terpaksa menjadi single mom untuk anak yang tidak berdosa..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Lala pun pulang , segera aku mengerjakan pekerjaan aku yang penting dulu untuk besok meeting selebihnya aku kerjaan nanti malam..
kurang lebih dua jam aku menatap layar laptop perkejaan pun selesai, cinta terlelap tidur di pangkuan encus..
"ncus kita pulang sekarang" ucapku
"baik non"
"kamu siap siap"
"oke"
encus membereskan semuanya aku pun ikut beres-beres setelah semua beres aku dan encus keluar dari ruanganku..
"tapi kita gak langsung pulang ncus, dan Jangan bilang ke mamah kalo aku mau kerumah seseorang"
"seseorang??"
"iya, ini rahasia ncus"
"beres nek ngono kui non" (beres kalo seperti itu non ) ucap encus dengan bahasa yang sulit aku mengerti
Berjalan menuju lift, para Kariawan sedang membicarakan aku, meskipun mereka jauh saat ngomongin aku tapi aku tetap mendengarnya..
"oo, jadi dia anak yang di temukan oleh bos cantik kita"
"emang ceo kita paling baik hati"
"suka banget sama ceo kita ini, udah cantik kaya raya gak sombong lagi"
"gak nyangka ya bos Olivia begitu baik"
"orang tuanya gak waras"
"untung bertemu dengan ceo baik hati"
Omongan para Kariawan, kau tersenyum tipis mendengar ucapan mereka, nur saat berjalan ia menunduk mungkin karena malu..
"kenapa jalannya seperti itu ncus??" tanyaku
"gak PD non, aku jelek banget"
"gak ada perempuan jelek, semua itu cantik versi mereka masing masing"
"tapi non, aku sangat beda dengan mereka"
"gak usah seperti itu encus, nanti aku kenalkan temanku biar kamu di make over"
"jangan non, saya mau seperti ini saja kalo cantik cantik saya jadi gak mau kerja gimana dong" hahahaha
"dasar kamu ncus" hahahaha
kamipun sampai lobby, mobil langsung berhenti di depanku dan juga encus,
Kruyuk kruyuk kruyuk..
Perut encus bunyi, ia meringis kearaku..
"kamu lapar??" tanyaku
"hehehehe, ia non" jujurnya
"kita cari makan dulu"
"oke non" semangat encus
Kamipun masuk kedalam mobil, kalo bawa bayi itu sangat ribet bawa susu, botol, Pampers baju ganti makanan bayi, mainan bayi..
Tapi gak apa aku sangat bahagia sekali, kalo lihat cinta mau capek seperti apa hilang apalagi lihat senyumnya, duh bikin aku merasa tidak punya masalah..
"pak kita cari makan dulu ya??"
"oke non, ke restoran biasanya??" tanya pak sopir
"iya pak"
"baik non"
"restoran??" lirih encus
"iya ncus"
encus mendadak tegang,
"kenapa gitu wajahnya??"
"emang seperti ini wajah aku non, gak ada manis manisnya" hehehehe
"heleh" senyumku
Cinta menggeliat membuka kedua matanya ia langsung menatapku tidak lupa senyum imut yang terukir di bibirnya..
"mam mam mam" ucapnya
"mau makan??" tanyaku.." bentar ya sayang abis ini kita makan" membopong cinta
cinta sangat bahagia, ku ajak dia bercanda menggelitik ketiaknya, perutnya, mencium kedua pipinya yang gembul..
mobil sudah sampai di depan restoran langgananku, akupun membuka pintu mobil tapi encus tetap duduk enggan untuk keluar dari mobil..
"kamu kenapa ncus??"
"mau masuk kedalam non??"
"hahahaha, iya lah ncus,,aneh aneh aja deh kamu ncus"
"tapi non"
"udah ayo encus"
"sa-saya biasa makan di warteg, sama di nasi pasang, atau paling naik level dikit Lamongan"
"hahahaha, naik level?? Udah lah encus gak usah nglawak terus sakit nih perut ketawa Mulu"
"serius non, saya gak pernah makan di gedung sebagus ini dan yaampun non kacanya besar banget" takjubnya
"ayo turun makan, kalo gak mau aku tinggal loh"
"Jangan non, loh pak pir mana?? Kok sudah gak ada non??"
"udah masuk lagi pesan makanan dulu"
"wow, pak pir emang hebat dia" hehehe
encus membuka pintu mobil, aku menggendong cinta karena dia gak mau sama encus..
Kaki encus sangat sulit di gerakkan saat mau masuk kedalam, akupun cekikikan kembali melihat tingkah encus..
"apa lagi??"
"eladalah, ini kaki ngopo ora iso gerakke,,saking grogine po yo?? Susah nemem" ( eladalah, ini kaki kenapa gak bisa di gerakkan,, banget grogine apa ya?? Susah banget)
"tau lah kamu ngomong apa ncus"
tangan yang satunya aku gunakan untuk menyeret tangan encus, saat dia masuk mau lepas sendal..
"hahahaha, yaampun encus gak usah di lepas sendalnya di pake saja"
"ndk papa non di pake?? Nanti yang punya rumah marah" polosnya
"mana ada yang marah, lihat tuh semua orang memakai sendalnya"
Encus Melihat seseorang yang sedang makan atau menunggu pesanan, encus akhirnya tidak jadi melepaskan sendalnya..
encus berjalan di sampingku kakinya nampak gemetaran saat masuk, aku sama sekali tidak malu, mungkin baru pertama kali masuk restoran..
"nah itu pak pir, ayo kesana"
"i-iya non"
melangkah kaki kami menuju ke pak pir, namun baru tiga langkah aku berpapasan dengan Hira temanku kuliahku dulu yang sangat menginginkan adrian..
"Olivia" panggilnya ia menatap cinta bukan aku
"Hay ra"
"kamu udah menikah sama adrian??" tanyanya
"belum"
"yang di gendong kamu anak siapa??"
"aku"
"apa !!" syoknya
"maaf hira aku mau makan dulu"
"i-iya" menatapku
Aku cuek saja dengan orang orang yang melihatku, apalagi sama Hira aku sama sekali tidak malu emang dia anakku yang aku temui di mall..
"udah di bayar langsung belum pak??" tanyaku
"udah non, ini strukturnya"
"gak usah pak, aku percaya sama bapak"
Encus duduk di sampingku, ia membaca struktur pesanan kami,
"non ini serius?? Semua habis satu juta??"
"iya ncus"
"wah gak bener ini, pasti orangnya sama ngantuk non"
"ya gak lah ncus, emang segitu"
"satu juta iso ngo maem sak kampung Ngone aku" gerutunya ( satu juta bisa makan satu kampung di aku )
Aku hanya tersenyum saat ia berbicara gak tau ngomong apa, kamipun mulai makan encus pun makan sambil di sela sela makannya nyuapin cinta..
"non makan apa?? Kok hitam gitu non??"
menutup mulutku takut ketawa bisa bisa tersedak nanti,
"ini daging sapi, pokoknya gak usah tanya tanya lagi, buruan makan" ucapku
"baik non"
Kamipun makan sangat lahap sekali, encus dan pak pir juga menikmati sekali makan siangnya..
setelah makan kami langsung pulang karena aku mau kerumah calon ibu mertua, mau bagaimanapun aku harus ke sana karena sudah janji..
Kalo mengingat Adrian telah menduakan aku, rasanya aku gak sudi ke rumah ibu mertua, keluar dari restoran..
"Olivia" sapa Tante uun
"Tante uun" jawabku
"ini siapa Livia, cantik banget"
"anak aku Tante"
"hhaaa??" syok Tante uun teman mamah yang sangat akrab denganku
Aku tersenyum kearahnya, yang sangat syok saat mendengar ucapanku,
"kapan kamu hamilnya Livia, gak usah Ngada Ngada deh"
"hehehe, itu nyonya ini anak angkat non Olivia" timpal encus
Tante uun semakin binggung, dia menatapku dan juga menatap encus seakan dia tidak percaya dengan aku yang baru encus katakan..
"serius olivia, itu anaknya siapa??" tanya Tante uun lagi
*****