Bagas dan Arin di pertemukan kembali,setelah tragedi 14 tahun lalu,yang membuat kehidupan mereka menjadi sama sama berubab.yang satu,kehidupannya semakin bahagia.sedangkan yang satunya lagi,berbanding terbalik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emelly Putry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
"Kamu tidak perlu bersedih menantuku !" aku hanya ingin membantumu merawat putrimu saja,aku tak ingin cucuku hidup dalam kemiskinan dan juga penderitaan tiada akhir,yang di ciptakan oleh suami tercintamu itu !"dulu aku melarangmu menikah dengannya,bukan karena aku tak menyukaimu,tapi aku kasihan padamu memiliki suami sepertinya,yang sifatnya telah kau ketahui sekarang !"
Ineke menangis tersedu,saat mendengar mertuanya bicara.dia dulu tak mendengarkan nasehat ibunya,dan juga majikannya.dia di butakan oleh cinta,akhirnya cinta itu membawanya dalam penderitaan,bukannya kebahagiaan seperti yang di impikannya.
"Sudahlah menantuku,nasi sudah menjadi bubur,tak ada gunanya kamu menyesal !"sekarang yang harus kamu lakukan adalah,menjaga ďirimu dengan baik !"jangan sampai suamimu semena mena terhadapmu !"
Nasehat mama mertuanya semakin membuat Ineke menangis tersedu.
"Menantuku,papa harap kamu selalu bahagia bersama Ardan !"papa yakin,suatu saat Ardan akan berubah,dan akan lebih bertanggung jawab pada keluarganya !"
Papa mertuanya selalu mendo,akan yang terbaik ,untuk dirinya dan juga suaminya.
"Amin..makasih pa !" jawab Ine
"Ya hanya itu yang bisa papa berikan saat ini,kamu tidak perlu khawatir dengan Arin,kami akan selalu menjaga dan menyayanginya !" tutur papa mertuanya pula.
"Ya saya tahu pa,saya titip Arin dan semoga dia betah tinggal bersama kalian !" ucap Ineke,dengan lelehan air matanya.
"kamu Ardan,jagalah istrimu dengan baik,jangan kau sia siakan dia !" nasehat papanya Ardan,yang di angguki oleh Ardan.
"Baiklah,karena semuanya sudah jelas,kami akan pergi sekarang !"ayok nak,ikut oma dan opa.mulai sekarang kamu akan tinggal bersama kami !" kata oma Sari pada Arin,yang kini telah berada dalam gendongan opa Bayu.
"Arin ingin tinggal bersama ayah dan ibu juga oma,ajak mereka ya,kasihan bila harus di tinggal !" ucap Arin dengan polosnya,membuat Ardan bersorak dalam hatinya.dia memuji ide putrinya itu,siapa tahu saja orang tuanya akan menuruti keinginan cucunya.
"Sayang dengerin oma ya,ibu kan masih sakit,jadi mereka belum bisa ikut,ibu kamu harus sehat dulu,agar bisa cepet memiliki adik bayi lagi,apa kamu tak ingin punya adik bayi yang lucu ? Rayu oma Sari,membuat Arin berfikir sejenak sambil manggut manggut.
"Baiklah oma,Arin mau ikut oma dan opa,demi datangnya adik bayi lagi,karena Arin kangen ingin memeluknya lagi,Arin ingin bayi Aldo kembali,karena bayi Aldo itu sangat tampan.dia juga selalu tersenyum padaku,waktu kemarin di ajak bicara !"
Arin terus saja berceloteh,menceritakan kejadian kemarin saat bersama adiknya.namun sayangnya,mereka menganggap Arin hanya berhalusinasi,karena merasa kehilangan adik yang selama ini ia tunggu.
"Iya sayangnya opa dan oma,nanti adik bayinya akan hadir lagi untuk menemui kakak Arin !" ucap opa Bayu,yang ikut terharu mendengar celotehan sang cucu,yang baru saja dia temu
"Kami pamit ya ine,Ardi,baik baik kalian di sini !" kata mamanya Ardi.walaupun berat melepas putri semata wayang mereka,namun mereka tak bisa berbuat apa apa,jika sudah begini.
Begitu juga dengan Arin,dia enggan tuk melangah meninggalkan kedua orang tuanya.Arin terus saja menoleh ke belakang,dia melihat orang tuanya melambaikan tangan.ingin rasanya dia berlari untuk kembali,namun dia ingat dengan perkataan omanya.
"Huff..semoga adik Aldo bisa segera di bawa oleh ayah dan ibu.aku rela meninggalkan ayah dan ibu,asal adik Aldo di kembalikan lagi oleh kak Bagas !"
Begitulah isi hati Arin,dia belum mengerti dengan apa yang di ucapkan omanya.dia fikir adik Aldonya akan datang lagi.sehingga Arin mau di ajak tinggal bersama oma dan opanya.
❤❤❤
Kini kita tinggalkan Arin,dan beralih ke dalam keluarga Bagas yang tengah di hebohkan oleh suara tangisan seorang bayi.
Pagi itu seisi rumah Hartono heboh,karena mendengar suara tangisan bayi.mereka mencari cari keberadaan suara makhluk mungil itu.saat tiba di depan pintu kamar Bagas,suara itu terdengar jelas.
"Tuan,sepertinya di dalam kamar tuan muda ada bayi !" kata kepala pelayan di rumah Hartono.
"Apa iya pak nunu ?" tanya pah Hartono
"suaranya sangat jelas tuan,coba tuan lihat ke dalam untuk memastikannya !"
"Bener dad,yang di katakan pak Nunu,mending daddy langsung periksa aja !" nyonya Hartono pun ikut menimpali perkataan pak Nunu.
"Baiklah kalau begitu,ayo kita periksa !".
Akhirnya pak Hartono dan juga istrinya segera membuka pintu kamar Bagas,mereka langsung masuk di ikuti oleh kepala pelayannya.
pemandangan pertama yang mereka lihat adalah berantakan.di sana sini popok bayi berserakan.semua perlengkapan bayi berhamburan.bahkan susu tumpah ruah.
Namun,yang membuat mereka tersentuh adalah,melihat Bagas yang memakaikan baju pada bayi itu sambil mengajaknya berbicara.
"ulu lu luh...adiknya siapa ini yang udah ganteng,udah wangi dan udah gak bau asem lagi !" cup cup cup..jangan nangis terus ya,ini bentar lagi selesai,setelah ini baru boleh minum susu,oke bayi Aldo !" katanya,sambil memakaikan popok pada bayi itu.
Nyonya Hartono menghampiri Bagas,dia mengusap pundak putranya,sambil berkata dengan lembut."Nak,popoknya kebalik,sini biar mommy yang pakaikan !"
Mendengar itu,Bagas terperanjat dan langsung menoleh,ternyata mommy Ana dan daddy nya ada di sana,beserta pak Nunu juga.
"Eh mommy,daddy...sejak kapan kalian ada di sini ?" tanya Bagas keheranan,pasalnya dia tak mendengar suara pintu di buka,bahkan suara langkah kakinya juga pun tak terdengar.
"sejak kamu memakaikan baju pada bayi Aldo !" jawab mommy Ana,sambil memasang popok dengan benar
"Eh,mommy tahu namanya Aldo ?"
"Tentu saja,kamu kan tadi yang bilang sendiri !"
"Bagas apa ini semua,tolong jelaskan pada daddy ?" akhirnya pak Hartono bicara juga.
"kakak Bagas mending mandi dulu sana,biar adik bayinya bersama mommy !" ucap mommy Ana,yang di angguki oleh Bagas.
Setelah Bagas masuk kamar mandi,mommy Ana berkata pada suaminya.
"Dad,mommy mohon,bicaralah baik baik pada Bagas,jangan pake emosi,karena mommy tidak suka !" pak Nunu,tolong rapikan kamar Bagas,dan jika Bagas selesai mandi,suruh untuk menemui kami di ruang kerja !" setelah mengatakan itu,mommy Ana segera menggendong bayi itu,dan langsung pergi.
"ish...maen pergi aja,kenapa sih ?" gerutu pak Hartono.
"Mungkin nyonya kesal pada tuan !" celetuk pak Nunu.
"wah bahaya dong kalau sampe istriku kesel pak !" ucap pak Hartono.
"Benar tuan,bisa bisa nanti tuan di suruh tidur di luar,hehe !"pak Hartono malah isengin majikannya sambil terkekeh.Mendengar itu,pak Hartono bergegas menyusul sang istri,agar tidak marah berkelanjutan.
