NovelToon NovelToon
DARA

DARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Cintapertama / Matabatin / Pernikahan Kilat / Iblis
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: si ciprut

Lanjutan Novel Liontin dan Devia Pura-Pura Amnesia

Mustika Naga Biru, slah satu pusaka keramat. Keberadaan Mustika Naga ternyata berdampak yang sangat luar biasa bagi yang memilikinya. Pemilik saat ini adalah keluarga besar Anderson yang di sebut Liontin.

Andara Putri Dharma , seorang gadis yang mempunyai keturunan dari Naga. Naga berwujud manusia bernama Mpu Bathara Naga atau Ki Bledek. Dara mempunyai misi untuk menumpas musuh bebuyutannya dahulu kala, bernama Azael atau Raja Ibliss saat ini.

Keturunan Naga yang lahir di hari dan weton yang sama, yang bisa mengendalikan Pedang Naga Langit setelah bersatu dengan Mustika Naga.

Davin, salah satu keluarga Anderson tertarik dengan Dara. Apalagi ia menyimpan Mustika Naga itu.

Dalam penyatuan itu ternyata memakan korban, yang tak lain adalah Raden Mas Satria Hadiningrat. Satria selama ini dilindungi Mustika Naga atau Liontin yang disimpan keluarga Anderson.

Dara dan Davin harus menyempurnakan Pedang Naga Langit. Dan ternyata....!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aida Hilang

"Neng...!!"

"Neng Dara...!!"

Panggil seseorang dari luar kontrakan. Wanita paruh baya itu lalu mendatangi kontrakan Dara.

"Assalamualaikum..!"

"Waalaikumsalam Tante..!" Sahut Nita yang berdiri lalu melebarkan pintunya.

"Ehhh neng Nita..!" Ucap Wanita paruh baya itu kepada Nita.

Ia sangat hafal dengan Dara dan Nita. Sebab seringkali keduanya belanja di warung milik Tante Nurma.

"Iya Tante. Ada apa ya?" Tanya Nita.

Dara pun ikut mendatangi Tante Nurma. "Ada apa Tante?" Tanya Dara yang ikut bertanya kepada Tante Nurma.

"Anuhhh, kalian lihat Aida tidak ya?, Dari semalam belum pulang. Katanya belajar ke rumah temennya yang di Bekasi. Tapi sampai sekarang belum pulang." Ucap Tante Nurma terlihat sedih ketika menceritakan tentang anak perempuannya.

"Engga Tante. Di kampus juga tidak ada!" Sahut Nita yang memang satu angkatan dengannya. Namun berbeda fakultas. Sehingga tidak melihat Aida.

"Siapa yang hilang?" Tanya Davin dari dalam masih rebahan.

Dara pun menoleh ke arah Davin. "Aida anaknya Tante Nurma. Warung sebelah." Sahut Dara.

Davin pun bangkit, kemudian meregangkan otot-ototnya.

"Udah di hubungi temennya?"

"Nah iya." Sahut Nita.

Tante Nurma menggelengkan kepala kemudian menatap Davin.

Lelaki tampan itu mengangguk, kemudian keluar dari rumah kontrakan.

Dara dan Nita pun ikut serta bersamaan dengan Tante Nurma.

"Temennya belum di hubungi Bu?" tanya Davin kepada Tante Nurma.

"Saya engga punya nomernya bang!" Sahut Tante Nurma.

Davin menghela nafas, kemudian mengambil ponsel miliknya.

"Ingat nomer ponselnya?"

"Siapa?"

"Putri ibu?" Jawab Davin.

"08xx xxxx xxxx" Sahutnya.

Davin pun mencatatnya di ponsel. Kemudian melacak keberadaannya saat ini.

"Saya hubungi tidak bales mas. Ponselnya mati kali ya!" Gerutu Tante Nurma.

"Dapat!!"

"Dimana?" Tanya Dara.

"Daerah Bogor!"

"Lhah bukannya ke Bekasi ya Tante?" Ucap Dara memastikan keberadaan Aida.

Tante Nurma mengangguk, "Iya ke Bekasi!" Sahutnya.

"Ini lokasi ponsel ada di Bogor Bu?" Potong Davin meyakinkan, kemudian memberitahukan lokasi ponsel itu berada.

"Bukannya kalau ponsel mati susah di lacak ya!" Ucap Nita.

"Tapi ini bisa. Dan lokasinya ada di Bogor!" Sahut Davin kembali meyakinkan.

"Kemana lagi tuh anak. Sampai ke Bogor segala. Hahhhh...!" Hela nafas Tante Nurma, ketika diberitahu kemungkinan anaknya ada di Bogor.

"Ra!, mau ga Lo kesana bareng gue?" Ucap Davin kepada Dara. "Kita cari Aida!" lanjutnya.

"Hah...!"

"Mau ga?" tanyanya kembali.

"Ikut!" Nita tidak mau ketinggalan.

"Lu sama siapa?" Tanya Davin kepada Nita.

"Alfian..!"

Davin mengangguk, kemudian masuk ke dalam rumah untuk mengambil tasnya bersiap berangkat.

"Kalian mau mencarinya kesana?" Tanya Tante Nurma kepada Dara, Davin dan Nita.

"Iya Bu!"

"Iya Tante!"

"Tolong ya. Semoga tidak terjadi apa-apa." Keluh Tante Nurma kemudian berdiri.

"Terimakasih kalian mau peduli dengan anak saya. Terimakasih mas!" Ucapnya kepada Davin

"Sama-sama Bu!"

"Mana temen Lo?" Tanya Davin yang sudah satu di motornya.

"Tunggu bentar, orangnya lagi otw kesini!" Sahut Nita.

"Serius ini Vin?" Tanya Dara sambil membonceng Davin di belakangnya.

"Ck!, serius lah!" Sahut Davin ketus. "Pinteran adek lho kalau ngelacak begini!" Lanjut Davin.

"Lu tahu?"

Davin mengangguk, kemudian men-starter motor miliknya.

Tak lama kemudian Alfian datang seorang diri dan berhenti di depan Nita.

"Kemana sih?" Tanyanya kepada Nita yang sudah naik ke motor Alfian.

"Nyariin Aida. Tetangga sebelah...!" Sahut Nita kemudian menceritakan semua yang terjadi. Dan Davin mengetahui titik ponsel milik Aida ada di wilayah Bogor.

Davin sudah berlalu, kemudian Alfian segera mengejarnya.

Dua kendaraan bermotor itu pun beriringan menuju lokasi tempat ponsel Aida berada.

Sementara dari kejauhan, tampak sepeda motor ikut mengejar. Ia sendirian tidak seperti Davin dan Alfian di depannya.

Beberapa jam kemudian mereka telah sampai di sebuah perkebunan, nampak seperti hutan. Davin menghentikan motornya. Lalu mengecek ponsel miliknya.

Pepohonan yang rindang serta cukup besar bagi penduduk kota seperti Davin.

Dara turun dari motornya di ikuti oleh Davin.

"Di sebelah mana?" Tanya Dara sambil melihat ponsel Davin.

"Kedepan. Kita jalan aja ya. Ga bisa motor masuk!" Sahut Davin

Alfian dan Nita pun mengikutinya. "Kenapa sampai ke tempat seperti ini?" Tanya Alfian yang memang belum tahu tujuannya.

Nita hanya diam masih terus mengikuti Dara dan Davin.

"Kok tebing?" Tanya Dara yang beriringan dengan Davin. Davin hanya mengedikkan bahunya sebab memang tidak tahu.

"Tapi ini ke bawah Ra!" Ucap Davin masih menunjuk ke arah ponsel miliknya. Menunjukkan keberadaan ponsel Aida.

"Gue yang turun!, elu disini aja!" Ucap Davin kemudian hendak turun ke bawah.

"Jangan!" Teriak Dara.

"Kenapa?" Tanya Alfian yang ada di belakangnya.

"Ponsel Aida ada di bawah. Davin mau turun. Tapi tunggu dulu!" Ucap Dara kemudian menarik Davin

Dara mengajaknya duduk di bawah pohon yang rindang. "Ikut gue!" perintah Dara kepada Davin.

Davin mengikutinya. "Uji nyali?" Tanyanya kemudian mengikuti Dara.

Benar saja keduanya duduk langsung diam seribu bahasa. Sebab Dara dan Davin sudah pergi melalui sukmanya.

Keduanya melayang turun tanpa di ketahui oleh Nita dan Alfian.

"Kok malah pada diem!, merem!" ucap Alfian yg melihat Davin dan Dara justru diam di tempat.

Tak lama kemudian, Dara dan Davin kembali ke raganya. "Cuma ponselnya doang. Orangnya ga ada." Ucap Dara diangguki oleh Davin.

"Kemana dia?" Gerutu Davin.

Tiba-tiba Alex muncul di belakang Alfian. "DA apa woy?" Tanyanya sambil teriak.

"Stttt...!!" Sahut Nita sambil menunjukkan jari telunjuk di depan mulutnya.

"Ngapain kalian kesini?" tanyanya berbisik kepada Alfian yang kini ada di sebelahnya.

"Mencari Aida, anaknya Tante Nurma sebelah kontrakan Dara. Dan titik ponselnya ada di bawah sana." Sahut Alfian kepada Alex dengan berbisik.

"Ponselnya di bawah?"

Alfian mengangguk. "Ra!, mau di ambil engga ponselnya. Siapa tahu ada panggilan yang bisa menjadi titik terang!" Ucap Alfian kepada Dara yang masih duduk di bawah pohon.

"Udah biar gue ambil aja. Kalian disini menunggu!" Ucap Alex yang kemudian menyusuri tebing.

Semua yang ada di tempat itu terbengong, karena Alex nekat turun ke tebing yang terjal.

Beruntung Alex memang suka mendaki gunung, sehingga tebing seperti itu tidak masalah baginya.

Hingga beberapa saat kemudian, Alex sudah kembali membawa ponsel Aida dan memberikan kepada Alfian yang menolong menarik Alex dari arah tebing.

"Nekad Lo!" ucap Davin yang melihat Alex sudah kembali.

Alfian memberikan ponsel itu kepada Davin untuk diperiksa. "Baterai habis kayaknya!" Ucap Alfian.

"Ya udah ke motor, ada powerbank disana." Ucap Davin kemudian melangkah pergi menuju motor miliknya.

Setelah sampai kemudian menge-charge ponsel Aida hingga terisi beberapa persen, lalu menyalakannya.

Davin mengecek bersama Alfian, dan dari sana memang ke Bekasi menurut pesan WA.

Kemudian ia mencari kontak yang menghubungi Aida, dan beberapa nomor yang sering mengontak Aida. Namun tidak ada jawaban.

Davin menyalin nomor tersebut ke ponselnya. Kemudian menghubungi melalui telepon.

"Halloo siapa nih?" Tanyanya dari seberang. Seorang wanita.

"Lho ini nomor ibu Nurma ya?" Tanya Davin.

"iya nak. Ini siapa?"

"Ini Dara dan teman-temannya Bu. Tapi Aida belum ketemu. Saya hanya menemukan ponselnya. Nanti saya kabarin lagi!" Ucap Davin kepada orang di seberang. Yang tak lain ibunya Aida.

Setelah terputus, Davin mencari nomor kontak lain. Kemudian menghubunginya.

"Assalamualaikum" Ucap seseorang di seberang sana. Dan orang itu suara wanita.

" Hallo, benar ini temannya Aida?"

"Iya bang. Ini siapa ya?" tanyanya.

"Tetangganya, Aida kemana ya kak?" Tanya Davin pura-pura, agar tidak di curigai.

"Lhoh, Aida sudah pulang kemarin sore lho bang. Emang belum sampai rumah? Sahut orang di seberang.

"Belum!" Sahut Davin mencoba mengontrol obrolannya.

"Dia pulang sama Ziko bang!" Sahutnya lagi.

"Ziko?, Ziko siapa?" Tanya Davin.

"Ziko kakak semesternya!" jawab wanita itu.

Kemudian iapun menjelaskan tentang Aida sebelum pulang bersama Ziko. Sehingga Davin yakin jika ini ada kaitannya dengan Ziko.

Sambungan ponsel pun di tutup, dan Davin berhasil mendapatkan nomor ponsel Ziko.

"Jangan-jangan Ziko satu kelas kita Lex?" Ucap Alfian kepada Alex.

"Hahh...!!"

.

.

.

BERSAMBUNG

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Livami
darah haid kah?
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт: bukan
nanti akan dijelaskan di babb selanjutnya
total 1 replies
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт
Whuaaaaaa/Sob//Sob//Sob//Sob/
kenapa jadi cinta romantis🤣🤣🤣

dirubah oeeee
sama Noveltoon

Horor, horor tahuu🤣🤣🤣
🄶🄰🄻🄸🄷🅱🅾🆇
cerita lanjutan ya kak
iqbal nasution
lanjut
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦✍️⃞⃟𝑹𝑨💫⃝ˢᶦ𝐂ɪᴘяᴜт: Siap Bangg
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!