Terjebak Dengan Mantan Ipar
Blak!!
Maura terkejut, waktu Bayu, pria yang sudah menjadi suaminya selama hampir 5 tahun itu tiba tiba melemparkan sebuah amplop coklat, kehadapan dirinya yang saat itu sedang berada didapur.
Dia sedang mempersiapkan makan siang, karena pagi tadi suaminya bilang kalau siang ini ibu mertuanya. Nyonya Angkasa akan datang untuk makan siang bersama mereka, juga Irene.
Maura yang selalu merasa tidak nyaman, setiap kali sang ibu mertua datang berkunjung merasa lega, waktu mendengar Irene juga akan datang, saat sang ibu Mertua nanti kerumah.
Karena Irene, yang merupakan sekretaris pribadi sang suami, itu juga teman baiknya. Jadi nanti, dia pasti bisa menghindari pertanyaan, yang selama ini selalu ditanyakan oleh sang ibu Mertua. Setiap kali bertemu dengan dirinya, tentang kenapa sampai sekarang dia belum juga hamil.
Merasa jengah dan lelah setiap kali mendengar pertanyaan itu, tapi tidak bisa melawan, itu yang dirasakan Maura selama ini, karena Bayu suaminya tidak pernah menganggap serius keluhan dirinya untuk masalah itu.
*
*
Masih bingung dan terkejut, melihat amplop coklat yang baru saja dilempar Bayu padanya, Maura pun bertanya isi amplop yang dilemparkan pria itu padanya.
"Apa ini mas?" tanya perempuan itu, menatap kearah amplop coklat yang ada diatas meja.
"Surat cerai kita, cepat tanda tangani!"
Jderrrr!!!
Seperti tersambar petir disiang bolong tanpa ada tanda tanda akan turun hujan, itu yang dirasakan oleh Maura. Saking terkejutnya. Maura langsung terpaku, diam. Menatap map yang ada dihadapannya saat itu.
Bibir dan tubuhnya, sontak menjadi kaku. Hanya airmata yang langsung mengalir deras dipipi perempuan cantik berwajah oval itu, begitu mendengar isi di dalam amplop yang yang baru saja dilempar cukup kasar, oleh sang suami.
Melihat sang istri tidak bergeming untuk melakukan perintahnya barusan, Bayu Angkasa merasa kesal, tidak suka.
Apalagi melihat airmata yang sekarang mengalir dipipi sang istri saat itu, dia merasa muak sekarang.
Jadi pria itu kembali mengatakan perintahnya dengan nada lebih kasar dari sebelumnya, supaya Maura mau melakukannya.
"Tanda tangani sekarang! Karena minggu depan aku akan menikah!" perintah pria itu dingin, dengan mengulurkan pulpen yang ada ditangannya kearah sang istri.
Perempuan cantik itu masih tidak bergeming, dengan tetap membiarkan tangan sang suami terus mengulurkan pulpen kearahnya saat itu. Membuat wajah pria itu berubah jadi kesal karenanya.
"Maura! Cepat lakukan!" perintah Bayu Angkasa dengan intonasi suara lebih tinggi dari sebelumnya, seolah menganggap pendapat atau keberadaan dirinya yang sudah sudah menjadi istri pria itu selama hampir 5 tahun ini, tidak penting.
" Kenapa?" tanya Maura parau,dengan wajah tertunduk dan terisak.
"Apa maksudmu kenapa, Maura?" tanya balik Bayu.
Dan dia tidak suka melihat airmata serta tangisan perempuan yang berstatus istrinya itu yang seperti tidak bersedia menandatangani surat cerai yang diberikannya saat itu.
Maura mendongak, menatap kearah Bayu Aksara. Pria yang sudah menjadi suaminya selama hampir 5 tahun itu, dengan wajah sangat terluka dan airmata masih terus saja mengalir dari kelopak matanya, saat itu.
"Kenapa Mas Bayu ingin menceraikan aku. Apa salahku, Mas? Dan kalau memang aku bersalah. Aku bisa minta maaf, lalu memperbaikinya.Tidak perlu sampai langsung bercerai seperti sekarang! Kita sudah menikah sangat lama, sudah banyak yang kita lalui, jadi kalau hanya salah paham, aku rasa..."
"Kali ini tidak bisa, Maura," potong pria itu dengan nada suara dingin.
"Kenapa?!" tanya perempuan itu lagi, dengan wajah semakin pilu saat itu.
Karena Maura merasa, hubungan mereka akhir akhir ini baik baik saja. Meski sering cekcok dan ibu mertuanya selalu membuatnya tidak nyaman dengan pertanyaan kapan dirinya kan hamil. Tapi semua itu tidak sampai membuat dirinya ingin bercerai dengan sang suami.
Jadi apa alasan Bayu Angkasa, sang suami, tiba tiba melemparkan surat cerai sekarang padanya, bingung Maura.
"Karena Irene Hamil" jawab pria itu, membuat Maura merasa semakin bingung mendengar alasan kenapa pria itu ingin menceraikannya sekarang.
"Hamil? Bukannya dia.."
"Sekarang dia sedang mengandung, anakku," potong Bayu, suaminya cepat sebelum Maura menyelesaikan perkataannya.
Jderrrr!!!!
Seketika perempuan itu terhenyak, terkejut, syok, merasa tidak percaya, mendengar kenyataan itu.
Irene, teman dekat, juga sekretaris pribadi suaminya.Yang bisa bekerja karena rekomendasi darinya, karena merasa kasihan setelah perempuan itu dicerai oleh suaminya tanpa mendapatkan apa apa itu, sekarang sedang hamil anak dari Bayu Angkasa, suaminya.
Rasanya, bukan hanya seperti tersambar petir, tapi lebih seperti kejatuhan Bom atom. Mungkin bisa diibaratkan seperti waktu Jepang dulu hancur karena Bom nuklir yang dijatuhkan Sekutu, dikota Hiroshima dan Nagasaki. Yang juga merupakan tempat mereka berdua dulu, melakukan bulan madu.
"A..anakmu? Tapi bagaimana bisa?" tanya Maura, terdengar tidak masih tidak percaya dan memang tidak ingin percaya.Dengan kenyataan yang baru saja disampaikan oleh sang suami itu, padanya.
"Apa maksudmu, bagaimana bisa?! Tentu saja bisa, karena aku pria normal.Berbeda dengan dirimu yang mandul, Maura!" bentak Bayu marah, karena perempuan didepannya itu berani mencurigai kenormalan dirinya.
Meski selama pernikahan mereka yang hampir menginjak 5 tahun ini, mereka berdua belum dikaruniai anak, tapi dirinya yakin kalau dia selama ini normal.
Alasan itu juga yang membuat dirinya akhirnya tergoda selingkuh dengan sekretaris pribadinya, sekaligus teman dekat istrinya itu selama hampir setahun ini.Meski selain itu sejujurnya dia mulai merasa bosan dan tidak cinta lagi dengan Maura yang menurutnya sekarang sudah tidak semenarik dulu lagi.
Apalagi sejak sang istri tidak lagi bekerja dan memutuskan hanya menjadi ibu rumah tangga karena ingin fokus ikut program hamil, agar mereka segera mempunyai anak. Perasaan Bayu sebagai pria kepada Maura, semakin menghilang.
Berbanding terbalik dengan perasaan yang dirasakannya pada Irene. Janda yang merupakan teman baik sang istri, yang diminta Maura untuk menjadi sekretarisnya selama lebih 1 tahun ini dari hari kehari tidak bisa ditahannya. Puncaknya, akhirnya mereka memutuskan menjalin hubungan gelap dibelakang Maura selama hampir 6 bulan terakhir ini.
Awalnya Bayu belum berniat menceraikan Maura secepat ini, meski selingkuh dengan Irene, karena masih mencintai Maura sang istri.
Tapi karena ternyata akibat hubungan gelap mereka, Irene hamil anaknya.
Jadi mau tidak mau Bayu, harus segera menikahi Irene, tapi juga harus menceraikan Maura, karena sang kekasih itu tidak ingin dimadu.
Setelah sebelumnya dia lebih dulu membicarakan masalah kehamilan Irene dengan sang mama, nyonya Ajeng Angkasa yang ternyata sangat bahagia waktu mendengar khabar kehamilan kekasih gelapnya itu. Perempuan paruh baya itu pun langsung menyarankan padanya supaya menceraikan saja Maura dan segera menikahi Irene, sebelum kandungan Perempuan itu semakin besar.
Untuk menghindari sang calon cucun nantinya yang bisa tidak dianggap sebagai keturunan resmi keluarga Angkasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
kartika wayankartika
mantap,lanjut asal jngan bertele tele
2024-04-05
0
Mommy El
pengkhianatan yang sungguh sangat kejam. tapi kenapa ya pelakunya santai gak mikir karma yang menghampiri mereka dikemudian hari.
2024-03-06
3
Lilis Wn
lelaki yg belalainya kelayapan buat apa dipertahankan ,,lepaskan dan hempaskan saja
2024-02-24
4