SINGLE MOM

"Maukah kamu berjanji untuk menjaga putri ku" Lirih Neiree dengan menahan sakit di tubuhnya

"Tentu saja kita akan membesarkan baby girl" Ucap Rheanne

"Tidak hanya kau yang akan membesarkan baby girl" Lirih Neiree

"T-tolong jaga dia anggap lah dia seperti anak kandung mu kak" Ucap Rheanne

"hiks aku akan menjaga nya"Isak Rheanne

"S-siapa namanya?" Tanya Neiree

"Ruhi Eleza Atalza" ucap Rheanne

"Ruhi nama yang indah" Ucap Neiree dengan menangis

"Maafkan Mommy yang tidak bisa merawat mu sayang".lirih Neiree

"Sejak kapan kau mau memanggil kakak hah? selama ini kau hanya memanggil ku Rhea" Isak Rheanne

"Aku hanya ingin mengatakan nya sebelum aku tiada"Ucap Neiree

"Kenapa kau banyak sekali meninggalkan kenangan Nei" Tangis Rheanne

"Agar kamu tidak melupakan ku" Ucap Neiree

"Sampai kan salam perpisahan ku pada Mom dan Dad serta baby ku" Lirih Neiree dan kemudian matanya tertutup dan sudah tidak bernafas lagi

"NEIREE" Tangis Rheanne

Di mansion

Terlihat kedua orang Tua nya sedang mengobrol di ruang tamu

"Rhea kenapa baju mu banyak darah" Teriak Ane

Rhea seakan tuli dan berjalan tak menuju arah pikiran nya sekarang kosong

"Rhea kamu kenapa" Teriak Ane menggoncang kan tubuhnya

Dan tak lama beberapa orang membawa jasad Neiree

"Siapa itu Rhea"Ucap Ane

"Nyonya nona Neiree sudah tiada"Ucap Olivia

"Tidak tidak mungkin kamu pasti bercanda kan" Ucap Ane

"Rhea kenapa kamu diam saja katakan pada Mommy" teriak Ane

Tidak mendapatkan jawaban dari Rheanne Ane berjalan menuju jasad itu dengan langkah gemetar Ane mencoba mendekat

Entah angin dari mana sehingga kain yang menutupi Neiree terbang sembarangan dan menampakkan sebuah gaun putih

Ane sangat mengenali gaun itu

"Tidak tidak mungkin" Ucap Ane terduduk lemas perlahan di bukanya wajah penutup Neiree

"TIDAK NEIREE!!"Teriak Ane

"Tidak dia pasti bukan Neiree" Ucap Ken

"Saya harap Kalian berdua bisa sabar Tuan Nyonya" Ucap Olivia lalu mendekati Nona nya

2 Minggu kemudian

Tidak ada aktivitas yang di lakukan oleh Rheanne selama 2 Minggu ini selain berdiam diri di kamar nya sampai-sampai perusahaan nya pun tidak ada yang mengurus nya

Olivia sudah kewalahan menghadapi pekerjaan perusahaan yang sangat banyak bahkan semenjak Rheanne tidak masuk selama 2 Minggu ini saham perusahaan sudah menurun drastis

"Aku harus membujuk Nona muda" Ucap Olivia lalu berangkat menuju mansion Nona nya

cklek di bukanya pintu kamar yang nampak gelap tidak ada cahaya sedikit pun

jujur saja Olivia sangat sedih melihat keadaan Nona nya yang sangat terpuruk

Di bukanya tirai kamar dan mendekati Rheanne yang sedang melamun dengan duduk di lantai

Rasanya tak sanggup bagi Olivia melihat Nona nya seperti itu dengan tubuh yang mengurus wajah yang berantakan rambut yang acak-acakan

Dengan menahan tangis Olivia mendekat ke arah Nona nya dan duduk di samping nya

"Nona" Panggil Olivia

"Apa anda tidak mau bangkit?" Ucap Olivia

"Perusahaan sekarang sedang membutuhkan anda" lanjutnya

"Sekidak nya anda harus bangkit dan berjuang Nona Neiree pasti sangat sedih melihat anda yang seperti ini"...

"Jika memang anda tidak mempunyai tujuan hidup sekidak nya ini semua demi Ruhi, bukankah anda sudah berjanji untuk merawat Ruhi dan menganggapnya seperti anak sendiri" Ucap Olivia

Rheanne termenung dan terus mendengarkan ucapan Olivia

"Saya harap anda memikirkan apa yang saya ucapkan" Ucap Olivia lalu beranjak pergi dari kamar Rheanne

"Ruhi" Lirih Rheanne