Gadis Manja Masuk Kedalam Novel

    Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam , Ethan yang baru pulang dari perusahaan buru buru masuk kedalam mansion yang sudah di sambut oleh Paman Hans dan juga beberapa para pelayan yang berjejer rapi di depan pintu , karna itu salah satu tugasnya , tapi tidak semua pelayan yang menyambut kedatangan Tuan Mudanya , hanya ada beberapa dan itu semua harus di seleksi lebih dulu oleh Paman Hans.

" Selamat datang Tuan Muda " ucap Paman Hans di depan pintu utama sembari membungkuk sopan.

Dan seperti biasa Ethan akan langsung melepas jas mahalanya dan memberikannya pada Paman Hans , lalu Ethan segera berjalan menuju ruang makan.

" Malam Paman Hans " sapa Alex yang baru masuk ke dalam mansion.

" Malam juga Lex " balas Paman Hans.

Keduanya lalu berjalan menyusul sang Tuan yang sudah lebih dulu pergi ke meja makan.

Karna mengingat jam sudah menunjukkan waktunya makan malam , jadi Ethan mengira jika istrinya kini pasti sudah duduk cantik di meja makan sembari menyantap makan malamnya tanpa mau menunggu kedatangnnya.Istrinya itu memang benar benar pikir Ethan , mau menegurnya percuma nanti yang ada akan nyolot istrinya itu.

 Tapi saat tiba di meja makan dahi Ethan mengrinyit karna dirinya tak mendapati keberadaan istrinya di meja makan , padahal hidangan makan malam sudah tertata rapi di atas meja.

" Paman Hans , dimana ISTRIKU ? "

Kata istri yang keluar dari mulut Ethan seketika membuat Paman Hans , Alex dan juga beberapa pelayan yang ada di meja makan tertegun ,mereka mengira jika pendengaran mereka sedang bermasalah karna selama menikah baru ini mereka mendengar sang Tuan menyebut kata istri.

 " Paman Hans dimana istriku ? " tanya Ethan sekali lagi membuat Paman Hans tersadar dari rasa terkejutnya.

" Maaf Tuan , Nyonya ada di kamarnya , Mery mengatakan jika Nyonya sedang tak enak badan " jawab Paman Hans.

Mendengar jawaban dari Paman Hans jika Flower sedang tak enak badan membuat Ethan tiba tiba di landa rasa kehawatiran.Tanpa pikir panjang Ethan segera pergi ke lantai dua , dimana kamarnya berada bahkan Ethan sampai melewati dua tangga sekaligus karn ingin cepat melihat keadaan istrinya.Paman Hans dan Aelx juga mengikuti Tuannya menuju lantai atas.

Saat tiba di lantai dua Ethan melihat pintu kamarnya yang terbuka lebar , dan memperlihatkan istrinya yang tidur membelakanginya dengan Mery yang duduk di tepi ranjang sembari memijit kepala Flower.

Dengan langkah pasti Ethan mendekati kasur king sizenya , dan melihat jelas wajah istrinya yang memejamkan kedua matanya seperti menahan sakit , dan hati kecil Ethan juga merasakan sakit ketika tak sengaj melihat ada lelehan air di kedua sudut mata istrinya.

" Flow " panggil Ethan datar tapi Paman Hans dan Alex yang mendengarnya bisa merasakan jika ada rasa kehawatiran dari diri Tuan Mudanya.

 Flower sedikit membukak kedua matanya ketika mendengar suara Ethan , tapi hanya sebentar karna rasa pusing di kepelanya membuatnya tak tahan untuk membuka matanya lama lama.

" Ada apa ? Aku lagi gak ingin berantem sama Kak Ethan , kepalaku pusing " tukas Flower.

Ethan menghela nafasnya mendengar perkataan Flower , siapa juga yang mau ngajak bertengkar pikirnya.

" biar aku saja yang memijit kepalanya " ucapnya pada Mery .

Karna Nyonyanya hanya diam saja akhirnya Mery perlahan berdiri , dan membiarkan Tuan Mudanya yang menggantikan dirinya untuk memijit Nyonyanya.

Ethan duduk tepat di samping kepala Flower , lalu dengan perlahan jemari besar Ethan mulai memijit kepala Flower.

" Pusing ? " tanya Ethan.

" Iya " jawab Flower.

Di saat Ethan memijit kepalanya , tiba tiba Flower teringat dengan kejadian beberapa jam yang lalu setelah Momynya pergi dari mansion Ricardo. Tiba tiba dirinya meleihat semua potongan potongan kehidupan Flower asli yang sesungguhnya.

" Kenapa yang aku lihat tadi jauh sekali dengan naskah Novel , Flower tidak pernah menjebak Ethan , sedangkan di naskah Novel tertulis jika Flower terobsesi dengan Ethan hingga nekat menjebaknya dan membuat keduanya menikah , dan maslah pertengkaran kakak beradik itu memang murni Bella yang mencari gara gara sama Flower asli , apa lagi dengan kehidupan Flower asli sejak kecil juga sudah menderita , kalau di pikir pikir lagi di sini sebenarnya Bella antagonisnya , baiklah Dea terserah siapa protagonis dan siapa antagonis mulai sekarang karna aku yang menempati tubuh Flower maka aku harus memberi pelajaran pada mereka yang selalu merendahkan Flower " batin Flower menggebu gebu.

" Tapi aku mau membalas meraka mulai darimana ? Oh... Ya ,,,, lebih baik dari si Ethan sialan saja , aku akan membuatnya jatuh cinta pada gue dulu , tapi bagaiamana caranya , seumur hidup gue kan belum pernah merayu pria , lalu bagaimana caranya membuat Ethan sialan itu jatuh cinta pada gue , haisss,,,, bodoh , bodoh " batin Flower memukuli kepalanya karna tidak tahu harus melakukan apa untuk menaklukkan hati seorang pria , karna selama masih menjadi Dea dirinya tak butuh seorang pria selain Dadynya , karna cukup dengan Dedynya dirinya sudah merasa hidup bahagia, apa lagi harta melimpah yang di berikan oleh Dadynya yang mana membuat Dea tumbuh menjadi gadis yang manja , sombong dan satu lagi ya itu bar bar dan suka melawan.

" Jangan di pukuli kepalanya nanti makin pusing " tegur Ethan lembut menahan tangan Flower.

Paman Hans , Alex dan Mery terkejut mendengar Ethan berbicara lembut pada Flower , begitu juga dengan Flower yang juga tak kalah terkejutnya seperti mereka bertiga.

" Ternyata dia bisa bicara lembut juga , apa karna gue sakit " tebak Flower.

Flower tiba tiba merasakan kepalanya semakin sakit saat semua tentang kehidupan Flower asli kembali terekam di otaknya , yang mana dirinya juga ikut merasakan sedih dan sakit hati sampai sampai membuatnya terisak , dirinya tidak bisa membayangkan jika posisinya menjadi Flower asli pasti dirinya memilih pergi menjauh dari orang orang seperti itu , kalau perlu tidak usah kembali lagi.

" Kenapa menangis ?" tanya Ethan hawatir.

" hiks,,, hiks,,,, kepalaku sakit sekali " jawab Flower dengan terisak yang mana membuat Ethan semakin hawatir.

" Lex,, cepat panggil Dion kemari " printah Ethan panik.

" Baik Tuan Muda " Alex yang juga ikut panik segera keluar dari kamar sang Tuan Muda untuk menghubungi Dion sahabat Ethan yang menjadi seorang dokter.

Paman Hans dan Mery yang masih berada di kamar utama juga ikut panik , mereka tidak tahu harus melakukan apa untuk mengurangi rasa sakit kepala Nyonyanya berkurang.

" Sabar ya, Alex sedang memanggilkan dokter untuk memeriksa kamu " ujar Ethan lembut tangan kanannya masih setia memijit kepala Flower , dan sesekali mengusap air mata Flower yang masih berjatuhan.

Dan sepuluh menit kemudian di tangga mansion Ricardo , dua orang pria sedang berjalan menaiki anak tangga dengan terburu buru dan orang itu adalah Alex dan Dion.

" Ethan kau kena,,,,,,"

Suara Dion menggantung di udara ketika melihat pemandangan di depan matanya , Dion berkali kali mengucek kedua matanya dirinya masih tak percaya dengan apa yang di lihatnya , dia melihat Ethan sedang memijat kepala istrinya , setahunya Ethan sangat membenci Flower , ya meskipun beberapa akhir ini Ethan sering bercerita tentang perubahan Flower setelah amnesia.

" Dion cepat priksa istriku " sentak Ethan kesal melihat sahabatnya hanya berdiri saja.

" Ah,,,, iya " Dion terkejut lalu buru buru mendekati ranjang.

" Flower kenapa ? " tanya Dion mengeluarkan setetoskop dari tas miliknya.

" Katanya kepalanya sakit , cepatlah priksa istriku " jawab Ethan masih setia memijit kepala Flower.

Dion seakan tak percaya ketika telinganya mendengar Ethan memanggil Flower dengan sebutan istri , selama ini dirinya tahu seberapa benci sahabatnya ini pada istrinya , meskipun dirinya dan sahabat yang lainnya sudah sering menasehatinya agar tak terlalu membenci Flower tapi Ethan tetap saja , tapi kenapa sekarang tiba tiba Etah mengakui Flower sebagai istrinya apa karna perubahan istrinya yang katanya suka melawan dan selalu mengajaknya ribut.

" Bagaimana ? " tanya Ethan melihat Dion menyudahi memeriksa istrinya.

Dion hanya diam saja , dirinya lalu mengambil cairan untuk di suntikkan pada lengan Flower.

" Aku sudah memberikan suntikan untuk mengurangi rasa sakit di kepalanya,sebentar lagi dia akan tidur " ujar Dion.

Dan benar saja kini perlahan istrinya mulai tertidur , lalu Ethan membenarkan selimut istrinya menariknya hingga menutupi sampai batas lehernya.

" Ethan ,, ada yang ingin aku katakan , ini tentang kondisi Flower " kata Dion.

'' Kita bicara di luar '' Dion mengangguk.

Sebelum keluar dari kamarnya , Ethan menyuruh Mery untuk menemani istrinya sampai dirinya kembali.

Kini ke tiga pria itu Ethan , Dion juga Alex tengah duduk di sofa ruang tengah mansion , sedangkan Paman Hans membuatkan minuman untuk ketiga pria yang bersahabat sejak kecil itu . Karna sebenarnya Ethan memiliki tiga sahabat yang sudah bersama sejak mereka SD, Dion yang bersetatus sebagai dokter sekaligus pemilik rumah sakit besar , Jonathan Pemilik perusahaan tambang batu bara dan juga pemilik bar terbesar di pusat kota tempat dimana mereka berkumpul , dan satunya adalah asistennya sendiri Alex , Alex sendiri adalah anak jalanan yang di angkat anak oleh kedua orang tua Ethan , bahkan Tuan Besar Ricardo tidak pernah membedakan antara Ethan dan Alex , pendidikan Alex juga sama seperti Ethan , hanya saja ketika Alex akan di berikan perusahan untuk di kelolanya tapi Alex menolaknya , Alex lebih memilih untuk mengabdikan hidupnya dengan menjadi aspri Ethan.

'' Apa yang terjadi dengan Flower ?" tanya Ethan to the point.

" Semenjak Flower jatuh dari tangga dan amnesia apa dia mengalami sesuatu ? " tanya Dion membuat Ethan mengrinyit tak paham.

'' Maksudmu ?''

'' Em,, mungkin telah terjadi sesuatu yang membuat fikiran Flower tertekan , dan mungkin itu yang menjadi pemicu sakit kepalanya '' terang Dion.

'' Tapi kejadian apa yang membuat Nyonya tertekan , mengingat perubahan Nyonya sekarang '' timpal Alex karna kalau di liat lagi Tuannya yang pantas tertekan dengan perubahan Nyonyanya.

Paman Hans yang baru tiba dengan membawa nampan yang berisi tiga gelas kopi tak sengaja mendengar perkataan Dion , dan membuatnya seketika teringat dengan kejadian tadi sore dimana Nyonyanya sepertinya bertengkar dengan ibunya.

'' Tuan Muda maaf '' ucap Paman Hans.

'' Ada apa Paman ?''

'' Tadi sore Ny. Davidson datang , tapi saya tidak tahu pasti apa yang terjadi , yang jelas Nyonya mengusir Ny. Davidson dengan marah '' jelas Paman Hans.