NovelToon NovelToon
Titan Core

Titan Core

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Dunia Lain / Kehidupan alternatif / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dee Jhon

Seorang pemuda yang bekerja sebagai petarung bayaran untuk menjadi jawara bagi kliennya dan seorang gadis yang bekerja sebagai pembunuh bayaran yang keduanya sama sama tidak memiliki ingatan sebelum sma, menemukan ingatan mereka yang hilang, namun ingatan mereka adalah ingatan sebagai monster raksasa (kaiju) yang terbunuh oleh manusia setelah menolong mereka. Selain itu, mereka bisa menggunakan kemampuan kaiju di mimpi mereka dan bisa mengubah diri mereka menjadi kaiju.

Keduanya berniat mencari jati diri mereka yang sebenarnya karena tidak percaya ingatan mereka. Petunjuk mereka hanyalah alunan sebuah tembang yang pernah mereka dengar di masa lalu. Selagi mereka mencari masa lalu mereka, keanehan demi keanehan yang mengerikan muncul ke permukaan. Benarkah mereka adalah reinkarnasi dari monster raksasa atau ada hal lain di balik ingatan mereka ?

Mohon kritik dan sarannya ya, maaf kalau masih banyak kekurangan, kalau sekiranya suka mohon di beri like, terima kasih sudah membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee Jhon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6

Pulang sekolah, keduanya berjalan keluar bersama sama di iringi tatapan para siswa dan siswi yang mereka lewati sambil bergandengan. Wajah Raido terlihat memerah karena merasa malu menjadi pusat perhatian. Setelah sampai loker dan mengganti sepatu mereka, keduanya berjalan keluar dari gedung sekolah dan keluar dari gerbang sekolah. Ketika sudah berjalan sedikit jauh dan sampai di daerah pertokoan, Raido melihat ada sebuah toko bertuliskan internet cafe di papan reklamenya.

“Reina, aku ke internet cafe sebentar untuk memeriksa email, sekarang aku tidak punya smartphone dan uang hanya yang ada di kantung, aku harus melapor juga ke bank kalau buku tabungan dan kartu atmku lenyap setelah mengurus id ku nanti,” ujar Raido.

“Ok, aku mengerti, aku masih ada uang di apartemenku, untuk sementara kita aman, tapi...aku ikut ya hehe,” ujar Reina.

“Hah...kalau ada email soal pekerjaan bagaimana ?” tanya Raido.

“Ya ambil saja, aku sendiri juga mau memeriksa emailku kok,” jawab Reina.

“Ya sudahlah, untuk berhemat, kita pakai satu ruang saja, bergantian,” balas Raido.

“Setuju, ayo,” ajak Reina.

Keduanya menyebrang jalan dan langsung masuk ke dalam ruko internet cafe. Setelah di dalam, mereka langsung ke resepsionis. Di sana ada seorang petugas yang sedang duduk membaca komik dengan serius,

“Permisi,” sapa Raido.

Sang resepsionis menoleh dan terkejut melihat wajah Raido yang sedang menjulurkan kepalanya untuk memanggil dirinya, dia langsung berdiri,

“Ma..maaf....mau pakai internet ?” tanyanya.

“Kalau tidak, mana mungkin kita masuk ke sini,” jawab Raido.

“Ah benar juga...baiklah silahkan langsung saja ke bilik nomor 10, baru saja saya bersihkan,” balas resepsionis.

“Baik, terima kasih neesan (mba),” ujar Raido.

Tanpa menunda lagi, Raido dan Reina berjalan masuk ke dalam untuk menuju bilik nomor 10 yang di katakan oleh resepsionis. Di dalam, Raido langsung duduk di depan komputer,

“Raido, aku mengambil minum sebentar, aku sekalian mengambilkan untuk mu ya,” ujar Reina.

“Iya, makasih,” balas Raido.

Reina keluar kembali dan berjalan menuju ke pantry tempat di sediakannya beberapa mesin pengambil minuman, dia mengambil dua buah gelas dan mengisinya dengan es, tiba tiba pundaknya di sentuh seseorang, Reina menoleh dan melihat seorang pemuda tampan yang berambut di cat pirang dan berpakaian rapi berdiri di belakangnya sambil tersenyum manis menggoda.

“Ya ?” tanya Reina.

“Halo cantik, kamu sendirian ?” tanyanya dengan nada menggoda.

Reina berbalik dan berjalan melihat lihat mesin minuman, akhirnya dia mengisi kedua gelas yang di bawanya dengan minuman bersoda kesukaannya berharap Raido juga menyukainya. Sang pemuda yang merasa di acuhkan mengikuti Reina dan menyentuh pundak Reina sekali lagi,

“Wah wah cantik, kamu mengambil minuman untuk siapa ?” tanya pemuda itu.

Lagi lagi Reina tidak menjawab, ketika gelasnya sudah penuh, dia berbalik tapi pemuda itu menghalangi jalannya,

“Permisi, aku mau lewat,” ujar Reina sopan.

“Hei hei...kamu di tanya tidak jawab loh, hatiku jadi sakit, namamu siapa cantik, kalau kamu beritahu namamu dan nomor teleponmu aku akan menyingkir,” ujar pemuda itu sambil bersender di tiang dengan sebelah lengannya.

Reina tersenyum, dia menoleh ke samping dan langsung melompat melewati railing di samping, kemudian dengan santai dia berjalan menuju bilik nomor 10 meninggalkan pemuda yang tertegun dan geram melihatnya. Reina menaruh minumannya di meja,

“Oh...kok kamu tahu minuman kesukaanku ?” tanya Raido yang melihat gelas di sampingnya.

“Hah...aku hanya mengambil minuman kesukaanku kok,” jawab Reina.

“Sreeeg,” tirai bilik mereka di buka, pemuda yang di temui Reina di pantry membuka tirai dengan wajah geram, Raido dan Reina menoleh melihat pemuda itu, mereka menatap dengan mata berpupil merah yang garang membuat sang pemuda menjadi ciut dan dengan perlahan menutup kembali tirainya.

“Siapa ?” tanya Raido.

“Entahlah,” jawab Reina.

Reina menoleh melihat ke layar monitor, ternyata Raido mendapat pekerjaan untuk melawan jawara pengusaha elektronik yang memiliki produk sama dengan kliennya dan berniat memonopoli pasar dengan produknya namun dengan cara yang kotor. Raido mencatat alamat pertemuannya dan membalas emailnya kalau dia bersedia melakukannya, waktu untuk melakukannya jam delapan malam ini di sebuah gudang yang berada di wilayah pelabuhan.

“Kamu ambil ?” tanya Reina.

“Ambil, bayarannya lumayan, bisa untuk hidup kita berdua,” balas Raido.

“Hmm....malam ini ya, boleh aku ikut ? tenang saja, aku akan menyamar,” tanya Reina.

“Resiko tanggung sendiri ya, aku terserah saja,” balas Raido.

“Ok ok santai, ayo minggir, aku juga mau cek email,” ujar Reina.

Raido bergeser membawa gelasnya, Reina duduk di depan komputer dan memasukkan emailnya, banyak pesan pesan yang belum terbuka, tapi ada satu pesan masuk yang menarik perhatiannya. Pengirimnya adalah musuh dari klien Raido yang menyewanya untuk bertarung dengan jawara yang di sewanya. Tangan Reina langsung menggapai pundak Raido yang sedang membaca majalah,

“Apa ?” tanya Raido.

“Lihat....” Reina memperlihatkan pesannya.

“Hmmm......begitu ya,” ujar Raido sambil membaca pesannya.

“Bayarannya gede loh, ambil ya,” ujar Reina.

“Ambil saja, tapi lakukan setelah aku terima pembayaran,” balas Raido.

“Pasti dong, tenang saja,” balas Reina.

“Tapi klien mu itu tau wajahmu tidak ?” tanya Raido.

“Tentu saja tidak, hanya gangster kemarin yang tahu wajahku tapi itu pun hanya wajahku, kartu pelajar yang ku bawa setiap hari itu memakai nama dan alamat palsu, tapi masalahnya gangster itu pasti melihat alamat di kunciku karena kunciku tertinggal bersama dengan dompetku,” ujar Reina.

“Iya, kemarin itu benar benar fatal, korbannya apartemenku,” balas Raido.

“Maaf,” balas Reina menunduk.

“Ya sudah, karena sudah terjadi ya di maafkan tapi jangan sekali lagi,” ujar Raido.

“Jadi aku akan datang bersamamu dan setelah dia membayarmu...ku eksekusi, begitu kan ?” tanya Reina.

“Ya, tapi jangan masuk ke dalam, jangan menampakkan wajahmu ke mereka,” jawab Raido.

“Tenang saja, aku profesional kok,” balas Reina.

“Huh profesional yang ketinggalan dompet dan kunci apartemen,” balas Raido.

“Berisik, kita harus ke apartemenku dulu, bertemu dengan pengelola untuk mengambil kunci baru,” balas Reina.

“Ok kita berangkat,” balas Raido sambil menghabiskan minumannya.

Setelah log out dan menghapus riwayat sejarah di komputer, keduanya keluar dari bilik untuk ke resepsionis dan membayar. Ketika sampai di resepsionis, mereka melihat pemuda yang membuka tirai bilik mereka juga sedang membayar di resepsionis. Ketika menoleh dan melihat keduanya ada di belakangnya, dia langsung cepat cepat keluar dari internet cafe dan pergi. Keduanya merasa heran melihat sikap pemuda barusan, setelah membayar, mereka juga keluar dan berjalan menuju ke apartemen Reina.

******

Malamnya, di sebuah komplek pergudangan yang berada di pelabuhan, Raido dan Reina berdiri di depan sebuah gudang yang terlihat banyak mobil mobil bagus parkir di depannya. Raido menoleh kepada Reina dan mengangguk, Reina mengangguk, dia menembakkan tali ke atap gudang menggunakan pistol pengait dan menarik dirinya naik ke atas atap. Raido melangkah masuk ke dalam, dia membuka jaketnya dan hanya memakai kaus hitam. Di dalam sudah ramai orang berjas yang duduk di kursi yang sudah di sediakan. Seorang pria paruh baya berkepala botak berdiri dan menyambut Raido.

“Sudah datang, terima kasih sudah membalas email, tolong bereskan,” ujar pria itu.

“Baik, untuk uang mukanya silahkan di transfer dulu dan perlihatkan pada saya, sebab saya tidak ada smartphone,” balas Raido.

“Baiklah,” balas pria itu.

Pria itu mengambil smartphonenya dan mengetikkan sesuatu di layarnya, kemudian dia memperlihatkan layarnya, Raido membacanya dan melihat seperempat uang yang di janjikan sudah di transfer,

“Baiklah, terima kasih, untuk sisanya aku butuh cash ya setelah menang nanti,” ujar Raido.

“Tidak masalah,” balas pria itu sambil menjentikkan jarinya.

Seorang bawahannya maju dan membuka koper yang dia bawa, Raido bisa melihat koper yang penuh dengan uang di depannya. Dia langsung tersenyum dan mengangguk, kemudian dia membuka kausnya sehingga tubuhnya yang kekar terlihat jelas. Raido langsung maju ke tengah, di elu elukan oleh sebagian penonton. Seorang wasit berpakaian seragam bela diri menari Raido ke tengah. Dia memanggil lawannya setelah Raido berdiri di sebelahnya.

“Hooo dia rupanya,” ujar Raido dalam hati.

Rupanya yang menjadi lawan Raido adalah seorang pemuda berambut pirang dan bertubuh kekar yang membuka tirai biliknya ketika di internet cafe tadi siang. Pemuda itu langsung menunjuk wajah Raido,

“Aku akan menghajarmu dan menjadikan pacarmu kekasihku,” ujar pemuda itu.

1
Delita bae
hadir mangat ya😁😇🙏
bysatrio
novel bagus., sayang sekali kalo tidak di lanjutkan
$@T
jangan lupa mampir kembali ya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!