NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Adik Ipar (Reinkarnasi)

Mengandung Benih Adik Ipar (Reinkarnasi)

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Cerai
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: sayonk

Vivian Lian di hidupkan kembali setelah mendapatkan pengkhianatan dari suaminya dan adik tirinya. Di kehidupan lalu, dia mempercayai ibu tirinya dan adik tirinya hingga berakhir mengenaskan. Dia pun melakukan cinta semalam dengan calon tunangan adik tirinya hingga mengandung anak sang CEO demi membalaskan rasa sakit hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Feng Yan dan Alena

"Sial! Aku tidak tau kalau dia membuntuti ku, aku kira dia sudah pergi," ujar Vivian melihat mobil yang membuntutinya dari belakang. Dia tau siapa pemilik mobil itu yang tak lain adalah Feng Yan. "Aku harus berpura-pura baik padanya."

Vivian memarkikran mobilnya ke sebuah restaurant. Dia membuka pintu mobilnya dan melihat Feng Yan yang juga memarkirkan mobilnya. Dia pun menuju ke arahnya dan mengetuk pintu mobilnya.

"Kenapa kau membuntuti ku?" tanya Vivian.

"Aku khawatir saat melihat mu pergi dan menangis," ujar Feng Yan. Melihat Vivian menangis, ia langsung berlari menuju ke arah mobilnya dan membuntutinya.

*Dia cantik sekali batin Feng Yan.

Aku harus memasang wajah sedih padanya*.

"Apa terjadi sesuatu?" tanya Feng Yan.

Vivian menunduk dan tersenyum. "Aku akan menceritakannya pada mu."

Feng Yan mengekori Vivian sampai masuk ke dalam Restaurant. Dia menarik kursi untuk Vivian dan Vivian pun duduk.

"Terimakasih."

"Kau ingin pesan apa?" tanya Feng Yan.

"Aku ingin pesan salad saja dan jus jeruk," ujar Vivian.

Feng Yan pun memesan pesanan yang Vivian inginkan dan memesan lainnya pula.

"Oh iya, tadi kenapa kamu menangis dan berlari?" tanya Feng Yan.

Vivian mulai menceritakan semuanya dan membuat Feng Yan merasa iba. Akan tetapi semua ini rencana dari teman ibunya itu, Diane. Ia tidak bisa melakukan apapun selain menurutinya.

"Kalau ada sesuatu kau bisa cerita pada ku." Ia hanya bisa menjadi tempat ceritanya saja, bukan berarti bukan membantunya. "Aku akan membantu mu."

Feng Yan tersenyum, ia harus membicarakan ini pada mommy Diane.

"Em, aku mau ke toilet dulu," ujar Vivian. Dia pun menuju ke arah toilet. Selesai dari toilet membersihkan tangannya, ia kembali, namun melihat seseorang yang ia kenal. Ia menghentikan langkahnya. Ia melirik Feng Yan yang fokus pada ponselnya, ia pun mencari temoat untuk mendekati kedua pria itu dan mengambil alih tempat duduk di belakang pria itu.

"Kau yakin menikahi siapa itu, Alena?" tanya seorang pria. Asistennya kembali bertanya. Ia tidak yakin pria di depannya bisa mencintai seorang wanita setelah kekasihnya meninggal.

"Aku tidak yakin, biarlah menjadi urusan nanti."

"Kau tidak mencintainya bukan? Aku tidak percaya kau sudah melupakannya."

"Aku memang tidak mencintainya dan menyukainya, biarlah dia menjadi istri pajangan saja. Tapi untuk kakaknya, aku rasa ...."

Drt

Vivian mengerutkan keningnya, ia merasa memiliki sesuatu yang baru. Kedua pria di belakangnya pun pergi setelah mendengarkan suara seseorang dari ponsel pintarnya itu.

"Jadi dia tidak berencana untuk menikahinya, tapi sekalipun tidak ada cinta hidup Alena pasti enak-enak saja. Aku tidak akan membiarkannya, bagaimana pun aku akan menggagalkan pertunangan itu."

Vivian melirik ke arah Feng Yan. "Bagaimana kalau aku mewujudkannya di acara pertunangan itu?"

Vivian tersenyum licik, ia akan membuat berita heboh tentang mereka berdua.

...

Hari yang di tunggu-tunggu pun telah tiba, kini acara pertunangan Feng Yan dan Vivian serta acara pertunangan Anderson dan Alena. Vivian dan Alena di rias secantik mungkin. Banyak tamu yang sangat penting di undang, mereka melakukannya di salah satu hotel ternama.

Lagi-lagi melihat Vivian Anderson terpesona, seakan ia ingin memilikinya sama halnya dengan nenek Amel, ia lebih menyukai Vivian dari pada Alena, namun karena janji, ia tidak bisa mengingkarinya.

Feng Yan sudah tidak sabar ingin memiliki Vivian, setelah melakukan pesta pertunangan ia ingin secepatnya membuat pesta pernikahan untuk Vivian.

Acara pun telah tiba, kini Vivian dan Alena telah menyandang status sebagai tunangan seseorang. Separuh jiwa mereka telah terikat.

"Vivian ini minumlah," ujar Feng Yan. Dia memberikan cairan merah pada Vivian.

Tanpa rasa curiga, Vivian meneguknya hingga tandas. Ia memiliki sebuah rencana untuk Feng Yan dan Alena. Rencananya sudah matang.

"Aneh kenapa aku merasa tidak nyaman?" batin Vivian. Merasa suhu tubuhnya terasa panas ia mulai curiga bahwa minuman yang di berikan oleh Feng Yan telah di campuri sesuatu.

"Sayang wajah mu kenapa? Kau merasa tidak enak badan, aku akan membawa mu ke hotel." Feng Yan tersenyum, rencananya terjalin sempurna.

Sepertinya aku tidak memiliki banyak waktu lagi batin Vivian.

"Aku merasa tidak enak badan, bisakah kita pergi?"

Feng Yan meminta ijin untuk mengantarkan Vivian ke hotel. Vivian pun sekuat tenaga menahan keanehan dalam tubuhnya.

Pintu Lift menuju lantai 10 pun terbuka, Feng Yan mengantarkan Vivian ke salah satu kamar. Sebelum memasuki kamar, Vivian memesan anggur untuk mereka berdua. Suasana temaram itu begitu romantis seperti sepasang pengantin yang akan melakukan malam pertama.

"Kau ingin menghabiskan banyak waktu untuk ku?" tanya Feng Yan.

Vivian mengangguk dan tersenyum. "Tentu saja, malam ini aku ingin menghabiskan banyak waktu untuk mu."

Vivian melirik pelayan hotel itu dan tersenyum. "Minumlah, kita harus merayakannya." Vivian menuangkan cairan merah itu ke gelasnya dan gelas Feng Yan.

Sebelum memasuki pesta pertunangan, ia menemui seorang pelayan yang di sogok oleh ibu tirinya dan Alena agar bisa tidur bersama dengan Anderson, namun kali ini ia menggagalkannya meskipun ia telah di kelabui.

"Ini sangat enak," ujar Feng Yan merasakan nikmatnya meminum anggur itu. "Kau tidak meminumnya?"

"Aku akan meminumnya, tapi harus menunggu kegilaan mu dulu."

Feng Yan tertawa, ia langsung meneguknya hingga beberapa detik dia kehilangan kesadarannya. Vivian membantu Feng Yan membaringkan tubuhnya di atas ranjang, ia langsung bergegas pergi meskipun berjalan sempoyongan.

"Sialan, dia pria brengsek yang pernah aku temui."

"Nona." Seorang pelayan menyapa Vivian. "Saya sudah menjalankannya, saya juga memberikan obat untuk Nona Alena. Sepertinya Nona juga butuh istirahat silahkan Nona ke kamar ini."

"Baiklah, aku akan menambahi bonus untuk mu. Pekerjaan mu sangat bagus."

Vivian langsung masuk ke dalam salah satu kamar setelah melihat kedatangan Alena. Dia tersenyum saat Alena memasuki kamar Feng Yan.

1
Desi Belitong
enak bener anak nya suruh orang yang jaga
Desi Belitong
kamu lemah anderson membuat mu akan kehilangan vivian
Dewi Antris
Luar biasa
Leli Ratnawati
Kecewa
Wahyun Yuni
aku masih penasaran
Sripuan
Luar biasa
Sinta Amma MRasyid
Buruk
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻
Daffa Alauna
Luar biasa
naomi
logika aj nih Thor KLO gw d suruh ngerawat anak mantan idiiiih soriiiiii....jiwa emak gw meronta baca novelmu kaga masuk di akal sehat gw
Mugu: Sepakat......
total 1 replies
Nazia wafa abqura Nazia wafa abqura
bagus
Ryan Jacob
semangat Thor
Afifah Nahda Rafanda
Luar biasa
Miyagi Mitsui
malas lah .aku mau tinju muka Si a anderson
Mulyanih Mulyanih
Kecewa
Mulyanih Mulyanih
Buruk
Kayla M.z.k
ending nya mengecewakan
Nicky Nick
vivian tgglin aja si anderson itu.. laki2 ga' pny pendirian
Nicky Nick
hadeeeh anderson yg tegas dong elina masa lalu & vivian masa dpnmu..
Nicky Nick
ogah jd istri pajangan maunya istri beneran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!