NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:116.9k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 6

Pagi ini, Xena kembali menunggu Rayan di lobby. Dengan satu cup coffee di tangannya.

‘’Nungguin pak Rayan lagi?’’ Cassie menghampiri, wanita itu baru datang dan langsung mengambil posisi di samping Xena.

Belum sempat menjawab. Xena sudah berdiri. Rayan baru saja sampai. ‘’Tunggu bentar ya Sis.’’ Tasnya diberikan pada Cassie, sedangkan dia langsung berlari kecil, menghampiri Rayan.

‘’Welcome drink nya pak.’’ Sedikit bercanda. Berharap Rayan menyambut baik pemberiannya.

‘’Saya nggak suka coffee.’’ Xena membeo. Tak suka bagaimana? Di pertemuan pertama mereka, Xena jelas melihat Rayan datang dengan membawa satu cup coffee di tangannya. Xena juga membeli Coffee yang sama dengan yang waktu itu dibawa Rayn.

‘’Loh waktu itu kan ….’’

‘’Berhenti mengikutiku!’’ Xena terdiam, langkahnya dihentikan. Dipandangnya punggung Rayan yang semakin menjauh.

Beberapa karyawan melemparkan komentar tak menyenangkan.  Xena tak peduli. Dia hanya tidak ingin komentar-komentar itu mempengaruhinya dan malah membuatnya badmood.

‘’Kamu baik-baik saja?’’ Cassie menghampiri. Cassie takjub dengan mental Xena yang sama sekali tidak down. Jelas-jelas Rayan sudah menolaknya, tapi sama sekali tak ada raut sedih di wajah Xena. Wanita itu malah tersenyum ceria, menarik tangan Cassie menuju ruangan kerja mereka.

Seolah tak terjadi apa-apa, barusan. Hebat bukan?

‘’Kudengar ada yang ditolak lagi.’’ Ucapan sambutan untuk Xena, dari Cindy rekan kerjanya yang beberapa hari lalu meremehkannya.

‘’Itu aku, ada masalah?’’ Tanpa malu, Xena mengakui kalau lagi-lagi Rayan menolaknya.

Yang sabar ya Xena.’’ Beberapa rekan menyemangati.

‘’Nggak masalah. Masih banyak waktu.’’ Para rekan tersenyum. Inilah yang mereka sukai dari Xena. Wanita itu tak pernah kehilangan semangat. Jika sudah suka sesuatu, Xena akan berusaha dengan sangat keras, untuk mewujudkannya.

‘’Semangat, mbak mendukungmu.’’

‘’Aku makan dulu kali ya, kan mau didukung sama mbak Rani hehehe.’’ Xena malah bercanda.

‘’Nggak ada makan-makan. Ini sudah jam kerja!’’ Si botak berlalu begitu saja, sedangkan para rekan langsung saling tersenyum sebelum mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing.

*****

Dua minggu sudah, sejak hari pertama Rayan bertemu Xena dan sudah dua minggu terakhir juga, Xena terus menerornya. Entahlah, wanita itu seperti tak mengerti bahasa manusia. Sudah berapa kali Rayan mengatakan, untuk tak mengganggunya lagi, tapi Xena seakan tak mengerti dan selalu datang mengganggunya.

Pagi hari, Xena selalu menunggunya di lobby, membawakan satu cup cappucino kesukaannya. Xena juga sering membuatkan bekal makan siang untuknya. Tak pernah Rayan menerima pemberian Xena dan selalu menolak dengan kasar. Tapi entahlah, wanita itu tak pernah sekalipun tersinggung dan selalu saja datang mencari dan mengganggunya.

‘’Apa kamu nggak punya harga diri? Sudah berapa kali saya katakan, kalau saya nggak tertarik dan nggak akan pernah suka pada wanita sepertimu!’’

Xena menunduk sejenak, sebelum kembali menengadah. ‘’Pak Rayan bisa kasih tau saya, wanita seperti apa yang bapak inginkan dan saya akan coba berubah seperti yang bapak mau.’’

‘’Yang jelas bukan kamu!’’

‘’Loh kenapa? Sepertinya saya cukup cantik untuk menjadi istri pak Rayan, nanti.’’

‘’Bisa mati berdiri saya.’’

‘’Lah jadi janda dong saya.’’

Rayan mengerang kesal. Untung wanita, pikir Rayan yang sudah mengangkat bogemnya, seolah ingin memukul Xena.

Rayan tak habis pikir lagi pada Xena. Tak pernah sekalipun wanita itu takut padanya. Seperti sekarang, Rayan sudah mengerang kesal, tapi Xena malah tersenyum, seperti orang tak berdosa.

‘’Pergilah, saya banyak kerjaan,’’ usirnya pada Xena.

‘’Terus ini?’’ Xena mengangkat cup coffee dan bekal makan siang untuk Rayan.

‘’Buang!’’

‘’Nggak baik pak buang-buang makanan. Dimakan ya.’’

‘’Kamu yang buang atau saya yang buang?’’

Xena tak lagi membantah. Dia hanya tak mau mengganggu Rayan yang sudah mulai fokus dengan pekerjaan. Tanpa mengucap apapun, Xena melangkah mundur dan menutup pintu ruangan Rayan.

Rayan hanya melirik sambil mendesah berat. Merasa lega saja, karena Xena tak lagi dihadapannya.

*****

‘’Mau dibuang?’’ Seorang pria menginterupsi, saat Xena akan membuang coffee dan makan siang yang tadinya akan diberikan pada Rayan.

‘’Kamu mau?’’ Tanpa pikir panjang, Seina menawarkan. Sayang juga kalau harus dibuang, dia bela-belain bangun lebih pagi hanya untuk menyiapkan bekal itu. Sedih saja, kalau makanan itu harus berakhir di tempat sampah.

‘’Bisa? Kebetulan aku belum makan siang.’’ Si pria tersenyum lebar. Xena lalu melangkah, mengajak si pria menuju meja kecil yang tak jauh dari mereka.

‘’Kayaknya enak nih.’’ Si pria memperhatikan, saat Xena membuka kotak makanan itu untuknya. ‘’Bisa aku makan sekarang?’’ tanyanya lagi yang langsung diangguki Xena. Dia menahan saat Xena hendak pergi.

‘’Bisa temani aku, aku nggak terlalu suka makan sendirian.’’ Tanpa menjawab, Xena duduk saja di depan pria itu, memperhatikan si pria yang makan dengan lahapnya. Emang masakannya seenak itu? Pikirnya.

‘’Oh ya, aku Aldo.’’ Aldo memperkenalkan diri.

‘’Xena,’’ balas Xena singkat. ‘’Makanannya seenak itu ya?’’

Dengan cepat Aldo menggeleng. ‘’Biasa aja.’’

‘’Tapi hampir habis tuh.’’

Aldo tertawa kecil, karena tiba-tiba Xena berbicara dengan nada ketus.

‘’Waktu masak tadi, emang kamu nggak nyobain?’’

‘’Kupikir rasanya sudah cukup enak.’’

‘’Berarti kamu nggak perlu nanya lagi dong.’’

‘’Ya selera orang kan beda-beda.’’

‘’Selera orang emang beda-beda. Tapi masakan enak akan selalu enak, bahkan untuk seseorang yang memiliki indera pengecap standar sekalipun. Dan kupikir, pria yang kamu sukai itu telah kehilangan indera perasanya. Dia tidak akan tau mana makanan enak dan tidak.’’

Xena mengangguk, sedetik kemudian menatap Aldo, dengan sedikit terkejut.

‘’Nggak perlu terkejut, aku cukup peka.’’ Xena hanya diam saja, menatap Aldo yang tersenyum dan sudah kembali meneruskan makannya.

‘’Sampai ketemu lagi ya,’’ ucap Aldo sebelum meninggalkan Xena. Xena tak menggubris. Lagian dia tak punya alasan untuk bertemu pria itu lagi, pikirnya dan ikut melangkah pergi.

*****

‘’Hai bro,’’ Rayan dikagetkan dengan kedatangan Aldo yang tiba-tiba. Sengaja, Aldo memang tidak memberitahu. Pria itu sadar, kalau Rayan sedang menjaga jarak darinya.

‘’Sibuk banget ya, sampai nggak ada waktu buat sahabat sendiri,’’ Aldo sedikit menyindir, melangkah menuju sofa tamu di ruangan Rayan.

‘’Sendirian?’’ Rayan bersikap biasa saja. Pria itu, kembali melanjutkan pekerjaannya dan sesekali melirik pada Aldo. ‘’ada apa?’’ tanyanya lagi, saat Aldo diam memperhatikannya.

‘’Kamu menyukai Sana?’’ Rayan berhenti, pikirannya sedikit blank, karena pertanyaan Aldo yang terlalu to the point. Matanya dipejamkan sejenak, agar tenang. Setelah itu, dia melihat Aldo.

‘’Sana itu sahabatku dan lagian dia sudah menjadi kekasihmu.’’

‘’Kalau dia bukan kekasihku?’’

Kalau Sana bukan kekasih Aldo? Tentu saja Rayan akan dengan senang hati memberitahu Sana tentang perasaannya, menjadikan wanita itu miliknya, tapi tak mungkin, dia menjawab seperti itu.

‘’Kalau dia tidak menjadi kekasihmu, mungkin saja dia akan menjadi kekasih orang lain.’’ Rayan menjawab dengan nada cuek, hanya pura-pura saja, untuk menghilangkan kecurigaan Aldo.

‘’Jujur padaku, kamu menyukai Sana kan?’’

‘’Ya, aku memang menyukainya.’’ ucapannya terjeda, sedangkan Aldo, pria itu nampak cemas menunggu jawaban Rayan, ‘’tapi, hanya sebagai sahabat. Kenapa, kamu tiba-tiba cemburu padaku?’’

Aldo sedikit legah. Setidaknya dia sudah bertanya langsung pada Rayan dan sudah memastikan kalau Rayan tak menyukai kekasihnya. Diapun berdiri, menatap intens Rayan.

‘’Terus kenapa belakangan ini kau susah sekali dihubungi?’’

‘’Astaga, kamu sudah seperti kekasihku saja.’’

‘’Aku serius Ray. Aku rasa kamu menghindariku, sejak tahu hubunganku dan Sana.’’

‘’Siapa yang menghindarimu, kamu tidak lihat.’’ Rayan menunjuk banyaknya dokumen di mejanya.

‘’Dan berhenti membahas Sana, aku sudah punya seseorang yang kusukai.’’ Aduh, ada apa dengan mulutnya, kenapa bohongnya kejauhan sih? Pikir Rayan langsung menyesali ucapannya, sedangkan di depannya, Aldo sudah excited, bertanya tentang sosok yang disukai Rayan.

Rayan merasa sudah menggali kuburnya sendiri. Entahlah, tiba-tiba dia berpikir untuk menyewa seorang wanita, untuk pura-pura menjadi kekasihnya.

Semakin resah saja dia, saat Aldo menyuruhnya membawa wanita itu, pada hari ulang tahunnya nanti. Mana ulang tahun Aldo tinggal 2 hari lagi.

Bersambung.....

1
3sna
bukan mencintai,cm menyukai
3sna
tdk ada pertemanan antara laki2 dan perempuan,,
3sna
sampe bb ini masih muter2 trnyt
3sna
daniel#rayyan,,typo bnyk bgt
aca
terlalu lemah gampang maafin dasar bodoh
aca
abis ne nangis darah qm ray
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
Noviendah Sitohang SmileVoice
sedih 😩
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Leni
xen kpn pergi a biar kapok ray
Leni
ditunggu bila waktu a tiba
Leni
ngk jelas kadNg Daniel sebut rayan
missyy
🌹🌹🌹🌹
missyy
ciee xenaaa/Joyful//Joyful/
missyy
yang tegas dong rey, gimana sih jadi cowo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!