NovelToon NovelToon
Pernikahan Keduaku Yang Pertama

Pernikahan Keduaku Yang Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Lari dari Pernikahan / Selingkuh / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Caroline menikah dengan Bastian selama 13 tahun, dan selama itu juga tidak pernah ada kebahagiaan didalam pernikahannya. Bahkan ketika Caroline menjadi buta karena menyelamatkan Bastian, pria itu seolah tidak peduli bahkan tega berselingkuh. Di saat terakhirnya, Caroline berdoa jika dia bisa memutar kembali waktu, dia tidak akan pernah menikah dengan Bastian.
Tak disangka dewa mengabulkan permohonannya dan membuat Caroline kembali ke masa lalu. Caroline kembali di hari ketika dirinya dan Bastian menikah.
....
"Aku Caroline Rexalion membatalkan pernikahanku dengan Bastian. Aku tidak sudi menikah dengan sampah sepertimu" seru Caroline dihadapan semua tamu undangan.
"Caroline, jangan main - main. Apa - apaan sikapmu ini?" Bastian marah dan mencengkeram Caroline.
"Kau baji*ngan sialan. Mati saja kau.. Buagh" Ucap Caroline dan meninju Bastian tepat dihidungnya lalu segera pergi meninggalkan altar.
"Caroline.. Kembali kau!!!" Teriakan Bastian dibalas dengan acungan jari tengah oleh Caroline.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

2 tahun mereka tidak pernah bertemu sejak Bastian dipenjara, Veronica kini datang kepadanya. Bohong kalau Caroline tidak menaruh curiga terhadap Veronica yang datang tiba - tiba tanpa pemberitahuan untuk menemuinya.

Dia datang sendiri ke kediamannya, "Veronica..." Sapa Caroline

"Ada angin apa kau datang kemari? Seingatku kita tidak memiliki hubungan cukup dekat untuk saling bertukar pesan. Darimana kau tahu aku sudah kembali?" tanya Caroline.

"Maaf aku datang tanpa pemberitahuan, tapi ada hal penting yang ingin ku sampaikan. Setelah itu aku akan pergi" kata Veronica.

"Duduklah"

Veronica lalu mulai bercerita, "Bastian kabur dari penjara" katanya

"Kabur? Bukankah dia sebentar lagi akan bebas?" tanya Caroline.

Veronica menggeleng, "Sepertinya kau belum tahu karena selama 2 tahun kau berada di luar negeri"

"Bastian membu*nuh teman satu selnya, dan hal itu membuatnya menjalani hukuman tambahan sejak setahun yang lalu. Saat aku mendengarnya, jujur saja aku merasa senang karena pria itu akan membusuk di penjara. Tapi seminggu yang lalu dia berhasil kabur dari penjara dan dia sedang dalam pencarian pihak berwajib"

"Lalu kenapa kau memberitahuku hal ini?" tanya Caroline

"Karena dia akan mendatangimu. Aku memberimu peringatan supaya kau berhati - hati, dia sangat dendam padamu. Itu saja yang ingin aku katakan, kau mau mempercayainya atau tidak itu terserah padamu. Aku hanya ingin membalas apa yang sudah kau lakukan padaku, dengan begini hutang kita impas" kata Veronica dan beranjak pergi.

Caroline tersenyum kecut, "Hutang kita tidak akan pernah impas" batinnya

"Veronica...!! Sebaiknya kau juga pergi, dia juga pasti akan mengejarmu juga. Pikirkan keselamatan Lexi dan Ophelia" kata Caroline.

...****************...

Edward sedang bersantai di ruang keluarga saat Caroline mendatanginya, pertengkaran dengan sang ayah membuatnya merasa bersalah. Caroline tahu jika ayahnya hanya ingin dia bahagia tapi untuk menikah dia merasa sekarang belum saatnya.

"Dad..."

Edward menoleh, menampakkan senyum di wajahnya yang mulai keriput. "Sejak kapan wajah daddy tampak setua itu" batin Caroline.

Caroline mengambil duduk disamping ayahnya, menggandeng tangan dan menyenderkan kepalanya di pundak sang ayah. Tempat ternyaman Caroline untuk berkeluh kesah selama ini.

Edward heran dengan sikap Caroline sekarang, "Sweetheart, ada apa denganmu?" tanya Edward santai, pun tak berusaha melepas gandengan tangan Caroline.

"Maaf"

"Maaf untuk apa? Apa soal aku ingin kau menikah?" tanya Edward.

"Bukan itu saja, Maaf karena aku sudah membohongimu"

"Berbohong soal kau menyimpan perasaan pada Louis?" tanya ayahnya lagi.

Caroline mengangguk lemah, dirinya pun masih belum yakin dengan perasaannya sendiri tapi dia tahu jika Louis telah menempati sudut hatinya yang terdalam.

"Apa yang terjadi saat itu, bukan sepenuhnya salah Louis. Aku juga bersalah dalam hal itu, aku menipu semua orang"

"Dad, kalau aku menceritakan ini, apa kau akan percaya padaku?" -- "Apa yang akan aku ceritakan ini mungkin akan sangat gila dan tidak masuk akal, tapi aku tidak ingin menutupinya darimu" ucap Caroline.

Caroline lalu menceritakan semuanya termasuk soal dia kembali ke masa lalu dan sebagainya kecuali bagian Beatrice yang kehilangan ingatan dan kembali ke masa lalu, Edward mendengarkan semua ceritanya tanpa menyela sedikit pun sampai Caroline selesai berbicara.

"Dadd, kau pasti menganggapku gila karena kau tidak mengatakan apapun" ucap Caroline.

Edward tersenyum, matanya berkaca - kaca dan Caroline melihat kesedihan disana. Selama ini ayahnya adalah sosok kuat dan jantan di mata Caroline, tidak pernah sekalipun dia melihat ayahnya menangis selain saat neneknya meninggal dan saat dia bertemu kembali dengan Beatrice. Siapa sangka jika ayahnya dapat menunjukkan ekspresi seperti itu didepan anaknya, didepan dirinya.

"Caroline, apa yang barusan kau katakan memang sulit untuk dipercaya. Tapi ayah tahu kau berkata jujur. Karena kau tidak mungkin bisa mengarang hal seperti itu, sekalipun kau tidak waras. Aku ayahmu, dan aku mengenalmu lebih dari siapapun. Di dunia ini selain aku tidak ada yang tahu tentang putriku sendiri"

"Soal Louis, aku ingin memberitahumu sesuatu. Selama ini aku pun diam karena aku benar - benar merasa kecewa dengannya karena pergi begitu saja di hari pernikahan kalian. Aku juga salah satu yang harus disalahkan karena memaksamu melakukan itu"

"Saat itu, Louis tidak datang karena ayahnya tiba - tiba saja mengalami serangan jantung dan meninggal dunia. Louis begitu terpukul dan membuatnya kehilangan dirinya sendiri. Dia sekarang sedang dirawat di villa milik keluarganya"

"Caroline, sebagai orang tua aku ingin kau menikah dan hidup dengan bahagia. Terus terang aku tidak ingin lagi kau menikah dengan Louis, tapi jika kau mencintainya dan ingin bersamanya. Daddy hanya bisa mendukungmu, aku tahu kau bisa memutuskan sendiri apa yang akan kau lakukan untuk hidupmu" ucap Edward.

"Kenapa daddy tidak bilang selama ini?" tanya Caroline. Bulir - bulir matanya mulai berjatuhan.

"Oh my sweetheart... Kau tahu daddy tidak suka melihatmu menangis seperti ini"

"Daddy tidak memberitahumu karena Louis yang meminta, dan saat kau menemuinya nanti mungkin dia bukan lagi Louis yang kau kenal" kata Edward.

Caroline terdiam, dibelakang mereka pintu ruangan terbuka menampakkan Beatrice. "Apa aku mengganggu?" tanyanya.

"No mom...." Caroline menarik lengan ibunya dan mendudukkannya disisinya. Hatinya begitu bahagia dikelilingi oleh kedua orang tuanya saat ini, mereka pun tertawa melihat tingkah clingy Caroline yang tidak biasa.

Kedatangan Beatrice ingin mengatakan bahwa besok dia akan pergi ke kota Yorkka, Kota dimana Beatrice melalui masa sulitnya bersama dengan kaum terpinggirkan.

"Mom, apa aku boleh ikut?" tanya Caroline.

Kota itu tidak jauh dari Villa milik Louis, Caroline berencana untuk mengunjunginya. Meskipun nantinya dia kecewa, tapi dia ingin melihat sendiri bagaimana keadaan Louis.

"Kalau begitu aku akan ikut dengan kalian. Ayah ingin mengajakku berburu jadi aku bisa berada disana" kata Edward.

Sesampainya di kota Yorkka, Caroline lebih dulu membantu ibunya untuk mengatur tempat tinggalnya yang sudah disediakan oleh Edward lengkap dengan pelayannya. Setelah itu, Caroline langsung pergi menuju ke villa Louis yang hanya berkisar 45 menit saja.

Sejak Gaspar tidak lagi menguasai kota ini, banyak perubahan yang terjadi. Jalanan rata, rumah sakit, sekolah, tempat ibadah bahkan panti jompo gratis juga ada. Semua ini karena peran ayah dan juga kakeknya yang akhirnya membuat kota yang tadinya suram menjadi semarak.

Caroline mau tak mau jadi ikut bangga dengan hal itu. Kota ini seolah menemukan kehidupannya kembali, sementara Leonardo yang berguru pada Phillip berhasil masuk ke akademi militer impiannya dan Evan juga sedang berjuang untuk pendidikan kedokterannya.

Semua memiliki mimpinya masing - masing untuk dikejar, begitu juga Caroline yang akan mengejar mimpinya bersama dengan Louis.

"Louis, tunggu aku. Aku akan membuatmu kembali seperti dulu" ucap Caroline yakin

...****************...

1
Aiko Clearesta
up thor wlau badai mnghdang
Anita Jenius
Ceritanya keren kak.
5 like + /Rose/buatmu sebagai hadiah perkenalan dariku. semangat ya kak.
Seraphine E: terima kasih banyak kak. 🙏🙏🙏
total 1 replies
Anita Jenius
Aku mampir kak.. salam kenal..
Seraphine E: salam kenal juga kak.
total 1 replies
IndraAsya
👣👣👣
Bilqies
hai kak aku mampir yaach

jangan lupa mampir juga di karyaku
"Mencintaimu dalam DIAM"
Seraphine E: thank you kak
total 1 replies
Araa
Semangat thoor😆
Seraphine E: thank you kak /Angry//Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!