Arabela, terpaksa harus berlapang hati menerima kenyataan pahit. Perempuan cantik itu harus rela meninggalkan sang kekasih demi menuruti perintah keluarga untuk menikah dengan kakak ipar nya sendiri.
Adila, kakak kandung Arabela meninggal karena melahirkan seorang putri, hingga keluarga memutuskan untuk menikahkan arabela dengan Vano Herlambang,
bagaimana kisah Arabela dengan Vano? apakah mereka menemukan kebahagiaan atau sebaliknya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retmiduski, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Butik
" jangan terlalu di pikirkan sayang, omongan Tika anggap saja angin lalu, yang terpenting kamu dan Vano memberi dan membuat harapan untuk hubungan pernikahan kalian " Ajeng memberi nasehat kepada sang putri
" Hmmm iyaa ma, Ara baik baik saja kok ma , tidak ada yang Ara pikir kan " tentu saja Arabela berbohong kepada ibu nya , dia tidak ingin berbagi Luka nya kepada orang lain apa lagi kepada ibu nya sendiri.
" Baiklah mama akan ke bawah kasihan mertua kamu mungkin kewalahan mengurus Alana" Ajeng pergi keluar dari kamar nya Ara dan Vano
***
" Undangan grand opening otomotif ? Esok Minggu" tanya Vano kepada sang asisten
" Benar pak , sekalian mereka mengadakan pameran mobil terbaru dan maaf pak di sana tertulis datang bersama pendamping mungkin mereka lupa atau tidak tahu. Tapi saya siap menemani bapak ke acara tersebut " ujar Tasya tersenyum manis berharap Vano mengajak nya.
" Terimakasih, saya bisa pergi sendiri" ujar Vano sekalian menyuruh asisten nya keluar
" Siapa pemilik usaha ini? Hmmm seperti nya ada yang aneh " ujar Vano memanggil Andre ke ruangan nya
" Andre cari tahu pemilik undangan ini, siapa dia ? Seperti nya ada yang aneh, secara tiba-tiba saya mendapatkan undangan dari usaha mobil dan satu lagi bukan kah lokasi dari daerah ini sangat mahal karena kita juga memiliki beberapa toko dan gedung di sana untuk di sewakan. Setahu saya ini adalah gedung kepemilikannya om Beni , cari tahu selengkap-lengkapnya dan sedetail nya Andre" ucap Vano kepada asisten pribadi nya
" Tentu pak, saya akan mencari tahu Semua pak. Saya permisi"
" Oooh ya setelah makan siang anda tidak lupa bukan? Bertemu dengan nyonya Ara di butik yang sudah di atur oleh nyonya Astrid " sambung Andre sebelum benar benar keluar dari ruangan tersebut
" Baiklah"
***
" Nak , mama tahu hubungan kamu dan Vano belum seperti hubungan pernikahan normal lain nya, tapi percaya lah sayang jika semua nya akan baik jika kalian berdua sama sama berjuang untuk hubungan kalian "
" Mungkin saat ini Vano memang seperti beruang kutub semenjak Dila tiada. Tapi mama yakin Ara bisa membuat Vano yang dulu datang kembali, mama percaya Ara bisa " sambung Astrid kemudian
" Ara akan mencoba nya ya mah, tapi kiara butuh doa mama dan support mama " jawab Ara kepada Astrid
" Tentu nak, doa mama ada bersama kalian . Jadi mama mintak kamu tidak lagi memikirkan ucapan yang di lontarkan oleh Tika barusan. Karena perempuan seperti itu akan senang jika kalian bertengkar dan Tika akan bahagia jika dia tahu kamu gelisah karena ucapan nya " ucap Astrid kemudian
" Iya mam, Ara mengerti apa yang mama maksud, Ara akan kuat dan lebih tegas lagi kepada Tika jika dia tetap saja mengganggu mas Vano " Ara tersenyum kepada Astrid
" Nah itu baru menantu mama, sekarang bersiap lah karena kita akan ke butik untuk mencoba gaun pernikahan kamu dan Vano " Astrid menjadwalkan Vano dan Ara fitting baju resepsi pernikahan mereka
" Oke ma , makasih ya mam udah sayang ke Ara dan mbak Dila dulu " jawab Ara sambil memeluk Astrid
" Sama sama sayang, bagi mama kamu dan Dila adalah keberuntungan mama. Mama beruntung memiliki menantu seperti kalian berdua , terimakasih "
***
" Siapa mereka pah? Kita terlalu banyak mengeluarkan uang kepada mereka , apa Untung nya mereka bagi kita "
" Alex , dia memiliki dendam yang sama dengan kita, kehancuran Bram dan anak anak nya " yah Alex telah kembali dari luar negeri . Kepulangan nya ke tanah air di percepat menurut perkiraan ayah nya Beni
" Hmm tidak usah kwatir Alex, kita akan membuang mereka jika mereka tidak menghasilkan bagi kita lagi " sambung beni kepada putra nya tersebut
" Apa mereka mengetahui kepulangan aku pap?" Tanya Alex kepada Beni
" Tentu mereka tahu, dan seperti nya mereka sedikit goyah sekarang. Kamu tahu Sendiri jika istri dari Vano telah meninggal dunia karena melahirkan . Saat yang tepat untuk menyerangnya sekarang, karena Vano di dalam kondisi tidak baik baik saja . Satu lagi yang papa tahu Vano di paksa menikah dengan adik ipar nya sendiri , adik kandung mendiang istrinya " Beni menjelaskan secara rinci kepada anak nya Alex
" Hmmm kita akan membereskan semuanya pah, secepat nya . Aku akan mengembalikan penghinaan yang papa terima dari keluarga mereka " Alex menenangkan papa nya
" Terimakasih nak , papa akui kamu memang anak nya yang berbakti nak . Kita akan memulai nya hari Minggu besok saat grand opening usahanya Andra yang pasti nya akan mengundang Vano dan sang istri" ujar beni kepada Alex
***
" Andra Pratama "
" Benar pak, usaha tersebut di miliki oleh Andra Pratama" ujar Andre mengulang perkataan nya
" Andra Pratama? Apa orang baru di dalam industri ini? Apa kah dia menyewa atau membeli ruko tersebut?' ujar Vano seperti mengingat ngingat sesuatu
" Andra, apa itu mantan Ara di bandung, apa dia sudah sesukses itu? " Ujar Vano berbicara sendiri
" Jika bapak penasaran, saya sudah mendapatkan photonya pak ' ujar Andre sambil menyodorkan ponsel pribadi nya ke Vano
" Andra? Yahh ini Andra. Andra mantan Ara, secepat itu dia Sukses dan banyak uang seperti sekarang ini. Saya tidak percaya Semua ini " ujar Vano kepada Andre
" Seperti yang anda tahu pak , gedung tersebut kepunyaan pak beni dan Alex . Apa mungkin Andra berkerja sama dengan pak beni dan anaknya Alex " ujar Andre mengeluarkan pendapat nya
" Entahlah tapi yang jelas kita tidak boleh terkecoh dengan apa pun terlebih lagi Alex sudah kembali dari luar negeri " ujar Vano kepada Andre
"Siap bos " ujar Andre
***
Ara dan Astrid telah sampai di butik yang telah di pilih oleh Astrid sekaligus mertua nya . Tentu tidak sembarang butik untuk acara penting nya Ara dan Vano.
" Ayok sayang" ajak Astrid mengandeng tangan Ara
" Wah wah kamu membawa bidadari cantik ke butik saya jeng " ujar seorang perempuan paro baya yang seumuran dengan Astrid
" Tentu ini adalah menantu saya " dengan bangga Astrid memperkuat Kiara sebagai menantunya
" Wawww istrinya Bara sangat cantik, Bara sangat pandai mencari istri" ujar perempuan tersebut
" Haha kamu salah jeng, bukan bara melainkan istrinya Vano, Kiara " ujar Astrid seperti memberi klarifikasi terhadap ucapan teman nya tersebut
" What? Vano? Jadi yang dari kemarin gaun yang jeng pesankan adalah untuk istrinya Vano bukan untuk istrinya bara " perempuan paro baya tersebut bahkan belum mengetahui jika Vano dan Ara sudah menikah
" Iya dong" jawab Astrid tersenyum
" Sebentar lagi Vano datang , jadi bisakah Ara mencoba gaun pengantin nya sekarang?" Sambung Astrid kemudian
" Tentu , kemari lah sayang " ujar pemilik butik itu.