NovelToon NovelToon
Aku Istri Ke Dua Bukan Pelakor

Aku Istri Ke Dua Bukan Pelakor

Status: tamat
Genre:Poligami / One Night Stand / Pengantin Pengganti / Tamat
Popularitas:744.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: nana shin

Kiara, adalah gadis sebatang kara. Dia bekerja sebagai Pramusaji di sebuah restauran ternama. Dia bekerja banting tulang untuk melunasi hutang ayahnya seorang bandar judi yang telah di tipu dan terlilit utang. Ibunya sakit-sakitan. Ketika seorang istri CEO perusahaan mengajaknya kerja sama. Yaitu menikah dengan Suaminya Agam, karena Dia Mandul. Dan Kiara akan mendapatkan uang, berapa pun Dia mau, asal bisa melahirkan anak laki-laki pewaris perusahaan Agam. Usia mereka yang terpaut 20 tahun itu membuat Kiara ragu. Namun Dia yang slalu mendapat teror dari bandar Narkoba lainnya pun tak bisa lagi menolak takdirnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nana shin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kiara kaget

Kiara pun berjalan menuju pintu dengan sangat pelan, dia takut akan membangunkan Tuan Agam karena saat ini Kiara belum siap untuk bertatapan langsung dengan Agam, hanya dengan berduaan saja, saat dia ingin membuka pintu.

"Kiara ..., kau sudah bangun?" ketus Agam menggelegar.

Membuat jantung Kiara hampir melompat dari tempatnya.

"Tuan ..., Maaf, apa aku mengganggu tidurmu?" tanya Kiara,

Namun dia tidak berani berbalik. Dan hanya diam di tempat dan menunduk menghadap pintu.

"Jam berapa sekarang?" tanya Agam.

"Baru jam 07.00 Tuan," sahut Kiara.

"Busyit ..., aku terlambat," ucapnya ketusnya lagi.

Dia pun bergegas bangun dan berjalan menuju pintu. Kemudian memegang handle pintu dan membukanya kasar, sehingga badan Kiara pun agak sedikit tertabrak oleh badan Agam, namun Agam tidak menghiraukannya. Lelaki itu pergi meninggalkan kamar tanpa menoleh.

Sementara Kiara tampak hampir terjatuh karena tertabrak oleh bahu kekarnya Tuan Agam.

"Aduh, jeritnya pelan, Dia pun berpegangan ke dinding di samping pintu, agar menahan tubuhnya agar tidak terjatuh ke lantai.

Agam terus berjalan menaiki tangga dan memasuki kamarnya. Dia menyapu sekeliling kamar.

"Clara ..., apa kalau di kamar mandi?" teriak Agam mencari istrinya, saat dia tidak menemukan istrinya, di kamarnya.

"Ke mana Dia?" gumamnya.

Kemudian Agam pun mengambil teleponnya, dan menelepon Istrinya.

"Hello Sayang ..., Kai ada di mana sekarang?" tanya Agam, saat Clara mengangkat teleponnya.

"Sekarang aku sedang di rumah mama, ada apa?" tanya Clara.

"Kau di rumah Mama? kapan kau ke sana?" tanya Agam.

"Tadi malam, setelah aku menyuruh Mas Agam ke kamar Kiara," ucap Clara.

"Untuk apa kau ke rumah mamamu? pagi ini aku akan bekerja, siapa yang akan melayaniku?" tanya Agam.

"Kan ada Kiara Mas, aku sudah berpesan padanya tadi malam, agar dia menyiapkan semua keperluan mu l," ucap Clara.

"Apa-apaan ini? apakah kau ingin menggantikan posisi mu dengannya?" ketus Agam kesal.

"Bukan begitu Mas, lebih cepat dia hamil, maka lebih cepat pula dia akan meninggalkan rumah kita, maka pernikahan kita pun akan normal kembali, hanya itu yang aku inginkan Mas," ucap Clara.

Sebenarnya hatinya sangat sakit, saat mengatakan itu, namun Clara tidak ada pilihan lain, semua sudah terlanjur, dan harus berhasil demi ambisinya.

"Tidak semudah itu, Clara! apakah kau ingin menggantikan dirimu dengan dirinya? Terus? bagaimana kalau selanjutnya dia benar-benar telah bisa menggantikan dirimu? Apakah kau bisa menerimanya?" tanya Agam.

"Mas ..., tidak semudah itu kan? bukankah kau sangat mencintaiku? jadi aku percaya bahwa kau tidak akan pernah jatuh cinta kepadanya," ucap Clara yakin.

"Aku tidak bisa berjanji Clara, kau pergi saja tidak pamit padaku? bahkan sekarang pun kau menyuruh wanita itu untuk melayani semua keperluanku, sampai ke masalah ranj**ang juga."

"Mas ...."

"Aku mau ke kantor."

Klok.

Telepon di tutup dengan tanpa salam sayang seperti biasanya.

"Kiara! Kiara! kemarilah!" teriak Agam sangat nyaring dan sangat lantang.

"Iya Tuan, sebentar."

Kiara pun menaiki tangga engan tergopoh-gopoh, karena Takut dimarahi oleh Tuannya itu. Dia juga memanggil Tuan pada Agam, walaupun status Agam adalah suaminya sendiri.

"Cepat kau carikan baju untukku! pagi ini semua keperluanku kau sudah tahu kan? Clara sudah mengatakan itu padamu kan?" ketusnya.

"Iya Tuan," sahut Kiara.

"Tapi mengapa kau tidak kemari dari tadi?" kesal Agam.

"Maaf tuan, tadi aku sedang di dapur untuk menyiapkan makan pagi Tuan," ucap Kiara.

"Sekarang bereskan semuanya, Aku ingin mandi, dan berangkat kerja," ucapnya seraya berlalu ke kamar mandi.

"Baik Tuan."

Kemudian Kiara pun mengambil baju sesuai yang di lerintahkan Clara tadi malam.

"Hari ini baju apa ya? Oh iya ..., tadi malam kan Nyonya Clara mengatakan, kalau hari ini biasanya dia pakai kemeja putih. Baiklah, ini dia."

Kiara pun mengambil kemeja putih dan celana hitam, dia meletakkan baju itu di atas ranjang, kemudian dia pun baru duduk di depan meja rias Clara, untuk menunggu Agam keluar dari kamar mandi, Namun ternyata, Kiara sempat melamun sehingga tidak menyadari kalau Agam sudah keluar dari kamar mandi nya.

"Kau duduk di sana? itu adalah kedudukan istriku! aku tidak suka kau menyentuh barang-barangnya!" ketus Agam, saat melihat Kiara membaca merk parfum yang dimiliki Clara di atas meja riasnya.

"Tuan ..., Maafkan saya," ucap Kiara.

Kemudian Kiara pun berdiri seperti jongos dengan memegangi kedua tangannya di depan badannya, Agam pun memasang baju dan memasang kancingnya, juga memasang celananya.

Namun sayang ..., Agam lupa cara memasang dasi, karena selama ini Clara lah yang selalu memasangkan untuknya. Berulang kali dia mencoba memasangnya, namun selalu saja salah.

Kiara yang melihat tidak berani untuk menawarkan jasanya, karena takut kalau Agam tidak menyukainya, akhirnya Agam pun menyerah, dan membiarkan dasi itu bergantung di lehernya.

Agam pun keluar dari kamar sementara Kiara mengikuti dari belakang, Agam menuju dapur dan duduk di depan di meja makan. Agam tampak menunggu Kiara menyajikan makanan untuknya, perlahan Kiara pun mengambilkan nasi dan mengambilkan lauk pauk.

Karena Agam selalu sarapan Nasi, walau cuma sedikit, itu yang dikatakan Clara tadi malam. Agam pun perlahan menyantap makanannya, sementara Kiara hanya duduk di belakang Agam.

Saat ini Bibi sedang pergi ke pasar berbelanja untuk keperluan besok, jadi hanya mereka bersua di rumah itu.

"Apakah kau bisa memasak?" tanya Agam pada Kiara.

"Ya Tuan, saya sering membantu ibu di dapur," ucap Kiara.

"Bagus, Baiklah ..., mulai besok pagi, aku ingin kau yang memasak sarapan untukku," ucapnya.

"Tapi ...."

"Tidak ada tapi-tapian, kau harus masak untukku setiap pagi dan malam, sedang siang, aku akan makan di kantor," ucapnya.

"Baik Tuan," sahut Kiara.

"Kau harus melayani aku layaknya seorang istri," ucap Agam.

Padahal selama ini Agam tidak pernah merasakan merasakan Clara, karena Clara memang tidak pandai memasak.

"Baik Tuan, saya akan mencobanya," ucap Kiara.

"Kau harus bisa, belajar sama Bibi, aku tidak mau makan yang rasanya cuma garam saja," ketus Agam.

"Iya Tuan," sahuy Kiara.

Agam pun selesai makan dan pergi begitu saja, meninggalkan meja tanpa menoleh ke arah Kiara, saat di depan teras.

"Tuan ..., tunggu!" ucap Kiara memanggil Agam l.

Agam pun berhenti tanpa menoleh, Kiara dengan sangat sopan berjalan ke depan Agam, dan menunduk tak berani menatap Agam.

"Tuan ..., maaf, kalau boleh, saya akan merapikan dasi Tuan?" ucap Kiara.

Agam lupa, kalau dasinya belum terpasang dengan benar. Agam terdiam, namun juga tak berjalan.

Kiara mengerti, bahwa itu pertanda adalah 'iya'. Akhirnya Kiara pun memasang dasi Agam. Untunglah walaupun Kiara hanya sebagai seorang pramusaji di sebuah restoran, namun dia juga bisa memasangkan dasi, dan kali ini berhasil.

"Sudah Tuan," ucap Kiara sambil mundur.

"Hmmm," gumam Agam sambil berjalan meninggalkan Agam.

"mungkin ini lumayan" gumam Kiara memuji dirinya sendiri.

Agam sudah meninggalkan Kiara tanpa mengucapkan terima kasih, jantung Kiara rasanya deg-degan, bahkan saat berhadapan dengan Agam, rasanya nafasnya pun sulit keluar, saat Agam sudah pergi dari hadapan Kiara, dia pun menghela nafas dalam dan melepasnya kasar. Kiara kembali ke dalam rumah.

Bersambung...

1
Sadriyanti Lahari
kita Kira agam laki laki yg Tegas,sdh jo kiara kase tinggal jo laki macam bagitu
Sadriyanti Lahari: 😊😊😊😊 😄😄😄😄
Nana Shin: lama nggak nongol😁
total 2 replies
Sadriyanti Lahari
kita dukung ngana pe niat agam,spya mama mantu tdk hidup terlantar
Sadriyanti Lahari
akhirnya agam bisa merasakan nikmatnya belah duren 😊😊😊
Sadriyanti Lahari
kiara sadarlah ..Minta pada Suamimu agar kamu dan clara tinggal terpisah ingat ibumu yg sedang sakit... klu memang agam mencintaimu pastilah dia akan mencarikan rumah untukmu dan ibu
Sadriyanti Lahari
sukses selalu thor
Sadriyanti Lahari
maaf kiara ..talak belum terucap dari Suamimu,artinya kau masih sah istri agam
Sadriyanti Lahari
awal yg baik
Sadriyanti Lahari
silahkan santap daging segar pemberian clara.... karna itu sdh menjadi hakmu wahai sang harimau
Sadriyanti Lahari
dan kau juga harus memberikan nafkah lahir dan bathin layaknya seorang suami 😊😊😊dan saat kau merasakan manis dan nikmatnya madu istri mudamu hatimu akan berpaling padanya 😁😁😁
Sadriyanti Lahari
dan mama mertua pasti bersyukur mendapatkan menantu seperti kiara .
Nana Shin: Kau ke mana saja?🤣🤣🤣 aku udah hijrah ke platfoam orange😁😁😁
total 1 replies
Sadriyanti Lahari
nikmati saja harimu dgn sesukamu clara.... saat agam mendapatkan sentuhan pertama dan kasih sayang tulus dari kiara..hati dan cinta agam mulai terbagi....
Sadriyanti Lahari
sepertinya cinta clara sangat mencintai harta
Sadriyanti Lahari
pasti akan ada hati yg terluka dan rasanya sangat menyakitkan...
Sadriyanti Lahari
lanjut
Veyra
semangat kak nana

ayo kak mampir lagi ke tempatku yuukkk 😅
Ma Em
wah Fathan lamarannya mewah bener semoga keluarga Agam dan Kiara selalu bahagia.
Ma Em
Biasa
Nana Shin: kok di kasih bintang 2 bunda. karya ini akan tenggelam. sangat sulit untuk mencari ide. harus begadang untuk mencari ide.
total 1 replies
Ma Em
yang sabar ya Adam itu coba, an pasti kamu akan sukses kembali biarlah sekarang orang merendahkanmu tetaplah berusaha untuk meraih masa kejayaanmu.
Nana Shin: Terima kasih Bunda. berkenan mampir di karya remahan Nana😅 yuk ikuti Nana. insyaa Allah bukan depan akan terbit novel baru. setelah aku libur 2 bulan menulis.
total 1 replies
Ma Em
Kiara Agam itu cemburu kamu karena sudah bucin berbahagialah Kiara.
Ma Em
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!