NovelToon NovelToon
Terjerat Tuan Muda

Terjerat Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:44.8k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

Rysta Maura Lian,
dia seorang wanita cantik yang telah berusia 33 tahun.
ia tumbuh dan besar di panti asuhan.
hidupnya yang sebatang kara dan pernah di vonis sulit memiliki keturunan membuatnya menjadi seorang wanita yang memiliki sudut pandang berbeda tentang kehidupan.

ia pun memutuskan, jika ia hanya akan hidup sendiri selamanya...sebuah hubungan hanya akan membuat hidupnya rumit dan membuang buang waktunya.

hingga di usianya 17 tahun seorang wanita konglomerat membawanya dari sana.
merubah dirinya dari yang bukan siapa siapa menjadi dia yang keberadaannya sangat di segani dan di hormati.
karena ia adalah sang asistan pribadi wanita konglomerat itu.

hingga di malam naas itu, seseorang memaksakan dirinya kepadanya.
merenggut apa yang ia miliki dan ia agungkan.

apa yang akan Rysta lakukan jika seseorang itu memaksanya untuk menjalin sebuah hubungan yang tak pernah ia ingin jalani selama ini...??

dan mampukah seseorang itu merubah sudut pandang wanita itu tentang kehidupan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menjadi seperti penguntit

Wajah Edward nampak pias,

Tak ia duga dan tak ia sangka ia akan berada dalam situasi dan kondisi seperti ini.

Ia sudah seperti penguntit yang tertangkap basah saja.

Memalukan....

Apa yang akan dia katakan sekarang....bodohnya kau Ed....

rutuknya dalam hati.

" tuan muda...anda di sini ?! " kalimat tanya keluar dari bibir seorang pria berhidung mancung berkulit Tan itu.

Kening pria itu sedikit berkerut menatap sosok pria yang berdiri di ambang pintu.

Matanya juga memicing secara spontan.

" eh..aku aku..." jawab Edward kebingungan.

Jujur, saat ini ia benar benar sudah seperti orang bodoh yang kesulitan memberikan jawaban dari sebuah pertanyaan yang di lontarkan kepadanya.

Padahal kan selama ini ia terkenal sebagai dokter dengan otak yang brilian.

Bahkan ia lulus dari fakultas kedoterannya dengan nilai cumloud.

Haritzah menatap pria di hadapannya dengan wajah yang penuh tanya.

" maaf tuan muda....nyonya besar sedang menunggu anda di ruangannya " tiba tiba Rysta telah berdiri di hadapan Edward juga, tepatnya bersisihan dengan Haritzah.

Edward terdiam, namun tatapan matanya nampak memindai dan menelisik wanita itu.

" tuan muda..." panggil Rysta.

" ah iya ...apa...?? " tanya Edwar tergagap.

" nyonya besar menunggu anda di ruangannya " ulang Rysta lagi dengan wajah datar dan biasa saja.

" oh iya iya...sampaikan aku segera datang " jawab Edward kemudian sembari ia memutar tubuhnya dan hendak melangkah.

Namun...belum sempat ia melangkah, ia kembali membalik kepalanya dan menatap ke arah Haritzah yang masih berdiri di tempatnya.

" kau...masih akan di sini ?? " tanyanya kemudian kepada pria berbadan tegap itu.

" saya....?! " tanya Haritzah sembari menuding dirinya sendiri sembari sedikit memajukan badannya ke depan sebagai tanda bahwa ia tak salah dengar dengan pertanyaan pria di hadapannya yang kini nampak aneh itu.

" ya..kamu tuan Haritzah..." jawab Edward setengah bernada jengkel.

" ya tuan muda...masih ada sesuatu yang harus kami negosiasikan " jawab Haritzah sopan akhirnya.

Seketika Edward memutar tubuhnya dan kembali menghadap sempurna kepada Rysta dan Haritzah.

" hanya.....berdua....?? " tanyanya dengan mata yang melebar sempurna.

Tangannya menampilkan dua jari nya, yakni jari telunjuk dan jari tengahnya sambil menggoyang goyangnya.

Hatitzah menatap Rysta dan Edward secara bergantian, jujur ia bingung dengan keadaan ini.

Sejak kapan tuan muda yang selalu enggan bersinggungan dengan masalah perusahaan itu tiba tiba seperti kepo dengan sesuatu di dalam perusahaan ini.

Mendapat tatapan penuh tanya dari Haritzah, dan setelah Edward usai menyelesaikan kata katanya, tiba tiba Rysta mendorong pintu yang tadi tertutup dengan tangan kirinya.

Dan begitu pintu terbuka, Edward bisa melihat ada banyak orang di dalam ruangan sana.

Sontak Edward tersenyum sembari mengangguk menanggapi orang orang yang berada di dalam ruangan dan kini tengah menyapanya dengan senyuman, dan tak jarang dengan anggukan kepala.

" kami sedang meeting " jawab Rysta dingin.

Edward nampak salah tingkah.

" eh ya ya....silahkan, silahkan lanjutkan. Maaf mengganggu, aku hanya ingin memastikan sesuatu tadi.

Tapi sekarang sudah tidak lagi.

Maaf mengganggu...silahkan silahkan lanjutkan " kata Edward, kemudian pria itu dengan cepat memutar kembali tubuhnya dan langsung melangkah lebar meninggalkan tempat itu.

Haritzah menatap tak berkedip kearah punggung tegap sang dokter Syaraf, sekaligus kepala rumah sakit Group Tang itu.

Hingga bayangan pria itu hilang di telah dinding tempat itu.

Kemudian pria itu menggulirkan tatapan matanya kepada Rysta.

" ada apa....apa ada sesuatu yang sudah terjadi ?! " tanya Pria itu kepada Rysta yang masih berdiri dengan wajah tanpa ekspresi.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Rysta membuka kedua bahunya dan kedua tangannya lebar lebar, mengedikkan bahunya sembari mencebikkan bibirnya.

" mana aku tahu...." jawab wanita itu kemudian dengan acuh.

tak mendapat jawaban yang pasti, Haritzah pun nampak memutuskan kembali masuk ke dalam ruangan meeting.

Mengikuti Rysta yang telah masuk lebih dulu.

Sebenarnya tadi Haritzah tak sengaja membuka pintu. Ia hanya hendak keluar untuk sedikit merilexkan pikirannya dari penatnya meeting yang belum juga menemukan titik temu.

Namun...

Ia justru di kejutkan dengan keberadaan sang tuan muda yang tengah berdiri di depan pintu dan seolah dengan posisi tengah bersiap membuka pintu.

🌿

Siang di perusahaan itu berlalu begitu saja, meeting di lantai bawah gedung tinggi itu pun telah berlalu sejak satu setengah yang lalu.

Saat ini pun sepertinya sudah mulai memasuki jam pulang kantor.

Di atas bangunan tertinggi gedung bertingkat itu, tepatnya di atas rooftop.

Nampak dua orang berbeda gender tengah berdiri bersisihan menatap cakrawala.

Semburat jingga dan kuning keemasan sang surya yang mulai masuk ke dalam peraduannya menghiasi langit di ujung barat.

Nampak sang wanita tengah menumpuk kedua tangannya di depan dada.

Matanya tak lepas menatap pemandangan yang terlihat menakjubnab dan nampak begitu eksotis.

Sementara sang laki laki, tubuhnya sedikit terlihat membungkuk dan ke dua tangannya berpegangan pada realling pagar pembatas roof top itu.

" jadi....dokter Nameera telah kembali dengan tuan muda Axel ?! " terdengar suara Rysta

Ya...dua orang di atas Rooftop di salah satu gedung perusahaan Group Tang itu adalah Rysta dan Haritzah Sarreh.

Tadi selepas meeting keduanya memutuskan melepas penat di atas rooftop sebelum melaporkan semua hasil meeting tadi kepada sang nyonya besar.

Atau bahkan mungkin kepada sang pewaris langsung.

" dokter Nameera telah hamil, kandungannya juga sudah terlihat begitu besar.

Mungkin satu atau dua bulan lagi mungkin dia akan melahirkan " jelas Haritzah.

Rysta terdengar menghela nafas.

Syukurlah.....

Satu kata yang ia ucapkan atas berita itu.

Ia turut bahagia mendengar gadis yang dulu sempat ia awasi karena perintah sang nyonya besar.

Kini benar benar telah menggenggam bahagianya.

" semoga kau selalu bahagia Shafeea " desis Rysta pelan, namun masih bisa di dengar dengan jelas oleh Haritzah.

Pria berbadan tegap dan macho itu menoleh dan menatap dalam dalam kepadanya.

" ada apa, kenapa kau menatapku seperti itu ?! " tanya Rysta ketus ketika melihat tatapan Haritzah yang terasa aneh kepadanya.

" kenapa doa itu tak kau tujukan pada dirimu sendiri nona Rysta...?! " terlempar tanya dari bibir itu kepada sosok wanita di sisinya itu.

Rysta yang mendapat pertanyaan itu seketika mengerutkan keningnya.

" apa maksudmu...aku sudah sangat bahagia dengan hidupku " jawab Rysta sewot.

Haritzah menghela nafas.

Dia sudah cukup lama mengenal wanita yang berdiri di sisinya itu.

Bahkan sejak gadis itu berusia 20 tahun saat itu.

Saat nona Tang memperkenalkan gadis itu sebagai asistan pribadinya kepada semua jajaran petinggi perusahaan.

Seorang gadis yang sejak pertama ia melihatnya, sudah terkesan dingin namun loyal.

Kesetiaan Rysta kepada nyonya Tang sungguh tak terbantahkan,

Berkali kali ia menjadikan dirinya sendiri sebagai tameng untuk mempertabankan keselamatan sang nyonya besar.

Mungkin itulah kenapa Nyonya Tang begitu mempercayainya.

hingga ia mengenal sosok gadis yang hampir memiliki kepribadian yang sama seperti dirinya.

Dingin dan tertutup.

Sosok gadis itu ternyata mampu membuat Rysta sang asistan setia menjadi pembangkang hingga dia di asingkan ke Dubai saat itu oleh sang nyonya besar.

1
UmmuShafira
sungguh terharu 😭😭😭
UmmuShafira
Luar biasa
Siti Sa'diah
sungguh luar niasaaaa ahir yg sangat bahagia
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
Tuti Tyastuti
happy end ya bwt ed sm rysta🤗🤗🤗
Sabaku No Gaara
ahh...bayik tau lok khitara pasti buat happy end
Nani Rahayu
happy buat tuan muda ed nona rysta......🤗🤗🤗
Al Fatih
sudah tamat kak....,, beneran ini🤔
Tuti Tyastuti
lanjut thor😢😢
Tuti Tyastuti
ya allah rysta km pasti bisa bertahan km kuat ayo semangat😭😭😭😭
sizuka
semoga selamat semuanya..kok aku sedih yaa😭😭
anah raditya
pokony 22ny hrs selmt ya Thor...
Wanah Sahwanah
thoor bikin mewek
Lanjut
Nanik Normaidah
semoga selamat ketiganya
Nur Adam
lnjjt
Al Fatih
yaa Allah,, pagi2 sdh harus berurusan dgn bawang😭😭😭,, semoga ibu dan debay kembar bisa selamat semuanya.... aamiin
Siti Nurhasanah: ya Author yg pengasih dan penulis...selamatkanlah Rysta dan si kembar, aamiin...
total 1 replies
Ninik
ikut deg deg kan jadinya
Wanah Sahwanah
selamat kan semuanya thoor...
aku Yg tegang
Tuti Tyastuti
usahakan dokter dua"nya selamat😭😭😭
Mugiyati
Rista dan bayinya selamat ya thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!