Dikhianati, oleh mantan suaminya dengan sahabat baiknya, lalu dicerai paksa tanpa diberi harta Gono gini membuat Maura Larasati sangat hancur.
Ditengah rasa terpuruk juga sakit hati, Maura berniat menjebak seorang pria hidung belang yang bisa membantunya balas dendam.
Tapi ternyata, dia malah tanpa sengaja melakukan ONS itu dengan Mantan kakak Iparnya. Arkana Angkasa, CEO Angkasa Groups yang selama ini dikabarkan menderita Impo*en, karena tidak pernah dekat dengan perempuan manapun.
Lalu akhirnya, siapa diantara mereka berdua yang merasa dijebak dan yang terjebak karena kesalahan itu?
Penasaran cus baca ya reader🥰
Tolong tinggalkan like komen dan tap love setelah membaca sebagai penyemangat otor supaya terus up.
Happy reading 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6.Jangan Mundur Maura.
Begitu mobil Gladis sudah berhenti tepat didepan Club Galaxy, yang merupakan salah satu Club paling besar dan terkenal di ibukota. Tempat para konglomerat dan para Crazy rich, menghabiskan waktu juga uang mereka untuk bersenang senang.
Tiba tiba Maura menjadi ragu dan terlintas, ingin mengurungkan niatnya saat itu untuk masuk kedalam.
Gladis yang sudah keluar lebih dulu dari dalam mobil terpaksa berbalik lagi, karena Maura belum juga keluar dari mobilnya saat itu.
" Mau, ayo.Lo ngapain belum keluar juga dari dalam mobil?" tanya perempuan itu dengan menundukan kepala kearah sahabatnya yang masih tetap duduk dikursi penumpang belum bergeming.
" E...Itu Dis, gue..."
" Jangan bilang lo mau mundur sekarang," potong Gladis, yang diangguki oleh Maura. Membuat Gladis menjadi kesal dan melototkan matanya kearah perempuan itu, sebagai tanda dia tidak setuju.
Melihat ekspresi Gladis, Maura bermaksud mengatakan keraguannya tapi batal, begitu mendengar apa yang diucapkan perempuan itu.
"Apa yang bikin lo, masih ragu buat masuk dan ngelakuin apa yang mau kita lakukan sekarang? Apa karena lo masih cinta ama mantan suami lo yang udah nyakitin lo itu, karena itu lo berniat membatalkan rencana kita malam ini, begitu?" tanya Gladis dengan nada suara terdengar kesal, yang langsung dijawab gelengan oleh Maura.
" Kalau nggak lalu apa? Ingat Mau, dia sudah nyakitin lo kaya gitu dan meski lo masih punya perasaan sama dia, lo harus lupain bahkan hilangkan.Jangan merasa bersalah kalau lo mau balas dendam sama dia, karena dia pantas menerima itu," tekan Gladis penuh emosi.
" Maaf Dis," jawab Maura merasa bersalah pada sahabatnya itu, karena sempat berpikir membatalkan niatnya untuk membalas dendam pada Bayu Angkasa, mantan suaminya. Karena merasa tidak tega melakukannya, tapi begitu mendengar apa yang dikatakan Gladis barusan, dia sadar, kalau yang merasakan itu hanya dirinya. Sementara mantan suaminya itu, sama sekali tidak, karena dia sudah punya Perempuan lain dihidupnya.
" Jadi lo mau masuk nggak?" tanya Gladis lagi, yang kali ini dijawab anggukan oleh perempuan itu. Dengan keluar dari dalam mobil, Gladis.
Dentuman musik keras menyambut mereka, begitu kedua perempuan cantik dengan pakaian mini itu melangkah masuk kedalam Club.
" Wah! Gue kangen suasana ini lo, Mau, kangen nggak?!" tanya Gladis dengan suara keras, menyesuaikan kebisingan didalam Club saat itu.
Maura yang semula sempat ragu masuk kedalam, begitu berada didalam dan merasakan hingar bingar suasana Club saat itu, langsung merasa beban yang dirasakannya menguap hilang.
" Gue juga Dis, jadi ingat waktu kita masih ABG dulu saat sembunyi sembunyi dari nyokap bokap kita, supaya bisa pergi kesini." jawab Maura yang dibalas anggukan oleh Gladis, karena ingat kenangan saat mereka masih duduk dibangku sekolah menengah atas dulu, saat harus main kucing kucingan supaya bisa pergi ke Club malam bersama teman teman sekolah mereka saat itu.
" Lo benar, jadi karena kita sudah disini dan sekarang kita singgel. Ayo bersenang senang Mau!" ajak Gladis dengan menarik tangan Maura, mengajaknya turun kelantai dansa. Untuk berjoget bersama orang orang disana, yang sedang bergoyang mengikuti alunan musik yang dimainkan oleh DJ malam itu.
Duk!
Duk!
Duk!
Duk!
Mereka berdua terus saja bergoyang, mengikuti iringan musik yang dimainkan oleh DJ. Tanpa perduli dengan sekeliling mereka saat itu.
Terutama Maura, dia benar benar melepaskan semua perasaan yang dirasakannya akibat apa yang sudah dilakukan oleh Bayu Angkasa, sang mantan suami padanya selama ini, dengan menggoyangkan tubuh indahnya yang berbalut pakaian mini sexy saat itu tanpa malu.
" Mau, lo mau minum?" tawar Gladis karena merasa haus setelah beberapa lama menari dilantai dansa, sementara dilihatnya sahabatnya masih belum berniat untuk istirahat saat itu
" Boleh,lo pesenkan deh. Nanti gue minum," jawab Maura dengan tetap mengoyangkan tubuh indahnya, dibalik gaun mini yang dikenakannya saat itu, mengikuti alunan musik DJ yang terdengar semakin penuh semangat, seiring hari semakin malam.
Mendengar jawaban Maura, Gladis berjalan menuju meja Bar untuk memesan minuman bagi mereka berdua pada Bartender.
"Hallo Gladis cantik," sapa si Bartender yang mengenal perempuan itu pada Gladis, saat melihat perempuan dengan rambut Bob warna silver itu mendekat ke meja Bar.
" Dua gelas Cocktail," pesannya, tanpa menjawab sapaan si Bartender tadi padanya.
" Siap cantik," balas si Bartender, lalu mulai membuatkan minuman pesanan Gladis
" Malam ini lo ama temen lo?" tanya Si Bartender basa basi, yang diangguki oleh Gladis.
" Iya,tu temen gue," Bartender itu mengikuti arah telunjuk Gladis, yang menunjuk kearah Maura yang sedang menari mengikuti Alunan Musik dari DJ, malam itu.
" Dia,'' tunjuk balik si Bartender, kearah Perempuan cantik dengan gaun sangat mini, yang memperlihatkan siluet tubuh indah perempuan itu, diremangnya lampu lantai dansa.
" Hem," jawab Gladis, dengan menyesap minuman digelasnya.
" Sexy," gumam si Bartender jelas, yang langsung membuat Gladis menoleh kearah pria berusia diawal 30 itu dengan mata menyipit, tidak suka.
" Jangan macam macam, dia bukan level lo," terang Gladis, yang membuat si Bartender mengedikan bahu mendegar apa yang dikatakan Gladis padanya.
" Lalu?" celetuk si Bartender menatap Gladis.
" VVIP," jawab Perempuan itu.
" Malam ini?" balas si,Bartender, yang diangguki oleh Gladis.
" Ada nggak?" tanyanya, pada pria berusia diawal 30 yang berada dibalik meja Bartender itu.
" Ada, tuan Johnson. lo tau kan?" ucap si Bartender itu, yang dibalas anggukan oleh Gladis.
" Kalau lo mau, ini nomor kamarnya, lo antar aja temen lo itu kesana sekitar 2 jam lagi," perintah si Bartender, dengan memberikan kartu kamar orang yang mereka bicarakan tadi pada Gladis.
Gladis menerima kartu akses kamar itu dari siBartender, lalu sebagai balasannya dia menyelipkan beberapa lembar uang dolar kepada siBartender yang merupakan kenalan dekatnya itu, sebagai rasa terimakasih karena sudah diberi informasi yang dibutuhkannya saat itu.
Setelah mendapat apa yang diinginkannya, lalu perempuan itu menjauh pergi kembali menuju kelantai dansa, menemui Maura dengan membawa gelas minuman yang tadi dipesankannya untuk perempuan cantik itu. Yang masih saja menari dilantai dansa, saat itu.
" Mau, ni minum lo," ucap Gladis dengan memberikan gelas ditangannya, pada Maura.
Mendengar Gladis memanggilnya, Maura berhenti menari, lalu menepi, untuk menerima gelas ditangan Gladis.
" Thanks, Dis," balas perempuan cantik itu, dengan meminum langsung minuman yang diberikan oleh Gladis dalam sekali teguk, karena dia merasa sangat kehausan setelah menari dari tadi.
Begitu minuman yang diminumnya masuk tenggorokannya, Maura reflek menekan pelipisnya. Karena tiba tiba kepalanya terasa pusing.
Gladis yang melihat Maura menekan kepalanya, langsung menegur perempuan cantik itu, simpatik.
" Mau,lo baik baik aja?" tegur Gladis yang diangguki oleh Maura.
..