NovelToon NovelToon
Istri Kedua

Istri Kedua

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Cerai / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:603.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Ketika ibu lain bahagia menanti kehadiran sang buah hati, Syifa Amira Chandani harus menelan derita. Kebahagiaannya direnggut paksa, padahal dua bulan lagi dia melahirkan. Syifa diceraikan hanya karena Haris masih mencintai Nadia, istri pertamanya.

Janji-janji Haris hanya manis di bibir. Nyatanya, dia hanya dijadikan pelarian.

Syifa berpikir, pelangi akan muncul di langit setelah hujan mereda. Namun, hujan tak kunjung reda. Badai belum berakhir. Dia harus tegar demi sang buah hati. Akankah Syifa berpeluang mengecapi manisnya madu setelah ditinggalkan Haris?

Mohon baca setiap bab yang update. Jangan menumpuk bab. Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Enam

Syifa menyambut uluran tangan wanita itu dan membalas ucapannya, "Istri pertama atau mantan istri pertama, Mbak Nadia? Karena saat aku menikah dengan Mas Harris, dia telah resmi berpisah dengan mantan istrinya. Aku bukanlah wanita yang mau merebut kebahagiaan wanita lain," balas Syifa dengan ucapan yang penuh penekanan.

Nadia menarik tangannya dari genggaman Syifa. Sepertinya dia tak terima dengan ucapan wanita dihadapannya saat ini. Dia tampak tersenyum untuk menghilangkan kekesalan di hati.

"Aku memang sudah bercerai saat kamu menikah dengan Harris. Namun, itu tak bisa menutupi jika aku adalah istri pertamanya. Lagi pula sebentar lagi kami juga akan segera menikah. Bukan begitu, Harris?" tanya Nadia. Dia sengaja menekan ucapan di akhir kalimat agar Syifa mendengarnya dengan jelas.

"Nadia, aku harap kamu jangan banyak bicara. Biarkan aku bicara berdua istriku dulu. Syifa, seperti kataku tadi pagi. Aku ingin bicara. Karena kamu sudah ada di sini, jadi sekarang saja aku katakan," ucap Harris.

Harris memandangi wajah istrinya itu. Tidak tampak kesedihan. Padahal tadi pagi dia mendengar Syifa menangis. Kenapa saat ini dia hanya diam dan tenang menghadapi semua ini.

"Silakan, Mas. Apa yang ingin kamu katakan?" tanya Syifa dengan suara datar.

"Apa tidak sebaiknya kamu bicara di rumah saja, Harris?" Kali ini Ibu Marni mencoba bicara. Dia tak tega melihat menantunya.

"Biar saja Mas Harris bicara di sini, Bu. Mungkin itu lebih baik, karena ada Ibu juga yang ikut mendengar. Lagi pula, belakangan ini Mas Harris terlalu sibuk, sehingga tak ada waktu walau hanya sekedar bicara," jawab Syifa.

Harris menarik napasnya. Sedikit menarik rambut. Apa yang dikatakan Syifa memang benar. Sejak dia menjalin hubungan lagi dengan Nadia, tiga bulan lalu. Dia sering keluar rumah dengan alasan lembur.

Ibu Marni pun tak bisa bicara lagi. Sebenarnya dia malu pada Syifa atas kelakuan putranya, tapi harus bagaimana lagi. Dia telah berusaha mengingatkan Harris tapi pikiran dan hatinya telah tertutup dan hanya ada nama Nadia di otaknya.

"Syifa, seperti yang aku katakan tadi pagi, jika aku ingin menceraikan kamu dan menikah kembali dengan Nadia ...." Harris menjeda ucapannya.

Syifa menarik napas dan membuangnya. Itu dia lakukan berulang kali untuk menenangkan dirinya. Dia tak akan marah atau menangis. Percuma. Keputusan Harris juga tak akan berubah. Untuk apa mengemis cinta pada orang yang tak menginginkan kehadiran kita lagi.

"Kalau begitu jatuhkan talakmu sekarang juga padaku, Mas!" seru Syifa dengan suara tenang. Padahal dadanya terasa sangat sesak. Sekali lagi dia tak ingin terlihat lemah di mata mereka. Wanita itu berusaha keras menahan air matanya.

Bukan saja Harris yang terkejut mendengar ucapan Syifa, Nadia dan Ibu Marni tak kalah terkejutnya. Nadia berpikir Syifa akan menangis dan memohon agar tak diceraikan pria itu, tapi dugaannya salah. Wanita itu jauh lebih tegar dari yang dibayangkan.

Ibu Marni juga berpikir, menantunya itu akan menangis meraung. Namun, dia tampak tenang tanpa sedikitpun takut diceraikan. Padahal dia tahu jika Syifa hanyalah sebatang kara.

"Kamu yakin memintaku mengucapkan talak sekarang?" tanya Harris hampir tak percaya.

"Sekarang atau pun besok sama saja, Mas. Kamu akan tetap menceraikan aku, bukan? Jadi buat apa menundanya. Akan lebih menyakitkan lagi jika semua di tunda," jawab Syifa.

Harris menarik napas dalam. Tak tahu harus berkata apa. Keberaniannya untuk menceraikan istrinya tiba-tiba hilang. Dia memandangi wajah sang istri dengan intens. Meyakinkan diri jika ini keputusan yang tepat.

"Syifa, walau nanti akhirnya kita berpisah, rumah yang kita tempati selama ini akan menjadi milikmu. Rumah itu sudah aku buat atas namamu. Aku akan tetap memberikan nafkah seperti biasanya. Dan akan aku tambahkan di saat anak kita lahir agar dia tetap bisa hidup layak," ucap Harris dengan suara terbata. Dia sebenarnya merasa berat mengatakan semua ini.

Diakui Harris dia telah jatuh cinta dengan Syifa, walau tak sebesar cintanya pada Nadia. Mantan istrinya itu sangat bergairah membuat jiwa mudanya merasa tertantang. Berbeda sekali dengan Syifa. Dia terlalu penurut sehingga pria itu tak merasa ada tantangan dalam berhubungan.

Syifa tak menjawab ucapan Harris. Dia telah bertekad akan pergi jauh dari kota ini. Jadi tak ada gunanya rumah pemberian pria itu. Dia tak menginginkan harta apa pun dari pria itu.

"Kenapa kamu ingin aku menjatuhkan talak dengan segera?" tanya Harris. Dia ingin tahu juga, kenapa istrinya begitu ingin berpisah. Padahal pria itu tahu jika Syifa mencintai dirinya.

"Aku ingin kamu jatuhkan talakmu sekarang juga, Mas. Biar tak ada ikatan antara kita lagi. Jadi kamu bisa menikahi Mbak Nadia segera. Semua aku lakukan agar kamu tak terus menerus melakukan dosa. Jika aku masih mempertahankan rumah tangga kita, itu sama saja aku membiarkan kamu bergelimang dosa," jawab Syifa.

Wajah Nadia dan Harris memerah menahan malu mendengar ucapan Syifa. Ibu Marni langsung mengucapkan istighfar. Dia tak menyangka sang putra akan melakukan hal hina itu. Air mata wanita paruh baya itu tak bisa dibendung lagi.

"Ibu kecewa denganmu, Harris. Kenapa kau bisa melangkah sejauh ini. Kau bukan remaja lagi yang bisa tergoda dengan paha mulus. Padahal ada yang halal menunggumu di rumah, tapi kau lebih memilih yang haram. Ibu mendukung keputusan Syifa untuk berpisah darimu!" ucap Ibu Marni.

Wajah Nadia tampak tak karuan. Dia malu mendengar ucapan Ibu Marni. Sedangkan Harris hanya bisa menunduk. Dia malu pada dirinya sendiri.

"Sekarang kamu ceraikan, Syifa!" perintah Ibu Marni.

Harris lalu berdiri dan mendekati sang istri. Memegang pucuk kepala sang istri.

"Syifa, mulai hari ini aku membebaskan kamu, aku lepaskan tanggung jawabku padamu. Aku talak, kamu!" ucap Harris.

Tak ada yang bisa membayangkan betapa dalamnya luka yang dirasakan oleh Syifa saat ini, ketika Harris akhirnya mengucapkan kata-kata talak di hadapannya. Semua mimpi indah mereka bersama, rencana masa depan yang mereka bangun bersama, hancur berantakan dalam sekejap. Dia merasakan dunianya runtuh, hatinya hancur, dan jiwanya remuk.

Syifa merasa kehilangan segalanya, termasuk dirinya sendiri. Dia berjuang untuk menerima kenyataan pahit ini, untuk menghadapi masa depan yang sepi tanpa kehadiran suami yang dicintainya. Dan dalam kehampaan itu, ada kesedihan yang begitu dalam, begitu menyakitkan, yang mengikatnya dalam kegelapan yang tidak berujung. Dia sedih membayangkan sang buah hati yang akan hidup tanpa kasih sayang seorang ayah.

Note :

Adapun hukum cerai saat hamil dalam Islam sendiri diperbolehkan. Alasan tersebut didasarkan pada hadis dalam Shahih Muslim. “Silahkan talak istrimu, dalam kondisi suci atau ketika sedang hamil.” (HR. Ahmad dan Muslim).

...----------------...

1
Tuty Tuty
keren Syifa
Tuty Tuty
hohoho tak kan mau syifa
Tuty Tuty
hemm hasil pelakor 😡😡😡
Tuty Tuty
huuu nyelonong aja
Tuty Tuty
yaaa bakalan rame nih seruu
Tuty Tuty
legaa hati kuu kok akyaueh 😅😅😅😅😅
Tuty Tuty
jakah telak haris selamat haikal 🥰🥰🥰🥰🥰
Tuty Tuty
Luar biasa👍👍👍👍👍😍😍😍
Tuty Tuty
Lumayan
YuWie
kok blm nikah lagi syifa nya..kupikir sdh dpt the best
YuWie
wkwkkwkk..sdh mulai kan kan..
YuWie
mbok wis tho syif2..baik yo baik..jare meh melupakan semuanya kok malah mau nelp harang
YuWie
mpus..blm2 sdh dikutuk ibumu sendiri tuh
YuWie
masih ada ya istri tersakiti sangat dalam tapi mendoakan yg baik2..kenapa tdk kau kutuk aja sýif..biar mereka dikejar2 dksa mereka sendiri.
YuWie
terkutuklah para pelakor di dunia nyata atau pun novel..hahaha
YuWie
menohok bagi yg waras
YuWie
kuat syifa....mungkin klo karya ini on going aku bakal misuh2 jg bacanya. Sekarang aja pingin ku kuruk harris..laki2 plin plan
💓Mama Reni 💓: 🙈🙈🙈🙈🤣🤣
total 1 replies
YuWie
terus baca gak nih...sesak napas oy..
YuWie
mau dpt bala apa ya harris dan nadia..
haris gak bakal punya keturunan dr nadia... nadia selingkuh... miskin..ngesot2..hahaha..urung2 wis jengkel dhewe aku
YuWie
kamprettt nya suami2 penghianat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!