NovelToon NovelToon
Pendekar Pilih Tanding II : Ksatria Bhumi Mataram.

Pendekar Pilih Tanding II : Ksatria Bhumi Mataram.

Status: sedang berlangsung
Genre:matabatin
Popularitas:77.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Zakaria Faizz

Ah,..rasa- rasanya diriku perlu menemukan seorang guru yg mampu untuk mengajariku mendapatkan cara memiliki tenaga dalam, berkata pemuda itu di dalam hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#6 Karang abang.

Setelah memberikan latihan ilmu silat ke Wisanggra Kinangkin, Pramesthi Dyani mengatakan kepada bocah itu untuk tidak memberitahukan kepada siapa pun juga termasuk kepada gurunya Ki Ajar Smurup.

Demikian lah, untuk hari-hari selanjutnya, bocah lelaki yang berasal dari dusun Winanga ini melakukan latihan secara sembunyi sembunyi dengan Pramesthi Dyani.

Namun meski demikian , tetap saja ada orang yg mengetahui nya dan melaporkan hal tersebut kepada Ki Ajar Smurup.

Amarah pemimpin padepokan Elang Canggah ini pun tiba -tiba membuncah mendengar laporan tersebut.

Ia pun segera memanggil Wisanggra Kinangkin untuk menghadapnya.

Sejenak setelah bocah itu tiba dihadapan Ki Ajar Smurup,dengan nada yang agak keras ia bertanya,.

" Benarkah kau telah belajar ilmu silat dari seorang murid Padepokan Kedung Jati, Kinangkin?" tanya nya.

Wajah bocah itu diangkat nya, di tatap nya wajah sang guru, ia melihat ada aura kemarahan dari wajah yang biasa terlihat welas asih ini, tidak pada saat itu.

Namun dasar Wisanggra Kinangkin. Dengan polosnya ia menjawab,

" Benar Eyang guru, Kinangkin tengah belajar silat dengan mbak Pramesthi dari Kedung Jati!" jawab Wisanggra Kinangkin tanpa merasa bersalah sama sekali.

" Kenapa kau lakukan itu Kinangkin, apakah dirimu tidak tahu tata aturan setiap padepokan terutama padepokan Elang Canggah ini, dilarang menerima dan memberikan ilmu atau jurus -jurus silat yg kita miliki ini kepada orang lain yg berada di luar padepokan kita, demikian pula sebaliknya, apakah kamu mengetahuinya?" tanya Ki Ajar Smurup.

Nada ucapan nya ini kentara sekali ia sedang menahan emosi amarah nya sebab yg dihadapi nya saat ini adalah bocah lelaki yang berasal dari dusun Winanga yg telah menjadi yatim piatu.

" Kinangkin tahu Eyang Guru!" sahut Wisanggra Kinangkin dengan polosnya.

" Namun mengapa tetap kau lakukan, mengapa harus belajar dari perguruan lain?" seru Ki Ajar Smurup agak kesal.

" Mohon ampun Eyang Guru, sudah selama ini Kinangkin belajar disini, namun tidak juga mampu belajar lebih dari sepuluh jurus , Eyang,.untuk itulah Kinangkin meminta mbak Pramesthi agar mau menuntun dan melatih Kinangkin agar dapat menjadi seorang yang memiliki ilmu yang tinggi dari hanya sekedar sepuluh jurus saja!" terang Wisanggra Kinangkin tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Memang sejauh ini ia belum mampu mencerna setiap gerakan yang di dapatnya dari para pembimbingnya di padepokan Elang Canggah ini, sehingga untuk itulah ia meminta kepada Pramesthi Dyani melatihnya.

" Kalau ingin mendapatkan latihan yang lebih mengapa kamu tidak menemui eyang , kenapa harus dengan murid padepokan lain?" tanya Ki Ajar Smurup.

" Kinangkin tidak berani Eyang Guru!" sahut Wisanggra Kinangkin.

Dengan wajah polosnya bocah itu berkata demikian seolah ia tidak sedang berhadapan dengan gurunya sendiri.

Sehingga hal ini membuat Ki Ajar Smurup menjadi tersenyum karena nya.

" Baiklah kalau memang begitu, mulai saat ini kau tinggal disini, biar eyang sendiri lah yg akan mendidik mu , terutama masalah jurus -jurus ilmu silat!" ungkap Ki Ajar Smurup kepada Wisanggra Kinangkin.

Dan hal itu pun disambut dengan gembira oleh bocah tersebut.

Sejak saat itu ia pun langsung di bawah pengawasan dari Ki Ajar Smurup.

Pemimpin padepokan Elang Canggah ini memiliki tiga orang anak, seorang lelaki dan dua orang perempuan.

Yg paling bungsu bernama Nara Wulan , berusia hampir sama dengan Wisanggra Kinangkin, mungkin sebelas atau dua belas tahun.

Sedangkan kakak dari Nara Wulan adalah Naira Lintang , yg berusia sekira lima atau enam belas tahun, dan merupakan sosok gadis remaja yang sedang mekar-mekarnya dengan wajahnya yang cukup cantik pula.

Namun satu sifat dari Naira Lintang ini yg banyak tidak disukai oleh orang-orang yang ada di padepokan itu adalah ia merupakan gadis tinggi hati dan suka memerintah orang seenaknya saja, berbeda dengan adiknya Nara Wulan yg lebih pengertian meski masih berusia cukup muda atau dapat dikatakan masih bocah.

Sedangkan putra sulung nya adalah Naja Buwana,. merupakan seorang prajurit di kerajaan Mataram.

Pemuda itu baru saja mengikuti pendadaran dan lulus sebagai seorang prajurit di Mataram.

Sehingga Naja Buwana tidak tinggal di padepokan Elang Canggah, ia tinggal di Kotaraja.

Sejak Wisanggra Kinangkin berada di rumah Ki Ajar Smurup, ia menjadi makanan empuk dari Naira Lintang.

Putri Ki Ajar Smurup ini dengan sesuka hatinya menyuruh dan memerintah bocah dari dusun Winanga tersebut.

Bahkan ketika ia ingin mandi pun,. Wisanggra Kinangkin lah yg harus menyediakan airnya, membuat bocah itu nampak kelelahan.

Hal ini pun diketahui oleh adiknya Nara Wulan.

" Mbak Lintang mengapa terlalu menyulitkan Kinangkin dengan pekerjaan berat seperti itu , apa tidak kasihan?" seru Nara Wulan kepada kakak nya ini.

" Hei, apa urusan nya dengan mu Wulan apakah dirimu menyukai bocah ingusan dan belek kan itu, sehingga harus membelanya?" jawab Naira Lintang dengan sengit.

Meski pun adiknya ini masih cukup kecil, tetapi bagi Naira Lintang diajak untuk berdebat demi kepuasan hatinya.

" Bukannya suka kepada Kinangkin mbak, Wulan hanya tidak suka saja perlakuan mbak Lintang yg tampak semena-mena terhadap nya , itu saja!" sahut Nara Wulan.

" Ah, urus saja urusan mu , jangan urusin keinginan orang lain, biarlah Si Ciblek itu menjadi urusanku!" seru Naira Lintang dengan ketus nya.

Walaupun saat itu ia tengah berhadapan dengan adiknya sendiri, tetapi ia tidak mau mengalah , padahal dirinya sudah menjelang dewasa.

Seharusnya ia lebih kalem dan lebih lembut, tetapi ternyata tidak.

Untuk itulah , akhirnya Nara Wulan pun melaporkan hal tersebut kepada romo nya , Ki Ajar Smurup.

Di suatu sore, gadis kecil ini pun mengisahkan hal tersebut kepada Ki Ajar Smurup.

" Romo, ada yang ingin Wulan katakan kepada Romo!" ucap Nara Wulan .

" He, apa yg ingin kau katakan itu Ndhuk?" tanya Ki Ajar Smurup kepada putrinya .

Nara Wulan diam sesaat , ia memperhatikan sekeliling nya, dan setelah di rasa aman barulah putri bungsu Ki Ajar Smurup ini melanjutkan perkataannya.

" Romo, Wulan ingin mengatakan bahwa mbak Lintang terlihat semena -mena terhadap Kinangkin,.!" ucap nya.

" Semena -mena, apa yg telah dilakukan oleh Lintang terhadap Kinangkin ndhuk?" tanya Ki Ajar Smurup.

Ia agak heran juga mendapatkan laporan dari putri bungsu nya ini.

Kemudian Nara Wulan pun menceritakan sikap dari kakaknya terhadap Wisanggra Kinangkin yg acap kali memerintah dan juga mengancam jika tidak mau melakukan apa yang telah di perintahkan nya itu.

Dan Nara Wulan amat kasihan melihat bocah dari dusun Winanga tersebut.

Ia kelihatan melakukan nya seolah terpaksa dan sangat kesulitan.

Ki Ajar Smurup yg mendengarnya menjadi iba juga, padahal dirinya membawa bocah itu karena sudah tidak lagi memiliki kedua orang tuanya serta dusun nya pun habis terbakar menjadi Karang abang.

" Baiklah ndhuk, nanti Romo akan mengingatkan kakak mu itu!" janji pemimpin padepokan Elang Canggah ini kepada putri nya.

Untuk selanjutnya ia pun meminta seorang cantrik nya memanggil putrinya yg bernama Naira Lintang.

Setelah dihadapkan kepada sang Romo, nampak wajah dari gadis remaja ini memerah tanda ia sedang marah.

Matanya melirik ke arah adiknya, dari sudut matanya ia pun terlihat mengancam kepada sang adik.

Tetapi Nara Wulan diam saja.

Apalagi ketika ia mendengar sang Romo pun menasehati kakak nya itu.

Naira Lintang hanya diam menunduk tidak berani membantah apa yg di katakan oleh orang tuanya tersebut.

" Ndhuk, angger Kinangkin itu seorang yatim piatu, jadi kita dilarang untuk memaksa nya bekerja di luar batas kemampuannya, apalagi sampai membuatnya kelelahan yg teramat, sangat tidak baik itu dilakukan oleh mu!"

Nasehat dari Ki Ajar Smurup dengan sareh kepada sang putri.

Ia pun agak mengerti sifat dan sikap sang anak ini yg memiliki kekerasan dan ketinggian hati.

Sehingga ia berhati hati berbicara agar putrinya ini tidak tersinggung.

Dan sejak kejadian itu , Naira Lintang memang agak berkurang dalam hal memberikan perintah kepada Wisanggra Kinangkin.

Bocah lelaki dari dusun Winanga ini pun sering bersama gurunya.

Beberapa kali, pemimpin padepokan Elang Canggah ini memberikan pelajaran dalam hal ilmu silat , tetapi perkembangan dari bocah ini memang berjalan lambat.

Saking penasarannya , Ki Ajar Smurup pun memeriksa keadaan tubuh bocah itu.

Hehmm, apakah benar ia ini adalah putra dari Arya Rangkana., kalau benar mengapa dirinya ini sulit untuk menerima pelajaran yang ku berikan kepadanya, berkata dalam hati Ki Ajar Smurup.

Bahkan dirinya pun cukup terkejut ketika di cobanya untuk menyalurkan tenaga dalamnya ke tubuh bocah itu.

Mengapa bisa membalik tenaga dalam ku, seolah tubuh nya tidak bisa menerima hawa murni yang telah disalurkan, aneh , begitulah yg ada di benak pemimpin padepokan Elang Canggah tersebut.

Padahal saat ia memeriksa urat syaraf dan otot-otot bocah kelihatan nya sangat baik dan memiliki tulang yg kuat pula.

Jika ia bisa memiliki tenaga dalam yg kuat, bukan tidak mungkin kelak ia akan menjadi seorang pendekar yang Pilih tanding, berkata dalam hatinya Ki Ajar Smurup.

Sedangkan Wisanggra Kinangkin sendiri hanya diam saja dan menuruti apa yg di perintahkan oleh gurunya itu.

1
Sarip Hidayat
waah jauh juga jalannya
AbhiAgam Al Kautsar
terimakasih atas sajian cerita nya
Deny Zimmy Munthe Deny
yang jadi aktor nya terlalu lelet dan tidak bijaksana..itu aja sih saran nya
Julis 85
ternyata dia bibi lung...
Umar Muhdhar
1
Sarip Hidayat
waah
AbhiAgam Al Kautsar
wah gak jadi jatuh cinta doonk
AbhiAgam Al Kautsar: itu juga boleh
Ali Sobri: kalo mau jatuh cinta silahkan saja hingga menikah. toh bukan muhrim he he.
total 2 replies
wawan marwanto
kapan update lagi mas outor. aku selalu setia mananti lho
wawan marwanto
alur ceritanya bagus dan tulisanya rapi. mudah dipahami. dan yg jelas nggak terlalu banyak kisah hayalan yg fantastis... good luck buat mas outor
Said Quarte
apakak author terlalu sibuk
Miko
Kelamaan ini updatenya... Sudah lama.. Ceritanya cm sebentar..
Amit
lama sekali updatenya thor
AbhiAgam Al Kautsar
ada apa hingga hanggini terkejut
Sarip Hidayat
waah aku terkejut
Umar Muhdhar
1
Van Jave
goblog. lngsung serang lagi. masak nunggu mereka lari
Sarip Hidayat
waah
Bodas_2337
beri kenang²an seumur hidup ki barok agar tau rasa,, maklum kinangkin masih muda jd msh labil utk berjiwa ksatria thor/Facepalm/
Umar Muhdhar
1
AbhiAgam Al Kautsar
barok kena batunya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!