu yuk pulang." ajak mira.

Alhasil kini adit dan mirapun segera keluar dari ruang osis bersamaan, keadaan sekolah juga kini sudah sangat sepi karena jam sudah lewat dari jam pulang biasanya bahkan para guru juga sudah pada pulang semuanya.

Setibanya mereka diparkiran adit dan mirapun kini dihampiri oleh security sekolah.

" loh adit sama mira kok baru pulang jam segini."

" iyah pak, tadi ada beberapa pekerjaan yang harus diurus jadi saya ngerjain dulu sebelum pulang." jawab mira.

" oh begitu, tapi dek mira sangat beruntung punya pacar kayak adit, rela banget nungguin dek mira."

" haha...bapak bisa aja." ucap mira yang malu-malu.

" kalo gitu kita pulang dulu yah pak, sebentar lagi mau magrib." ucap mira berpamitan kepada sang security.

" ah iyah dek hati-hati yah."

Mirapun kini mulai memakai helmnya dan langsung menaiki motor adit.

Disepanjang perjalanan adit dan mira tidak berbicara sedikitpun, mungkin mereka sudah benar-benar dibuat kelelahan dengan kegiatan mereka disekolah, sehingga malas untuk mengobrol.

Setibanya tiba dirumah, mirapun langsung masuk kedalam, sementara adit lebih dulu memasukan motornya kedalam garasi dan setelah itu baru masuk kedalam rumah.

Baru saja mira masuk kedalam rumah, mirapun kini sudah disambut oleh sang mamah mertua.

" loh sayang, kok baru pulang jam segini?." tanya melisa dengan nada sedikit khawatir.

" iya mah, tadi ada beberapa pekerjaan sekolah yang harus diurus dulu jadi baru sempat pulang jam segini." jawab mira.

" oh gitu, yasudahlah sekarang kamu langsung mandi lalu langsung makan yah."

" iyah mah."

Mirapun dengan patuh kini langsung pergi menuju kamarnya, mira sangat bersyukur memiliki mertua yang sangat baik dan sayang kepadanya.

Tapi lagi-lagi mira masih merasa bersalah, karena masih belum bisa menerima adit dan masih belum bisa membagi bahagianya bersamanya.

Sementara orang yang dibicarakanya kini masuk kedalam rumah.

" dari mana aja kamu?, jam segini baru pulang." ucap melisa yang kini cara bicaranya sangat berbeda dengan adit, ia tidak bertanya dengan nada lembut tidak selembut dengan dirinya bicara dan bertanya kepada sang menantu.

" yah, baru pulang sekolah lah mah kemana lagi." jawab adit apa adanya.

" masa?, kenapa baru pulang jam segini jam bubaran sekolah kan udah lama lewat." tanya kembali melisa seperti mengintrogasi sang penjahat, padahal lawan bicaranya adalah anaknya sendiri.

" oh itu, adit tadi itu nungguin mira ngelarin tugasnya, jadi makanya aku dan mira pulangnya telat."

Begitu mendengar bahwa alasan anaknya pulang telat adalah nungguin mira, melisapun merasa lega padahal tadinya melisa sudah berpikiran buruk kepada anaknya tersebut.

" oh, nungguin istri kamu." ucap melisa yang kini nada bicaranya sudah kembali berubah dengan nada lembutnya.

" hahhhh... pasti mama mikirnya kalau aku ninggalin mira kan?." tebak adit tepat sasaran.

" hehe, iya maaf mamah udah salah sangka sama kamu."

Adit yang mendengar sang ibunya tersebut hanya bisa menghela nafasnya, dan mengangkat kedua bahunya, karena dia sudah paham dengan sifat mamahnya tersebut yang kini pasti akan sangat menyayangi mantunya ketimbang dirinya.

Aditpun yang kini sudah tidak mendapatkan pertanyaan dan obrolan dari sang mamanya tercinta, lantas kini dirinyapun langsung ke atas dan masuk ke dalam kamar dan sesampainya dikamar Aditpun langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Dan saat sedang rebahan Aditpun mendegar suara ai di arah kamar mandi, yang dimana mirapun kini sedang mandi, membuat dirinya langsung menbayangkang sang istri didalam kepalanya.

Aditpun menutup wajahnya menggunakan bantal, supaya bayang-bayang dan pikiran mesum pada istrinya segera menghilang.

Mirapun yang kini sudah selesai mandi dan sudah beganti pakaian, merasa aneh kepada adit yang menutupi area wajahnya menggunakan bantal.

" dir, lo kenapa?, wajah lu pake ditutupin pake bantal segala." tanya Mira sembari menghampiri adit.

Mendengar suara mira, Aditpun langsung segera bangkit.

" gak apa-apa lo udah mandinya?." ucap adit yang malah balik tanya kepada mira.

" iya udah, sekarang giliran lu Gih sana mandi setelah itu langsung makan."

Aditpun hanya menganggukan kepalanya saja, dan langsung segera masuk kedalam kamar mandi.

Selesai mandi dan juga makan, Aditpun kini meminta izin kepada mira keluar sebentar.

" mir, gua keluar dulu yah sebentar."

" kemana?."

" adalah, lu mau nitip sesuatu gak?, entar pas gua pulang gua langsung beliin."

" enggak usah, gua lagi gak mau apa-apa."

" yakin?, lo gak mau apa-apa?." tanya adit kembali takut sang wanita berubah pikiran.

" iyah yakin, emangnya lu mau kemana sih?."

" ketemu bima, sebentar kok gak lama." ucap adit berbohong, sebenarnya ia ingin membelikan helm untuk mira karena adit hanya punya satu helm saja, jadi dia memutuskan untuk membeli helm untuk istrinya supaya aman dari mara bahaya.

" yaudah, tapi pulangnya jangan malam-malam." ucap mira mengingatkan sang suami, yang menbuat Adit langsung Tersenyum ia merasakan ada sedikit perhatian terhadapnya dari mira.

Setelah diberi izin, tak lama-lama Aditpun segera keluar menuju ke tempat toko helm.

TO BE CONTINUE.