NovelToon NovelToon
SERIAL SILAT PENDEKAR

SERIAL SILAT PENDEKAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Misteri / Ilmu Kanuragan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ikko Suwais

PENDEKAR Mabuk memiliki nama asli Suto Wijaya Kusuma dan dia adalah seorang pendekar pembela kebenaran dan menumpas kejahatan. Perjalanan nya dalam petualangannya itu banyak menghadapi tantangan dan rintangan yang sering kali membuat nyawa nya terancam. Namun pendekar gagah dan tampan itu selalu punya solusi dalam menghadapi permasalahan tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikko Suwais, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 9

PONDOK Ki Dharmapala dibangun dengan kayu-kayu sebesar paha. Mempunyai pagar keliling menyerupai benteng dari kayu yang di tata rapi dan rapat. Berkesan Kokoh. Halamannya cukup luas, dan mempunyai tempat berlatih silat bagi muridnya.

Menurut pengakuannya, Si Burung Bengal pernah mempunyai tiga orang murid, Dua lelaki dan satu perempuan. Yang perempuan adalah Karina Larasita, Dan merupakan satu-satunya murid yang masih hidup. Kedua murid lelaki si Burung Bengal tewas di tangan tokoh aliran hitam dari seberang. Tokoh tersebut telah tewas juga oleh pihak lain. Kini tinggal Karina Larasita sebagai murid sekaligus dianggap cucu sendiri bagi Ki Dharmapala.

Hampir seluruh ilmu si Burung Bengal selesai dipelajari oleh Karina. Tak heran jika gadis semuda itu sudah mempunyai ilmu yang cukup tinggi untuk ukuran gadis seusianya. Setidaknya begitulah pendapat si Burung Bengal membanggakan muridnya.

Pondok yang dibangun dua lantai itu mempunyai penerangan dari bahan bakar minyak jarak dan minyak kelapa. Kebetulan di kaki Bukit Semayam terdapat banyak pohon jarak di sela-sela pohon kelapa, sehingga buah kedua pohon itu dapat dijadikan minyak untuk penerangan pada malam hari.

Pondok itu bukan pondok yang terpencil. Kaki Bukit Semayam merupakan pedesaan yang tak bertuan. Sebuah desa yang tidak punya kepala desa dan tidak masuk wilayah kadipaten atau negeri mana pun. Mereka yang tinggal di kaki Bukit Semayam pada umumnya adalah orang-orang pendatang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap, dan akhirnya membangun rumah di tanah tak bertuan itu.

Sekalipun jarak dari rumah ke rumah cukup jauh, namun mereka saling kenal satu dengan yang lain. Dan mereka menaruh hormat kepada Ki Dharmapala yang tidak mau sembarangan mengangkat murid dan mewariskan ilmunya. Tetapi jika terjadi suatu bahaya, Pada umumnya mereka meminta bantuan si Burung Bengal atau murid cantiknya; Karina Larasita.

Ruang bawah mempunyai dipan lebar setinggi satu betis. Biasa untuk mewejang diri bagi Ki Dharmapala, Tapi juga sering berubah fungsi sebagai tempat tidur si Burung Bengal itu. Sedangkan ruang di lantai atas dipakai untuk kamar pribadi Karina. Disanalah Karina sering merenung seorang diri, Bak seorang gadis merindukan datangnya seorang kekasih yang sesuai dengan harapan hatinya. Namun sampai sekarang, Gadis itu tak pernah mendapatkan pria yang benar-benar tulus mencintainya dan sesuai dengan harapan hati. Bahkan ia pernah dua kali dikecewakan oleh seorang pemuda yang sampai sekarang meninggalkan dendam di hatinya.

Di ruang bawah itulah, Pendekar Mabuk duduk bersama Ki Dharmapala, Sementara Karina yang cantik jelita itu sibuk menyiapkan hidangan malam di dapur.

"Pertemuan kita ini seperti sudah diatur oleh dewata. Pada saat Karina butuh seorang pelindung yang sebayanya, Kau muncul di antara kami. Dan kurasa memang hanya kaulah orang yang cocok mendampingi Karina."

Pendekar Mabuk sunggingkan senyum kikuk.

"Aku tak mengerti maksudmu, Ki Dharmapala."

"Karina butuh seorang pendamping dalam mencari Gua Perawan Maut." Dahi pemuda itu berkerut heran.

"Gua Perawan Maut?!" Gumamnya lirih sepertí bicara pada diri sendiri. Tanpa diminta si Burung Bengal jelaskan tentang tempat yang dimaksud.

"Karina kehilangan seorang ayah ketika ia masih berusia tiga bulan di dalam kandungan seorang ibu. Ayahnya seorang putra raja Mandalika, Yang tewas di dalam pertempuran memperebutkan wilayah kekuasaan negeri Mandalika. Pada waktu itu, Si Jahanam Tua masih menjabat sebagai penasihat raja Mandalika. Ketika diketahui bahwa menantu perempuan sang raja hamil, Mereka menyangka kehamilan itu akibat perbuatan zina Rukmina dengan seorang lelaki tak dikenal."

"Siapa Rukmina itu?"

Nama ibunya Karina," jawab si Burung Bengal dengan suara pelan.

"Rukmina membantah tuduhan itu. Mereka tidak percaya bahwa Rukmina hamil pada saat suaminya gugur di pertempuran. Akibatnya, Rukmina diusir dari istana dan dianggap sebagai Rerempuan yang mengandung bayi iblis. Pengusiran itu akibat bujukan Jahanam Tua kepada sang Raja. la pandai mempengaruhi sang raja, Sehingga apa yang dikatakannya selalu dituruti dan dipercaya oleh sang raja. Di balik fitnah tentang si anak iblis itu, ternyata Jahanam Tua menaruh hati kepada Rukmina dan ingin menjadikan Rukmina sebagai perempuan pemuas gairahnya."

"Bejat juga si Jahanam Tua itu!" geram Suto Sinting.

"Memang sejak muda, Sejak ia masih memakai nama aslinya sebagai Burangrang, ia sudah berjiwa sesat, berwatak licik dan dengki."

Suto Sinting menggumam lirih dan manggut-manggut tak kentara.

"Lalu, bagaimana dengan nasib Rukmina itu, Ki?" tanyanya, mengembalikan percakapan semula.

"Rukmina kutemukan terkapar dalam keadaan mau melahirkan. Akhirnya kubawa ke seorang kenalanku yang menjadi dukun bayi. Rukmina melahirkan bayinya dengan selamat, dan bayi itu diberi nama: Karina Larasita. Sejak itu Rukmina dan bayinya hidup bersamaku. Dia kuanggap cucuku sendiri. Pada usia empat tahun, Karina kehilangan ibunya. Sang ibu tewas terkena senjata beracun. Dan tak diketahui siapa pembunuhnya. Tapi dugaanku pembunuhnya adalah si Jahanam Tua itu, Karena dia pandai bermain racun ganas. Tapi karena tak ada bukti dan saksi yang kuat, aku tak berani memastikan dialah pembunuhnya. Dan hal itu tak pernah kuceritakan kepada Karina." suara Ki Dharmapala semakin lirih.

"Lalu apa hubungannya dengan Gua Perawan Maut itu?" tanya Suto setelah Ki Dharmapala Hentikan ceritanya sesaat.

"Rukmina perempuan yang gemar lakukan semadi. Hampir tiap malam, setelah Karina tertidur, Sang ibu segera mandi dan lakukan semadi di dalam kamar atau di luar rumah. Sebelum fajar menyingsing, ia baru hentikan semadinya."

Pandangan mata Ki Dharmapala tampak menerawang, bagai mengenang masa hidup ibu Karina. Suto Sinting sengaja diam tak memotong kata sedikit pun, karena ia ingin menyimak baik-baik tentang Gua Perawan Maut itu.

"Tujuh hari sebelum kematian Rukmina, ia berkata padaku, bahwa ia selalu mendengar suara orang yang memerintahkan datang ke Gua Perawan Maut. Tak diketahui siapa pemilik suara itu, tapi pada hari kelima ia mendengar suara tersebut mengaku bernama si Tapak Lintang...."

Suto Sinting terperanjat, duduknya menjadi tegak. Matanya menatap Ki Dharmapala dengan tajam. Pak tua itu hanya melirik Suto sebentar, lalu lanjutkan ceritanya lagi.

"Hari ketujuh, Rukmina mengaku sukmanya bagai dibawa terbang oleh seorang lelaki tua, lebih tua dariku. Lelaki itu mempunyai tato bintang di kedua telapak tangannya. Rukmina merasa seperti dibawa ke sebuah gua penuh cahaya lilin. Di dalam gua itu ada sebilah pedang panjang yang ditancapkan di tanah. Pedang tersebut tingginya melebihi tinggi Rukmina sendiri. Rukmina mendengar lelaki tua yang mengaku bernama Tapak Lintang, itu menyebutkan nama pedang tersebut adalah Pedang Jagal Keramat." Jantung Suto Sinting semakin berdetak-detak keringat dingin mulai keluar karena sangat tegang.

"Satu hari setelah Rukmina ceritakan hal itu padaku, Ia kudapatkan tewas di kaki bukit ini. Lalu kubangun pondok di dekat makamnya..."

"Di mana makamnya?"

"Di belakang rumah ini," jawab Ki Dharmapala membuat Suto Sinting makin terperanjat. Suto Sinting merasakan ada getaran aneh yang membangkitkan rasa takutnya. Rasa takut itu tak pernah ada pada diri pendekar muda tersebut. Namun sekarang rasa takut itu tumbuh membayang-bayangi jiwanya, membuat hati kecilnya sendiri merasa heran,

"Mengapa aku tiba-tiba menjadi takut?"

Sebenarnya yang tumbuh di hati Pendekar Mabuk bukan rasa takut seperti layaknya orang takut dengan setan, tuyul, atau sebagainya. 

Rasa takut itu timbul akibat ia mulai mendekati pertanyaan batin tentang misteri si Tapak Lintang itu. Ketika pertanyaan batin itu sudah hampir mendekati jawaban, Maka debar-debar yang hadir adalah debar-debar ketegangan. Dan ketegangan yang bercampur dengan harapan menggebu-gebu itulah yang menibulkan rasa aneh. Rasa aneh itu dipahami nya sebagai rasa takut.

Ki Dharmapala berkata lagi sebelum Karina muncul

"Malam sebelum Rukmina meninggal, ia sempat berkata kepadaku, bahwa ia bertekad untuk mencari Gua Perawan Maut yang menjadi tempat kediaman si Tapak Lintang itu. Jika ia gagal, anaknya kelak jika sudah mencapai usia tujuh belas tahun lebih harus Mencari Gua Perawan Maut itu, Karena di dalam gua tersebut ada pedang pusaka yang ingin diwariskan kepadanya. Jika ia gagal, Maka anaknya yang akan menjadi pewaris pedang tersebut." Suto Sinting menggumam dalam hati, "Menarik sekali peristiwa ini!"

"Pada mulanya kuanggap Rukmina mengigau, dalam arti; hanya berandai-andai. Tetapi setelah aku bertemu dengan seorang sahabatku yang bernama Jumantara alias si Jambul Haha...."

"Siapa, Ki? Jambul Haha...?! Apakah maksud Ki Dharmapala adalah tokoh berambut hitam yang bagian depannya berwarna putih dari Pantai Porong itu?!" sergah Pendekar Mabuk, karena ia ingat nama itu pernah menjadi masalah baginya. Masalah misterius yang membuatnya kala itu sempat menjadi bingung sendiri.

"Benar. Apakah kau pernah bertemu dengannya?"

"lyy... iya, pernah. Belum lama ini. Tapi...."

"Aneh. Belum lama ini?!" Ki Dharmapala menerawang dalam keheranannya. Suto Sinting mengetahui keheranan itu dan segera jelaskan bahwa ia pun mendapat penjelasan dari Eyang Panembahan Panca Lingga adik si Jambul Haha, bahwa tokoh berambut putih bagian depannya itu sudah meninggal tujuh tahun yang lalu. Ki Dharmapala membenarkan.

1
arumazam
lucu
arumazam
seru jg
arumazam
mantapppp
Mukmini Salasiyanti
kpn nih up nya, Thor???
☺🙏💪
Mukmini Salasiyanti
Salken, Mas Thor...
mampir yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!