NovelToon NovelToon
I Just Want To Live An Ordinary Life

I Just Want To Live An Ordinary Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Cinta Murni / Masuk ke dalam novel
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Eby Mey2

"Angeline" adalah nama yang bagus dan cantik. Namun, pemilik nama ini tidak hidup seperti namanya. Ia masih baru lulus SMA, hidup dengan keluarga harmonis dan cukup, mempunyai banyak teman (kurasa), tapi dia introvert. Cukup pendiam, suka baca novel dan komik, dan motto hidupnya adalah hidup dengan yang biasa-biasa saja, tidak berlebih dan mencolok.

Namun ada perubahan drastis dalam hidupnya yang santai-santai saja. Secara mendadak dia meninggal, gara-gara menyelamatkan anak kucing. Tapi cerita ini tidak sampai disitu, Angeline tiba-tiba membuka matanya dan melihat atap-atap yang asing menurutnya.

"Ha...?! "

"Dimana ini? "

"inikan bukan rumah sakit, dan baju ini kenapa kuno sekali, apa aku cosplay? "




PENASARAN CERITA SELANJUTNYA SEPERTI APA?
BURUAN BACA SELENGKAPNYA!!!
DAN JANGAN LUPA KLIK LIKE, SUBSCRIBE, BERI HADIAH, DAN JUGA VOTE YAAA...!!!
AGAR AUTHOR NYA MAKIN SEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD CHAPTER BARU!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eby Mey2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 05

~Masih di dalam ruangan Guru Qiang~

Guru Qiang sedang asik merapikan kertas-kertas dan buku-buku yang berserakan di mejanya. Namun tiba-tiba, ia menghentikan aktivitasnya, menatap lurus ke ruang hampa. "Apa kau sudah selesai, melakukan apa yang aku suruh?! " Kata Guru Qiang tiba-tiba.

Tiba-tiba seseorang berjubah serba hitam muncul di hadapannya, ia memberi hormat menyerahkan sebuah kertas yang digulung kepada Guru Qiang dan orang berjubah serba hitam itu pun tanpa sepatah kata langsung menghilang meninggalkan Guru Qiang.

Guru Qiang membuka gulungan kertas tersebut, dan membacanya dengan teliti. Ketika membacanya, terlihat raut wajah Guru Qiang berubah, ia menyipitkan matanya tersenyum dengan licik. Dan yang tertulis dari kertas tersebut "Informasi Sima Annchi".

~Keesokan Harinya~

Pagi pun, tidak subuh pun tiba, Sima Annchi bangun dengan cepat dan raut wajahnya tampak kesal. Entah ada apa dengannya, ia siap-siap pergi menuju ruangan Guru Qiang. Saat sudah sampai didepan pintu ruangan gurunya, ia langsung mendobrak pintu dengan keras, yang tentu saja mengagetkan gurunya.

" KYAA... JANGAN MENDEKAT!!! " Teriak sang Guru refleks dengan ekspresi yang kocak. Sima Annchi yang melangkah masuk langsung terhenti melihat Gurunya yang seperti itu.

Guru Qiang yang menyadari bahwa Sima Annchi yang memasuki ruangannya, langsung mengatur ekspresinya tetap cool. "Ahem... kenapa kau datang sepagi ini? Kelas belum dimulai. "

Sima Annchi mendekat tampak dimatanya lingkaran hitam menghiasi kantong matanya. Sima Annchi menatap gurunya dengan dingin yang membuat Guru Qiang menelan air ludahnya. "Aku sangat pusing. " Ucap Sima Annchi tiba-tiba, sembari dia mengambil tangan gurunya dan meletakkannya di kening Sima Annchi. Guru Qiang langsung paham yang di maksud muridnya ini. Guru Qiang menghela napasnya dan mulai menyalurkan Qinya dan Sima Annchi pun sembuh.

"Apakah kau, tidak tidur semalaman? " Dijawab dengan anggukan oleh Sima Annchi.

"Apakah kau, sudah meminum obatnya? "

Dijawab dengan anggukan oleh Sima Annchi.

"Apakah ingatanmu sudah terkumpul semua? " Dijawab dengan gelengan oleh Sima Annchi.

"Hah...Lalu kau boleh pergi sekarang! "

"Dan persiapkan dirimu untuk hadiri kelas, matahari sudah mulai muncul! "

Mendengar hal tersebut Sima Annchi tersentak, ia kemudian mengambil secarik kertas dan sebuah kuas tulis dari meja gurunya. Dia kemudian dengan serius menulis sesuatu di kertas tersebut. Melihat hal tersebut gurunya bingung, entah apa yang ia perbuat kali ini.

Sima Annchi selesai menulisnya dan menyerahkan kertas tersebut ke gurunya. Guru Qiang membacakan tulisan Sima Annchi, "Surat untuk tidak memasuki kelas hari ini?! " Guru Qiang mengerutkan keningnya dan terus membacakan isi surat tersebut.

"Saya, murid anda yaitu Sima Annchi meminta izin untuk tidak memasuki kelas hari ini. Dikarenakan murid ini butuh istirahat, oleh karena itu saya menulis surat ini dengan sepenuh hati. Sekian terimakasih. "

Guru Qiang menghela napasnya, ia berkata Sima Annchi tidak diperbolehkan tidak masuk kelas, karena hari ini ada kunjungan kepala akademi di kelas, dan dimana hari ini semua murid harus menghadiri kelasnya jika tidak memiliki alasan yang lebih spesifik. "Dan kau, badan mu sehat sekarang, rasa kantuk mu juga hilang. " Tidak salah sih, apa yang dikatakan Guru Qiang. Setelah disembuhkan oleh gurunya, dia berasa lebih segar.

Tapi Sima Annchi masih memohon dengan tatapannya yang berbinar-binar sok imut. Namun, Guru Qiang masih tetap pada ketentuannya dan jika Sima Annchi mengalami sakit kepala lagi dia akan dengan sigap menyembuhkannya.

"Ck... " Sima Annchi mendecakkan lidahnya dan memalingkan wajahnya.

Melihat tingkah laku Sima Annchi yang sekian kalinya tak menghormati seorang guru di hadapannya, Guru Qiang menjadi semakin kesal dan marah. Ia langsung menendang muridnya untuk pergi dari ruangannya. "Dasar murid zaman sekarang, tidak ada etikanya sama sekali. " Kata Guru Qiang marah sampai terdengar di luar ruangannya. Sima Annchi pun kembali ke asramanya, dan bersiap-siap untuk memasuki kelasnya.

~Di kelas~

Sima Annchi menghadiri kelasnya dengan paksa. Tang Yuxuan yang berada di sebelahnya, menjadi heran tentang tingkah laku Sima Annchi yang agak berbeda. Kenapa dia lebih pendiam dari biasanya dan lebih dingin? Sima Annchi tiba-tiba menoleh kearahnya. Tang Yuxuan tersenyum dan berkata, "Apakah ada masalah? " Sima Annchi menggelengkan kepalanya.

Tak lama kemudian Guru Qiang dan seorang pria tua memasuki kelas tersebut. Para murid pun menjadi hening tanpa suara. "Anak-anak, kita kedatangan tamu, yaitu pak Kepsek. Mungkin kalian sudah pernah bertemu beliau atau tahu tentang beliau. Tenang saja beliau hanya ingin melihat-lihat saja. (Melihat-melihat pant4tmu, kau tiba-tiba ngirim surat dan akan mengevaluasi tentang pengajaran ku. Aku harus terlihat baik di matanya). "

Guru Qiang pun mulai mengajar dan tampak semua murid yang ada disana sedang fokus untuk belajar dengan sungguh-sungguh, dan tentu saja agar kepala akademi merasa puas. Waktu pun berlalu hingga kepala akademi pun akhirnya meninggalkan kelas, semua murid dan juga termasuk Guru Qiang bernafas lega dan akhirnya bisa sedikit lebih santai. Sedangkan di sisi Sima Annchi, ia terlihat basah kuyup oleh keringat, dia ternyata sudah menahan pusingnya selama ini.

Sima Annchi hanya bisa menunduk dan meremas kedua tangannya. Guru Qiang menyadari hal tersebut, ia menghampirinya dan mengusap-usap kepala Sima Annchi dengan sedikit kasar yang membuat rambut Sima Annchi jadi berantakan, dan ia sambil berkata. "Setelah jam pelajaran selesai, nanti kumpulkan semua kertas-kertas soal semua murid dan letakkan diruangan guru! "

Sima Annchi menghela napasnya dan memegang kepalanya setelah Guru Qiang mengobati sakit kepalanya. Melihat hal tersebut, Tang Yuxuan berinisiatif untuk membantu Sima Annchi, namun Sima Annchi menolaknya, dia tidak memerlukan bantuan dari siapapun.

Jam pelajaran pun telah berlalu semua murid pun meninggalkan kelas. Sima Annchi yang membawa tumpukan kertas tengah berjalan menuju ruangan sang guru. Tiba-tiba, dari belakangnya ada yang memanggil.

"Sima Annchi, tunggu!! "

Sima Annchi menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke arah suara tersebut. Ternyata yang memanggilnya adalah Tang Yuxuan temannya, ia tengah berlari menghampiri Sima Annchi. "Apakah kau luang setelah ini? jika kau punya waktu luang nanti, aku akan mengajakmu disuatu tempat yang menyediakan makanan enak nanti, kita akan keluar akademi sebentar. Bagai mana?

" Baik lah. " Jawab Sima Annchi singkat. Tang Yuxuan merasa senang dan dia mengatakan akan menunggunya di gerbang akademi.

Menurut aturan Akademi Kerajaan ini para murid diperbolehkan keluar akademi selama tidak melebihi jam yang telah ditentukan yaitu murid boleh keluar akademi sampai jam waktu sore, dan jika melebihi jam keluar maka akan di skors dari akademi. Jika murid ingin keluar maka harus memiliki surat izin dulu melalui penjaga gerbang.

Setelah Sima Annchi selesai dengan tugas sang guru, ia kemudian segera pergi ke gerbang. Pada saat ia sudah sampai di gerbang akademi, Sima Annchi sedikit terkejut. Ternyata, Tang Yuxuan tidak sendirian dia ditemani oleh seorang gadis muda cantik dan imut tengah menempel pada lengan Tang Yuxuan.

~Bersambung~

1
Alfatih Cell
lanjut Thor crazy Up....semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!