NovelToon NovelToon
Becoming An Assassin Type In Another World

Becoming An Assassin Type In Another World

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Spiritual / Reinkarnasi / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: KHAI SENPAI

Bercerita tentang seorang pekerja kantoran bernama Akagami Rio. Ia selalu pulang larut karena ingin menyelesaikan semua pekerjaannya hingga tuntas. Namun, takdir berkata lain. Ia meninggal dunia karena kelelahan, dan direinkarnasi ke dunia lain sebagai Assassin terkuat dalam sejarah.

Mari baca novelku, meskipun aku hanya menulis dengan imajinasi yang masih sederhana ~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KHAI SENPAI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nero Alzeth

Setelah berhasil menyelamatkan gadis bernama Elina dari tangan para bandit...

Rio menatap Elina yang masih terikat, lalu segera melepaskannya dengan lembut.

"Tenang saja... kamu sudah aman sekarang," ucap Rio sambil tersenyum.

Elina yang masih terguncang hanya bisa memandang wajah Rio, wajah seorang penyelamat yang begitu tenang, tapi menyimpan luka dan kelelahan.

Tanpa berkata banyak, Rio langsung menggendong Elina dengan satu tangan dan bersiap.

"Pegangan yang kuat ya..." katanya pelan.

Dengan sekejap, Rio mengaktifkan skill Teleport Assassin.

Tubuh mereka seolah menghilang di balik angin dan bayangan.

Di sepanjang perjalanan kilat itu, Elina tidak berkata apa-apa. Ia hanya terus menatap wajah Rio dari jarak dekat, wajah yang menurutnya lebih terang dari cahaya mana mana pun.

Tak lama kemudian...

Mereka tiba kembali di gerbang kota kecil, tempat pria tua, ayah Elina masih berdiri dengan wajah penuh cemas.

"Elina!!!" teriak sang ayah saat melihat putrinya di pelukan Rio.

Rio perlahan menurunkan Elina, dan si gadis itu langsung berlari memeluk ayahnya dengan air mata haru.

"Terima kasih... siapapun kamu, aku... aku tidak tahu harus bagaimana membalasnya," ucap ayah Elina dengan suara bergetar.

Rio hanya menunduk sedikit.

"Aku cuma kebetulan lewat."

Saat Rio hendak pergi meninggalkan tempat itu…

Elina dengan ragu-ragu memanggilnya.

"A-Anu... nama abang siapa?" tanyanya pelan dengan pipi sedikit memerah.

Rio berhenti, lalu menoleh sambil menatapnya datar.

“Tidak usah panggil aku abang… toh kita juga seumuran,” jawab Rio dengan tenang.

Elina terkejut sebentar, lalu tersenyum malu.

“Ehh... maaf, aku nggak tahu kalau kau seumuran denganku… soalnya... kamu keren~,” katanya sambil memainkan jari-jarinya.

Rio sedikit terdiam. “Oh ya, nama kamu siapa?” lanjut Elina.

Rio menunduk sebentar, lalu berbalik dan melangkah lagi.

Dengan suara tenang ia berkata,

“Namaku… Kane...eh, salah… Namaku Rio Akagami.”

Elina terpaku, menatap punggung Rio yang menjauh... Topengnya sudah kembali menutupi wajah, tapi sosoknya tak bisa ia lupakan.

Lalu Elina berseru dengan suara penuh harapan:

“SAAT UMUR KITA SUDAH 15… TEMUILAH AKU DI AKADEMI VELTRANA!!!”

Rio tak menjawab, hanya melambai satu tangan dari belakang sambil terus berjalan.

Elina memeluk dadanya sambil tersenyum.

“Cowok yang kusuka…” bisiknya dalam hati.

Sementara itu, Rio yang melangkah melewati jalan kota yang mulai disinari cahaya senja, hanya menggumam dalam pikirannya.

“Veltrana...? Bukankah itu... tempat asal guruku, Laira?”

Angin senja berhembus perlahan.

Langkah Rio terus berjalan menuju arah rumah…

Namun hatinya… seakan baru saja membuka satu pintu takdir baru.

Namun di sisi lain…

Seorang petualang yang sebelumnya menolak permintaan dari ayah Elina, diam-diam membuntuti Rio dari kejauhan. Ia melintasi semak dan bayang-bayang pepohonan, mengikuti jejak langkah bocah misterius itu.

Rio yang masih berjalan santai di sekeliling hutan tiba-tiba berhenti. Angin hutan terasa lebih dingin dari biasanya.

"Aku tahu kamu di belakangku," ucap Rio pelan tanpa menoleh.

Suasana hening sejenak.

Lalu Rio bersuara lebih tegas, “Keluarlah.”

Petualang itu akhirnya muncul dari balik pepohonan dengan tangan terangkat, seolah ingin menunjukkan dirinya tidak bermaksud jahat.

“Waduh… ternyata kau hebat juga, bisa sadar aku ngikutin,” katanya dengan nada santai.

Rio hanya menatapnya dingin, lalu berkata tanpa basa-basi:

“Ngapain kamu mengikuti aku?”

Petualang itu menyilangkan tangan dan menjawab:

“Karna aku curiga... Jangan-jangan kau ini penculik gadis kecil itu tadi! Mana mungkin bocah kayak kamu bisa kalahin lima bandit sendirian!”

Wajah Rio tak menunjukkan emosi. Ia hanya menunduk sedikit, lalu berkata:

“Kalau begitu... kenapa tidak kau sendiri yang menyelamatkannya tadi?”

Petualang itu terdiam. Tidak bisa menjawab.

Rio melanjutkan langkahnya, berjalan melewati petualang itu yang kini berdiri kaku.

“Jangan ikuti aku lagi... atau lain kali, aku anggap kamu musuh.”

Aura dingin dan tekanan membungkus tubuh Rio seketika, membuat petualang itu menelan ludah.

“A-Apa sebenarnya bocah ini…” gumamnya dalam hati, tubuhnya masih menggigil.

Tapi petualang itu menyerang Rio.

"DASAR BOCAH!! MATI AJA KAU!" katanya.

Rio yang hampir kehabisan mana tadi kerana menggunakan skill Eyes of light terlalu lama habis lawan bandit... tidak sempat mengelak.

Rio langsung ditusuk dari belakang....Rio mengeluarkan darah dari mulutnya dan badannya.

Namun, belum sempat Rio melangkah jauh…

Petualang itu tiba-tiba mencabut belatinya dengan mata melotot penuh emosi.

“DASAR BOCAH!! MATI AJA KAU!!” teriaknya penuh amarah.

Rio yang masih lelah, auranya melemah… tidak sempat menghindar.

Craaasshh!!

Belati itu menancap dalam dari belakang, menembus tubuh mungil Rio.

“Ughh....!” Rio terkejut, darah langsung menyembur dari mulutnya. Tubuhnya gemetar, tangan menggenggam angin.

Kaki Rio lemas… napasnya mulai berat.

“Sial… aku... ceroboh… terlalu banyak pakai Eyes of Light tadi...” gumam Rio dalam hati.

Matanya mulai kabur, tapi wajahnya tetap tak menunjukkan ketakutan… hanya ketenangan.

“Kau... menyerang dari belakang... seperti pengecut.” kata Rio lirih, suara pelannya malah menekan seperti belati dingin ke jantung si petualang.

Petualang itu terdiam sebentar, tangannya gemetar walau sudah berhasil menusuk Rio. Entah kenapa… rasa bersalah mulai menyelimutinya, tapi terlambat.

Rio perlahan terjatuh ke tanah. Darah membasahi rumput hutan di bawahnya, topengnya terguling beberapa meter dari tubuhnya.

Namun... Rio belum mati.

Dalam hatinya, masih ada suara kecil yang berkata:

“Aku… belum selesai di dunia ini…”

Tiba-tiba, dari balik bayangan pepohonan, muncul seorang pemuda bertopeng.

Aura kelam dan tajam langsung memenuhi udara. Ia berdiri diam seperti hantu… lalu bersuara dengan nada dingin:

"Hey, kau. Kenapa kau membunuh anak itu?" ucapnya.

Petualang itu segera menoleh, ekspresinya penuh waspada.

"Hah!? Siapa kamu!?"

Pemuda bertopeng itu melangkah perlahan, langkahnya nyaris tak bersuara. Ia berhenti tepat di bawah cahaya bulan.

"Karena kau membunuh anak itu…" katanya sambil menarik sesuatu dari balik jubahnya,

"…aku akan membunuhmu juga."

Lalu ia menambahkan dengan nada menusuk:

"Namaku Nero Alzeth. Murid dari Akagami Zero."

Petualang itu langsung membelalak.

"SIAL! Ternyata KAU!!"

Namun sebelum sempat bergerak, Nero mengayunkan tangannya.

Benang hitam halus seperti senjata pembunuh terbang melesat,

dan dalam sekejap, tubuh petualang itu terpotong tanpa sempat menjerit.

Darah menetes di tanah…

Rio yang terkapar masih bernapas lemah.

Nero berjalan mendekatinya, menatap wajah bocah itu yang terluka parah.

Dalam hati, ia bergumam:

"Jadi... dia, Rio Akagami."

Nero Alzeth perlahan menyarungkan kembali benangnya.

Tubuh petualang itu tak bergerak lagi… tergeletak membeku dalam diam.

Ia mendekati Rio yang terkapar bersimbah darah, napasnya tersengal....masih hidup, tapi sangat lemah.

"Anak ini... benar-benar gila. Mana-nya hampir habis, tapi masih berani melawan petualang kelas menengah."

Dengan tenang, Nero meletakkan telapak tangannya di dada Rio.

Sebuah cahaya lembut muncul dari tangan Nero..... Skill: Light Pulse Heal.

Luka tusukan di punggung Rio perlahan mulai menutup. Darah yang mengalir dari mulutnya berhenti, napasnya sedikit membaik.

"Kau lebih tangguh dari kelihatannya, Rio Akagami…" ucap Nero pelan, hampir seperti bisikan.

Tanpa berkata lebih, Nero menggendong tubuh Rio dengan hati-hati. Langkahnya mantap menyusuri hutan, menuju kembali ke arah kota kecil.

Dedaunan bergetar tertiup angin senja, dan cahaya jingga mulai membalut langit.

Langkah kaki Nero terus bergema pelan di antara pepohonan.

Di lengannya, Rio tertidur lemah namun damai, tak tahu bahwa nyawanya baru saja diselamatkan oleh seseorang yang suatu hari…

akan menjadi saingan terbesarnya.

1
Fiqar Bilam
Kok mundur Raja iblisnya?🗿
AZZAM KAMIL ROBBANI
next Thor
JustError
semangat
AZZAM KAMIL ROBBANI
next Thor
Fiqar Bilam
lanjut Thor, tapi jangan paksa diri kalo lagi sakit takut typo atau cerita gk nyambung
Reyhan
ditunggu next cepter nya
KHAI SENPAI
maafkan Aku kalo kurang bagus, soalnya Imajinasi aku tidak sebagus penulis yang lain 🙏🏻
azkar044
mana nih nextnya
Fiqar Bilam: lagi hiatus bg
total 1 replies
Nstar
gg punya 4 krya, semuanya bkalan dilanjutin tuh??
KHAI SENPAI: yang udah di end karya gagal, karya pertama ku soalnya...paksa ku buat end terus
total 1 replies
iimnnwkyy
nexttt
AZZAM KAMIL ROBBANI
ditunggu updaten terbarunya Thor👍
Reyhan
anomali satu ini agak lain giliran MC udah turu baru login 🗿
Hafiz
btw skill Eyes of light dapet dari siapa bg, atau gw terlupa baca../Frown/
KHAI SENPAI: kan udah ada di prolog bg sebelum di reinkarnasi 🙏🏻
total 1 replies
Hafiz
giliran mc udah pingsan malah muncul Maou nya
AZZAM KAMIL ROBBANI
nama raja iblisnya siapa nih jadi penasaran
AZZAM KAMIL ROBBANI: biasa itu mah😂
Fiqar Bilam: giliran Mc udah pingsan malah muncul sosok anomali
total 2 replies
AZZAM KAMIL ROBBANI
Thor kapan up lagi?
AZZAM KAMIL ROBBANI: lah sama saya juga lagi bikin ini pertarungan sengitnya😁
KHAI SENPAI: lagi buat, soalnya bakal ada pertarungan epik
total 2 replies
Fiqar Bilam
Rio lawan Nero yang bakal menang siapa ya?/Hammer//Gosh/
Fiqar Bilam: biar dapat tunangan sama Putri raja
Fiqar Bilam: moga aja Rio menang turnamen itu
total 2 replies
Filan
Oke Thor. Semangat menulis, ya.
Maaf kalau ada komentar yang kurang sreg.
Filan
payah apanya? bukankah tubuhnya dulu lebih payah dari sekarang?
Filan
latihan melelahkan kalau dibarengi motivasi yang kuat akan terasa perjuangannya.
Misal kalau dia adalah orang yang dulunya OP dan ingin membangkitkan kembali kekuatannya untuk balas dendam. itu bisa dimengerti dibanding dia yang dulunya hanya kerja kantoran aja udah repot dan banyak mengeluh.

Dia pasti motivasinya bisa hidup lebih santai menikmati dibanding sebelumnya yang terlalu sibuk bekerja.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!