NovelToon NovelToon
Dark Doctor

Dark Doctor

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Dokter Ajaib / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: CHALINKA

Seorang pendekar tanpa tanding yang juga ahli pengobatan jenius dengan menggunakan metode terlarang dalam pengobatannya. Setelah kematiannya dia mendapatkan kesempatan untuk menjalani kehidupan keduanya.
Dengan mengandalkan keahlian dalam pengobatan terlarang dia dijuluki Dark Doctor, dan mampu menyembuhkan berbagai penyakit pasien bahkan menghidupkan kembali orang yang telah mati.
Apakah setelah kehidupan kedua ini pendekar itu akan masuk ke alam Neraka atau Surgawi?

Ikuti perjalanannya dalam novel ini.
Jangan lupa untuk like setelah selesai membaca agar penulis dapat menghitung retensi secara manual untuk melihat minat baca dari teman-teman.
Selamat membaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHALINKA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6 | Bangkit dari kematian

Jason yang duduk bersila mencoba mengatur nafas dan konsentrasinya.

“Kekuatan spiritualku sepertinya cukup untuk melakukan proses ini, meskipun belum sekuat di masa lalu. Tapi aku tidak tahu apakah ketahanan tubuh fisik anak ini bisa menahannya,” batin Jason

“Aku hanya bisa mencobanya.”

Jason kemudian merapalkan mantra lalu mengangkat tangannya ke arah tubuh kakek Qin. Jason merasakan ada suatu aliran yang bergerak dari sekujur tubuh kakek Qin dan membuat tubuh kakek Qin bergetar.

Paman Lin dan Angela yang berada di dalam ruangan terbelalak ketika melihat tubuh kakek Qin yang bergetar dengan rapi. “Kakek… kembalilah,” gumam Angela dalam hatinya dan memejamkan matanya serta terus berdoa untuk kesembuhan kakeknya.

“Mereka sudah memakan umpannya,” gumam Jason merasa beberapa gerakan menuju ke boneka tanah liat yang berada di atas tubuh kakek Qin.

Beberapa menit kemudian tubuh kakek Qin berhenti bergetar namun giliran boneka tanah liat yang sekarang bergetar. Jason lalu mengangkat boneka itu dengan menggunakan tenaga dalamnya lalu menjatuhkannya ke dalam ember yang berisikan air.

“Kini tiba untuk bagian utama proses ini.” Jason segera merapalkan mantra lain untuk menyembuhkan tubuh kakek Qin.

Kulit tubuh kakek Qin yang sebelumnya pucat kini perlahan kembali berwarna cerah dan suhu tubuh yang dingin kembali normal. Jason merasakan keringat menetes di dahinya. Dia merasa tubuh Jason tidak terlalu kuat, sehingga dia harus memulihkan kembali tubuhnya terlebih dahulu.

“Tubuh kakek Qin telah pulih, kini tinggal bagian akhirnya.”

Jason kembali merapalkan mantra dan kini bermeditasi. Kemudian dia merasakan dirinya keluar dari raga Jason menuju ke alam kekosongan untuk menemukan kakek Qin.

Setelah menyebut nama di akhir mantranya, Jason menemukan roh kakek Qin yang sedang berhadapan dengan Dewa Iblis yang telah siap untuk menjemputnya.

“Dewa Iblis, apa kabarmu?” Qian Wu menyapanya.

Dewa Iblis menoleh ke arah Qian Wu yang dilihatnya di alam kekosongan itu. “Hei, apakah kamu telah mati lagi?” Dewa Iblis tampak terkejut melihat Qian Wu secepat itu.

Qian Wu terkekeh mendengar kata-kata Dewa Iblis. “Oh belum, aku datang kemari untuk mengambil roh kakek Qin,” kata Qian Wu.

“Apa? Kamu ingin mengambil roh ini? Hahaha… tentu saja boleh, tapi kamu tahu apa konsekuensinya kan.” Dewa Iblis tersenyum padanya.

“Aku mengerti. Semua sesuai kontrak,” sahut Qian Wu tersenyum padanya.

Dewa Iblis lalu memberikan roh kakek Qin pada Qian Wu, namun sebelum pergi Qian Wu ingin bertanya sesuatu pada Dewa Iblis.

“Dewa Iblis, mengapa roh kakek Qin kamu yang jemput?” tanya Qian Wu.

“Kamu tidak tahu masa lalu kakek Qin ini penuh dengan darah untuk menjadikan keluarganya seperti sekarang ini,” sahut Dewa Iblis.

Begitu Qian Wu ingin bertanya lagi, Dewa Iblis mengangkat tangannya. “Cukup, jangan sampai aku berubah pikiran. Pergilah!”

Dewa Iblis melambaikan tangannya membuat Qian Wu dan kakek Qin terlempar kembali ke tubuh mereka masing-masing.

“Ugh…” kakek Qin tiba-tiba tersadar dan melenguh. Dia berusaha membuka matanya perlahan setelah rohnya kembali ke dalam raganya.

“Kakek!”

“Tuan!”

Angela segera berlari bersama paman Lin ketika mendengar kakek Qin bersuara dan membuka matanya. Wajah mereka terlihat cerah. Sambil menghapus air matanya, Angela memeluk kakeknya itu.

“Aku sepertinya tertidur cukup lama, badanku terasa sedikit kaku digerakkan,” gumam kakek Qin.

Brukkk!

“Jason!”

“Tuan Jason!”

Angela dan paman Lin hampir bersamaan memanggil Jason yang terjatuh ke lantai.

Jason yang terjatuh merasa sangat kelelahan. Sekujur tubuhnya terasa sakit akibat proses yang dilakukannya tadi. “Ah, sepertinya aku harus melatih tubuh anak ini jika tidak, suatu saat aku akan mati kelelahan karenanya,” pikir Jason.

Paman Lin lalu membantu mengangkat tubuh Jason dan membaringkannya di sofa yang ada di dalam kamar kakek Qin. Sementara kakek Qin telah dibantu duduk oleh Angela dan melihat kejadian itu.

“Apa yang terjadi? Apakah itu Jason?” tanya kakek Qin yang mengenalinya.

“Aaahhh… Apa ini?” Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh teriakan Angela yang terkejut setelah melihat air di dalam ember berubah warna menjadi merah dan ada banyak binatang seperti cacing yang sebesar rambut mengambang di permukaannya.

“I-Itu adalah cacing Monk, yang telah dimasukkan ke dalam tubuh kakek Qin oleh seseorang,” sahut Jason perlahan.

“Apa?” Paman Lin menjadi geram ketika mendengar penjelasan Jason.

“Kakek Qin, apakah kakek akhir-akhir ini telah menyinggung seseorang?” tanya Jason pada kakek Qin.

Kakek Qin tertegun mendengar pertanyaan Jason, dia mengkerutkan keningnya merenungkan hal itu. “Aku mungkin telah menyinggung beberapa orang akhir-akhir ini.”

Paman Lin terlihat cemas ketika mendengar jawaban kakek Qin, demikian juga dengan Angela. “Kakek, beristirahatlah dulu. Nanti kakek bisa menceritakannya pada kami.”

“Cucuku tersayang, kamu pergilah dulu bersama Lin. Aku ingin berbicara berdua dengan Jason,” kata kakek Qin yang kemudian berusaha untuk duduk di pinggir ranjangnya menghadap ke arah Jason.

Mendengar hal itu, Angela dan paman Lin kemudian pergi keluar dari kamar kakeknya dan disambut oleh tatapan tidak percaya dokter Lang yang ingin masuk melihat kakek Qin.

“Tuan ingin berbicara berdua dengan tuan muda Jason. Kamu belum boleh masuk,” bentak paman Lin pada dokter Lang sambil menutup pintu kamar kakek Qin.

Jason pun berusaha duduk dan bersandar pada sofa karena kelelahan. “Maafkan aku kek, aku benar-benar kelelahan. Jadi agak sulit menggerakkan tubuhku.”

Kakek Qin tersenyum padanya. “Tidak apa-apa, beristirahatlah dengan tenang. Aku hanya ingin berbincang denganmu,” sahut kakek Qin.

Setelah beberapa saat, kakek Qin menunjuk pada ember yang kini airnya telah berwarna merah dan dipenuhi oleh cacing sebesar rambut yang telah mati.

“Apakah ini dikeluarkan dari tubuhku?” tanya kakek Qin.

Jason menganggukkan kepalanya pelan. “Benar kek, telur cacing itu sebelumnya telah dimasukkan dengan mantra yang kemudian berubah menjadi cacing dan berkembang biak di tubuhmu. Cacing Monk ini menghisap energi kehidupanmu dan memakan sel-sel darah di tubuhmu.”

Wajah kakek Qin tampak tertegun merasa ngeri setelah mendengar jawaban Jason.

“Lalu, apakah aku sebelumnya telah mati?” tanya kakek Qin kembali sambil mengepalkan kedua tangannya. Dia masih merasa bermimpi bisa hidup kembali setelah melihat banyaknya cacing yang telah dikeluarkan dari tubuhnya.

Jason menganggukkan kepalanya kembali. “Kakek sebelumnya telah divonis mati oleh dokter. Tapi aku merasa kakek masih bisa diselamatkan dan aku berhasil melakukannya,” sahut Jason dengan jujur.

Kakek Qin menyipitkan matanya melihat mata Jason yang tampak redup karena kelelahan. Kakek Qin lalu menghela nafasnya. “Aku berterima kasih padamu nak karena telah menyelamatkanku. Aku akan memberikan apapun yang kamu inginkan sebagai ucapan terima kasihku, nak,” kata kakek Qin dengan sungguh-sungguh.

“Kakek, aku tidak menginginkan apapun. Aku hanya memiliki sedikit kemampuan untuk menyelamatkanmu. Kakek tidak perlu memikirkan hal ini,” sahut Jason.

Kakek Qin tersenyum melihat ke arah Jason, dia merasa anak muda ini menolong dirinya tanpa pamrih. Dan kakek Qin merasa berhutang nyawa padanya.

“Ah, maaf kakek. Jika boleh aku hanya ingin meminta sedikit makanan darimu. Aku lapar sekali,” lanjut Jason kemudian.

“Hahaha… kamu bisa makan sepuasnya nak. Aku akan meminta orang untuk memasak yang banyak dan lezat untukmu,” sahut kakek Qin sambil tertawa mendengar permintaan Jason.

1
Nur
Tancapkan
Nur
Baunya semerbak bikin mau anu😋😋
Trisnatris
lanjuuuuuutttt...,.thor.....semangat.,

.
Trisnatris
lanjut......thor......semangat......
ucup 1
wah wah wah akhir yang mengharukan kakcan 😭😭😭😭😭😭😭😭😭@🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️: aku blm baca seharian.. 😁
total 1 replies
ucup 1
ternyata alurnya diluar imajinasi q 🤣🤣🤣🤣🤣
ucup 1
mantap 👍👍👍👍
ucup 1
benar
tapi gak ada hadiah ya' 🤣🤣🤣🤣🤣
ucup 1
semakin menegangkan
Mr. Smile
tamat kah?
Mr. Smile
next lg
Mr. Smile
next
Mr. Smile
kalau sudah tunangan dimanfaatkan saja bro. ahahahah
Mr. Smile
hmmm
Mr. Smile
lanjut
Mr. Smile
next lagi
Mr. Smile
next
Mr. Smile
hmm
Mr. Smile
next
Mr. Smile
hmmm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!